Kasus 1 Fathimah Nurmajdina Mardjani Maghfira Deswita Fathimah Nurmajdina Mardjani Maghfira Deswita
1. Data apa dari Tuan Wawan yang konsisten dengan diagnose gagal ginjal kronis ? PenurunanPeningkatan Hemoglobin CO 2 BUN Proteinuria Albuminuria SrCr Random Blood Glucose Magnesium Asam Urat
Data konsisten CGK Penurunan kadar : 1.Hemoglobin (Hb) = 8,7 g/dL dan Hematokrit (Hct) = 26% The National Kidney Foundation’s Kidney Dialysis Outcomes Quality Initiative (K/DOQI) merekomendasikan anemia pada pasien penyakit ginjal kronik jika kadar hemoglobin < 11,0 gr/dl (hematokrit <33%) pada wanita premenopause dan pasien prepubertas, dan < 12,0 gr/dl (hematokrit <37%) pada laki-laki dewasa dan wanita postmenopause. Berdasarkan PERNEFRI 2011, dikatakan anemia pada penyakit ginjal kronik jika Hb ≤ 10 gr/dl dan Ht ≤ 30% Penurunan kadar : 1.Hemoglobin (Hb) = 8,7 g/dL dan Hematokrit (Hct) = 26% The National Kidney Foundation’s Kidney Dialysis Outcomes Quality Initiative (K/DOQI) merekomendasikan anemia pada pasien penyakit ginjal kronik jika kadar hemoglobin < 11,0 gr/dl (hematokrit <33%) pada wanita premenopause dan pasien prepubertas, dan < 12,0 gr/dl (hematokrit <37%) pada laki-laki dewasa dan wanita postmenopause. Berdasarkan PERNEFRI 2011, dikatakan anemia pada penyakit ginjal kronik jika Hb ≤ 10 gr/dl dan Ht ≤ 30%
2. CO 2 Penurunan kadar CO 2 dapat terjadi pada gagal ginjal akut, diabetik asidosis dan hiperventilasi. Kandungan CO 2 plasma terutama adalah bikarbonat, suatu larutan yang bersifat basa dan diatur oleh ginjal. Oleh karena itu, kerusakan ginjal dapat berpengaruh pada kadar CO2 plasma darah. 2. CO 2 Penurunan kadar CO 2 dapat terjadi pada gagal ginjal akut, diabetik asidosis dan hiperventilasi. Kandungan CO 2 plasma terutama adalah bikarbonat, suatu larutan yang bersifat basa dan diatur oleh ginjal. Oleh karena itu, kerusakan ginjal dapat berpengaruh pada kadar CO2 plasma darah.
Peningkatan Kadar 1. BUN 63 mg/dL normalnya 8-18 mg/dL Saat ginjal Anda gagal, nitrogen urea darah (BUN) Anda meningkat, begitu pula dengan tingkat kreatinin dalam darah Anda. Anda juga mungkin mengalami mual, muntah, kehilangan nafsu makan, lemah, bertambah lelah, gatal-gatal, kram otot (terutama di kaki), dan anemia (jumlah darah rendah). Anda mungkin merasa bahwa Anda perlu insulin lebih sedikit. Hal ini karena ginjal yang sakit menyebabkan kurang terbaginya insulin. 2. Proteinuria 4+ Nilai derajat protein urin 3+/4+ menunjukkan data klinis gagal ginjal kronik. Bila protein dalam urin positif dan terjadi selama lebih dari 3 bulan, yang bersangkutan bisa dikatakan telah mengalami penyakit ginjal kronis. 3.Albuminuria = 700 mg/24 hrs Manifestasi klinik penyakit ginjal diabetik sebesar >300mg/hari Peningkatan Kadar 1. BUN 63 mg/dL normalnya 8-18 mg/dL Saat ginjal Anda gagal, nitrogen urea darah (BUN) Anda meningkat, begitu pula dengan tingkat kreatinin dalam darah Anda. Anda juga mungkin mengalami mual, muntah, kehilangan nafsu makan, lemah, bertambah lelah, gatal-gatal, kram otot (terutama di kaki), dan anemia (jumlah darah rendah). Anda mungkin merasa bahwa Anda perlu insulin lebih sedikit. Hal ini karena ginjal yang sakit menyebabkan kurang terbaginya insulin. 2. Proteinuria 4+ Nilai derajat protein urin 3+/4+ menunjukkan data klinis gagal ginjal kronik. Bila protein dalam urin positif dan terjadi selama lebih dari 3 bulan, yang bersangkutan bisa dikatakan telah mengalami penyakit ginjal kronis. 3.Albuminuria = 700 mg/24 hrs Manifestasi klinik penyakit ginjal diabetik sebesar >300mg/hari
4. SrCr (Serum Creatinin) = 2,9 mg/dL Berdasarkan literatur, rentang kadar serum darah 2,0-6,4 mg/dL menunjukkan derajat kegagalan ginjal moderat 5. Random Blood Glucose = 220 mg /dL Gula darah normal sewaktu normal yaitu <180 mg/dL. Keadaan lebih tinggi dari itu dapat diperkirakan terjadinya hiperglikemi atau diabetes yang dapat berdampak terhadap ginjal 4. SrCr (Serum Creatinin) = 2,9 mg/dL Berdasarkan literatur, rentang kadar serum darah 2,0-6,4 mg/dL menunjukkan derajat kegagalan ginjal moderat 5. Random Blood Glucose = 220 mg /dL Gula darah normal sewaktu normal yaitu <180 mg/dL. Keadaan lebih tinggi dari itu dapat diperkirakan terjadinya hiperglikemi atau diabetes yang dapat berdampak terhadap ginjal
6. Magnesium 2.8 mg/dL normalnya mg/dL Hipermagnesemia dapat terjadi pada gagal ginjal, diabetik asidosis, pemberian dosis magnesium (antasida) yang besar, insufi siensi ginjal, hipotiroidisme dan dehidrasi. 7. Asam urat m8.8 mg/dL normalnya 2-7 mg/dL Asam urat terbentuk dari penguraian asam nukleat. Konsentrasi urat dalam serum meningkat bila terdapat kelebihan produksi atau destruksi sel (contoh: psoriasis, leukemia) atau ketidakmampuan mengekskresi urat melalui ginjal. 6. Magnesium 2.8 mg/dL normalnya mg/dL Hipermagnesemia dapat terjadi pada gagal ginjal, diabetik asidosis, pemberian dosis magnesium (antasida) yang besar, insufi siensi ginjal, hipotiroidisme dan dehidrasi. 7. Asam urat m8.8 mg/dL normalnya 2-7 mg/dL Asam urat terbentuk dari penguraian asam nukleat. Konsentrasi urat dalam serum meningkat bila terdapat kelebihan produksi atau destruksi sel (contoh: psoriasis, leukemia) atau ketidakmampuan mengekskresi urat melalui ginjal.
2. Apa yang menjadi penyebab terjadinya gagal ginjal kronis tersebut pada tuan Wawan ? Diabetes Glomerulonefritis Hipertensi Konsumsi Ulcer Healing Drugs Diabetes Glomerulonefritis Hipertensi Konsumsi Ulcer Healing Drugs
Diabetes Kelainan yang terjadi pada ginjal penyandang diabetes melitus dimulai dengan adanya mikroalbuminuria. Mikroalbuminuria umumnya didefinisikan sebagai ekskresi albumin lebih dari 30 mg per hari dan dianggap penting untuk timbulnya nefropati diabetik yang jika tidak terkontrol kemudian akan berkembang menjadi proteinuria secara klinis dan berlanjut dengan penurunan fungsi laju filtrasi glomerular dan berakhir dengan keadaan gagal ginjal. Nefropati diabetik adalah kelainan degeneratif vaskuler ginjal, mempunyai hubungan dengan gangguan metabolisme karbohidrat atau intoleransi gula disebut juga dengan Diabetes Melitus. Didefinisikan sebagai sindrom klinis pada pasien DM yang ditandai dengan albuminuria menetap yaitu: >300 mg/24 jam atau >200 mikrogram/menit pada minimal dua kali pemeriksaan dalam kurun waktu 3 sampai 6 bulan. Data pasien ini menunjukkan bahwa salah satu penyebab tuan wawan mengalami diabetes mellitus adalah tingginya kabar albumin pada urinnya, yaitu 700 mg per 24 jam sedangkan albumin pada urin manusia normalnya <30 mg per 24 jam. Kelainan yang terjadi pada ginjal penyandang diabetes melitus dimulai dengan adanya mikroalbuminuria. Mikroalbuminuria umumnya didefinisikan sebagai ekskresi albumin lebih dari 30 mg per hari dan dianggap penting untuk timbulnya nefropati diabetik yang jika tidak terkontrol kemudian akan berkembang menjadi proteinuria secara klinis dan berlanjut dengan penurunan fungsi laju filtrasi glomerular dan berakhir dengan keadaan gagal ginjal. Nefropati diabetik adalah kelainan degeneratif vaskuler ginjal, mempunyai hubungan dengan gangguan metabolisme karbohidrat atau intoleransi gula disebut juga dengan Diabetes Melitus. Didefinisikan sebagai sindrom klinis pada pasien DM yang ditandai dengan albuminuria menetap yaitu: >300 mg/24 jam atau >200 mikrogram/menit pada minimal dua kali pemeriksaan dalam kurun waktu 3 sampai 6 bulan. Data pasien ini menunjukkan bahwa salah satu penyebab tuan wawan mengalami diabetes mellitus adalah tingginya kabar albumin pada urinnya, yaitu 700 mg per 24 jam sedangkan albumin pada urin manusia normalnya <30 mg per 24 jam.
Diabetes Gejala gagal ginjal Bagi orang-orang dengan diabetes, masalah ginjal biasanya terlihat selama check-up dengan dokter mereka. Kadang-kadang, seseorang dapat memiliki diabetes tipe 2 tanpa menyadarinya. Ini berarti tinggi kadar gula darah mereka tak terkendali dapat perlahan-lahan merusak ginjal mereka. Pada awalnya, satu-satunya tanda adalah kadar protein tinggi dalam urin, tapi ini tidak memiliki gejala. Mungkin tahun sebelum ginjal rusak cukup parah untuk menyebabkan gejala. Beberapa gejala mungkin termasuk: Retensi cairan (edema kaki atau wajah) kelelahan sakit kepala mual Muntah. Gejala gagal ginjal Bagi orang-orang dengan diabetes, masalah ginjal biasanya terlihat selama check-up dengan dokter mereka. Kadang-kadang, seseorang dapat memiliki diabetes tipe 2 tanpa menyadarinya. Ini berarti tinggi kadar gula darah mereka tak terkendali dapat perlahan-lahan merusak ginjal mereka. Pada awalnya, satu-satunya tanda adalah kadar protein tinggi dalam urin, tapi ini tidak memiliki gejala. Mungkin tahun sebelum ginjal rusak cukup parah untuk menyebabkan gejala. Beberapa gejala mungkin termasuk: Retensi cairan (edema kaki atau wajah) kelelahan sakit kepala mual Muntah.
Glomerulonefritis Glomerulonefritis adalah salah satu jenis penyakit ginjal berupa kerusakan yang terjadi pada glomeruli. Glomeruli adalah penyaring kecil di dalam ginjal yang berfungsi membuang cairan berlebih, elektrolit, dan sampah dari aliran darah. Kerusakan ini akan menyebabkan terbuangnya darah serta protein melalui urine Glomerulonefritis adalah salah satu jenis penyakit ginjal berupa kerusakan yang terjadi pada glomeruli. Glomeruli adalah penyaring kecil di dalam ginjal yang berfungsi membuang cairan berlebih, elektrolit, dan sampah dari aliran darah. Kerusakan ini akan menyebabkan terbuangnya darah serta protein melalui urine
Hipertensi Dari hasil pemeriksaan laboratorium pasien menunjukkan nilai Blood Pressure sebesar 155/102 mmHg (normal 120/80 mmHg untuk orang dewasa) Manifestasi klinis dari aliran tekanan darah yang tinggi akan mengganggu kerja fungsi ginjal. Selain itu, kerusakan pada bagian ginjal tertentu terutama bagian korteks, akan merangsang produksi hormon renin yang menstimulasi peningkatan tekanan darah Di samping itu, saat ginjal rusak maka ekskresi air dan garam akan terganggu. Hal ini mengakibatkan isi rongga pembuluh darah meningkat hingga menyebabkan hipertensi Dari hasil pemeriksaan laboratorium pasien menunjukkan nilai Blood Pressure sebesar 155/102 mmHg (normal 120/80 mmHg untuk orang dewasa) Manifestasi klinis dari aliran tekanan darah yang tinggi akan mengganggu kerja fungsi ginjal. Selain itu, kerusakan pada bagian ginjal tertentu terutama bagian korteks, akan merangsang produksi hormon renin yang menstimulasi peningkatan tekanan darah Di samping itu, saat ginjal rusak maka ekskresi air dan garam akan terganggu. Hal ini mengakibatkan isi rongga pembuluh darah meningkat hingga menyebabkan hipertensi
Konsumsi Ulcer Healing Drugs Antasida tidak dianjurkan pada pasien gagal ginjal karena menimbulkan hipermagnesemia dan kehilangan fosfat Sukralfat juga tidak dianjurkan pada pasien gagal ginjal kronik Antasida tidak dianjurkan pada pasien gagal ginjal karena menimbulkan hipermagnesemia dan kehilangan fosfat Sukralfat juga tidak dianjurkan pada pasien gagal ginjal kronik
3. Bagaimana penanganan terhadap kasus Tuan Wawan?
Strategi terapeutik untuk mencegah laju penyakit ginjal pada individu dengan diabetes
Pilihan Pengobatan Tidak ada obat untuk nefropati diabetik. Pengobatan harus menjadi lebih agresif bersama dengan ginjal yang memburuk menuju kegagalan. Pilihan medis meliputi: Pencegahan – ini adalah bentuk terbaik pengobatan dan termasuk kontrol yang baik kadar glukosa darah dan tekanan darah. Obat – termasuk obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah tinggi, terutama angiotensin inhibitor converting enzyme (ACE) dan receptor angiotensin blocker untuk mengekang kerusakan ginjal. Dialisis – atau pengobatan ginjal buatan. Gagal ginjal stadium akhir adalah kegagalan ginjal berfungsi sama sekali. Dialisis melibatkan baik shunting darah pasien melalui mesin khusus (hemodialisis) yang membantu menghilangkan limbah sambil menjaga air dan garam, atau membuang limbah metabolisme melalui cairan dimasukkan ke dalam perut (peritoneal dialisis). Dialisis diperlukan beberapa kali setiap minggu selama sisa hidupnya seseorang. Transplantasi ginjal – ginjal donor yang sehat, diperoleh baik dari seseorang yang telah meninggal atau dari keluarga atau teman, menggantikan fungsi ginjal yang sakit Tidak ada obat untuk nefropati diabetik. Pengobatan harus menjadi lebih agresif bersama dengan ginjal yang memburuk menuju kegagalan. Pilihan medis meliputi: Pencegahan – ini adalah bentuk terbaik pengobatan dan termasuk kontrol yang baik kadar glukosa darah dan tekanan darah. Obat – termasuk obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah tinggi, terutama angiotensin inhibitor converting enzyme (ACE) dan receptor angiotensin blocker untuk mengekang kerusakan ginjal. Dialisis – atau pengobatan ginjal buatan. Gagal ginjal stadium akhir adalah kegagalan ginjal berfungsi sama sekali. Dialisis melibatkan baik shunting darah pasien melalui mesin khusus (hemodialisis) yang membantu menghilangkan limbah sambil menjaga air dan garam, atau membuang limbah metabolisme melalui cairan dimasukkan ke dalam perut (peritoneal dialisis). Dialisis diperlukan beberapa kali setiap minggu selama sisa hidupnya seseorang. Transplantasi ginjal – ginjal donor yang sehat, diperoleh baik dari seseorang yang telah meninggal atau dari keluarga atau teman, menggantikan fungsi ginjal yang sakit
Strategi pengurangan risiko Seseorang dengan diabetes dapat mengurangi risiko nefropati diabetes, atau setidaknya menunda timbulnya, dalam berbagai cara termasuk: Mengendalikan Kadar gula darah secara ketat Memastikan bahwa tekanan darah juga dikontrol Menghindari obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID) Mengobati infeksi saluran kemih segera dengan antibiotik Minum banyak cairan non-alkohol, sebaiknya air Menghindari perawatan medis yang menekankan ginjal, seperti x- rays membutuhkan suntikan pewarna kontras Harus tes rutin untuk memastikan kesehatan ginjal Anda Seseorang dengan diabetes dapat mengurangi risiko nefropati diabetes, atau setidaknya menunda timbulnya, dalam berbagai cara termasuk: Mengendalikan Kadar gula darah secara ketat Memastikan bahwa tekanan darah juga dikontrol Menghindari obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID) Mengobati infeksi saluran kemih segera dengan antibiotik Minum banyak cairan non-alkohol, sebaiknya air Menghindari perawatan medis yang menekankan ginjal, seperti x- rays membutuhkan suntikan pewarna kontras Harus tes rutin untuk memastikan kesehatan ginjal Anda
Penanganan terhadap kasus Untuk kasus Diabetes yang menjadi penyebab gagal ginjal dapat dicegah dengan mengontrol kadar glukosan didalam tubuh pasien. Cara mengntrol kadar glukosa didalam darah : Disiplin menjaga pola makan anda Rutin melakukan olahraga yang tepat untuk penderita penyakit diabetes mellitus Rutin control kadar glukosa didalam darah Untuk kasus Diabetes yang menjadi penyebab gagal ginjal dapat dicegah dengan mengontrol kadar glukosan didalam tubuh pasien. Cara mengntrol kadar glukosa didalam darah : Disiplin menjaga pola makan anda Rutin melakukan olahraga yang tepat untuk penderita penyakit diabetes mellitus Rutin control kadar glukosa didalam darah
Penanganan Hipertensi Tekanan darah tinggi dapat mempercepat perkembangan kerusakan ginjal. Oleh sebab itu penting untuk mengontrol tekanan darah, yang dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup seperti mengurangi konsumsi garam dan mengurangi berat badan. Tekanan darah tinggi Namun jika perubahan ini belum cukup untuk mengontrol tekanan darah, Anda mungkin membutuhkan obat-obat antihipertensi seperti penghambat ACE (angiotensin converting enzyme inhibitor). Obat penghambat ACE memberikan perlindungan tambahan pada ginjal dan mengurangi tekanan pada pembuluh darah. Contoh penghambat ACE adalah ramipril dan lisinorpil. Golongan obat ini dapat menyebabkan efek samping berupa batuk kering, sakit kepala, dan lemah. Gejala-gejala ini dapat hilang setelah beberapa hari pemakaian, meski pada beberapa penderita batuk kering tetap muncul.ramipril Selain itu terdapat juga obat anti-hipertensi yang disebut angiotensin-II receptor blocker (ARB) meliputi: valsartan, irbesartan, dan losartan. Efek samping dari jenis obat ini jarang namun tetap ada, misalnya rasa pusing.valsartanirbesartanlosartanpusing Tekanan darah tinggi dapat mempercepat perkembangan kerusakan ginjal. Oleh sebab itu penting untuk mengontrol tekanan darah, yang dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup seperti mengurangi konsumsi garam dan mengurangi berat badan. Tekanan darah tinggi Namun jika perubahan ini belum cukup untuk mengontrol tekanan darah, Anda mungkin membutuhkan obat-obat antihipertensi seperti penghambat ACE (angiotensin converting enzyme inhibitor). Obat penghambat ACE memberikan perlindungan tambahan pada ginjal dan mengurangi tekanan pada pembuluh darah. Contoh penghambat ACE adalah ramipril dan lisinorpil. Golongan obat ini dapat menyebabkan efek samping berupa batuk kering, sakit kepala, dan lemah. Gejala-gejala ini dapat hilang setelah beberapa hari pemakaian, meski pada beberapa penderita batuk kering tetap muncul.ramipril Selain itu terdapat juga obat anti-hipertensi yang disebut angiotensin-II receptor blocker (ARB) meliputi: valsartan, irbesartan, dan losartan. Efek samping dari jenis obat ini jarang namun tetap ada, misalnya rasa pusing.valsartanirbesartanlosartanpusing
Terapi antihipertensi Data dari NHANES III menyatakan bahaw pasien hipertensi harus dikontrol tekanan darahnya agar tidak komplikasi CKD (<130/80 : mmHg – JNC7) Hasil pengamatan dari MDRD, menyatakan bahwa pasien dengan TD <125/75 lebih baik ekskresi proteinnya. Dalam uji African American Study of Kidney Disease and Hypertension (AASK) juga mengatakan bahwa pasien dengan TD 141/85 mmHg yang diturunkan hingga 128/78 mmHg mngalami progres yang cukup baik dalam ekskresi proteinnya Kombinasi obat : ACE Inhibitor (enalapril, lisinopril) dan ARB (valsartan, losartan) Pada pasien DM tipe 2, losartan terbukti menurunkan SrCr seabanyak 25% dan ESRD 28% dalam 3 tahun, sedangakn irbesartan menurunkan ESRD 23% Aliskiren bekerja denganmenghambat renin Golongan non-dihidropiridin (diltiazem dan verapamil) pada Ca channel blocker terbukti lebih baik daripada golongan dihidropiridinnya (amlodipin) karena memiliki efek meningkatkan proteinuria. Tapi obat CCB harus digunakan bersamaan dengan ACEI atau ARB. Data dari NHANES III menyatakan bahaw pasien hipertensi harus dikontrol tekanan darahnya agar tidak komplikasi CKD (<130/80 : mmHg – JNC7) Hasil pengamatan dari MDRD, menyatakan bahwa pasien dengan TD <125/75 lebih baik ekskresi proteinnya. Dalam uji African American Study of Kidney Disease and Hypertension (AASK) juga mengatakan bahwa pasien dengan TD 141/85 mmHg yang diturunkan hingga 128/78 mmHg mngalami progres yang cukup baik dalam ekskresi proteinnya Kombinasi obat : ACE Inhibitor (enalapril, lisinopril) dan ARB (valsartan, losartan) Pada pasien DM tipe 2, losartan terbukti menurunkan SrCr seabanyak 25% dan ESRD 28% dalam 3 tahun, sedangakn irbesartan menurunkan ESRD 23% Aliskiren bekerja denganmenghambat renin Golongan non-dihidropiridin (diltiazem dan verapamil) pada Ca channel blocker terbukti lebih baik daripada golongan dihidropiridinnya (amlodipin) karena memiliki efek meningkatkan proteinuria. Tapi obat CCB harus digunakan bersamaan dengan ACEI atau ARB.
Perubahan gaya hidup Selain konsumsi obat-obatan, perkembangan GGK dan tekanan darah tinggi dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup sebagai berikut: Mengurangi berat badan, terutama jika Anda mengalami obesitas.obesitas Berolahraga teratur. Berhenti merokok. Mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang dan rendah lemak Membatasi konsumsi minuman keras. Menjaga konsumsi garam tidak lebih dari 6 gram. Kecuali diresepkan oleh dokter, hindari konsumsi obat anti-inflamasi non- steroid seperti ibuprofen.ibuprofen Selain konsumsi obat-obatan, perkembangan GGK dan tekanan darah tinggi dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup sebagai berikut: Mengurangi berat badan, terutama jika Anda mengalami obesitas.obesitas Berolahraga teratur. Berhenti merokok. Mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang dan rendah lemak Membatasi konsumsi minuman keras. Menjaga konsumsi garam tidak lebih dari 6 gram. Kecuali diresepkan oleh dokter, hindari konsumsi obat anti-inflamasi non- steroid seperti ibuprofen.ibuprofen
Diet rendah protein (0,6 sampai 0,75 g/kg/hari) dapat membantu memperlambat perkembangan CKD pada pasien dengan atau tanpa diabetes, meskipun cenderung kecil TERAPI NON FARMAKOLOGI
Perbaikan Keseimbangan Fosfat Kelebihan fosfat pada tubuh biasanya disaring oleh ginjal. Namun penumpukan fosfat akan terjadi pada ginjal yang tidak berfungsi dengan baik, seperti yang dapat terjadi pada pengidap penyakit ginjal stadium empat atau lima. Maka dari itu, pengidap penyakit ginjal stadium menengah ke atas akan disarankan untuk mengurangi konsumsi fosfat yang umumnya terkandung dalam daging merah, makanan produk susu, telur, dan ikan. Selain itu, penderita akan disarankan untuk mengonsumsi obat-obatan yang disebut pengikat fosfat. Contoh pengikat fosfat yang paling umum digunakan adalah kalsium karbonat. Walau jarang terjadi, pengikat fosfat dapat menimbulkan efek samping yang meliputi: konstipasi, diare, mual, sakit perut, perut kembung, ruam serta gatal-gatal pada kulit.konstipasidiaremualsakit perut kembungruam Perbaikan Keseimbangan Fosfat Kelebihan fosfat pada tubuh biasanya disaring oleh ginjal. Namun penumpukan fosfat akan terjadi pada ginjal yang tidak berfungsi dengan baik, seperti yang dapat terjadi pada pengidap penyakit ginjal stadium empat atau lima. Maka dari itu, pengidap penyakit ginjal stadium menengah ke atas akan disarankan untuk mengurangi konsumsi fosfat yang umumnya terkandung dalam daging merah, makanan produk susu, telur, dan ikan. Selain itu, penderita akan disarankan untuk mengonsumsi obat-obatan yang disebut pengikat fosfat. Contoh pengikat fosfat yang paling umum digunakan adalah kalsium karbonat. Walau jarang terjadi, pengikat fosfat dapat menimbulkan efek samping yang meliputi: konstipasi, diare, mual, sakit perut, perut kembung, ruam serta gatal-gatal pada kulit.konstipasidiaremualsakit perut kembungruam
Perbaikan Keseimbangan Fosfat AnemiaAnemia atau kondisi saat tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah, banyak diderita pengidap GGK stadium tiga ke atas. Suplemen zat besi untuk produksi sel-sel darah merah biasanya akan diberikan untuk mengatasinya. Zat ini dapat diberikan dalam bentuk tablet seperti ferri sulfat.Suplemen zat besi Hormon eritropoietin yang membantu tubuh memproduksi sel darah merah juga bisa disuntikkan jika langkah-langkah di atas tidak dapat mengatasi anemia. Hormon ini bisa diberikan dalam bentuk suntikan ke dalam pembuluh darah atau di bawah kulit (subkutan). Selain itu, pengidap penyakit ginjal berisiko kekurangan vitamin D yang penting untuk tulang. Ini dikarenakan ginjal tidak dapat berfungsi mengaktifkan vitamin D dari makanan dan sinar matahari. Sehingga umumnya Anda akan mendapatkan suplemen vitamin D seperti calcitriol.vitamin Dcalcitriol AnemiaAnemia atau kondisi saat tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah, banyak diderita pengidap GGK stadium tiga ke atas. Suplemen zat besi untuk produksi sel-sel darah merah biasanya akan diberikan untuk mengatasinya. Zat ini dapat diberikan dalam bentuk tablet seperti ferri sulfat.Suplemen zat besi Hormon eritropoietin yang membantu tubuh memproduksi sel darah merah juga bisa disuntikkan jika langkah-langkah di atas tidak dapat mengatasi anemia. Hormon ini bisa diberikan dalam bentuk suntikan ke dalam pembuluh darah atau di bawah kulit (subkutan). Selain itu, pengidap penyakit ginjal berisiko kekurangan vitamin D yang penting untuk tulang. Ini dikarenakan ginjal tidak dapat berfungsi mengaktifkan vitamin D dari makanan dan sinar matahari. Sehingga umumnya Anda akan mendapatkan suplemen vitamin D seperti calcitriol.vitamin Dcalcitriol
Pengobatan Glomerulonefritis Langkah pengobatan untuk tiap pengidap glomerulonefritis tentu berbeda- beda. Perbedaan ini ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu jenis glomerulonefritis yang Anda idap (kronis atau akut), penyebabnya, serta tingkat keparahan gejala yang Anda alami. Glomerulonefritis ringan terkadang bisa sembuh dengan sendirinya tanpa membutuhkan penanganan tertentu. Biasanya yang diakibatkan oleh infeksi streptokokus pada tenggorokan. Sementara penanganan untuk glomerulonefritis jangka panjang atau kronis bisa dilakukan dengan: Mengendalikan hipertensi dan kadar gula darah Anda. Menangani penyebab glomerulonefritis yang Anda idap. Menggunakan obat-obatan, misalnya imunosupresan atau kortikosteroid. Menerapkan pola hidup sehat, misalnya teratur berolahraga, mengurangi konsumsi makanan bergaram atau berprotein tinggi, berhenti merokok, serta meningkatkan konsumsi cairan dan serat. Langkah pengobatan untuk tiap pengidap glomerulonefritis tentu berbeda- beda. Perbedaan ini ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu jenis glomerulonefritis yang Anda idap (kronis atau akut), penyebabnya, serta tingkat keparahan gejala yang Anda alami. Glomerulonefritis ringan terkadang bisa sembuh dengan sendirinya tanpa membutuhkan penanganan tertentu. Biasanya yang diakibatkan oleh infeksi streptokokus pada tenggorokan. Sementara penanganan untuk glomerulonefritis jangka panjang atau kronis bisa dilakukan dengan: Mengendalikan hipertensi dan kadar gula darah Anda. Menangani penyebab glomerulonefritis yang Anda idap. Menggunakan obat-obatan, misalnya imunosupresan atau kortikosteroid. Menerapkan pola hidup sehat, misalnya teratur berolahraga, mengurangi konsumsi makanan bergaram atau berprotein tinggi, berhenti merokok, serta meningkatkan konsumsi cairan dan serat.
Nilai asam urat di bawah nilai normal tidak bermakna secara klinik. Obat yang dapat meningkatkan kadar urat darah meliputi: tiazid, salisilat (< 2 g/hari), etambutol, niasin dan siklosporin. Obat yang dapat menurunkan kadar urat darah meliputi: allopurinol, probenesid, sulfi npirazon dan salisilat (> 3 g/hari). Pedoman Interpretasi Data Klinik | 41 Perawatan pasien Interpretasikan hasil pemeriksaan dan monitor fungsi ginjal, tanda gout atau gejala leukemia. Kadar asam urat seharusnya turun pada pasien yang diterapi dengan obat yang bersifat uricosuric seperti allopurinol, probenesid, dan sulfi npirazon. Nilai asam urat di bawah nilai normal tidak bermakna secara klinik. Obat yang dapat meningkatkan kadar urat darah meliputi: tiazid, salisilat (< 2 g/hari), etambutol, niasin dan siklosporin. Obat yang dapat menurunkan kadar urat darah meliputi: allopurinol, probenesid, sulfi npirazon dan salisilat (> 3 g/hari). Pedoman Interpretasi Data Klinik | 41 Perawatan pasien Interpretasikan hasil pemeriksaan dan monitor fungsi ginjal, tanda gout atau gejala leukemia. Kadar asam urat seharusnya turun pada pasien yang diterapi dengan obat yang bersifat uricosuric seperti allopurinol, probenesid, dan sulfi npirazon.
Tatalaksana Hipermagnesia Terapi hipermagnesia tergantung pada derajat keparahan, dalam kasus yang ringan, sumber magnesium tetap memadai. Pilihan terapi berikut adalah: Pedoman Interpretasi Data Klinik | 43 Cairan intravena (natrium klorida 0,9% atau ringer laktat IV 1L) plus diuretik loop (furosemid mg IV, dosis sebaiknya tidak lebih dari 6 mg/kg) – Cairan tersebut meningkatkan pengenceran magnesium ekstrasel dan diuresis; sementara diurektik loop bekerja pada Loop of Henle untuk meningkatkan pembuangan magnesium Terapi hipermagnesia tergantung pada derajat keparahan, dalam kasus yang ringan, sumber magnesium tetap memadai. Pilihan terapi berikut adalah: Pedoman Interpretasi Data Klinik | 43 Cairan intravena (natrium klorida 0,9% atau ringer laktat IV 1L) plus diuretik loop (furosemid mg IV, dosis sebaiknya tidak lebih dari 6 mg/kg) – Cairan tersebut meningkatkan pengenceran magnesium ekstrasel dan diuresis; sementara diurektik loop bekerja pada Loop of Henle untuk meningkatkan pembuangan magnesium