Matematika Ekonomi DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Persamaan Garis dan Grafik Kuadrat
Advertisements

Gradien Oleh : Zainul Munawwir
Hubungan Linear
Fungsi MATEMATIKA EKONOMI
Widita Kurniasari Universitas Trunojoyo
RELASI & FUNGSI Widita Kurniasari.
FUNGSI Adalah suatu bentuk hubungan matematis yang menyatakan hubungan ketergantungan (hubungan fungsional) antara satu variabel dengan variabel lain.
BAB 3 PERSAMAAN GARIS LURUS Terdiri dari dua sumbu koordinat
KONSEP DASAR Fungsi dan Grafik
Pengantar Variabel dapat dibedakan menjadi 2, yaitu : Variabel kualitatif (sifatnya tidak tetap, berubah-ubah, yang tidak dapa diukur seperti cita rasa,
BAB 5 FUNGSI Kuliah ke 3.
BAB 6 HUBUNGAN LINEAR Kuliah ke 4.
Fungsi Non Linear Yeni Puspita, SE., ME.
FUNGSI Cherrya Dhia Wenny, S.E..
By Eni Sumarminingsih, SSi, MM
FUNGSI PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR FUNGSI JENIS-JENIS FUNGSI
PERSAMAAN GARIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA Oleh Kelompok 4 :
Fungsi WAHYU WIDODO..
2.1 Bidang Bilangan dan Grafik Persamaan
Fungsi MATEMATIKA EKONOMI PTE 4109, Agribisnis UB.
PROGRAM STUDI MANAJEMEN/AKUNTANSI UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
Pengertian garis Lurus Koefisien arah/gradien/slope
Kelompok 2 Rizki Resti Ari ( ) Naviul Hasanah ( )
PERTEMUAN 3 FUNGSI.
MACAM-MACAM FUNGSI Matematika Ekonomi.
Fungsi Linear Pertemuan 3
BILANGAN BULAT Bilangan Bulat Operasi Hitung pada Bilangan Bulat
ALJABAR LINIER WEEK 1. PENDAHULUAN
Aplikasi fungsi linier
Pertemuan 4 Fungsi Linier.
HUBUNGAN LINIER.
KONSEP DASAR Fungsi dan Grafik
Fungsi non linier SRI NURMI LUBIS, S.Si.
NILAI MUTLAK PERSAMAAN GARIS FUNGSI
ASSALAMUALAIKUM WR WB.
PERTEMUAN Ke- 4 Dosen pengasuh: Moraida Hasanah, S.Si., M.Si
LATIHAN SK dan KD CONTOH SOAL PEMBAHASAN
Fungsi MATEMATIKA EKONOMI.
DOSEN Fitri Yulianti, SP, MSi.
Pertemuan 01 Pengantar Teori Fungsi
PENERAPAN FUNGSI LINIER DALAM BIDANG EKONOMI
PENUGASAN Hitung x, jika: x = 3log 27 – 5log 25 2log 4x – 2log 4 = 2
1.4 SISTEM KOORDINAT EMPAT BIDANG
Matematika SMA Kelas X Semester 1 Oleh : Ndaruworo
04 SESI 4 MATEMATIKA BISNIS Viciwati STl MSi.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 4: Fungsi Linier Dosen Pengampu MK:
Regresi Linear Sederhana
Fungsi Persamaan, dan Pertidaksamaan Kuadrat
KONSEP DASAR Fungsi dan Grafik
Matematika Ekonomi Dosen pengampu: Wahyu
PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 4: Fungsi Linier Dosen Pengampu MK:
Hubungan linear Titov Chuk’s Mayvani.
Fungsi Penerapan fungsi dalam bidang pertanian merupakan bagian yang sangat penting untuk dipelajari, karena model-model dalam matematika biasa disajikan.
Pertemuan ke-7 FUNGSI LINIER.
FUNGSI LINEAR Jaka Wijaya Kusuma M.Pd.
FUNGSI Adalah suatu bentuk hubungan matematis yang menyatakan hubungan ketergantungan (hubungan fungsional) antara satu variabel dengan variabel lain.
Selayang Pandang Nama : Titov Chuk’s Mayvani,SE.,ME
Selayang Pandang Nama : Titov Chuk’s Mayvani,SE.,ME
FUNGSI KUADRAT PERTEMUAN VIII
MATEMATIKA EKONOMI FUNGSI LINIER (Pertemuan)
Nama: Mustofa zahron R kelas : X-MM2 No :20
Peta Konsep. Peta Konsep B. Kedudukan Dua Garis.
Fungsi MATEMATIKA EKONOMI PTE 4109, Agribisnis UB.
by Eni Sumarminingsih, SSi, MM
KALKULUS I Sistim Bilangan/fungsi
Bab 2 Fungsi Linier.
PERTEMUAN Ke- 5 Matematika Ekonomi I
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
PENDAHULUAN KALKULUS yogo Dwi prasetyo, m. SI. prodi teknik industri dan rpl [ref : calculus (Purcell, Varberg, and rigdon)]
Transcript presentasi:

Matematika Ekonomi DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Subianto, SE.,M.Si DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Musi Rawas Fungsi Linear

Bentuk fungsi ada dua yaitu : 1.Fungsi Eksplisit 2.Fungsi Implisit Fungsi adalah hubungan antara dua buah variabel atau lebih dan ada yang saling mempengaruhi 1.Variabel terikat (dependent variabel) adalah variabel yang besar kecilnya dipengaruhi/bergantung dari variabel lain (variabel bebas) 2.Variabel bebas (independent variabel) adalah variabel yang besar kecilnya ditentukan secara bebas berdasarkan pertimbangan rasional ilmiah melalui data dan bersifat mempengaruhi variabel terikat.

Rumus Umum Y = a + bX Ketarngan : Y = Variabel terikat a = Nilai konstanta b = Slope/ koefisien garis X = Variabel bebas Fungsi Linear adalah sebuah fungsi yang mempunyai variabel bebas paling tinggi berpangkat satu.

Empat macam cara yang dapat ditempuh untuk membentuk sebuah persamaan linear adalah : 1.Dwi Koordinat 2.Koordinat Lereng 3.Penggal Leher 4.Dwi Penggal Cara mana yang akan dipilih sangat bergantung pada ketersediaan data.

 Apabila diketahui dua buah titik (mis : titik A dan B) dengan koordinat masing-masing.  Contoh :  Titik A dengan koordinat (X 1, Y 1 ) dan Titik B dengan koordinat (X 2, Y 2 )  Rumus Persamaan linearnya adalah : Y – Y 1 = X – X 1 Y 2 – Y 1 X 2 – X 1

 Apabila diketahui sebuah titik (mis : titik A ) dan lereng garisnya (mis : b).  Contoh :  Titik A dengan koordinat (X 1, Y 1 ) dan lereng garisnya adalah b  Rumus Persamaan linearnya adalah : Y – Y 1 = b ( X – X 1 )

 Apabila diketahui penggalnya pada salah satu sumbu dan lereng garis yang memenuhi persamaan tersebut.  Contoh :  Penggal leher adalah a dan lereng garisnya adalah b  Rumus Persamaan linearnya adalah : Y = a + b X

 Apabila diketahui penggal garis pada masing-masing sumbu, yakni penggal pada sumbu vertikal (ketika X = 0) dan penggal horisontal (ketika Y = 0).  Contoh :  Penggal garis pada sumbu vertikal adalah a dan penggal garis pada sumbu horisontal adalah c  Rumus Persamaan linearnya adalah : Y = a – (a/c) X

Dua buah garis lurus mempunyai empat macam kemungkinan bentuk hubungan, yaitu : 1.Berhimpit 2.Sejajar 3.Berpotongan 4.Tegak Lurus

 Dua buah garis akan berimpit apabila persamaan garis yang satu merupakan kelipatan dari (proporsional terhadap) persamaan garis yang lain.  Garis Y 1 = a 1 + b 1 X akan berimpit dengan Y 2 = a 2 + b 2 X jika Y 1 = n Y 2 ; a 1 = n a 2 ; b 1 = n b 2 Y 1 = a 1 + b 1 X Y 2 = a 2 + b 2 X

 Dua buah garis akan sejajar apabila lereng garis yang satu sama dengan lereng garis yang lain.  Garis Y = a 1 + b 1 X akan sejajar dengan Y = a 2 + b 2 X jika b 1 = b 2 tapi a 1 = a 2 Y = a 1 + b 1 X Y = a 2 + b 2 X

 Dua buah garis akan berimpit apabila lereng garis yang satu tidak sama lereng garis yang lain.  Garis Y = a 1 + b 1 X akan berimpit dengan Y = a 2 + b 2 X jika b 1 = b 2 Y = a 1 + b 1 X Y = a 2 + b 2 X

 Dua buah garis akan berimpit apabila lereng garis yang satu merupakan kebalikan dari lereng garis yang lain dengan tanda yang berlawanan.  Garis Y = a 1 + b 1 X akan berimpit dengan Y = a 2 + b 2 X jika b 1 = - 1/b 2 atau b 1.b 2 = -1 Y = a 1 + b 1 X Y = a 2 + b 2 X