LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TUBUH 1 RASA NYERI KULIT DAN OTOT.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Neuron merupakan unit dasar dari sistem syaraf , terdiri atas :
Advertisements

DISPLAY.
TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION
Psikologi faal penginderaan
Radang Burhannudin Ichsan.
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SISTEM SARAF.
SANTI KARTIKASARI,dr SISTEM SARAF.
FISIOLOGI NYERI (PAIN) Suzy Rahardja.
Kelompok 4 Febri Prihatnanto Dian Karimawati Windasari K
Kelompok 8 Idham Ilhami Gumilar Rani Sri Yulianti Regina Bilqis
PERSEPSI SENSASI ATENSI
Bebas Nyeri Kebutuhan Rasa Nyaman Tri Ws 2011.
FILSAFAT MANUSIA TUBUH DAN JIWA.
Ekskresi Melalui Kulit
Syaifurrahman Hidayat, S.Kep., Ns
Menghitung Tetesan Infus
“Managemen Nyeri Menggunakan Metode Dry Cupping Therapy”
ORGANON VISUS PENGLIHAT.
KONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI)
DISTORSI PESAN dalam KOMUNIKASI ORGANISASI Pertemuan 12
Nama_nama kelompok Angnes Angnesia Alberta dachi Angel laowo
BAB PERSEPSI DAN ATRIBUSI
NAMA: SYUKRIA ANGELIA RESHA TINGKAT: IIB TUGAS : ASKEB II
ERGONOMI.
Process Inflammation, pain & Repair Soft Tissue
Klimakterium dan menapause
Pendahuluan Pertemuan 1
RELAKSASI OTOT PROGRESIF
Kelainan pada sistem saraf
Jam Biologis pada Tubuh Manusia
PERSEPSI PERTEMUAN 9.
PERSEPSI PERTEMUAN 9.
ANATOMI & FISIOLOGI.
Pokok Bahasan 6 Perhatian
Pengendalian Gerakan Manusia oleh Sistem Saraf
EXERCISE PADA SUHU DINGIN
ERGONOMI.
Hananul umumah Karlina mulyawati
Kompetensi Dasar Ke 9 SISTEM SYARAF.
Olivia Tjandra Waluya M. Si., Psi Fakultas Desain dan Industri Kreatif
Sesi II Explorasi Biologi.
Fungsi sistem saraf pada manusia
EXERCISE PADA SUHU DINGIN
SISTEM EKSKRESI KULIT.
Kerja Ilmiah Kerja ilmiah yang dilandasi sikap ilmiah akan menghasilkan kebenaran ilmiah. Hasilnya dapat berupa fakta, konsep, prinsip, prosedur, teori,
SARAF & HORMON.
PROSES BERFIKIR.
Klik ENERGI LISTRIK Tujuan : Menentukan faktor – faktor yang mempengaruhi besar energi listrik Alat dan bahan : Power Suplay Amperemeter Voltmeter.
Neuron merupakan unit dasar dari sistem syaraf , terdiri atas :
MANAJEMEN NYERI NON FARMAKOLOGIS
Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS)
MANAJEMEN NYERI TEKNIK MASSAGE
ASKEP PADA KLIEN GSP : HALUSINASI PERTEMUAN :
SISTEM SARAF DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU MANUSIA
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HALUSINASI
Faktor Resiko Kejadian Osteoporosis
Warna Muhammad Riska B..
Aisyah Maulina, SKM, M.Si. Biopsikologi Aisyah Maulina, SKM, M.Si.
Tim blok neurobehaviour
SISTEM PERSYARAFAN Suwheni Setyowati ( )
BAB PERSEPSI DAN ATRIBUSI
Klik ENERGI LISTRIK Tujuan : Menentukan faktor – faktor yang mempengaruhi besar energi listrik Alat dan bahan : Power Suplay Amperemeter Voltmeter.
KULIT / INTEGUMEN.
Kompetensi Dasar Ke 9 SISTEM SYARAF.
Teori Stimulus - Respons atau Koneksionisme Thorndike
TEORI RESEPSI NYERI PERTEMUAN 2 Dr. Widaningsih, S.Kp., M.Kep
KERACUNAN STRYCHNIN KELOMPOK 2. Isep Ramdan Ayuni Stevia Nurul Febriana Safitri Ni Putu Devi W
01 Minggu 5 Cerebral Palsy.
SISTEM SARAF DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK OLEH: DINA TRISNAWATI,Skep.
Transcript presentasi:

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TUBUH 1 RASA NYERI KULIT DAN OTOT

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG TUJUAN

METODE DAN CARA KERJA Untuk percobaan ini di dapakai alat dari hardy-wolff, yaitu terdiri dari lampu proyeksi yang dapat memusatkan sinar-sinarnya untuk menembus suatu lubang (diafragma). Kekuatan radiasi sinar ditentukan dengan sebuah rheostat yang disusun seri dengan lampu. Lama penyinaran diukur dengan stopwatch.

METODE DAN CARA KERJA 1.Hitamkan (dengan tinta hitam) suatu daerah kecil di kulit lengan bawah kemudian tempelkan diafragma alat hardy-wolff di daerah kulit tersebut. 2.Lakukan penyinaran dengan kekuatan radiasi yang rendah selama 10 detik. Untuk itu haruslah diatur rheostat. 3.Lakukan tindakan no.2 dengan setiap kali menggeser tombol rheostat, sampai orang percobaan merasa nyeri seperti ditusuk- tusuk. 4.Catatlah angka yang ditunjuk rheostat dan lama penyinaran dalam detik. Ini merupakan nilai ambang rasa nyeri orang percobaan.

METODE DAN CARA KERJA Pengaruh Mengalihkan Perhatian 1. Ulangi tindakan no. 1.s/d 4, tetapi sekarang dengan mengalihkan perhatian orang percobaan. Hal ini dapat dilaksanakan dengan menyuruh orang percobaan menggaruk-garuk kepalanya, mengajak berbicara, menggelitik atau cara-cara pengalihan perhatian lain yang serupa. 2. Catatlah besarnya radiasi dan waktu radiasi yang di dapat.

METODE DAN CARA KERJA Pengaruh Hyperaemia 1. Gosoklah kulit yang telah dihitamkan itu dengan balsem yang telah tersedia, kemudian ulangi tindakan no. 1 s/d 4 tersebut diatas. 2. Catalah hasil-hasil yang didapat.

METODE DAN CARA KERJA Pengaruh Analgesia 1. Berilah orang percobaan tablet novalgin untuk ditelan, tunggu +/- 30 menit, kemudian ulangi tindakan no. 1 s/d 4 tersebut diatas. 2. Catat hasil yang didapat.

HASIL ORANG COBAANGKA RHEOSTATWAKTUKETERANGAN 1. KONTROL detikTertusuk · LAKI-LAKI detikTerasa panas Putu Aditya Ratusan detikMakin panas detikSangat panas dan nyeri · WANITA75120 detikBelum terasa Ajeng Nanda Restu detikBelum terasa detikHangat detikPanas detikPanas sekali detikTertusuk detikPanas detik Panas sekali, sedikit tertusuk

HASIL ORANG COBAANGKA RHEOSTATWAKTUKETERANGAN 2. PENGALIHAN PERHATIAN detikBelum terasa · LAKI-LAKI detikBelum terasa Putu Aditya Ratusan detikHangat detikPanas sekali dan tertusuk detik Panas, nyeri, sakit dan tertusuk · WANITA detikBelum terasa Ajeng Nanda Restu detikMulai panas detikPanas detikPanas detikPanas sekali detikPanas sekali dan tertusuk

HASIL ORANG COBA ANGKA RHEOSTAT WAKTUKETERANGAN 1. HYPEREMIA75180 detikBelum terasa · LAKI-LAKI detik Sedikit nyeri dan panas Putu Aditya Ratusan detikPanas sekali dan nyeri detik Masih terasa panas dan tertusuk detikSakit detikPanas sekali dan sakit detik Sakit sekali, panas, nyeri detik Sangat panas, nyeri, tertusuk, sakit sekali · WANITA250 detikBelum terasa Ajeng Nanda Restu5060 detikBelum terasa detikBelum terasa detikBelum terasa detikBelum terasa detikMulai panas detikMakin panas detikPanas detikPanas dan tertusuk detik Panas sekali, tertusuk, dan sakit

HASIL Orang cobaAngka rheostatWaktuKeterangan 4. ANALGETIK NOVALGIN 250 detikBelum terasa · LAKI-LAKI 5060 detikBelum terasa Satria Samodra Putra detikBelum terasa detikBelum terasa detikHangat detikHangat detikMulai panas detikPanas detikPanas sekali detikPanas sekali · WANITA detikBelum terasa Bella Puspa Dewi detikBelum terasa detikHangat detikPanas detikPanas detikPanas sekali

PEMBAHASAN Rasa Nyeri Kulit dan Otot Pada praktikum yang kami lakukan, kami mengamati mengenai nyeri pada kulit yang kami lakukan dengan menggunakan alat hardy-wolff. Kami melakukan percobaan ini terhadap 2 orang yang memiliki jenis kelamin yang berbeda. Pertama yang kami lakukan adalah menandai bagian kulit orang peraga yang nantinya dilakukan pemaparan sinar oleh alat hardy-wolff. Selain itu, bagian yang ditandai ini pula dihitamkan menggunakan tinta yang bertujuan untuk memusatkan sinar pada objek yang dituju karena warna hitam akan lebih menyerap sinar dan panas. Untuk mengetahui nyeri yang akan ditimbulkan, kami menggunakan variabel bebas yaitu tingkat radiasi sinar henry wolf yang dapat dikontrol menggunakan rheostat sebagai besarnya tegangan listrik yang dihasilkan. Selain itu kami juga melakukan pengalihan perhatian, pemberian anastesi lokal dan bahan penyebab hiperaemia untuk mengetahui pengaruh yang didapat pada nyeri. Kami mengukur nilai ambang yang didapatkan pada masing masing percobaan.

PEMBAHASAN Pada percobaan pertama yang dilakukan pada objek yaitu kulit orang peraga yang dihitamkan, kami mendapatkan nilai ambang pada tegangan listrik 150v di detik 360 pada peraga laki-laki dan 150v di detik 280 pada peraga perempuan. Pada saat itu orang peraga merasakan nyeri seperti ditusuk-tusuk.

PEMBAHASAN Sedangkan pada percobaan kedua, kami menggunakan pengalihan perhatian. Orang peraga dialihkan perhatiannya dengan diajak berbincang dan bercanda. Dan didapatkan hasil nilai ambang yaitu pada tegangan 200v di detik 420 pada peraga laki-laki dan 150v di detik 300 pada peraga perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa pengalihan perhatian dapat mengurangi fokus seseorang dalam merasakan nyeri, terlihat bahwa nilai ambang yang didapatkan lebih besar pada angka tegangan listrik dan juga detik yang dibutuhkan. Hal ini sesuai dengan teori bahwa apabila ada dua rangsangan yang terpisah maka salah satunya akan menghilangkan fokus yang lain. Tingkat seorang klien memfokuskan perhatiannya pada nyeri dapat mempengaruhi persepsi nyeri. Perhatian yang meningkat dihubungkan dengan nyeri yang meningkat, sedangkan upaya pengalihan (distraksi) dihubungkan dengan respon nyeri yang menurun. Pada spina cord sel-sel reseptor yang menerima stimuli nyeri peripheral dihambat oleh stimulus dari serabut-serabut saraf yang lain. Karena pesan- pesan nyeri menjadi lebih lambat daripada pesan-pesan diversional maka pintu spinal cord yang mengontrol jumlah input ke otak menutup dan pasien merasa nyerinya berkurang. Jika ada pengalihan perhatian, maka neurotransmitter yang harusnya dikeluarkan tidak jadi dikeluarkan. Hal tersebut membuat rasa nyeri tersebut teralihkan.

PEMBAHASAN Pada percobaan ketiga, kami menggunakan olesan balsam pada objek. Kami ingin mengetahui pengaruh hiperaemia pada nyeri. Hasil yang kami dapat yaitu nilai ambang pada tegangan 75v di detik ke 210 pada peraga laki-laki dan 150v di detik 300 pada peraga perempuan. Kami berkesimpulan bahwa hiperaemia yang pada dasarnya melebarkan pembuluh darah dan balsam yang menimbulkan rasa panas pada kulit mempercepat dan memicu nyeri. Namun hal ini bertentangan dengan teori yang kami dapatkan yaitu hiperaemia dapat menghambat rasa nyeri. Kami mendapatkan hasil yang bertentangan dengan teori karena adanya human error yaitu terlalu banyaknya olesan balsam yang digunakan sehingga orang coba hanya fokus merasakan panas yang amat saat dilakukan percobaan dan bukan berfokus pada nyeri yang akan ditimbulkan.

PEMBAHASAN Pada percobaan ketiga, kami menggunakan olesan balsam pada objek. Kami ingin mengetahui pengaruh hiperaemia pada nyeri. Hasil yang kami dapat yaitu nilai ambang pada tegangan 75v di detik ke 210 pada peraga laki-laki dan 150v di detik 300 pada peraga perempuan. Kami berkesimpulan bahwa hiperaemia yang pada dasarnya melebarkan pembuluh darah dan balsam yang menimbulkan rasa panas pada kulit mempercepat dan memicu nyeri. Namun hal ini bertentangan dengan teori yang kami dapatkan yaitu hiperaemia dapat menghambat rasa nyeri. Kami mendapatkan hasil yang bertentangan dengan teori karena adanya human error yaitu terlalu banyaknya olesan balsam yang digunakan sehingga orang coba hanya fokus merasakan panas yang amat saat dilakukan percobaan dan bukan berfokus pada nyeri yang akan ditimbulkan.

KESIMPULAN Melalui percobaan rasa nyeri kulit dan otot yang kami lakukan disimpulkan bahwa penghantaran rasa nyeri oleh reseptor dalam tubuh dapat dipengaruhi oleh pengalihan perhatian, pemberian hyeraemia, dan pemberian analgesia. Pada pengalihan perhatian nyeri yang disampaikan menjadi teralihkan dikarenakan respon peraga terhadap nyeri berkurang. Sedangkan pemberian hyperaemia dan analgesia sama-sama menghambat penghantaran rasa nyeri.

DAFTAR PUSTAKA Rusyadi, Hanna Fajirin LAPORAN PRAKTIKUM FAAL INDERA RASA KULIT. Unair. Available at :