ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN “KENYAMANAN-NYERI” Rini.,S.Kep.,Ners,M.Si.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BERDUKA DAN KEHILANGAN
Advertisements

Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Space Occupying Lession
Oleh: RETNO PURWANDARI, Skep.,Ns
PENATALAKSAAN NYERI PERSALINAN NON FARMAKOLOGI
By: Lisna Annisa Fitriana, S.Kep., Ners, M.Kes
KONSEP ISTIRAHAT-TIDUR
By : Lisna Annisa F.,S.Kep.,Ners,M.Kes
HOSPITALISASI PADA ANAK
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN NYERI Heri Widiarso, SKep, Ns, MNur
ASKEP KLIEN DENGAN ANSIETAS
SISTEM SARAF IX / I Standart Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
PENGERTIAN EMOSI Perasaan (feeling) atau afek yang meliputi antara perubahan fisiologis dengan tingkah laku nyata (overt behavior) Klasifikasi emosi :
FISIOLOGI NYERI (PAIN) Suzy Rahardja.
Kelompok 4 Febri Prihatnanto Dian Karimawati Windasari K
KONSEP DASAR MANUSIA.
“Sistem Sensorik” SENSASI & NYERI.
Pain Materi 4.
Felicia Risca Ryandini
ASKEP DEPRESI PD LANSIA
BURNOUT PERAWAT Sumijatun.
Penyuluhan kesehatan. 1.A.R.Yulia Sunarti, S. Kep 2.Almira Gandhi, S. Kep 3.Andina Ariesta Putri, S. Kep 4.Asnel Sartika, S. Kep 5.Firda Damba Wahyuni,
Bebas Nyeri Kebutuhan Rasa Nyaman Tri Ws 2011.
Askep Pd Keluarga Yg Menanti kelahiran Oleh kelompok 5 PUTRI DRISSIANTI KHAIRUL AFRIZAL REZA IBRAHIM.
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
PSIKOSOSIAL PADA PASIEN DENGAN MASALAH SISTEM HEMAIMMUNOLOGI
KEHILANGAN DAN BERDUKA
“Managemen Nyeri Menggunakan Metode Dry Cupping Therapy”
Perkembangan Kognitif & Bahasa
MASALAH KESEHATAN MENTAL PD LANSIA
KONSEP “KENYAMANAN-NYERI”
PERILAKU KEKERASAN.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GLAUKOMA
ASKEP JIWA ANSIETAS BY SLAMETININGSIH.
Gangguan Proses Pikir:
KONSEP ISTIRAHAT-TIDUR
Gangguan Hubungan Sosial: MENARIK DIRI
KONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI)
By TUTU APRIL ARIANI,SKp,MKes
Dra. Amanah Anwar, Psi., MSi. Anna. 2016
Zela novriani b.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
Process Inflammation, pain & Repair Soft Tissue
Klimakterium dan menapause
Dra. Amanah Anwar, Psi., Msi.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN INFARK MIOCARDIUM
Pengendalian Gerakan Manusia oleh Sistem Saraf
By: Lisna Annisa Fitriana, S.Kep., Ners, M.Kes
GANGGUAN ALAM PERASAAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN WAHAM
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN SKOLIOSIS
Keamanan& Kenyamanan Lingkungan
MANAJEMEN NYERI NON FARMAKOLOGIS
Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS)
ASKEP PADA KLIEN GSP : HALUSINASI PERTEMUAN :
SISTEM SARAF DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU MANUSIA
Tim blok neurobehaviour
SISTEM PERSYARAFAN Suwheni Setyowati ( )
Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Perifer Bagian Aferen Organ RESEPTOR
BANTUAN DASAR PADA KASUS NON TRAUMA
TRAUMA ABDOMEN.
HOSPITALISASI PADA ANAK PERTEMUAN III Ns. WIDIA SARI, S. Kep., M. Kep
TEORI RESEPSI NYERI PERTEMUAN 2 Dr. Widaningsih, S.Kp., M.Kep
ASUHAN KALA I PERSALINAN
Psychogenic pain dr. Soraya T.U, Mkes SpKj.
CEREVASKULER ATTACK (CVA)
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa -dan tidak bahagia, serta.
KONSEP DASAR MANUSIA.
KONSEP ISTIRAHAT- TIDUR By: Lisna A.F.,S.Kep,Ners,M.Kes.
KONSEP DASAR KEBUTUHAN RASA NYAMAN DAN NYERI
Transcript presentasi:

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN “KENYAMANAN-NYERI” Rini.,S.Kep.,Ners,M.Si

Nyeri : alasan yg paling umum orang mencari perawatan kesehatan Gejala yg paling sering terjadi, tapi paling sedikit dipahami Nyeri bersifat subjektif, sumber frustasi baik bagi klien maupun tenaga kesehatan Nyeri dpt merupakan faktor utama yg m`hambat kemampuan & keinginan individu u/pulih dari suatu penyakit.

Nyeri : suatu sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dirasakan dalam kejadian2 dimana terjadi kerusakan (IASP, 1979) Kenyamanan: konsep sentral ttg kiat keperawatan. Donahue (1989) : ” melalui rasa nyaman & tindakan u/mengupayakan kenyamanan…..perawat m`berikan kekuatan, harapan, hiburan, dukungan, dorongan, dan bantuan”. PENGERTIAN

SIFAT NYERI :  Menurut Mahon (1994) : Nyeri bersifat individu Tidak menyenangkan Merupakan suatu kekuatan yg mendominasi Bersifat tidak berkesudahan

FISIOLOGI NYERI : Komponen fisiologis nyeri :  Resepsi  Persepsi  Reaksi

Ditransmisikan sepanjang saraf aferen (prostaglandin, kalium) A. RESEPSI Stimulus termal, mekanik, kimiawi, listrik Kerusakan sel/jaringan Melepaskan histamin, bradikinin, kalium di nosiseptor Impuls saraf (menyebar di sepanjang serabut saraf perifer aferen) Serabut delta-A (Myelin (+), cepat) Sensasi tajam, t`lokalisasi, melokalisasi sumber nyeri, m`deteksi intensitas nyeri Impuls terlokalisasi buruk, viseral, & terus-menerus Serabut C ( Myelin (-), kecil, lambat)

Kornu dorsalis, medulla spinalis Dilepaskan neurotransmitter : substansi P ditransmisikan ke trac. Spinotalamus SSP di otak (pembentukan retikuler, sist limbik, talamus, korteks sensori, korteks asosiasi) Kompensasi tbh (mengirim stimulus kembali ke bawah kornu dorsalis di medulla spinalis/sist nyeri desenden) Neuroregulator (endorfin) yg menghambat stimulus nyeri Nyeri berkurang

Mekanisme REFLEKS PROTEKTIF Serabut delta-A Impuls sensori ke medulla spinalis (tempat sinaps dengan neuron motorik) Impuls motorik menyebar melalui sebuat lengkung refleks bersama serabut saraf eferen (motorik) kembali ke suatu otot perifer dekat lokasi stimulasi Kontraksi otot Respon refleks protektif Jar.superfisial : menarik diri Jar. Internal : memendek & menegang Jar. Internal : memendek & menegang

STIMULUS NYERI : 1.Mekanik : diterima oleh reseptor nyeri mekano-sensitif, misalnya distensi ductus, tumor 2.Thermal (panas/dingin) : diterima oleh reseptor thermosensitif, misalnya terbakar (akibat panas/dingin yg ekstrem) 3.Kimiawi : diterima oleh reseptor nyeri chemosensitif, misalnya perforasi organ viseral 4.Listrik, misalnya lapisan kulit terbakar

Neuroregulator di bagi 2 : 1. Neurotransmitter : a. Substansi P b. Serotonin c. Prostaglandin 2. Neuromodulator : a. Endorfin & dinorfin b. Bradikinin

TEORI GATE CONTROL Peneliti mengetahui bhw tidak ada pusat nyeri tertentu di sist saraf Peneliti mengetahui bhw tidak ada pusat nyeri tertentu di sist saraf Teori gate control (Melzack & Wall; 1965) : Teori gate control (Melzack & Wall; 1965) : “impuls nyeri dpt diatur atau bahkan dihambat o/mekanisme pertahanan di sepanjang SSP, impuls nyeri dibuka saat sebuah pertahanan dibuka”. contohnya : menggosok punggung dgn lambat, teknik distraksi, konseling, & pemberian plasebo melepaskan endorfin & dinorfin

B. PERSEPSI Persepsi mrp titik kesadaran sso terhadap nyeri. Stimulus nyeri ditransmisikan ke medulla spinalis, talamus, & otak tengah. Dari talamus naik ke bbg area otak, termasuk korteks sensori & korteks asosiasi (di kedua lobus parietalis), lobus frontalis, dan sistem limbik (Paice, 1991). Saat individu sadar akan nyeri : terjadi reaksi kompleks.

3 sistem interaksi persepsi nyeri (Meinhart & McCaffery, 1983) : 1.Sensori-diskriminatif 2.Motivasi-afektif 3.Kognitif-evaluatif

1. Sensori-diskriminatif Transmisi nyeri tjd antara talamus & korteks sensori Seorang individu m`persepsikan lokasi, keparahan, & karakter nyeri Faktor2 yg menurunkan tk.kesadaran (ex : analgetik, anestetik, penyakit serebral) menurunkan persepsi nyeri Faktor2 yg meningkatkan kesadaran thd stimulus (ex : ansietas, ggn tidur) meningkatkan persepsi nyeri

2. Motivasi-afektif Interaksi antara p`bentukan sist retikular & sist limbik m`hasilkan persepsi nyeri P`bentukan retikular m`hasilkan respons pertahanan, menyebabkan individu m`interupsi atau m`hindari stimulus nyeri Sistem limbik mengontrol respons emosi & kemampuan yaitu koping nyeri

3. Kognitif-evaluatif Pusat kortikal yg lebih tinggi di otak memengaruhi persepsi Kebudayaan, pengalaman dgn nyeri, & emosi memengaruhi evaluasi thd pengalaman nyeri Sist ini membantu sso u/m`interpretasi intensitas & kualitas nyeri, shg dpt melakukan suatu tindakan

C. REAKSI a.Respons Fisiologis menstimulasi sistem saraf otonom (simpatis & parasimpatis) b.Respons Perilaku : ada 3 fase pengalaman nyeri : antisipasi, sensasi, & aftermath

1. Respon Sistem Saraf Simpatis 1. Respon Sistem Saraf Simpatis Dilatasi bronchiolus & Pe RR Peningkatan denyut Jantung (N) Vasokonstriksi perifer (pucat, Pe TD) Peningkatan kadar glukosa darah Diaforesis Peningkatan ketegangan otot Dilatasi pupil Penurunan motilitas sal cerna

2. Respon sist saraf parasimpatis Pucat Ketegangan otot Penurunan denyut jantung & TD Pernafasan cepat & tidak teratur Mual & muntah Kelemahan & kelelahan

3. Respon Perilaku Cemas, takut Ekspresi wajah : mengatupkan geraham, menggigit bibir, meringis, menangis,dsb Fokus perhatian hanya kpd sensasi nyeri Apasia, bingung, atau disorientasi Depresi

TIPE NYERI : a.Nyeri Akut : Terlokalisasi Tajam : seperti ditusuk, disayat, di cubit, dll Respon saraf simpatis Penampilan gelisah, cemas Pola serangan jelas

b. Nyeri Kronis Menyebar Tumpul : ngilu, linu, kemeng, nyeri, dsb Respon saraf parasimpatis Penampilannya depresi, menarik diri Pola serangannya tidak jelas

FAKTOR2 YG MEMENGARUHI NYERI : 1.Usia : anak - lansia 2. Jenis kelamin : laki2 - perempuan 3. Kebudayaan : cara menebus dosa 4. Makna nyeri : ancaman, kehilangan, hukuman, tantangan 5. Perhatian : relaksasi, masase, guided imagery 6. Ansietas : cemas 7. Keletihan : penyakit terminal 8. Pengalaman sebelumnya 9. Gaya koping : terapi musik 10. Dukungan keluarga & sosial

PROSES KEP I. I.Pengkajian II. II.Diagnosa Keperawatan III. III.Perencanaan IV. IV.Implementasi V. V.Evaluasi

I. PENGKAJIAN Pengkajian diperlukan untuk : a.Menetapkan data dasar b.Menegakkan diagnosa keperawatan c.Menyeleksi terapi yg cocok d.Mengevaluasi respon klien terhadap terapi

Pendekatan Klinis Rutin thd Pengkajian & Penatalaksanaan “ABCDE” Nyeri A : Ask/ Tanyakan nyeri scr teratur Assess/ Kaji nyeri scr sistematis Assess/ Kaji nyeri scr sistematis B : Believe/ Percaya apa yg dilaporkan K & klg serta apa yg mereka lakukan u/menghilangkan nyeri C : Choose/ Pilih cara pengontrolan nyeri yg cocok u/K, klg, dan kondisi D : Deliver/ Berikan intervensi scr terjadwal, logis, & terkoordinasi E : Empower/ Dayagunakan K & klg mereka Enable/ Mampukan mereka mengontrol pengobatan sejauh yg dpt dilakukan Enable/ Mampukan mereka mengontrol pengobatan sejauh yg dpt dilakukan

I. PENGKAJIAN A.Nursing History 1. Awitan & durasi 2. Lokasi nyeri : perlu diagram tubuh manusia 2. Intensitas/ tk keparahan : menggunakan skala Skala yg digunakan : Skala yg digunakan : - Visual Analog Scale (VAS) : tdk nyeri- nyeri tdk - Visual Analog Scale (VAS) : tdk nyeri- nyeri tdk tertahankan ( K menetapkan suatu titik) tertahankan ( K menetapkan suatu titik) - Verbal Pain Scale/Numerical Rating Scales : - Verbal Pain Scale/Numerical Rating Scales : tidak nyeri – sangat nyeri tidak nyeri – sangat nyeri - Verbal Descriptor Scale (VDS) : tdk nyeri – - Verbal Descriptor Scale (VDS) : tdk nyeri – nyeri ringan-sedang-berat-tdk tertahankan - Face Rating Scale : Face Rating Scale : Behavioral Scale : OUCHER (0-100) - Behavioral Scale : OUCHER (0-100)

3. Kualitas nyeri ( menggunakan kata2 pasien, ex : seperti ditusuk, rasa terbakar, sensasi remuk/crushing, berdenyut/throbbing, tajam atau tumpul, dll). Bedah : tajam, infarkmiokard : crushing 4. Pola nyeri : apa saja yg dpt mempresipitasi/ memperburuk nyeri. Ex : faringitis smakin nyeri jika menelan/berbicara. Ruptur diskus intravertebral smakin nyeri jika membungkuk atau mengangkat benda. 5. Tindakan u/menghilangkan nyeri : mengubah posisi, berayun-ayun, menggosok, makan, meditasi, mengompres 6. Gejala Penyerta : gejala yg menyertai nyeri (mual, nyeri kepala, pusing, keinginan u/miksi, konstipasi, gelisah)

7. Efek nyeri pada klien Tanda & gejala fisik : TTV, diaforesis Tanda & gejala fisik : TTV, diaforesis Efek perilaku Efek perilaku a. Vokalisasi : mengaduh, menangis, sesak nafas, mendengkur b. Ekspresi wajah : meringis, menggertakan gigi, mengernyitkan dahi, menutup mata& mulut dgn rapat, menggigit bibir c. Gerakan tubuh : gelisah, imobilisasi, ketegangan otot, peningkatan gerakan jari & tangan, gerakan menggosok, melindungi bag tubuh c. Gerakan tubuh : gelisah, imobilisasi, ketegangan otot, peningkatan gerakan jari & tangan, gerakan menggosok, melindungi bag tubuh d. Interaksi sosial : m`hindari percakapan, fokus hanya pd aktivitas u/menghilangkan nyeri, menghindari kontak sosial, penurunan rentang perhatian. d. Interaksi sosial : m`hindari percakapan, fokus hanya pd aktivitas u/menghilangkan nyeri, menghindari kontak sosial, penurunan rentang perhatian. Pengaruh pada aktivitas sehari-hari : aktivitas sosial, pola tidur, aktivitas seksual Pengaruh pada aktivitas sehari-hari : aktivitas sosial, pola tidur, aktivitas seksual

8. Status neurologis Pasien DM : neuropati perifer Pasien DM : neuropati perifer kurang merasakan nyeri kurang merasakan nyeri

Klasifikasi Nyeri Menurut Lokasi 1.Superfisial/kutaneus : nyeri akibat stimulasi kulit, b`langsung sebentar, terlokalisasi, & tajam. Ex : jarum suntik, luka potong kecil 2.Viseral Dalam : nyeri akibat stimulasi organ2 internal, bersifat difus, durasi lbh lama, terasa tajam, tumpul atau unik tergantung organ yg terlibat. Ex : sensasi pukul/crushing (angina pectoris), sensasi terbakar (ulkus lambung)

3. Nyeri alih (Referred) : mrp fenomena dlm nyeri viseral krn banyak organ tdk memiliki reseptor nyeri. Nyeri terasa di bagian tbh yg terpisah dr sumber nyeri & dpt terasa dgn bbg karakteristik. Ex : infark miokard (nyeri alih ke rahang, lengan kiri, bahu kiri), batu empedu ( selangkangan) 4. Radiasi : sensasi nyeri meluas dr tempat awal cedera ke bagian tubuh yg lain. Nyeri terasa menyebar ke bag tbh bawah atau sepanjang bag tbh, dpt menjadi intermitten/konstan. Ex : nyeri punggung bag bawah akibat diskus intravertebral yg ruptur disertai nyeri yg meradiasi sepanjang tungkai dr iritasi saraf skiatik.

II. DIAGNOSA KEP a.Ansietas b.d nyeri yang tidak hilang b.Ggn rasa nyaman : nyeri b.d. cedera fisik atau trauma, penurunan suplai darah ke jaringan, proses melahirkan normal c.Nyeri kronik b.d. jaringan parut, kontrol nyeri yg tidak adekuat d.Ketidakberdayaan b.d. nyeri maligna kronik e.Ketidakefektifan koping individu b.d. nyeri kronik f.Hambatan mobilisasi fisik b.d. nyeri muskuloskeletal, nyeri insisi g.Resiko cedera b.d. penurunan resepsi nyeri h.Defisit perawatan diri b.d. nyeri muskuloskeletal i.Disfungsi seksual b.d. nyeri artritis panggul j.Ggn pola tidur b.d. nyeri punggung bag bawah

III. MANAGEMEN NYERI 1.Intervensi farmakologis 2.Intervensi non-farmakologis a. Distraksi : nonton TV, musik, nafas dalam b. Relaksasi : meditasi, yoga, Zen c. Progress relaksasi d. Guided Imagery e. Massage f. Therapeutik touch g. Aromatherapy h. Acupunctur I. TENS : stimulasi saraf elektrik transkutan j. Hypnosis

TERIMA KASIH Selamat Belajar !!!