Fungsi Pengenceran semen Memperbanyak volume Memberi media yang cocok untuk hidup spermatozoa Perlindungan (Krioprotektan) Trinil S,Unibraw,2005
Perlu dihindari Panas yang berlebihan Bahan kimia yang toxic Berhubungan dengan udara luar Sinar matahari langsung Goncangan Trinil S,Unibraw,2005
Fungsi pengencer Memperbanyak volume Pelindung spermatozoa Sumber nutrisi bakteriostatik Trinil S,Unibraw,2005
Mengandung sumber energi Sumber energi yang digunakan adalah gula sederhana: - Fruktosa - Glukosa - Levulosa - Mannosa - Raffinosa - Lactose dll Trinil S,Unibraw,2005
Bersifat isotonis Mempunyai tekanan osmose yang sama antara medium dengan spermatozoa Tekanan Osmose medium Tinggi (Kental) Cairan dalam sel akan keluar Tekanan Osmose medium Rendah (Encer) Cairan dari luar akan masuk ke dalam sel. Trinil S,Unibraw,2005
Mengandung Buffer Atau disebut larutan penyangga, yaitu suatu bahan yang berfungsi agar pH dalam keadaan netral. Bila terlalu asam atau basa, maka sel akan mati Bahan yg sering digunakan adalah Na H2CO3 , Na H2PO4 Trinil S,Unibraw,2005
Mengandung Antibiotik Dosis yang digunakan adalah dosis pecegahan (bukan pengobatan) Sebab prinsipnya antibiotik adalah merusak membran mikroorganisme, klu terlalu tinggi akan mematikan spermatozoa Penisilin dan streptomisin Trinil S,Unibraw,2005
Syarat utama pengencer mengandung 1. Energi (Gula sederhana: Fruktosa, Glucosa, dll). 2. Buffer/Penyangga ( pH sekitar 6- 8) (Tris, Na2 HCO3, Na2 H PO4 dll). 3. Isotonis (tekanan osmose di dalam sel sama dengan diluar sel). 4. Mineral Trinil S,Unibraw,2005
5. Antibiotik (Dosis pencegahan). 6. Tidak toxic 7. Murah & mudah disiapkan 8. Memberikan kemungkinan untuk uji kualitas 9. Mengandung cryoprotectan Trinil S,Unibraw,2005
Cryoprotectan Bahan yang melindungi spermatozoa Cryoprotectan di bedakan jadi 2 : 1. Ekstra seluler cryoprotectan 2. Intra selluler cryoprotectan Trinil S,Unibraw,2005
Ekstraseluler Cryoprotectan Melindungi sel bagian luar yaitu membran Perlindungan pada suhu diatas 0oC Molekulnya besar Tidak dapat masuk kedalam membran. Mengandung protein, karbohidrat dan lipid Misal : Kuning telur, Skim milk, Full Milk Trinil S,Unibraw,2005
Intraselluler cryoprotectan Melindungi sel di bawah suhu 0oC Syaratnya bahan : 1. Tidak membeku di bawah 0oC 2. Bersifat higroskopis 3. Molekulnya kecil, sehingga dapat masuk membran. Misal : Glyserol, Dimethyl Sulfoxid (DMSO), Propanadiol, Ethylen glycol) Trinil S,Unibraw,2005
Komposisi pengencer Tris aminomethan kuning telur A ( pengencer 1) Tris aminomethan 1,6% (g/g) Citric acid 0,9% Lactose 1,4 % Raffinose 2,5 % Destilled water 80% Kuning Telur 20% Penicillin 1.000.000 IU/100 ml Streptomisin 0,1 gr/100 ml B (pengencer 2). (A) + Glyserin 13% Trinil S,Unibraw,2005
Komposisi pengencer skim milk A (Pengencer 1) 1. Skim milk 10% (g/g) 2. Glucose 1 % (g/g) 3. Penicilin 1.000.000 IU/100 ml. 4. Streptomisin 0,1 gr/100 ml 5. Kuning telur 5% (V/V) 6. Destilled water 80% (V/V) B ( Pengencer 2) (A) + 20% gliserin Trinil S,Unibraw,2005
Teknik pengenceran Semen segar yang didapat bila telah memenuhi syarat untuk dibekukan diproses lebiih lanjut (Motilitas > 70%). Semen segar + diluter A (pengencer yang ditentukan) dengan volume sama dengan semen segar. Tambahkan sisa pengencer A2 pada suhu 15oC . Pada suhu 5oC tambahkan diluter B yang berisi diluter A + gliserol yang dibuat hingga total gliserol adalah 13% dari total diluter. Trinil S,Unibraw,2005
Gliserolisasi Setelah ditambahkan gliserol dimasukkan ke dalam straw. Equilibrasi diatas 10 cm Nitrogen cair, kemudian dimasukkan ke dalam Nitrogen cair dengan suhu -196oC Trinil S,Unibraw,2005
Fasilitas Laboratorium untuk pembekuan Trinil S,Unibraw,2005
Alat-alat untuk pembekuan Trinil S,Unibraw,2005
Alat-alat pembekuan Cryo tank Nitrogen cair di masukkan ke dalam Kontainer. Spermatozoa sebelum dimasukkan ke dalam nitrogen cair, harus Dilakukan ekuilibrasi, yaitu ditaruh 10 Cm diatas nitrogen cair, dengan Suhu – 25oC. Setelah dimasukkan nitrogen cair, Maka setelah 24 jam di lakukan Thawing untuk diuji kualitasnya Cryo tank Trinil S,Unibraw,2005
Thawing Thawing adalah pencairan kembali setelah dibekukan. Thawing bisa menggunakan air hangat, air kran atau es, yang disesuaikan dengan lama thawingnya (suhu semakin tinggi, maka waktu semakin cepat). Trinil S,Unibraw,2005