KONSEP DASAR ANGGARAN PERUSAHAAN SUHARDI STIE PERTIBA PANGKALPINANG
Penganggaran [RPKPS & Silabus]
Pokok Bahasan / Materi Materi 1 Materi 2 Materi 3 Anggaran sebagai peralatan manajemen, perencanaan, dan pengawasan Fungsi dan macam anggaran Materi 1 Teknik-teknik yang digunakan dalam peramalan penjualan Penyusunan anggaran penjualan Materi 2 Kebijaksanaan persediaan Penyusunan anggaran produksi Materi 3
Materi 4 Materi 5 Materi 6 Pokok Bahasan / Materi Penyusunan anggaran pembelian dan persediaan mentah Penyusunan anggaran biaya bahan mentah habis digunakan Penyusunan anggaran tenaga kerja langsung Materi 4 Penyusunan anggaran biaya overhead pabrik Penyusunan anggaran biaya operasi Materi 5 Penyusunan anggaran variabel Penyusunan anggaran modal Materi 6
Materi 7 Materi 8 Pokok Bahasan / Materi Penyusunan anggaran piutang Penyusunan anggaran kas Penggunaan break even dalam anggaran Materi 7 Penyusunan anggaran perusahaan dagang Penyusunan angaran perusahaan jasa Materi 8
MATERI KE -I
ANGGARAN - PERUSAHAAN Pembuatan Rencana Kerja dalam jangka waktu satu tahun dan dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif Penyusunan Anggaran sering diartikan sebagai Perencanaan Laba (Profit Planning) Penyusunan Anggaran merupakan Penyusunan Rencana Operasional yang implikasinya dinyatakan dalam Laba – Rugi jangka pendek dan jangka panjang
RENCANA KERJA Anggaran Perusahaan disusun berdasarkan Rencana Kerja mencakup: Pangsa Pasar Jenis ProdukTeknologi yang digunakan Sumber Daya Manusia Budaya Perusahaan Citra Perusahaan Sistem Informasi yang digunakan
MANFAAT ANGGARAN Adanya Perencanaan Terpadu Pedoman Pelaksanaan Kegiataan Perusahaan Sebagai Alat Koordinasi Kerja Sebagai Alat Pengawasan Kerja Sebagai Alat Evaluasi Kegiatan Perusahaan
KEGIATAN - ANGGARAN Planning Organizing Directing Coordinating Controlling
Anggaran Versus Ramalan Dinyatakan dalam ukuran uang Dinyatakan dalam ukuran moneter atau bukan Umumnya berjangka waktu satu tahun Dapat sembarang waktu Berisi komitmen manajemen untuk mencapainya Peramal tidak bertanggung jawab atas tercapainya ramalan Ditelaah dan disetujui oleh pimpinan yang lebih tinggi daripada penyusunan usulan anggaran Tidak selalu disetujui oleh pimpinan yang lebih tinggi Setelah dalam kondisi khusus Segera diperbaharui jika ada informasi baru yang menunjukkan perubahan kondisi Secara periodik, realisasi dibandingkan dengan anggaran dan penyimpangan dianalisis dan ditetangkan/ditindaklanjuti Penyimpangan terhadap ramalan tidak dianalisis secara formal atau secara periodic tidak ditindaklanjuti
Tahap Perencanaan Anggaran Penetapan Filosofi dan Misi Penetapan Tujuan dan Strategi Penyusunan Program Penyusunan Anggaran
TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN Landasan Formal untuk memilih sumber dan investasi dana Memberikan batasan dana investasi Memberikan informasi sumber dan investasi dana untuk mencapai hasil yang optimal Mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait
TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN Mempersiapkan rencana terperinci tentang kegiatan dalam Rencana Anggaran Melakukan koordinasi atas metoda yang akan ditempuh Menyediakan alat- alat ukur untuk pengendalian kinerja INDIVIDU; KELOMPOK; dan ORGANISASI
MEKANISME PENYUSUNAN ANGGARAN Anggaran harus dibuat sebelum tahun anggaran selesai Anggaran berdurasi selama 1 tahun mulai 1 Januari X0 s/d 31 Desember X0 Menyusun PANITIA ANGGARAN Tiap bagian menyusun tentang PENDAPATAN dan BIAYA Bagian Keuangan menyusun BIAYA TETAP
JENIS ANGGARAN
JENIS ANGGARAN (RUANG LINGKUP) Anggaran Parsial Anggaran yang ruang lingkupnya terbatas spt Departeman Keuangan Anggaran Komprehensif Anggaran yang sifatnya menyeluruh terhadap semua elemen dalam perusahaan, Pemasaran, Produksi, SDM, Keuangan
JENIS ANGGARAN (FLEKSIBILITAS) Anggaran Variabel Anggaran yang disusun berdasarkan kapasitas tertentu Pembangunan 1 Unit Apartemen Anggaran Tetap Anggaran yang disusun berdasarkan total pekerjaan Pembangunan 5 tower Apartemen
JENIS ANGGARAN (PENYUSUNAN) Anggaran Periodik Anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu dengan volume yang tertentu pula, dan berdasarkan volume disusun Pendapatan; Biaya; & Pengeluaran Anggaran Kontinyu Anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu dan berdasarkan volume, Pendapatan; Biaya & Pengeluaran diperkirakan besarnya, namun secara periodik dilakukan penilaian kembali
JENIS ANGGARAN (PERIODE WAKTU) Anggaran Jangka Pendek Anggaran yang disusun untuk periode waktu satu tahun Anggaran Jangka Panjang Anggaran yang dibuat untuk periode lebih dari satu tahun
JENIS ANGGARAN (PENGGUNAAN) Anggaran Operasional Anggaran yang digunakan oleh tiap-tiap departemen dalam perusahaan. Anggaran Laba – Rugi Anggaran Penjelasan Laba – Rugi - Anggaran Penjualan - Anggaran Produksi - Anggaran Biaya Distribusi - Anggaran Biaya Umum & Administrasi
JENIS ANGGARAN (PENGGUNAAN) Anggaran Keuangan Anggaran yang memproyeksikan anggaran modal. Anggaran Neraca Anggaran Laba – Rugi Anggaran Arus Kas
ANGGARAN PENJUALAN
ANGGARAN PENJUALAN Untuk mengurangi ketidakpastian dimasa yang akan datang Memasukkan pertimbangan keputusan manajemen dalam proses perencanaan Memberikan informasi dalam profit planning and control Untuk memudahkan pengendalian penjualan
ANGGARAN PENJUALAN Faktor INTERN yang mempengaruhi Kualitas, Kuantitas, dan Harga Saluran distribusi, metoda penetapan harga, media promosi Kapasitas produksi Jumlah Tenaga Kerja Terampil Modal Kerja Fasilitas yang dimiliki
ANGGARAN PENJUALAN Faktor EKSTERN yang mempengaruhi Keadaan persaingan Posisi dalam persaingan pasar Pertumbuhan penduduk Penghasilan masyarakat Elastisitas permintaan terhadap barang Agama/Religiusitas Kebijakan pemerintah Keadaan ekonomi dan kebiasaan masyarakat
Penyusunan Anggaran Penjualan Menentukan Dasar Anggaran Penentuan VARIABEL yang mempengaruhi penjualan Penentuan TARGET PENJUALAN yang diinginkan Penentuan STRATEGI USAHA yang akan dicapai
Penyusunan Anggaran Penjualan Menyusun Rencana Penjualan Analisis Aspek Makro Ekonomi Analisis Industri Analisis Prestasi Masa Lalu Analisis Rencana Target Penjualan Menghitung Rencana Laba – Rugi Mengkomunikasikan Rencana Penjualan
PERKIRAAN PENJUALAN Analisis yang harus dilakukan 1. Analisis Penjualan 2. Analisis Pasar 3. Analisis Fungsi Produksi
METODA PRAKIRAAN PENJUALAN Prakiraan Berdasarkan Judgement 1. Pendapat para Tenaga Penjual 2. Pendapat Manajer Penjualan 3. Pendapat Eksekutif 4. Pendapat Para Akhli 5. Pendapat Konsumen
METODA PRAKIRAAN PENJUALAN Prakiraan Berdasarkan Analisis Statistik 1. Metoda Trend Bebas 2. Metoda Trend Semi Average 3. Metoda Trend Moment 4. Metoda Trend Bebas
METODA PRAKIRAAN PENJUALAN Prakiraan Berdasarkan Metode Khusus 1. Analisis Industri 2. Analisis Lini Produk 3. Analisis Pengguna Akhir
ANGGARAN PRODUKSI
ANGGARAN PRODUKSI Manfaat Secara Umum: Pedoman Kerja Alat Koordinasi Kerja Alat untuk Pengawasan Kerja
ANGGARAN PRODUKSI Manfaat Khusus Menunjang Kegiatan Penjualan sehingga Produk dapat diselesaikan Tepat Waktu Menjaga Tingkat Penyelesaian Produk dan Mengatur Persediaan Mengatur Produksi agar biaya bisa ditekan seminimal mungkin
ANGGARAN - PRODUKSI Faktor yang mempengaruhi: Rencana Penjualan Kapasitas Produksi dan Peralatan Tenaga Kerja yang Dimiliki Ketersediaan Bahan Baku Modal Kerja yang dibutuhkan Kapasitas Gudang
ANGGARAN – BAHAN BAKU Jenis Bahan Baku: Bahan Baku Langsung Bahan Baku tidak langsung Elemen Anggaran Bahan Baku Anggaran Kebutuhan Bahan Baku Anggaran Pembelian Bahan Baku Anggaran Persediaan Bahan Baku Anggaran Pemakaian Bahan Baku
ANGGARAN TENAGA KERJA Jenis Tenaga Kerja Faktor yang mempengaruhi: 1. Tenaga Kerja Langsung 2. Tenaga Kerja Tidak Langsung Faktor yang mempengaruhi: 1. Kebutuhan Jumlah Tenaga Kerja 2. Rekrutmen Tenaga Kerja 3. Pelatihan Tenaga Kerja 4. Spesifikasi Tenaga Kerja 5. Gaji dan Upah 6. Tunjangan 7. Pengawasan Tenaga Kerja
ANGGARAN TENAGA KERJA Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung 1. Jenis Produk yang dihasilkan 2. Jenis Produk yang diproduksi 3. Bagian yang dilalui dalam Proses 4. Jumlah Jam Tenaga Kerja Langsung 5. Tingkat Upah Tenaga Kerja 6. Waktu Kerja
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD Yang termasuk biaya overhead 1. Biaya Bahan Penolong 2. Biaya tenaga kerja tidak langsung 3. Biaya penyusutan aktiva tetap 4. Biaya pemeliharaan aktiva tetap 5. Biaya listrik dan air untuk pabrik/proyek 6. Biaya asuransi pabrik 7. Semua biaya pada departemen pembantu
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD Sifat biaya overhead 1. Biaya Tetap Biaya yang cenderung tetap dari waktu ke waktu tanpa terpengaruh volume kegiatan 2. Biaya Variable Biaya yang secara total berubah sebanding dengan perubahan kegiatan 3. Biaya Semi Variable Biaya yang mengalami perubahan tapi tidak sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD Pengendalian biaya overhead Departemen Produksi Unit Output (Productive Output) Biaya Bahan Baku (Material Cost) Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost) Jam Peralatan Langsung (Direct Machinenary Hour) 2. Departemen Jasa Pelayanan Jam Kerja Perbaikan (Direct Repair Hour) Departemen Pembangkit Listrik (EP) Jam Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Hour)
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD Tujuan Penyusunan Anggaran Biaya Overhead Mengetahui penggunaan biaya secara lebih efisien Menentukan harga pokok Mengetahui alokasi biaya overhead sesuai dengan tempat pembebanan Sebagai alat pengawasan biaya overhead
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD Faktor yang perlu diperhatikan: Jumlah yang akan diproduksi Berbagai standar yang telah ditetapkan Sistem Pembayaran Upah Metoda Depresiasi Metoda Alokasi Biaya
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD METODA PENYUSUNANNYA 1. METODA ALOKASI LANGSUNG Dialokasikan langsung kepada Departemen Produksi yang langsung menikmatinya tanpa memperhatikan kontribusi departemen lain yang membantunya 2. METODA ALOKASI BERTAHAP - Metoda Alokasi Kontinyu Jumlah Biaya departemen pembantu produksi dialokasikan secara terus menerus, sehingga biaya overhead yang belum dialokasikan menjadi tidak berarti
ANGGARAN HARGA POKOK PRODUKSI Metoda Penyusunannya Menyusun Harga Pokok Penjualan dalam bentuk unit dan nominal Menyusun Anggaran Produksi dalam bentuk Unit Menyusun Anggaran Kebutuhan Bahan Baku dan Pembelian Bahan Baku Menyusun Anggaran Tenaga Kerja Menyusun Anggaran Biaya Overhead
ANGGARAN BIAYA PEMASARAN & ADMINISTRASI Biaya Pemasaran dan Administrasi sering disebut sebagai Beban Usaha atau Commercial Expenses Biasanya disebut sebagai biaya tidak langsung terhadap produk dan bersifat semi variable cost Untuk PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN ke dua biaya ini digolongkan ke dalam biaya VARIABEL dan BIAYA TETAP
ANGGARAN BIAYA PEMASARAN & ADMINISTRASI Gaji Manajer dan Staf Biaya Aktiva Tetap divisi Pemasaran Biaya Umum & Administrasi Pemasaran Biaya Riset dan Pengembangan Produk Biaya Distribusi Biaya Promosi Biaya Penjualan Biaya Advertising Biaya Publisitas Perjalanan Dinas Tenaga Penjualan Bonus dan Komisi Tenaga Penjual Potongan Harga Biaya lain-lain Divisi Pemasaran
ANGGARAN - PERUSAHAAN Biasa dikenal sebagai Anggaran Induk atau Rencana Keuangan yang Komprehensif atau MASTER - BUDGET. Terdiri dari ANGGARAN OPERASI (Operation Budget) dan ANGGARAN KEUANGAN (Financial Budget)
ANGGARAN - PERUSAHAAN Anggaran Operasi: 1. Anggaran Penjualan 2. Anggaran Biaya 3. Anggaran Laba Anggaran Keuangan: 1. Anggaran Kas 2. Anggaran Belanja dan Modal 3. Neraca yang Dianggarkan
ANGGARAN - PERUSAHAAN Anggaran Operasi: 1. Anggaran Penjualan 2. Anggaran Biaya Pemasaran
ANGGARAN - PERUSAHAAN Anggaran Biaya: 1. Anggaran Produksi dalam Unit 2. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku 3. Anggaran Pembelian Bahan 4. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung 5. Anggaran Biaya Overhead Pabrik/Proyek 6. Anggaran Harga Pokok Produksi
ANGGARAN LABA/(RUGI) X1 X2 PENJUALAN KOTOR 2,900 3500 Discount (120) ( 120) (135) PENJUALAN BERSIH 2,780 3365 HARGA POKOK PENJUALAN (2,310) (2700) LABA KOTOR 470 665 BEBAN USAHA (228) ( 228) (300) LABA (RUGI) USAHA 242 365 PENDAPATAN (BIAYA) LAIN-LAIN Pendapatan lain-lain 20 50 Biaya lain-lain ( 5) 15 20 LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 227 270 Pajak Penghasilan ( 65) ( 65) (70) LABA (RUGI) SETELAH PAJAK 162 200 Biaya Bunga ( 20) (40) Setoran PAD ( 4) ( 24) (5) LABA BERSIH 138 220
ANGGARAN NERACA AKTIVA PASIVA MODAL AKTIVA LANCAR AKTIVA TETAP KAS/BANK 19 25 PIUTANG USAHA 149 175 CAD. PIUTANG (15) (25) PERSEDIAAN 278 300 BIAYA DIMUKA 8 10 JUMLAH 439 485 AKTIVA TETAP TANAH & BANG. 249 300 MESIN & KEND. 145 160 AKUM. PENYUSUTAN ( 54) (60) JUMLAH 339 400 TOTAL AKTIVA 778 885 PASIVA HUTANG LANCAR HUTANG USAHA 175 200 HUTANG UANG MUKA 13 15 HUTANG LAIN-LAIN 12 20 HUTANG LANCAR 5 10 JUMLAH 205 245 HUTANG J. PANJANG HUTANG J. PANJANG 65 50 MODAL MODAL AWAL 370 370 LABA DITAHAN 138 220 TOTAL MODAL 508 590 TOTAL PASIVA 778 885 X1 X2 X1 X2
ORGANISASI PENYUSUNAN ANGGARAN
Management Involvement Keterlibatan manajemen dalam penyusunan rencana mempunyai makna bahwa manajemen mempunyai komitmen yang kuat untuk mencapai segala sesuatu yang direncanakan
Organisasi Penyusunan Anggaran Penyusunan anggaran dalam suatu organisasi biasanya dikoordinasikan oleh komite anggaran dan departemen anggaran. Prosedur penyusunan anggaran adalah : Menganalisis informasi masa lalu, lingkungan luar yang diantisipasi, dan SWOT Menyusun perencanaan strategik dan program Mengkomunikasikan tujuan, strategi pokok, dan program Memilih taktik, mengkoordinasi, dan mengawasi operasi Menyusun usulan anggaran Menyerahkan revisi usulan anggaran Menyetujui revisi usulan anggaran dan merakit menjadi anggaran perusahaan Revisi dan penetapan final anggaran perusahaan untuk diajukan kepada pimpinan perusahaan, dan pengesahan biasanya dilakukan oleh pemilik perusahaan atau dalam PT pada RUPS
Struktur Organisasi Penyusunan Anggaran
Keanggotaan dari komisi anggaran Salah seorang anggota direksi Manajer pemasaran Manajer produksi Manajer keuangan Manajer bagian umum, Administrasi dan personalia
Fungsi pokok komite anggaran Menentukan kebijaksanaan umum Meminta, menerima, dan menelaah taksiran anggaran individual Menyarankan revisi Menyetujui anggaran dan revisi anggaran Menerima dan menganalisa laporan anggaran
KEUNGGULAN & KELEMAHAN ANGGARAN
Keunggulan dan Kelemahan Anggaran Bagi manajemen, hasil proyeksi ini menciptakan peluang untuk memilih rencana yang paling menguntungkan untuk dilaksanakan. Dalam menyusun anggaran, diperlukan analisis yang sangat teliti terhadap setiap tindakan yang akan dilakukan. Analisis ini sangat bermanfaat bagi manajemen sekalipun ada pilihan untuk tidak melanjutkan keputusan tersebut. Anggaran merupakan penelitian untuk kerja sehingga dapat dijadikan patokan untuk menilai baik buruknya suatu hasil yang diperoleh. Anggaran memerlukan adanya dukungan organisasi yang baik sehingga setiap manajer mengetahui kekuasaan, kewenangan, dan kewajibannya. Mengingat setiap manajer dan atau penyelia dilibatkan dalam penyusunan anggaran, maka memungkinkan terciptanya perasaan ikut berperan serta (sense of participation) Keunggulan
Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi (permintaan efektif, kapasitas produksi dan lain-lain) maka terlaksananya dengan baik kegiatan-kegiatan tergantung pada ketepatan estimasi tersebut. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru berhasil apabila dilaksanakan secara sungguh-sungguh. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu manajer dalam melaksanakan tugas-tugasnya, bukan menggantikannya. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang diramalkan sebelumnya, sebab itu anggaran perlu memiliki sifat yang luwes. Kelemahan
PRINSIP PENYUSUNAN ANGGARAN
Prinsip Penyusunan Anggaran Management Involvement Organizational Adaptation Responsibility Accounting Goal Orientation Full communication Realistic Expectation Timeeliness Flexible Application Reward and Punishment
Management Involvement Keterlibatan manajemen dalam penyusunan rencana mempunyai makna bahwa manajemen mempunyai komitmen yang kuat untuk mencapai segala sesuatu yang direncanakan
Organizational Adaptation Suatu rencana keuangan harus disusun berdasarkan struktur organisasi dimana ada ketegasan garis wewenang dan tanggung jawab. Seorang manajer tidak dapat memindahkan tanggung jawab atas suatu pekerjaan walaupun dapat melimpahkan sebagaian wewenangnya kepada bawahan Responsibility Accounting Agar rencana keuangan dapat di laksanakan dengan baik maka harus didukung dengan adanya sistem responsibility accounting yang polanya disesuaikan dengan pertanggungjawaban organisasi
Goal Orientation Full communication Penetapan tujuan yang realistis akan menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang Full communication Suatu perencanaan dan pengendalian dapat berjalan secara efektif apabila antara tingkatan manajemen mempunyai pemahaman yang sama tentang tanggung jawab dan sasaran yang harus dicapai
Realistic Expectation Dalam perencanaan manajemen harus menghindari konservatisme dan optimisme yang berlebihan yang menjadikan sasaran tidak dapat dicapai. Sehingga manajemen harus menetapkan sasaran yang realistis artinya memungkinkan dapat dicapai Timeeliness Laporan-laporan berupa informasi harus diterima manajer tepat pada waktunya sehingga informasi tersebut efektif dan berguna bagi manajemen
Flexible Application Reward and Punishment Perencanaan tidak boleh kaku tetapi harus terdapat celah untuk perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi Reward and Punishment Manajemen harus melakukan penilaian kinerja. Manajer yang kinerjanya bagus dan buruk harus diketahui manajemen sehingga pemberian reward dan punishment menjadi transparan
TUGAS Berikan gambaran anggaran beserta penjelasannya mengenai mekanisme penyusunan anggaran! Sebutkan dan jelaskan tujuan penyusunan anggaran! Jelasakan kriteria penyusunan anggaran yang baik! Apakah bila peresahaa telah dapat menyususn anggarannya dengan baik maka perusahaan bersangkutan dipastikan dapat mencapai tujuan perusahaan?
Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran! Sebutkan prinsip-prinsip yang dapat di gunakan sebagai ukuran dalam menyusun anggaran yang baik! Berikan alasan anda mengapa dalam penyusunan anggaran kenggotaan komite anggaran perlu mempertimbangkan semua bagaian yang ada dalam perusahaan? Bila dalam penyusunan anggaran, perkiraan yang dipakai akurat apakah kelemahan anggaran dapat dihilangkan?
TERIMA KASIH
MATERI 2
ANGGARAN PENJUALAN
ANGGARAN PENJUALAN Untuk mengurangi ketidakpastian dimasa yang akan datang Memasukkan pertimbangan keputusan manajemen dalam proses perencanaan Memberikan informasi dalam profit planning and control Untuk memudahkan pengendalian penjualan
ANGGARAN PENJUALAN Faktor INTERN yang mempengaruhi Kualitas, Kuantitas, dan Harga Saluran distribusi, metoda penetapan harga, media promosi Kapasitas produksi Jumlah Tenaga Kerja Terampil Modal Kerja Fasilitas yang dimiliki
ANGGARAN PENJUALAN Faktor EKSTERN yang mempengaruhi Keadaan persaingan Posisi dalam persaingan pasar Pertumbuhan penduduk Penghasilan masyarakat Elastisitas permintaan terhadap barang Agama/Religiusitas Kebijakan pemerintah Keadaan ekonomi dan kebiasaan masyarakat
Penyusunan Anggaran Penjualan Menentukan Dasar Anggaran Penentuan VARIABEL yang mempengaruhi penjualan Penentuan TARGET PENJUALAN yang diinginkan Penentuan STRATEGI USAHA yang akan dicapai
Penyusunan Anggaran Penjualan Menyusun Rencana Penjualan Analisis Aspek Makro Ekonomi Analisis Industri Analisis Prestasi Masa Lalu Analisis Rencana Target Penjualan Menghitung Rencana Laba – Rugi Mengkomunikasikan Rencana Penjualan
PERKIRAAN PENJUALAN Analisis yang harus dilakukan 1. Analisis Penjualan 2. Analisis Pasar 3. Analisis Fungsi Produksi
METODA PRAKIRAAN PENJUALAN Prakiraan Berdasarkan Judgement 1. Pendapat para Tenaga Penjual 2. Pendapat Manajer Penjualan 3. Pendapat Eksekutif 4. Pendapat Para Akhli 5. Pendapat Konsumen
METODA PRAKIRAAN PENJUALAN Prakiraan Berdasarkan Analisis Statistik 1. Metoda Trend Bebas 2. Metoda Trend Semi Average 3. Metoda Trend Moment 4. Metoda Trend Bebas
METODA PRAKIRAAN PENJUALAN Prakiraan Berdasarkan Metode Khusus 1. Analisis Industri 2. Analisis Lini Produk 3. Analisis Pengguna Akhir
PENYUSUNAN ANGGARAN JUALAN Anggaran jualan berarti anggaran hasil penjualan atau anggaran hasil proses menjual. Merupakan rencana tertulis yang dinyatakan dalam angka dari produk yang akan dijual perusahaan pada periode tertentu. Anggaran jualan merupakan dasar penyusunan anggaran lainnya dan umumnya disusun terkebih dahulu sebelum menyusun anggaran lainnya. Oleh karena itu disebut dengan anggran kunci.
Faktor yang mempengaruhi anggaran jualan: Faktor pemasaran (luas pasar, keadaan persaingan, keadaan konsumen) Faktor keuangan (modal kerja) Faktor ekonomis (laba / rentabilitas) Faktor teknis (kapasitas terpasang, bb & tk mudah dan murah) Faktor kebijakan perusahaan Faktor perkembangan penduduk Faktor kondisi negara Faktor2 lainnya
Apakah meningkatnya jualan dapat meningkatkan rentabilitas ekonomi? Jualan 1.000 unit @ Rp. 100 = Rp100.000 HPP 1.000 unit @ Rp. 80 Rp80.000 Laba kotor Rp20.000 Beban usaha Rp15.000 Laba usaha Rp5.000 Rentabilitas ekonomi (LU/LK) 25% setelah jualan meningkat Jualan 1.200 unit @ Rp. 100 Rp120.000 HPP 1.200 @ Rp. 80 Rp96.000 Rp24.000 Rp18.000 Rp6.000
Ilustrasi Penyusunan Anggaran Jualan: Pabrik Kecap Asli (dlm botol) Tahun Triwulan Setahun I II III IV 2011 28 32 36 34 130 2012 35 38 40 145 2013 37 39 150 2014 42 43 165 2015 44 41 170 Jumlah 180 185 195 200 760 Rata-2 - 23,68% 24,34% 25,66% 26,32%
Daerah penjualan yaitu Bangka (BGK) dan Pangkalpinang (PKP) dg perbandingan 2:1 Kecap sedang Rp. 500 Rp. 600 Kecap manis Rp. 750 Kecap asin Distribusi penjualan tiap jenis produk ditaksir untuk kecap sedang sebanyak 50%, kecap manis 30%, dan kecap asin 20%. Dari data tersebut, buatlah ramalan jualan tahun 2016. Gunakan ramalan jualan menggunakan metode kuadrat terkecil.
ANALISIS REGRESI Analisis yang digunakan untuk menganalisis satu variabel terikat (Y) dengan menggunakan satu variabel bebas (X). Variabel bebas yang dipilih adalah yang mempunyai hubungan (korelasi) dengan variabel terikat. Untuk mengetahui bahwa variabel bebas (X) yang dipilih mempunyai korelasi dengan variabel terikat (Y) dapat digunakan analisis korelasi.
ANALISIS KORELASI Adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara beberapa variabel. Rumus yang digunakan dalam analisis korelasi berupa metode kuadrat terkecil sbb :
Contoh : Bentuklah persamaannya :
Rumus Korelasi : R2 = Koefisien korelasi
Guilford (1956, 145) mengemukakan pengaruh korelasi sbb : Koefisien korelasi Taksiran < 0,20 Sangat lemah, dapat diabaikan 0,20 – 0,40 Lemah 0,40 – 0,70 Cukup 0,70 – 0,90 Kuat 0,90 – 1,00 Sangat Kuat