DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL NOVEMBER, 2006
Advertisements

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SECARA TERPADU
Pembelajaran IPA Terpadu SMP
KONSEP PEMBELAJARAN IPA TERPADU
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
KONSEP IPS TERPADU.
ADMINITRASI KURIKULUM
Perencanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia
PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAI
Komponen-Komponen Pendidikan
DEPARTEMEN PENDIDIKAN
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PELATIHAN PENGUATAN KEMAMPUAN PENGAWAS SEKOLAH
PEMBELAJARAN TERPADU (INTEGRATED LEARNING)
SEJARAH & TELAAH KURIKULUM
TELAAH KURIKULUM Fitria Yuniasih.
KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN
(Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses)
Metode Pengembangan Moral dan Nilai-nilai Agama
PERANGKAT PEMBELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
Implementasi pembelajaran Terpadu dan Pembelajaran Kelas Rangkap
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL NOVEMBER, 2006
MODEL PEMBELAJARAN IPA
KONSEP PEMBELAJARAN “TEMATIK INTEGRATIF” PADA KURIKULUM 2013.
PERMENDIKBUD 2016 KEBIJAKAN BARU SUASANA BARU
Desain Pembelajaran KTSP.
Tinjuaun Umum Kurikulum Tematik
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Nama Kelompok Emma Sherlyana A ( ) Yessi Mey W ( )
Dr. RATNAWATI SUSANTO, M.M.,M.Pd.
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
Dr. RATNAWATI SUSANTO, M.M.,M.Pd.
Konsep Belajar dan Teori Belajar IPA
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
Dr. RATNAWATI SUSANTO, M.M.,M.Pd.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN
Pendekatan Pembelajaran “SCIENTIFIC” pada Implementasi Kurikulum 2013
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
Pengertian Strategi Pembelajaran pkn Dick dan carey mengatakan “strategi pembelajaran adalah komponen umum dari suatu materi pembelajaran yang akan digunakan.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Konsep Belajar dan Teori Belajar IPA
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
SELAMAT DATANG PESERTA WORKSHOP FISIKA
SELAMAT DATANG PESERTA WORKSHOP FISIKA
RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
SILABUS SMK NEGERI I SINGKAWANG
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
Pembelajaran Tematik Terpadu
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
ANALISIS PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SECARA TERPADU
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Transcript presentasi:

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL IPA TERPADU

Model pembelajaran yang merupakan salah satu model implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada Jenjang Pendidikan Dasar Melalui pembelajaran IPA terpadu, diharapkan peserta didik dapat membangun pengetahuannya melalui cara kerja ilmiah, bekerja sama dalam kelompok, belajar berinteraksi dan berkomunikasi, serta bersikap ilmiah.

Tujuan Pembelajaran IPA Terpadu Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran 2. Meningkatkan minat dan motivasi Beberapa kompetensi dasar dapat dicapai sekaligus

Kekuatan/manfaat yang dapat dipetik melalui pelaksanaan pembelajaran terpadu antara laian sebagai berikut. 1. Dengan menggabungkan berbagai mata pelajaran akan terjadi penghematan waktu, karena ketiga disiplin ilmu (Fisika, Kimia, dan Biologi) dapat dibelajarkan sekaligus. Tumpang tindih materi juga dapat dikurangi bahkan dihilangkan. 2. Peserta didik dapat melihat hubungan yang bermakna antarkonsep Fisika, Kimia, dan Biologi. 3. Meningkatkan taraf kecakapan berpikir peserta didik, karena peserta didik dihadapkan pada gagasan atau pemikiran yang lebih luas dan lebih dalam ketika menghadapi situasi pembelajaran. 4. Pembelajaran terpadu menyajikan penerapan/aplikasi tentang dunia nyata yang dialami dalam kehidupan sehari-hari, sehingga memudahkan pemahaman konsep dan kepemilikan kompetensi IPA. 5. Motivasi belajar peserta didik dapat diperbaiki dan ditingkatkan.

6. Pembelajaran terpadu membantu menciptakan struktur kognitif yang dapat menjembatani antara pengetahuan awal peserta didik dengan pengalaman belajar yang terkait, sehingga pemahaman menjadi lebih terorganisasi dan mendalam, sehingga memudahkan memahami hubungan materi IPA dari satu konteks ke konteks lainnya. 7. Akan terjadi peningkatan kerja sama antarguru submata pelajaran terkait, guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, peserta didik/guru dengan narasumber; sehingga belajar lebih menyenangkan, belajar dalam situasi nyata, dan dalam konteks yang lebih bermakna.

pembelajaran IPA Terpadu Persyaratan pelaksanaan model pembelajaran IPA Terpadu Aspek Guru Aspek peserta didik Aspek sarana dan sumber pembelajaran Aspek kurikulum Aspek penilaian Suasana pembelajaran

Aspek Guru: Guru harus berwawasan luas, memiliki kreativitas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi, dan berani mengemas dan mengembangkan materi. Secara akademik, guru dituntut untuk terus menggali informasi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan dan banyak membaca buku agar penguasaan bahan ajar tidak terfokus pada mata pelajaran tertentu saja. Tanpa kondisi ini, maka pembelajaran terpadu dalam IPA akan sulit terwujud.

Aspek peserta didik: Pembelajaran terpadu menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relatif “baik”, baik dalam kemampuan akademik maupun kreativitasnya. Hal ini terjadi karena model pembelajaran terpadu menekankan pada kemampuan analitik (mengurai), kemampuan asosiatif (menghubung-hubungkan), kemampuan eksploratif dan elaboratif (menemukan dan menggali). Bila kondisi ini tidak dimiliki, maka penerapan model pembelajaran terpadu ini sangat sulit dilaksanakan.

Aspek sarana dan sumber pembelajaran: Pembelajaran terpadu memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet. Semua ini akan menunjang, memperkaya, dan mempermudah pengembangan wawasan. Bila sarana ini tidak dipenuhi, maka penerapan pembelajaran terpadu juga akan terhambat.

Aspek kurikulum: Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik (bukan pada pencapaian target penyampaian materi). Guru perlu diberi kewenangan dalam mengembangkan materi, metode, penilaian keberhasilan pembelajaran peserta didik.

Aspek penilaian: Pembelajaran terpadu membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh (komprehensif), yaitu menetapkan keberhasilan belajar peserta didik dari beberapa mata pelajaran terkait yang dipadukan. Dalam kaitan ini, guru selain dituntut untuk menyediakan teknik dan prosedur pelaksanaan penilaian dan pengukuran yang komprehensif, juga dituntut untuk berkoordinasi dengan guru lain, bila materi pelajaran berasal dari guru yang berbeda.

Suasana pembelajaran: Pembelajaran terpadu berkecenderungan mengutamakan salah satu mata pelajaran dan ‘tenggelam’nya mata pelajaran lain. Dengan kata lain, pada saat mengajarkan sebuah TEMA, maka guru berkecenderungan menekankan atau mengutamakan substansi gabungan tersebut sesuai dengan pemahaman, selera, dan latar belakang pendidikan guru itu sendiri.

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU Menetapkan mata pelajaran yang akan dipadukan PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU Mempelajari Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang dipadukan Membuat matriks atau bagan hubungan kompetensi dasar dan tema atau topik pemersatu Memilih/menetapkan tema atau topik pemersatu Menyusun silabus pembelajaran terpadu Menyusun desain pembelajaran/rencana pelaksannan pembelajaran terpadu

PELAKSANAAN IPA TERPADU DI LAPANGAN TERBENTUR PADA MASALAH : 1. Jadwal pelajaran yang sudah diatur sedemikian rupa dan tak dapat diubah begitu saja. 2. Masalah guru mata pelajaran IPA yang terpisah. Program semester yang telah memuat urutan materi yang akan diajarkan. 4. Penguasaan bahan ajar. 5. Keterpaduan kompetensi yang terjadi lintas kelas.