Analisis Beban Mental Menggunakan Metode National Aeronautics and Space Administration-Task Load Index (NASA-TLX) di PPPPTK BMTI di Departemen Mesin Oleh:

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Bab 6 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN METODE PENGUKURAN LANGSUNG
Advertisements

Waktu Respons dan Kecepatan Tampil
yangdidukung oleh teori, paradigma yang berlaku Ungkapkan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk / faktor-faktor yang diduga dapat mengatasi masalah.
PERMASALAHAN DALAM PTK PENDAHULUAN ( BAB I )
Pengguna dan Pengembang Sistem
ANALISIS JABATAN Sifat analisis jabatan
Dhimas RInarto for further detail, please visit
SISTEM PEMBERIAN IMBALAN DAN EVALUASI JABATAN
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
ANALISIS BEBAN KERJA PADA PEKERJA SEKTOR INFORMAL MENGGUNAKAN METODE QUICK EXPOSURE CHECKLIST HARY AWALUDDIN ( ) Jurusan Teknik Industri Pembimbing.
PERTEMUAN 2 ANALISA JABATAN.
Definisi Keselamatan kerja adalah sebuah kondisi di mana para karyawan terlindungi dari cedera yang disebabkan oleh berbagai kecelakaan yang berhubungan.
Gangguan Muskoletal & Kinerja
Latar Belakang Masalah
PENGUKURAN BEBAN KERJA PSIKOLOGIS
Waktu Respons dan Kecepatan Tampil
TES URAIAN (ESAI) Untuk meningkatkan mutu pertanyaan esai sebagai alat pengukur hasil belajar yang kompleks, memerlukan dua hal penting yang perlu diperhatikan.
ANALISIS PEKERJAAN PERTEMUAN KE 2 MANAJEMEN SDM RETNO BUDI LESTARI.
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENGUKURAN VARIABEL
Thesis MM Widyatama Jenis : Penelitian Bisnis Perancangan Bisnis
KEWIRAUSAHAAN MANAJEMEN RISIKO.
Pertemuan : 10 kesalahan umum dalam penulisan ilmiah
MENGENAL BEBAN MENTAL.
Presentasi Metopen Febri Neldiko
PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI, KOMPETENSI KARYAWAN, BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEMAMPUAN INOVASI KARYAWAN SERTA IMPLIKASINYA PADA.
Dosen Pengampu : Ali Hanafiah, SE. MM.
Manajemen Risiko Pertemuan XI
Work sampling.
Daftar Kerugian Potensial
PENGEMBANGAN ORGANISASI (ORGANIZATIONAL DEVELOPMENT)
kinerja "BALANCE SCORECARD"
METODE & PENGUKURAN KERJA
ANALISA DAN DESAIN SISTEM INFORMASI
Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada PT
PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGAIMANA MEMULAINYA ?
Maturity Level.
METODE PENGUKURAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX)
ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN (ANALYZING FINANCIAL PERFORMANCE REPORTS)     ·  PERHITUNGAN VARIAN ·  VARIASI DALAM PRAKTIK ·  KETERBATASAN DALAM ANALISIS.
ANALISIS PEKERJAAN PERTEMUAN KE 2 MANAJEMEN SDM.
Pengguna dan Pengembang Sistem
Metodologi Penelitian
Pengolahan dan Analisis Data DALAM PTK
PERTEMUAN 2 ANALISA JABATAN.
PROPOSAL PENELITIAN.
PENGORGANISASIAN Pengertian Pengorganisasian Struktur Organisasi
FUNGSI TEORI DALAM PENELITIAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENGUMPULAN INFORMASI
PERTEMUAN 2 ANALISA JABATAN.
Tahap analisa karya (E. feldman)
Modul 1 : Mengembangkan Kecakapan
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN STIE HAS
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GANGGUAN JIWA DI DESA PARINGAN KECAMATAN JENANGAN KABUPATEN PONOROGO Oleh : RIO YANUAR B.
NAMA : MAYA ARTAMI NPM : PRODI : PENDIDIKAN MATEMATIKA
MODEL SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE
TEKNIK PENGUMPULAN DATA & PENGUKURAN
PERTEMUAN 2 ANALISA JABATAN.
BAB 11 ASPEK KEPERILAKUAN DALAM EVALUASI KINERJA
INSTRUMEN PENELITIAN.
PENGARUH DESAIN PEKERJAAN, GAYA KEPEMIMPINAN
1 ANALISIS PEKERJAAN MANAJEMEN SDM 2 ANALISA JABATAN Analisis jabatan merupakan alat dari manajemen untuk melaksanakan pengadaan karyawan. Pengadaan.
CARA MENGOLAH DAN MENGANALISIS
3 2 1 MANAJEMEN PELATIHAN ILMU MANAJEMEN PELATIHAN Tak peduli seberapa keras kamu mencoba, kamu tak akan pernah bisa menyangkal apa yang kamu.
JUDUL PENELITIAN Pengaruh Penggunaan Hp terhadap Konsentrasi Siswa SMA Negeri Kebakkramat Tahun Ajaran 2015/2016.
Diajukan untuk menempuh ujian sarjana Universitas Komputer Indonesia
Pengguna dan Pengembang Sistem
Menilai Kondisi Ekonomi
PENELITIAN PENGEMBANGAN
Fathiah, S.T.,M.Eng Universitas Ubudiyah Indonesia
PENGEMBANGAN MODEL KEEFEKTIVITASAN MANAJEMEN SDM DI TAIWAN
Transcript presentasi:

Analisis Beban Mental Menggunakan Metode National Aeronautics and Space Administration-Task Load Index (NASA-TLX) di PPPPTK BMTI di Departemen Mesin Oleh: Fathirli Rauf 10308013

Latar Belakang Masalah Penggunaan mesin dan komputer secara terus menerus akan menyebabkan efek yang negatif bagi user. Pada penggunaan mesin secara terus menerus akan menyebabkan cidera otot secara tidak langsung. Selain itu, pada proses pengerjaan mesin user dituntut untuk memperhatikan tingkat ketelitian dari produk yang mereka kerjakan sehingga user harus menggunakan keahlian mereka. Misalnya dalam membaca gambar produk karyawan harus bisa membaca dengan teliti arti gambar yang diberikan ke mereka. Pada penggunaan komputer, karyawan dituntut untuk memfokuskan apa yang mereka kerjakan dalam pekerjaan. Pekerjaan yang dilakukan secara terus menerus akan mengakibatkan beban kerja (overload). Karyawan juga akan mengalami tekanan waktu (time pressure) dan konsentrasi terhadap terhadap informasi atau beban kerja yang rendah (underload) dalam menyelesaikan pekerjaan. Dengan meningkatnya standar performasi dan resiko dalam pekerjaan dimana karyawan bertanggungjawab bila terjadi kesalahan dalam pekerjaan yang mereka lakukan maka kondisi stress karyawan akan meningkat kondisi ini akan mempengaruhi beban kerja yang dialami oleh karyawan.

Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Seberapa besar beban mental yang ditanggung oleh pekerja PPPPTK BMTI di departemen mesin Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur sejauh mana pengaruh beban mental terhadap pekerjaan yang ditanggung oleh pekerja PPPPTK BMTI di departemen mesin

Landasan Teori Beban usaha mental merupakan indikasi yang memberikan gambaran besarnya kebutuhan mental dan perhatian untuk menyelesaikan tugas. Metode NASA-TLX dikembangkan oleh Sandra G. Hart dari NASA-Ames Research Center dan Lowell E. Staveland dari San Jose State University pada tahun 1981. Metode ini berupa kuesioner dikembangkan berdasarkan munculnya kebutuhan pengukuran subjektif yang lebih mudah namun lebih sensitif pada pengukuran beban kerja. Indikator beban mental yang diukur dalam NASA-TLX: Mental Demand (MD) Physical Demand (PD) Temporal Demand (TD) Performance (OP) Frustation Level (FR) Effort (EF)

Indikator Beban Mental Langkah-langkah dalam pengukuran beban kerja mental dengan metode NASA-TLX Pembobotan Pada bagian ini responden diminta untuk melingkari salah satu dari dua indikator yang dirasakan lebih dominan menimbulkan beban kerja mental terhadap pekerjaan tertentu. Kuisioner NASA-TLX yang diberikan berbentuk perbandingan berpasangan yang terdiri dari 15 perbandingan berpasangan. Dari kuesioner ini dihitung jumlah tally dari setiap indikator yang dirasakan paling berpengaruh. Jumlah tally ini kemudian akan menjadi bobot untuk setiap indikator beban mental. No Indikator Beban Mental 1 MD (Mental Demand) X 2 TD (Temporal Demand)

Langkah-langkah dalam pengukuran beban kerja mental dengan metode NASA-TLX Pemberian Ranting Pada bagian ini responden diminta memberi rating terhadap keenam indikator beban mental. Rating yang yang diberikan adalah subjektif tergantung pada beban mental yang dirasakan oleh responden tersebut. Rating yang diberikan adalah subjektif tergantung pada beban mental yang dirasakan oleh responden tersebut. Untuk mendapatkan skor beban mental NASA-TLX bobot dan rating untuk setiap indikator dikalikan kemudian dijumlahkan dan dibagi 15 (jumlah perbandingan berpasangan).

Produk = rating * bobot kerja Langkah-langkah dalam pengukuran beban kerja mental dengan metode NASA-TLX Menghitung Produk Produk diperoleh dengan cara mengalikan rating dengan bobot faktor untuk masing-masing deskriptor. Dengan demikian dihasilkan 6 nilai produk untuk 6 indikator (MD, PD, TD, OP, FR dan EF). Produk = rating * bobot kerja Menghitung Weighted Workload (WWL) WWL diperoleh dengan cara menjumlahkan keenam nilai produk WWL = ∑ Produk

Skor = ∑(bobot * rating) / 15 Langkah-langkah dalam pengukuran beban kerja mental dengan metode NASA-TLX Menghitung Rata-rata WWL Rata-rata WWL diperoleh dengan cara membagi WWL dengan bobot total. Skor = ∑(bobot * rating) / 15 Interprestasi Hasil Nilai Skor Berdasarkan penjelasan Hart dan Staveland (1981) dalam metode NASA-TLX, skor beban kerja yang didapatkan terbagi dalam tiga bagian yaitu nilai > 80 menyatakan beban pekerjaan yang agak berat, nilai 50-80 menyatakan beban pekerjaan sedang dan nilai < 50 menyatakan beban pekerjaan agak ringan.

Kerangka Pemecahan Masalah

Analisis Nilai Beban Indikator Mental Demand Operator Konvensional 232.70 Pyhsical Demand Office CNC 196.01 Temporal Demand Operator CNC 263.37 Performance 257.61 Frustation Level 241.13 Effort Office Konvensional 168.77

Kesimpulan Berikut ini kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu: Operator di bagian konvensional di Departemen Mesin memiliki nilai Mental Demand (MD) yang lebih besar dibandingkan dengan operator dan office bagian CNC dan office bagian konvensional. Operator di bagian CNC di Departemen Mesin memiliki nilai Temporal Demand (TD) dan Performance (PO) yang lebih besar dibandingkan dengan operator dan office bagian konvensional dan office bagian CNC. Office di bagian CNC di Departemen Mesin memiliki nilai Pysical Demand (PD) dan Frustation Level (FL) yang lebih besar dibandingkan dengan operator dan office bagian konvensional dan operator bagian CNC. Office di bagian konvensional di Departemen Mesin memiliki nilai Effort (EF) yang lebih besar dibandingkan dengan operator dan office bagian CNC dan operator bagian konvensional.

Terima kasih