TEKNIK PENGEMASAN (SETTING, PACKING, INSTRUMEN & LINEN) Tri Heni Sulistika, Amk Rumah Sakit Husada Disampaikan dalam rangka Pelatihan Central Sterile Supply Department ( CSSD ) Jakarta,
TEKNIK PENGEMASAN PENGERTIAN Semua material yang tersedia untuk fasilitas kesehatan yang didisain untuk membungkus, mengemas, menampung alat-alat yang dipakai ulang untuk sterilisasi. Penyimpanan sterilisasi
TUJUAN Mempertahankan sterilisasi alat memberikan keamanan serta memudahkan perpindahan alat dari satu tempat ke tempat lain tanpa menyebabkan kontaminasi
FUNGSI UTAMA PENGEMAS (Linen, kertas, plastik, pouches) untuk membungkus peralatan medik yang akan disterisasikan dan menjaga sterilitas barang tersebut.
PRINSIP DASAR PENGEMASAN Bahan harus membiarkan penetrasi sterilan efektif ke seluruh permukaan kemasan dan isinya. Bahan kemasan harus tahan terhadap kondisi yang dialami pada saat proses sterilisasi berlangsung. Bahan harus dapat menjaga sterilitas isinya hingga kemasan dibuka. Isinya harus mudah dipindahkan tanpa terjadi kontaminasi
SYARAT BAHAN PENGEMASAN Sesuai dengan metode sterilisasi yang dipakai. Dapat menahan mikro-organisme dan bakteri. Kuat & tahan lama Mudah digunakan Tidak mengandung racun Segel yang baik Aman & mudah dibuka Masa kadaluarsa
PEMILIHAN BAHAN KEMASAN Sterilisasi Uap : Bahan kemasan dan isinya harus tahan terhadap suhu selama waktu yang diperlukan untuk siklus panas-kering tanpa meleleh, terbakar atau rusak.
PEMILIHAN BAHAN KEMASAN Sterilisasi Ethylene Oxide (EO) : Bahan kemasan harus memudahkan penyerapan gas dan uap sterilan dengan baik, dan juga siap melepaskan gas dan uap tersebut dari kemasan dan isinya selama waktu aerasi.
PEMILIHAN BAHAN KEMASAN Sterilisasi Panas Kering : Bahan kemasan dan isinya harus tahan terhadap suhu selama waktu yang diperlukan untuk siklus panas-kering tanpa meleleh, terbakar atau rusak.
TIPE/ JENIS BAHAN KEMASAN Kertas Kain/ Linen Film Plastik/ Pouches Tromol
TIPE/ JENIS BAHAN KEMASAN KERTAS Bahan ini hanya untuk sekali pakai Dipakai karena duk tidak ada/ tidak jelas kapan linen kembali Ada keraguan terhadap kemampuan linen menahan mikroorganisme
TIPE/ JENIS BAHAN KEMASAN Kriteria Kertas Yang Dapat Dipakai Bahan ini hanya untuk sekali pakai Dipakai karena duk tidak ada/ tidak jelas kapan linen kembali Ada keraguan terhadap kemampuan linen menahan mikroorganisme
TIPE/ JENIS BAHAN KEMASAN Kriteria kertas yang dapat dipakai Tidak tembus air Memiliki kekuatan/ tensila yang cukup tinggi (sukar dirobek) Merupakan penahan mikro-organisme yang baik Bebas dari bahan beracun Dapat dipakai untuk steriliasi Uap dan EQ
TIPE/ JENIS BAHAN KEMASAN Kain/ Linen Bisa dipakai ulang, murah, kuat, pelindung yang cukup baik, mudah digunakan, sangat baik untuk duk”.
TIPE/ JENIS BAHAN KEMASAN Kelemahan Kain / Linen Bukan penghalang yang baik, mudah menyerap air Mudah robek, bila terpapar panas terlalu lama Perlu diperiksa terhadap kerusakan Bahan muslin yang berkualitas, 140 thread corent/ inc, 2 lbr Bahan muslin tidak di bleach, lebih kuat
TIPE/ JENIS BAHAN KEMASAN Kain Campuran Kain katun campuran dengan plastik memperbaiki kemampuan menghalangi bakteri dan air. Sesuai untuk Sterilisasi UAP dan Ethylene Oxide
TIPE/ JENIS BAHAN KEMASAN Film Plastik Film plastik tidak dapat menyerap air (cairan/ uap) Tidak bisa digunakan utk sterilisasi uap Dikombinasikan dgn Kertas pada salah satu sisinya (Steripouches) apabila untuk sterilisasi uap Polyethlene dpt menyerap Ethylene Oxide Bahan PVC (Polyvinyl Chloride) tidak menyerap EO tidak direkomendasikan untuk sterilisasi EQ
PROSEDUR DAN LANGKAH PENGEMASAN Mencakup Nama alat yang akan dikemas Persiapan & inspeksi alat sesuai dengan spesifikasi & instruksi dari pabrik Sesuaikan dgn metode steriliasi yang dipakai Jenis &Ukuran alat yang akan dikemas Tempatkan indikator kimia (eksternal/ internal) Metode & Teknik pengemasan Metode pemberian segel pada setiap kemasan
PROSEDUR DAN LANGKAH PENGEMASAN Metode dan penempatan label untuk identifikasi isi kemasan. Aplikasi informasi untuk mengendalikan mutu, nomor, lot, tanggal & identifikasi petugas. Petunjuk untuk penempatan kemasan dalam STERILISATOR Peringatan waktu pengeringan, pendinginan, penanganan setelah proses sterlilisasi Informasi mengenai aplikasi pelindung setelah proses sterilisasi terhadap debu, uap, dsb.
PROSEDUR DAN LANGKAH PENGEMASAN Petunjuk untuk penempatan pada penyimpanan atau untuk distribusi ke tempat pemakaian Informasi untuk pemakai guna mencegah kemungkinan kontaminasi Misal : Prosedur untuk penyimpanan kemasan steril, inspeksi segel, tanggal kadaluarsa, dsb)
LABELING Proses identifikasi alat/ instrumen sebelum di lakukan sebelum di lakukannya proses sterilisasi.
TUJUAN LABELING Mengidentifikasi jumlah instrumen Mengidentifikasi jumlah instrumen yang telah dipakai Mengidentifikasi informasi waktu penyimpanan Mengidentifikasi proses pendistribusikan Mengidentifikasi instrumen yang akan digunakan identitas proses sterilisasi
Hal-Hal Penting Dalam Proses Labeling Tanggal proses terjadinya sterilisasi Masa kadaluarsa Operator Cycle
Dekontaminasi Proses fisika/ kimai yang digunakan untuk menurunkan jumlah mikroorganisme pada benda mati sehingga aman untuk penggunaan lebih lanjut Desinfeksi Proses penghancuran microorganisme baik secara fisika atau kimia namun tidak semua microorganisme Sterilisasi Proses pembunuhan semua micro organisme termasuk endospora
Penanganan dan Pengumpulan Barang Bekas Pakai Seluruh pengguna disetiap departemen memiliki tanggung jawab untuk menangani dan membuang isi kemasan secara tepat setelah dipakai Barang sekali pakai yang telah dipakai dibuang ke dalam wadah yang benar Linen pembungkus dan penutup harus ditempatkan dalam wadah linen kotor dan dikembalikan bagian pencucian linen Linen kotor tidak boleh dikembalikan ke CSSD Barang tajam harus diletakkan dalam wadah anti bocor dan anti tusukan yang layak dan tidak boleh dikembalikan ke CSSD. Namun apabila hal ini terjadi tidak sengaja, harus disiapkan wadah yang layak CSSD Instrumen yang terinfeksi dari kamar bedah seyogyanya dilap atau dihilangkan kotorannya dengan kasa lembab. Kasa dibuang ditempat plastik kuning atau plastik khusus instumen disinfeksi. Instrumen lalu disterilkan 1 – 2 kali di mesin autoclave dengan suhu 134°C
DESINFEKSI DAN PENCUCIAN SECARA MECANIKAL Susun instrumen yang kotor ke dalam tray yang telah ditentukan Setting program pencucian & pembersihan uang Selalu ikut instruksi manufactur Setting program pembilasan Setting waktu pengeringan Keluarkan instrumen segera setelah selesai proses pencucian untuk menghitung proses kondensasi yang akan mengakibatkan korosif
TEKNIK PENCUCIAN Bilas Intrumen dengan air - Kotoran yang masih nempel dibersihkan secara manual dengan sikat dengan kekerasan medium hard - Pembilasan akhir dengan air demineralisasi - Jangan gunakan cairan pembersih yang bersifat korosif atau sikat gigi Pengeringan Instrumen Kain daya serap tinggi, handuk, kompresi udara
TEKNIK PENCUCIAN Rendam Instrumen di dalam cairan desinfektan Desinfeksi dan Pencucian Secara Manual : Rendam Instrumen di dalam cairan desinfektan - Konsentrasi yang tepat - Temperatur yang tepat - Waktu pemprosesan yang tepat Bagian permukaan dan celah instrumen terendam cairan desinfektan. - Cairan desinfektan dilarutkan terlebih dahulu dalam air
INSTRUMENT REPROCESSING Step by Step Gunakan sarung tangan Tuangkan air dingin ke dalam wadah perendaman Tambahkan cairan enzim ke dalam air sesuai dengan ukuran Goyangkan wadah ke atas dan ke bawah agar pencampuran menjadi sempurna
Masukkan instrumen ke dalam wadah Masukkan instrumen ke dalam wadah. Pastikan semua instrumen terendam dengan sempurna Tutuplah wadah Tunggu hingga waktu paparan selesai (waktu paparan dihitung pada saat instrumen yang terakhir mulai terendam) Bilas instrumen dengan air dingin mengalir. Pembilasan akhir sebaiknya menggunakan air demineralisata atau air suling. Keringkan instrument dengan kain
TERIMA KASIH