KONSEP DASAR TIMBULNYA PENYAKIT

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGANTAR EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
Advertisements

LINGKUNGAN BERSIH DAN SEHAT
Aria Gusti, SKM, M.Kes Created for : Akbid PBH Batusangkar
Aria Gusti, SKM, M.Kes KONSEP PENYEBAB DAN PROSES TIMBULNYA PENYAKIT‏ Aria Gusti, SKM, M.Kes
PENCEGAHAN PENYAKIT Oleh : Dr. Edison, MPH
KONSEP PENYEBAB PENYAKIT
KONSEP SEHAT, SAKIT DAN MASALAH KESEHATAN
Konsep Penyebab Penyakit
Perkembangan penyakit dan hubungannya dengan lingkungan
KONSEP PENYAKIT.
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KESEHATAN
KONSEP PENYEBAB PENYAKIT
Dr.Lasiah Susanti,MPH. Penyakit dan Infeksi Infeksi : invasi dan perkembangbiakan/ multiplikasi agents ke dalam tubuh host Ada beberapa level infeksi,
Masalah Penyebab Penyakit
AGENT, HOST, & LINGKUNGAN
HOST, AGENT & ENVIRONMENT
Dasar Biologis Penyakit Menular
Konsep Timbulnya Penyakit
KESEHATAN LINGKUNGAN DASAR
DASAR-DASAR EPIDEMIOLOGI.
HUBUNGAN ANTARA AGENT-HOST-ENVIRONTMENT DALAM TIMBULNYA PENYAKIT
UPAYA KESEHATAN DI INDONESIA
KONSEP HOST-AGENT-ENVIRONMENT
Penyakit tuberculosis
KONSEP PENYAKIT RIWAYAT ALAMIAH DAN TKT PENCEGAHAN
Oleh: SYAFRIANI, SKM, M.KES Epidemiologi STIKES TUANKU TAMBUSAI RIAU
PENYEBAB DALAM EPIDEMIOLOGI
Perkembangan Penyakit
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
Konsep Kesehatan Lingkungan
Bab 4 Hubungan Sakit, Sehat & Lingkungan Hidup
Pengantar Epidemiologi
RIWAYAT ALAMI PENYAKIT &
Mekanisme penularan penyakit
LINGKUNGAN DAN KESEHATAN
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
Edi Hartoyo Bagian Anak FK. ULM/RSUD Ulin Banjarmasin
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KESEHATAN
KONSEP DASAR TIMBULNYA MASALAH GIZI
KONSEP PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI
The Natural History Of Diseases
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
KONSEP PENYEBAB DAN PROSES TIMBULNYA PENYAKIT‏ Firsty Ayu Paramitha, S.ST, M.Kes.
1. Segitiga Epidemiologi 3. Jaring-Jaring Sebab Akibat
Rekayasa Lingkungan Semester V Norma Puspita, ST. MT.
Riwayat Alamiah Penyakit
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
Dinar Perbawati Abdul Aziz Azari Dian Septivita
PENGANTAR EPIDEMIOLOGI dr. H. Edy Sugiarto, MKes.
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT/ PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT
KONSEP DASAR TIMBULNYA MASALAH GIZI
Ekologi Kesehatan dan Perubahan Lingkungan
PENGANTAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DITA RETNO PRATIWI, SKM, MPH ILMU KESEHATAN MASYARAKAT.
KONSEP TERJADINYA PENYAKIT (SEGITIGA EPIDEMIOLOGI) Oleh: Azyyati Ridha Alfian, SKM., MKM STIKES DHARMA LANDBOUW PADANG.
SURVEILLANCE PENYAKIT MENULAR PERTEMUAN 6 DEASY ROSMALA DEWI, SKM,MKES
Pengantar BIOMEDIK kesling
BIOMEDIK I -LANJUT PENYAKIT FISIOLOGI KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:
KONSEP PENYEBAB PENYAKIT. Konsep penyebab Kejadian A Kejadian B Sebab Akibat = Sebuah peristiwa, kondisi, karakteristik/kombinasi dari faktor2 tersebut.
Konsep dasar metoda Pemberantasan Penyakit
Pengantar Epidemiologi Dr. Fatmah Afrianty Gobel, SKM., M.Epid.
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KESEHATAN
Lili Eriska Sianturi, M.K.M Kuliah Dasar Epidemiologi
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KESEHATAN
SESI 3 Komponen Proses Penyakit Menular
Model Ekologi Terjadinya Penyakit/Pencemaran Lingkungan Ridhayani Adiningsih.
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Sheizi Prista Sari.
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Alfi Noor Istiqomah Anisah Ajeng Defriyanti Pusparini Dieni Septiawati.
Transcript presentasi:

KONSEP DASAR TIMBULNYA PENYAKIT Bagian materi dari Mata Kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Studi D III Jamu, Jurusan Jamu, Poltekes Kemenkes Surakarta Dosen Pengampu : Bambang Yunianto

Definisi Epidemiologi (Last , 1988) : Ilmu tentang distribusi dan determinan – determinan dari keadaan atau kejadian yang berhubungan dengan kesehatan di dalam populasi tertentu , serta penerapan dari ilmu ini guna mengendalikan masalah-masalah kesehatan. Selanjutnya para ahli epidemiologi mempunyai perhatian tidak hanya kepada kematian, penyakit , dan kecacatan saja, tetapi juga kepada status kesehatan yang positif , dan dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan. Epidemiologi sering digunakan untuk menggambarkan status kesehatan dari kelompok-kelompok populasi tertentu. Akhir-akhir ini epidemiologi juga digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi dari pelayanan kesehatan. Sanitasi dalam mengendalikan diare, status imunisasi dengan campak, TT dengan TN

Batasan Penyakit Keadaan dimana terdapat gangguan pada bentuk dan fungsi tubuh, sehingga berada dalam keadaan yang tidak normal. Keadaan yang bersifat obyektif, sedangkan rasa sakit adalah suatu keadaan yang bersifat subyektif. Seseorang yang menderita penyakit belum tentu merasa sakit, sebaliknya meskipun seseorang yang selalu mengeluh sakit belum tentu ditubuhnya ditemukan suatu penyakit.

Model Timbulnya Penyakit I. Model Segitiga Epidemiologi (The Epidemiologic Triangle) II. Model Jaring-Jaring Penyebab (The Web Causation) III. Model Roda (The Wheel)

1. MODEL SEGITIGA EPIDEMIOLOGI Pendekatan epidemiologi yang populer saat ini adalah , model pendekatan yang menggambarkan interaksi antara pejamu (HOST), penyebab (AGENT) dan lingkungan (ENVIRONMENT) dimana pejamu dan penyebab penyakit berada. Diantara ketiga faktor tersebut terjadi keseimbangan yang dinamis, apabila semuanya seimbang, seseorang dalam keadaan sehat. Hal ini memberikan inspirasi dalam upaya pencegahan dan penganggulangan, jika terjadi gangguan keseimbangan maka menyebabkan timbulnya penyakit atau masalah kesehatan. Hubungan antara faktor-faktor tersebut di atas sangat bervariasi . Pada saat investigasi peningkatan suatu kasus, hendaknya menyadari adanya variasi besar dari masing-masing faktor , sehingga hati-hati dalam menyimpulkan suatu masalah / penyakit, sehingga dapat diperoleh usulan pencegahan dan pengendalian secara lebih tepat dan terarah.

MODEL SEGITIGA EPIDEMIOLOGI (EPIDEMIOLOGIC TRIANGLE) HUBUNGAN HOST, AGENT DAN ENVIRONMENT HOST AGENT ENVIRONMENT

Penyebab (AGENT) Adalah penyebab langsung terjadinya masalah Dalam pengertian epidemiologi, penyebab tidak hanya terbatas dari unsur biologis saja, namun juga termasuk unsur kimiawi, dan unsur fisik Pejamu (HOST) Adalah jasad yang tertimpa masalah Umur, Jenis Kelamin, Ras/Suku Bangsa, Status Sosek, Perkawinan, Riwayat sebelumnya, Gaya Hidup, Keturunan, Status Gizi. Unsur Biologis Unsur Kimiawi Unsur Fisik Protozoa (Malaria, Amuba) Pestisida Panas Metazoa (schist, C T) Bahan pengawet mak. Sinar Bakteri (Sal, Lepto, TBC) Obat-obatan Radiasi Virus (DBD, Campak, Polio) Bahan Kima Kebisingan Ricketsia (Scrub T, Q Fever) Polutan industri Getaran Fungi (Trich Vag, Trich G) Obyek bergerak cpt

Semua faktor Pejamu yang disebutkan sebelumnya, sangat penting peranannya dalam hal resiko seseorang pejamu terpapar terhadap faktor penyebab penyakit, dan timbulnya kekebalan atau kerentanan. Umur merupakan faktor yang paling penting bagi pejamu ini, apabila dikaitkan dengan kemungkinan timbulnya suatu penyakit . Setelah umur adalah status gizi, pengaruh gizi yang salah, baik yang berlebihan maupun kekurangan, mempunyai peranan yang penting dalam terjadinya penyakit baik yang bersifat umum maupun bersifat spesifik.

Faktor Lingkungan (ENVIRONMENT) 1. Lingkungan Fisik (udara, air, tanah) Adalah semua benda mati yang berada di sekitar kita dan mempunyai sifat, antarla lain : suhu udara, kelembaban, cuaca, iklim, sungai, air, laut, tanah, dll. 2. Lingkungan Biologik a. Flora : sebagai sumber makanan, juga mempengaruhi golongan vertebrata dan arthropoda sebagai sumber atau penular penyakit b. Fauna : berfungsi sabagai sumber makanan, pejamu, reservoir serta vektor 3. Lingkungan Sosial Pekerjaan  tingkat penghasilan  Status Gizi  DK Wilayah pemukiman  kota kepadatan  ketegangan  tekanan aktivitas kehidupan Pembangunan ekonomi  perbaikan lingk  fasyankes

HUBUNGAN DINAMIS HOST, AGENT DAN ENVIRONMENT L HUBUNGAN DINAMIS HOST, AGENT DAN ENVIRONMENT A H Kondisi seimbang tidak terjadi masalah kesehatan L H Titik berat keseimbangan Terletak di Agent, munculnya m.o. Baru, atau mutasi L A A Titik berat keseimbangan Terletak di Host, munculnya herd imunity (kekebalan kelompok, komposisi penduduk L H

Segitiga Epidemiologi lanjutan . . . . . . . Titik berat keseimbangan berada pada Host. Terjadi pergerseran keadaan Lingkungan yang berdampak meningkatnya daya tahan Individu (HOST) L H H Titik berat keseimbangan pada Agent karena terjadi pergeseran Lingkungan , kerentanan Host meningkat karena ada penurunan kualitas lingkungan (banjir, B A) L A

Proses Terjadinya Penyakit Menular , terlibat 6 komponen : Penyebab Protozoa, Metazoa, Bakteri, Virus, Fungi (jamur), Ricketsia. Selain adanya penyebab (Agent), terutama untuk penyakit infeksi, hal lain yang punya peranan untuk terjadi suatu penyakit adalah : kerentanan pejamu, kemampuan mikroba untuk hidup dan berkembang biak di luar pejamu, serta virulensi 2. Reservoir Adalah habitat normal dari suatu agent untuk dapat hidup, berkembang biak dan tumbuh dengan baik. Habitat tersebut dapat berupa manusia, binatang maupun lingkungan. Tempat keluar dari pejamu (port of exit) Adalah tempat keluarnya agent dari manusia pengidap penyakit antara lain melalui : - Saluran nafas (influenza, TBC)

- Saluran pencernaan ( Typhoid, Hepatitis A, Cholera, Desentri) - Saluran Kelamin/kencing (Sifilis, GO, Leptospirosis, AIDS) - Saluran pencernaan ( Typhoid, Hepatitis A, Cholera, Desentri) - Transplacental (Toxoplasmosis, Hepatitis A, Malaria, Rubella) Tempat masuk pejamu baru (port of entry) Cara masuk agent kepada host rentan melalui 2 cara : Langsung : Agent masuk melalui kontak langsung atau penyebaran melalui percikan ludah (droplet), contoh : PMS, TBC, juga penyakit yang bersifat enterik / orofekal b. Tidak langsung Agent masuk ke tubuh host rentan melalui binatang (Malaria, Filariasis, Avian influenza, Desentri, Cholera, ) maupun bukan binatang ( Udara, makanan, minuman, pakaian, alat makan)

5. Cara transmisi dari pejamu ke pejamu lain yang rentan Tempat masuk agent kedalam host rentan sama dengan tempat keluarnya, terutama untuk penyakit-penyakit pernafasan. Penyakit yang tempat masuk dan keluarnya berbeda antara lain : Staphylococcus keluar melalui lesi kulit, masuk melalui makanan tercemar Kerentanan Pejamu Kerentanan pejamu tergantung kepada bermacam-macam faktor antara lain : Kekebalan kelompok (herd immunity) Genetik Kekebalan spesifik yang didapat Riwayat penyakit pernah diderita sebelumnya

II. MODEL JARING- JARING PENYEBAB Model ini biasanya digunakan untuk menjelaskan penyakit-penyakit – penyakit kronis atau penyakit non infeksi lainnya yang hingga saat ini belum diketahui penyebab pastinya. Penyakit ini terjadi karena gabungan dari beberapa faktor resiko, yqng membentuk rantai penyebab. Sejumlah faktor resiko membentuk suatu keadaan yang secara konseptual dilukiskan sebagai jaring-jaring untuk menggambarkan keadaan yang komplek dan berawal dari satu titik di luar kemampuan pemahaman kita

Model Jaring-jaring sebab akibat Prinsip : dalam menimbulkan penyakit, peranan faktor-faktor dalam menimbulkan suatu penyakit tidak pernah tergantung kepada sebuah faktor penyebab saja, tetapi tergantung kepada sejumlah faktor dalam rangkaian kausalitas sebelumnya bagaikan jaring penyebab Terjadinya penyakit dapat dicegah/dihentikan dg cara memotong mata rantai pada berbagai titik. Faktor-faktor yang memudahkan terjadinya efek/penyakit disebut promotor. Yang menghambat terjadinya efek/penyakit disebut inhibitor.

III. Model Roda Menggambarkan hubungan manusia dan lingkungan ibarat roda. Digambarkan sebuah roda yang terdiri dari manusia dengan substansi genetik pada intinya, dan komponen lingkungan biologi, sosial, fisik tergantung problem spesifik penyakit yang bersangkutan. Peranan faktor agent tidak terlalu diperhitungkan tetapi yang lebih diperhatikan adalah hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Besarnya peranan dari masing-masing lingkungan menentukan penyakit yang akan ditimbulkan.

Model Roda Lingkungan Biologik Lingkungan Sosial Inti Genetik Pejamu (manusia) Inti Genetik Lingkungan Fisik

RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT Proses terjadinya penyakit pada manusia dimulai karena adanya interaksi antara faktor-faktor yang berpengaruh antara lain, penyebab, pejamu dan lingkungan. Interaksi ini berpengaruh terhadap kerentanan seseorang terhadap “penyebab” penyakit. Apabila individu (pejamu) kerentanannya meningkat karena interaksi ini, maka proses akan berlanjut dengan terjadinya perubahan-2 anatomik dan fisiologik dalam tubuh. Misalnya status gizi buruk, disertai kondisi lingkungan fisik maupun biologik yang buruk, maka akan menyebabkan kerentanan individu, selanjutnya akan memperbesar resiko terpapar terhadap penyebab penyakit

Fase Pra Klinik Fase Klinis Secara skematik riwayat alamiah terjadinya penyakit dapat digambarkan sebagai berikut : Fase Pra Klinik Fase Klinis Outcome A P S M D T Keterangan : A : Masuknya Agent kedalam tubuh P : Terlihat manifestasi patologis (perubahan Anatomis & Fisiologis) S : Terlihat tanda dan gejala penyakit M : Upaya pencarian pengobatan D : Penegakan diagnosis T : Pengobatan/Terapi Outcome : Sembuh/Meninggal

Web of causation PENYAKIT KURANG GIZI Pengetahuan gizi rendah Pendidikan Rendah Konsumsi makanan tidak memadai Produksi bahan makanan rendah PENYAKIT KURANG GIZI KEMISKINAN Daya beli rendah Sulit menentukan penyebab utama. Namun dapat dilakukan pencegahan dari berbagai arah, Daya tahan Tubuh dan Penyerapan Zat gizi terganggu Fasilitas kesehatan kurang Kesehatan kurang

4. Model hub. kausal b.Multiple cause/single effect model a. Single cause/single effect model CAUSE CAUSE b.Multiple cause/single effect model CAUSE PENYAKIT CAUSE c.Multiple cause/Multiple effect model CAUSE CAUSE

5. Beberapa istilah kausal Kausa mutlak: suatu penyebab yang pasti akan menimbulkan penyakit tertentu Kausa esensial: kausa yang harus ada untuk memungkinkan suatu penyakit Kausa sufisien: kausa yang umumnya terdiri dari beberapa kausa yang secara bersama-sama saling mencukupi untuk menyebabkan penyakit.

Terima kasih