IDENTIFIKASI PENGARUH PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KAWASAN BANTEN LAMA TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT LOKAL Herdiansyah 10607008
Latar Belakang Pemerintah Kota Serang dan Provinsi Banten menunjukkan bukti nyata dengan pelaksanaan program penataan Kawasan Banten Lama tahun anggaran 2002 dengan SK Gubernur Banten No. 432-2/Kep.94/Huk/2002 yang tujuannya adalah untuk renovasi cagar budaya serta membangun fasilitas-fasilitas guna kebutuhan kegiatan pariwisata Banten Lama merupakan salah satu kawasan kepurbakalaan yang dijadikan sebagai salah satu objek wisata sejarah dan ziarah andalan di Kota Serang dan menjadi salah satu daerah tujuan wisata (DTW) di Provinsi Banten, yang berpotensi memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Rumusan Masalah Pengembangan pariwisata dan kunjungan wisatawan yang meningkat dapat menimbulkan pengaruh yang positif maupun negatif dan yang terkena dampak adalah masyarakat, lingkungan, ekonomi dan sosial. Kawasan Banten Lama merupakan kawasan kepurbakalaan yang merupakan salah satu tempat wisata andalan di Kota Serang dan Prov Banten yang sangat banyak dikunjungi oleh wisatawan baik dalam daerah ataupun luar daerah, baik itu tujuannya untuk sejarah ataupun berziarah Dengan adanya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan tersebut dari waktu ke waktu, masyarakat melihat adanya suatu peluang usaha terkait dengan kegiatan kepariwisataan sehingga sedikit demi sedikit beberapa penduduk lokal mata pencariannya bergeser dari mata pencarian nelayan dan petani ke jasa pariwisata dan penduduk mulai mengandalkan jasa pariwisata sebagai mata pencarian dalam meningkatkan pendapatan mereka. Berangkat dari isu tersebut, maka muncul pertanyaan penelitian bagaimana pengaruh pengembangan pariwisata di Kawasan Banten Lama di Desa Banten terhadap kehidupan ekonomi masyarakat lokal yang meliputi pendapatan masyarakat, kesempatan kerja dan perubahan dalam pekerjaan.
Tujuan dan Sasaran Tujuan Sasaran Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pengembangan pariwisata di Kawasan Banten Lama terhadap kehidupan masyarakat lokal dilihat dari aspek ekonomi yang meliputi perubahan mata pencarian, pendapatan masyarakat dan kesempatan kerja. Sasaran 1. Mendeskripsikan kondisi masyarakat Desa Banten sebelum adanya pengembangan pariwisata di Kawasan Banten Lama dilihat dari aspek ekonomi yang meliputi Perubahan mata pencarian, Pendapatan dan kesempatan kerja. 2. Mendeskripsikan kondisi masyarakat Desa Banten sesudah adanya pengembangan pariwisata di Kawasan Banten Lama dilihat dari aspek ekonomi yang meliputi Perubahan mata pencarian, Pendapatan dan kesempatan kerja. 3. Analisis Pengaruh pengembangan pariwisata terhadap kehidupan masyarakat lokal di Kawasan Banten Lama dilihat dari aspek ekonomi yang meliputi Perubahan mata pencarian, Pendapatan dan kesempatan kerja.
Lingkup Wilayah Penelitian
Ruang Lingkup Data Ruang waktu penelitian ini mencakup rentang waktu studi yang akan dilakukan peneliti. Pada tahun 1985 kawasan Banten Lama mulai dikembangkan dengan bukti diresmikannya museum situs kepurbakalaan Banten Lama. Akan tetapi baru dikembangkan secara pesat tahun 2002 oleh Pemda Serang dan Provinsi Banten. maka dengan demikian, batasan waktu penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebelum tahun 2002 yaitu tahun 2000 hingga selama penelitian ini berlangsung yaitu tahun 2012.
Lingkup Materi Ruang lingkup materi pada penelitian ini adalah materi tentang kepariwisataan yang akan menganalisis dampak dari pengembangan kegiatan pariwisata di Kawasan Banten Lama terhadap kehidupan perekonomian masyarakat lokal di Desa Banten. Adapun pengaruh terhadap ekonomi masyarakat lokal meliputi: Perubahan mata pencarian Pendapatan Masyarakat Kesempatan kerja
Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif (descriptive research) menurut Sukmadinata (2008) merupakan suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data 1. Primer Observasi Wawancara Kuesioner Dokumentasi Lapangan
Data sekunder - Studi dokumen - Studi pustaka Teknik Pengambilan Sampel Untuk mendapatkan sampel yang dapat menggambarkan dan mencadarkan populasi, maka dalam penentuan sampel penelitian ini digunakan rumus Slovin (dalam Umar, 2004) sebagai berikut: n= N 1+Ne 2 n= 16.015 1+(16.015 x (0.1) 2 ) =100 Responden
Metode Analisis Pada tahap analisis data ini yang bertujuan untuk mengetahui dampak pengembangan pariwisata terhadap kehidupan masyarakat lokal dilihat dari aspek ekonomi. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif merupakan teknik analisis yang mentransformasikan data mentah kedalam bentuk data yang mudah dimengerti dan di interpretasikan serta menyusun dan menyajikan data menjadi informasi yang jelas.
Variabel Penelitian Variabel Sub Variabel Metode Keterangan Karakteristik Responden Jenis kelamin Tingkat pendidikan Lama tinggal di wilayah penelitian Tingkat Pengetahuan Wawancara dan kuesioner dengan masyarakat setempat serta dilengkapi data sekunder dari Dari Desa, Kecamatan dan bps. Menggambarkan karakteristik responden di wilayah penelitian yakni Desa Banten. Perekonomian Masyarakat Mata Pencarian Pekerjaan masyarakat lokal sebelum adanya pengembangan Pekerjaaan masyarakat lokal saat ini Wawancara, kuesioner dengan masyarakat di lokasi penelitian serta dilengkapi data sekunder dari Desa , Kecamatan dan BPS. Menggambarkan mata pencarian penduduk sebelum dan sesudah adanya pengembangan Pendapatan Tingkat pendapatan masyarakat perbulan dalam rupiah sebelum adanya pengembangan pariwisata Tingkat pendapatan masyarakat perbulan sesudah adanya pengembangan pariwisata Wawancara dan kuesioner dengan masyarakat di wilayah penelitian di Desa Banten . Untuk menggambarkan pendapatan masyarakat di wilayah penelitian sebelum dan sesudah adanya pengembangan Kesempatan Kerja Jenis usaha yang berkembang di tempat tujuan wisata sebelum dan sesudah pengembangan Jumlah yang bekerja dalam setiap unit usaha di kawasan objek wisata Wawancara dan Kuesioner dengan masyarakat setempat dan observasi di wilayah penelitian serta Data Sekunder yang berasal dari Desa atau pihak yang terkait Menggambarkan usaha – usaha yang berkembang sebelum dan sesudah pengembangan serta serapan kerja di wilayah penelitian
Pengembangan Pariwisata di Kawasan Banten Lama Kawasan Banten Lama merupakan kawasan kepurbakalaan yang menjadi salah satu objek wisata sejarah dan ziarah andalan di Kota Serang Isu: Adanya perubahan mata pencarian penduduk lokal dari pekerjaan nelayan , petani dan pekerja budidaya ikan ke sektor jasa pariwisata Bagaimana pengaruh pengembangan pariwisata terhadap kehidupan masyarakat lokal ditinjau dari aspek ekonomi? Identifikasi dampak Ekonomi Mata Pencarian Pendapatan Masyarakat Kesempatan Kerja Sebelum adanya pengembangan Sesudah adanya pengembangan Data Analisis Deskriptif Kualitatif Pengaruh Analisis Kesimpulan dan Rekomendasi
BAB II Tinjauan Pustaka Pengertian Pariwisata Berikut ini pengertian pariwisata menurut para ahli dan undang-undang: Menurut Kodyat (1998) pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ketempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagian dengan lingkungan dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu Sedangkan Gamal (2002), pariwisata didefinisikan sebagai bentuk. suatu proses kepergian sementara dari seorang, lebih menuju ketempat lain diluar tempat tinggalnya Sedangkan menurut Undang - Undang RI nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan dijelaskan bahwa pariwisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarikwisata yang dikunjungi dalam waktu sementara.
Industri Pariwisata Menurut UU No. 10 Tahun 2009 bahwa industri pariwisata merupakan kumpulan usaha yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/ atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata, sedangkan usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/ atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggara pariwisata.
Dampak Pariwisata Menurut Faizun (2009), dampak pariwisata adalah perubahan-perubahan yang terjadi terhadap masyarakat sebagai komponen dalam lingkungan hidup sebelum ada kegiatan pariwisata dan setelah ada kegiatan pariwisata.
Dampak Ekonomi Pariwisata Cohen dalam (Pitana dan Diarta, 2009), secara teoritis mengemukakan dampak pariwisata terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat lokal dikelompokan ke dalam delapan kelompok, yaitu: 1. Dampak terhadap penerimaan devisa 2. Dampak terhadap pendapatan masyarakat 3. Dampak terhadap kesempatan kerja 4. Dampak terhadap harga dan tarif 5. Dampak terhadap distribusi manfaat keuntungan 6. Dampak terhadap kepemilikan dan pengendalian 7. Dampak terhadap pembangunan Dampak terhadap pendapatan pemerintah Sedangkan menurut Ritchie (1987), pariwisata juga menimbulkan beberapa dampak sosial ekonomi masyarakat, diantaranya adalah: Ketidaktergantungan ekonomi individu . 2) Perpindahan tenaga kerja. 3) Perubahan dalam pekerjaan. 4) Perubahan nilai lahan. 5) Peningkatan standar hidup dan perubahan sistem politik
BAB III Gambaran Umum Wilayah Studi
a. Letak Wilyah Penelitian Desa Banten merupakan salah satu Desa dari 10 Desa yang berada di Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Secara geografis Desa Banten terletak pada 5° 50’ LS - 6° 3’ LS dan 106° 9’ BT - 106° 11’ BT, dan secara administratif memiliki batasan-batasan sebagai berikut: Sebelah Utara : Berbatasan dengan laut Jawa Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Margaluyu & Desa Kasunyatan Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Pamengkang (Kabupaten Serang) Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Sawah Luhur
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Desa Luas (Ha) Jenis Kelamin Jumlah Kepadatan (Jiwa/Ha) Laki - laki Perempuan Banten 499 8.159 7.821 1.6015 3.115
Deskripsi Objek Wisata Luas objek wisata Banten Lama secara keseluruhan memiliki luas 7 Ha. Banten Lama merupakan kawasan kepurbakalaan yang menjadi objek wisata sejarah dan ziarah unggulan di Kota Serang. Kawasan wisata ini menjadi bukti keberadaan dan kejayaan kerajaan Banten. Seperti kompleks kerajaan, di dalam kawasan ini terdapat bangunan-bangunan yang mendukung kehidupan kerajaan seperti keraton-keraton tempat tinggal keluarga kerajaan, masjid beserta menaranya sampai danau buatan sebagai suplai perairan untuk kerajaan. Berikut ini situs – situs yang terdapat di kawasan wisata ini yang menjadi objek daya tarik wisata .
Benteng Surosowan Makam Sultan dan Kerabat Menara Mesjid Agung Banten Mesjid Agung Banten Lama Makam Sultan dan Kerabat Menara Mesjid Agung Banten
Museum Kepurbakalaan Banten Lama Meriam Ki Amuk Jembatan Rante Tiyamah
Karakteristik Responden Jenis Kelamin No Usia Jumlah (Jiwa) 1 29-33 15 2 34-38 42 3 39-43 28 4 44-48 Total 100
Tingkat Pengetahuan dan Manfaat Keberadaan Objek Wisata Pendidikan Formal Lama Tinggal Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap responden yang menjadi sample dalam penelitian ini, 100 % responden adalah penduduk lokal asli yang tinggal diwilayah penelitian lebih dari 20 tahun. Tingkat Pengetahuan dan Manfaat Keberadaan Objek Wisata Tingkat Pengetahuan Terhadap Objek Wisata Manfaat Adanya Objek wisata Pendidikan Jumlah Tidak Sekolah 26 SD 24 SLTP/MTS 48 SLTA 2 PT - 100
Manfaat keberadaan ODTW Jumlah (Orang) Ya 71 Tidak 29 Jumlah 100
ANALISIS
Perubahan Mata Pencarian Sebelum adanya pengembangan pariwisata mayoritas penduduk lokal tidak bekerja pada sektor usaha wisata yaitu sebesar 78% sedangkan penduduk yang bekerja pada sektor usaha wisata sebagai pekerjaan pokok 22 % . Sesudah pengembangan pariwisata penduduk lokal yang tidak bekerja pada sektor usaha wisata menjadi 29 % sedangkan penduduk yang bekerja pada sektor usaha wisata sebagai pekerjaan pokok menjadi 71 % berarti ada penambahan 49 % . Dari hasil analisis di atas dapat diketahui bahwa adanya pengembangan pariwisata menyebabkan munculnya mata pencaharian baru bagi masyarakat lokal khususnya masyarakat yang tinggal di sekitar objek Wisata Banten Lama. Mata Pencarian Responden Sebelum dan Sesudah Adanya Pengembangan Pariwisata di Kawasan Banten Lama No Mata Pencarian Penduduk Sebelum Pengembangan Pariwisata Sesudah Pengembangan Pariwisata Responden (%) Responden (%) 1 Tidak Bekerja Pada Sektor Usaha Pariwisata 78 29 2 Bekerja Pada Sektor Usaha Wisata Tapi Hanya Sampingan 3 Bekerja Pada Sektor Usaha Wisata Sebagai Pekerjaan Pokok 22 71 Jumlah 100
Rata - rata Pendapatan Perbulan/orang Tingkat Pendapatan Pendapatan Rata-rata responden terlibat kegiatan wisata Perbulan/Perorang Sebelum dan Sesudah Pengembangan Pendapatan Jumlah (Jiwa) Rata - rata Pendapatan Perbulan/orang % Sebelum Sesudah Masyarakat 71 Rp 904.929 Rp 2.095.070 132
Kesempatan Kerja Dari data diatas , jumlah jenis usaha yang ada sebelum pengembangan wisata di Kawasan Banten Lama terdapat 73 unit usaha dengan jumlah yang bekerja 76 orang kemudian setelah pengembangan wisata di Kawasan Banten Lama meningkat menjadi 184 jenis usaha dengan jumlah yang bekerja 224 orang, ini berarti dengan adanya pengembangan pariwisata di Kawasan Banten Lama menunjukan dampak positif terhadap kesempatan/peluang kerja terhadap masyarakat lokal diwilayah penelitian. Peluang Kerja/Kesempatan Kerja Sebelum dan Sesudah Pengembangan Pariwisata di Kawasan Banten Lama No Jenis Usaha Sebelum Pengembangan Setelah Pengembangan Jumlah Jenis Usaha (Unit) Pekerja (Jiwa) Jumlah Jenis Usaha (Unit) Pekerja (Jiwa) 1 Warung Makan 5 21 2 Kios Sovenir 18 47 51 3 Warung Makanan & Minuman 16 36 4 Kios Mainan - 9 13 Kios Aneka Oleh-oleh 12 37 6 Kios Penjual Buku 7 Pemandu Wisata Ziarah 20 8 Penjaga Parkir Pedagang Buah-buahan 11 10 Fotografi Ojek 15 Jumlah 73 76 184 224
KESIMPULAN
Kesimpulan - Sebelum adanya pengembangan pariwisata di wilayah penelitian, mayoritas mata pencarian penduduk yang tinggal disekitar ojek wisata Banten Lama sebagai nelayan yakni sekitar 47 %, petani 18 %, pekerjaan buruh budidaya perikanan 11 % dan penduduk dengan pekerjaan buruh industi kayu olahan 2 %. Kemudian setelah adanya pengembangan pariwisata di wilayah penelitian adanya pergeseran mata pencarian dari sektor non wisata ke jasa pariwisata, yaitu dari nelayan ke jasa wisata 32 %, buruh budidaya perikanan 10 %, petani 6 % dan 1 % dari buruh industri pengolahan kayu, hal ini didorong karena adanya kesempatan berusaha setelah adanya pengembangan pariwisata di Kawasan Banten Lama sehingga pengembangan pariwisata di wilayah penelitian memberikan pengaruh terhadap kesempatan kerja masyarakat lokal. - Sebelum adanya pengembangan pariwisata di wilayah penelitian , pendapatan rata-rata masyarakat penduduk yang terlibat terkait dengan usaha di sektor wisata perorang/perbulan Rp 904.929. Kemudian setelah adanya pengembangan pariwisata di Kawasan Banten Lama yakni adanya peningkatan pendapatan yang sebelumnya rata-rata pendapatan perorang/bulan Rp 904.929 menjadi Rp 2.095.070. itu berarti adanya kenaikan 132 %, maka dengan adanya pengembangan pariwisata di wilayah penelitian memberikan pengaruh terhadap pendapatan masyarakat lokal.
- Sebelum adanya pengembangan wisata di Kawasan Banten Lama hanya terdapat 73 unit usaha dengan jumlah yang bekerja 76 orang. Kemudian setelah adanya pengembangan kegiatan wisata di Kawasan Banten Lama meningkatkan jumlah jenis usaha yang sebelumnya hanya 73 jenis unit usaha dan saat ini menjadi 184 jenis usaha dengan jumlah yang bekerja 224 orang, ini berarti dengan adanya pengembangan pariwisata di Kawasan Banten Lama menunjukan pengaruh terhadap kesempatan kerja terhadap masyarakat lokal.
Rekomendasi Pemerintah Rekomendasi Terkait Kondisi Ekonomi Dari hasil penelitian, rekomendasi yang dapat diberikan terkait kondisi ekonomi adalah : Dalam pengembangan pariwisata diperlukan kerjasama ‘partnerships' antara pemerintah, pelaku usaha wisata, dan masyarakat lokal untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi lokal agar disamping dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang merata juga dapat mengurangi tingkat pengangguran. Masyarakat Hendaknya masyarakat turut berpartisipasi aktif dalam pengembangang pariwisata karena partisipasi masyarakat sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan pariwisata itu sendiri. Pariwisata merupakan potensi yang harus dikembangkan dan dijaga kelestariannya tidak hanya oleh pemerintah, tetapi masyarakat juga harus turut mengambil bagian dalam upaya tersebut agar kemanfaatannya dapat dirasakan bersama.
TERIMA KASIH