MEKANISME ADAPTASI Etilen endogen meningkatkan perkaran baru Jumlah akar meningkat, meningkatkan bintil akar dan serapan hara daun Di lahan pasang surut kondisi reduktif mampu menekan keracunan pirit (FeS2), karena jika teroksidasi pH akan rendah (FeS2 + 15/4 O2 + 7/2 H2O Fe(OH)3 + 2 SO4-2 + 4 H+ ) Di Lahan pasang surut intensitas radiasi tinggi,suhu tinggi, air cukup, jika hara diperbaiki, produktivitas akan tinggi
Metionin Inhibitor stimulator SAM IAA AVG Pelukaan AOA Anaerob Senesen ACC Co Anaerob 2,4 dinitrofenol O2 Temperatur>40 Etilen SAM = S-adenosyl methionine ACC = 1 aminocyclopropane 1 carboxylic acid AVG = aminoethoxyvinilglycine AOA = aminooxyacetic acid IAA = indole acetic acid Gambar. Inhibitor dan stimulator dari aliran biosintesis etilen (Yang, 1980)
Peningkatan Aktivitas Sellulase Perkembangan Aerenkhima Penggenangan Peningkatan Etilen Peningkatan Aktivitas Sellulase Perkembangan Aerenkhima Gambar. Tahap perkembangan aerenkhima (Kawase, 1981)
Hasil Tahun I Tinggi muka air di saluran 20 cm di bawah permukaan tanah merupakan tinggi muka air yang lebih mudah untuk diterapkan di lapangan yang dapat menghasilkan bobot biji kedelai tinggi (4.5 ton/ha) pada varietas Tanggamus. Pengolahan tanah dangkal (sedalam 5 cm) lebih mudah diterapkan dibandingkan pengolahan dalam (sedalam 15 cm), karena memberikan hasil yang tidak berbeda. Penyemprotan N daun dengan 10 g Urea/l air pada umur 2 dan 4 minggu lebih baik dibandingkan konsentrasi lainnya. Kebutuhan P dan K dapat diturunkan jika ditambahkan kapur dan pupuk kandang
Pengisian Polong Tanggamus pada BK Umur 8 MST