Pelatihan Keahlian Tingkat Dasar PBJP Perpres Nomor 16 Tahun 2018

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ASAS DAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
Advertisements

assalamu’alaikum wr. wb
PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA
ASAS DAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
LKPP MODUL 9 PENGADAAN BARANG / JASA DENGAN PENDAYAGUNAAN PRODUKSI
ASAS DAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
ASPEK HUKUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
PRANATA MANAJEMEN PEMBANGUNAN
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KOPERASI DI INDONESIA
POKJA ULP, PENJADWALAN & PEMASUKAN PENAWARAN JASA KONSTRUKSI DAN KONSULTANSI LKPP ULP FT UNDIP 2013.
SELAMAT DATANG PADA PENJELASAN PEKERJAAN
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN
KEBIJAKAN DAN PERATURAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2014
SOSIALISASI IZIN USAHA TOKO MODERN DAN PUSAT PERBELANJAAN
RANCANGAN REVISI PERATURAN PRESIDEN NO 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH.
PENGADAAN BARANG/JASA
PENGADAAN JASA KONSULTAN HUKUM
Peranan Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM)
EKONOMI PUBLIK PENGADAAN BARANG DAN JASA
Peran Dewan Komisaris Menyongsong Era Masyarakat Ekonomi Asean 2015
STRATA BANGUNAN BERTINGKAT
PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA
PENDIRIAN BADAN USAHA Zainal Abidin.
KEBIJAKAN DASAR PENANAMAN MODAL
HUKUM INVESTASI DAN PASAR MODAL
MATERI 7 PENGANTAR E-PROCUREMENT
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
ASAS PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Pertemuan 8 Manajemen Logistik Farmasi
oleh: N. Pininta Ambuwaru, SH.MH.MM.LL.M
PENGERTIAN KOPERASI.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN KOPERASI DAN UMKM
PERAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
JENIS, BENTUK KEMITRAAN DALAM KEWIRAUSAHAAN
KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN PENGADAAN BARANG DAN JASA MANDIRI
Manajemen kontruksi.
Satuan Pendidikan : SMK Mata Pelajaran : Kewirausahaan Kelas/Semester : XI/1 Materi Pokok : Merencanakan usaha kecil/mikro Kompetensi Dasar.
KELOMPOK 2: Jessyka Meilinda Sari (18) Kholif Putri Budi P (19)
Badan Usaha Berdasarkan Lapangan Usaha Ekstraktif Agraris Manufaktur
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
USAHA KECIL STIE SERELO LAHAT AMALUDIN, S.IP, MM.
ASAS DAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
ASAS DAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
Kebijakan Pengadaan Barang & Jasa Pemerintah
DASAR HUKUM PENANAMAN/ INVESTASI 1. UNDANG-UNDANG NO. 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL 2. PERPRES NO. 27 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN TERPADU SATU.
Pelatihan Keahlian Tingkat Dasar PBJP Perpres Nomor 16 Tahun 2018
Kebijakan SDM PBJ Dalam Perpres 16/2018 Disampaikan pada:
LEADERSHIP AND ENTREPRENEURSHIP
MATERI 8 PELAKSANAAN PBJ MELALUI PENYEDIA
P1618 SOSIALISASI Mudjisantosa Oleh :
SOSIALISASI IZIN PAMERAN, KONVEKSI DAN SEMINAR DAGANG
Perlem LKPP Nomor 17 Tahun 2018 ULP  UKPBJ.
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Kebijakan penumbuhan iklim & pengembangan usaha PERTEMUAN – 12 Mata Kuliah: Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH
Pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah PERTEMUAN – 11 Mata Kuliah: Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
PENGADAAN BARANG/JASA
BIRO ADMINISTRASI PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA TIMUR
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Direktorat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Pengadaan Umum
Dr. Roni Dwi Susanto, M.Si Kepala LKPP 2019
PELAKSANAAN PBJ MELALUI PENYEDIA
PERPRES NO. 16 TH PENGADAAN BARANG JASA PEMERINTAH
Peran Strategis UKPBJ dalam Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa
Dr. Roni Dwi Susanto, M.Si Kepala LKPP 2019
Pelaku Pengelolaan Barang Milik Daerah (PMDN 19/2016)
PELAKSANAAN PBJ MELALUI SWAKELOLA
AUDIT LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN
Transcript presentasi:

Pelatihan Keahlian Tingkat Dasar PBJP Perpres Nomor 16 Tahun 2018 MATERI 2 TUJUAN, KEBIJAKAN, PRINSIP DAN ETIKA PBJ Pelatihan Keahlian Tingkat Dasar PBJP Perpres Nomor 16 Tahun 2018

TUJUAN PELATIHAN Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami : Tujuan PBJ Kebijakan PBJ Prinsip PBJ Etika Pengadaan Pada PBJ

Tujuan Pengadaan Barang/Jasa Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Prinsip Pengadaan Barang/Jasa Etika Pengadaan Barang/Jasa

Apa Tujuan Pengadaan Barang/Jasa ?

Tujuan Pengadaan Pasal 4 Mendorong pengadaan berkelanjutan Menghasilkan b/j yang tepat untuk setiap uang yang dibelanjakan dari aspek kualitas, jumlah, waktu, biaya, lokasi dan penyedia. Mendorong pemerataan ekonomi Tujuan Pengadaan Meningkatkan produksi dalam negeri Meningkatkan keikutsertaan industri kreatif Meningkatkan peran serta UMKM Mendukung pelaksanaan penelitian dan pemanfaatan b/j hasil penelitian Meningkatkan peran pelaku usaha nasional Pasal 4

Tujuan Pengadaan 1) Menghasilkan barang/jasa yang tepat dari aspek : Kualitas Sesuai Kebutuhan dan spesifikasi Contoh ; Fungsionalitas, Adaptabilitas dan flexibilitas, masa pakai, inovasi/Keunikan, sertifikat Garansi dsb. Surat Keterangan keaslian produk Layanan purnajual Fungsionalitas : usaha yang memberikan manfaat antara lain pengadaan AC fungsinya menstabilkan suhu ruangan KUALITAS JUMLAH WAKTU Sesuai Kebutuhan dan spesifikasi Contoh ; Fungsionalitas, Adaptabilitas dan flexibilitas, masa pakai, inovasi/Keunikan, Garansi dsb. Jumlah sesuai kebutuhan Contoh : Pengadaan sesuai jumlah kebutuhan Penyelesaian pekerjaan Contoh : Pengadaan 10 unit laptop dilakukan pengiriman sekaligus Pasal 4

Tujuan Pengadaan 1) Menghasilkan barang/jasa yang tepat dari aspek : Kualitas Sesuai Kebutuhan dan spesifikasi Contoh ; Fungsionalitas, Adaptabilitas dan flexibilitas, masa pakai, inovasi/Keunikan, sertifikat Garansi dsb. Surat Keterangan keaslian produk Layanan purnajual Fungsionalitas : usaha yang memberikan manfaat antara lain pengadaan AC fungsinya menstabilkan suhu ruangan BIAYA LOKASI PENYEDIA Kompetitif Contoh ; Kontrak yang sesuai dengan harga pasar Lokasi barang/jasa manfaatkan Contoh : Penyedia wajib mengirim sesuai lokasi penggunaan barang/jasa Kualifikasi yang tepat Contoh : penyedia barang/jasa sesuai dengan kualifikasinya misal kecil dan non kecil Pasal 4

Tujuan Pengadaan 2. Meningkatkan Penggunaan Produk Dalam Negeri Menumbuhkembangkan produksi dalam negeri Menghidupkan industri pendukung dan bahkan industri baru Membuka lebih banyak lapangan pekerjaan Dapat memperkuat terjadinya transfer teknologi Menggerakkan roda perekonomian nasional Diberika contoh dan gambar Pasal 4

Tujuan Pengadaan 3. Meningkatkan peran serta Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengah Penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan UMKM menjadi usaha yang tangguh dan mandiri; dan Mendorong peningkatan kualifikasi UMKM Dibuat 8 slide: diberi contoh dan gambar Pasal 4

Tujuan Pengadaan 4. Meningkatkan Peran Pelaku Usaha Nasional Membatasi keikutsertaan pelaku usaha asing kewajiban pelaku usaha asing untuk bermitra dengan pelaku usaha nasional. Dibuat 8 slide: diberi contoh dan gambar Pasal 4

Tujuan Pengadaan 5. Mendukung Pelaksanaan Penelitian Dan Pemanfaatan Barang/Jasa Hasil Penelitian Mendorong proses penelitian Proses hilirisasi dan komersialisasi produk-produk penelitian. Hilirisasi : usaha mendorong kegiatan penelitian menghasil produk yang bermanfaat untuk masyarakat Komersialisasi : usaha untuk mendorong hasil riset dimanfaatkan skala komersial (produksi masal) Pasal 4

Tujuan Pengadaan 6. Meningkatkan Keikutsertaan Industri Kreatif Menggali dan mengembangkan segala potensi yang dimiliki oleh suatu negara Menciptakan masyarakat yang kreatif dan inovatif Mengurangi tingkat kemiskinan dan jumlah pengangguran Memberikan dampak sosial yang positif Menciptakan iklim bisnis yang kondusif dan positif Memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan Tambahkan contohnya Pasal 4

Tujuan Pengadaan 7. Mendorong Pemerataan Ekonomi mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, baik secara geografis dan demografis melalui pemerataan pembangunan. Tambahkan contohnya Pasal 4

Tujuan Pengadaan 8. Mendorong Pengadaan Berkelanjutan untuk mencapai nilai manfaat yang menguntungkan secara ekonomis tidak hanya untuk K/L/PD sebagai penggunanya tetapi juga untuk masyarakat, serta signifikan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dalam keseluruhan siklus penggunaannya Pasal 4

Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Tujuan Pengadaan Barang/Jasa Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Prinsip Pengadaan Barang/Jasa Etika Pengadaan Barang/Jasa

Apa yang dimaksud dengan Kebijakan ? Kebijakan adalah bagian dari strategi untuk mencapai tujuan pengadaan barang/jasa

Kebijakan PBJ Meningkatkan Kualitas Perencanaan PBJ Melaksanakan Pbj Yang Lebih Transparan, Terbuka Dan Efektif Memperkuat Kelembagaan & SDM PBJ Termasuk Agen Pengadaan Mengembangkan E-marketplace Penggunaan Teknologi Informasi Dan Transaksi Elektronik Mendorong PPDN Dan SNI memberikan kesempatan UMKM mendorong pelaksanaan penelitian dan industri kreatif; Melaksanakan Pengadaan Berkelanjutan Kualitas Sesuai Kebutuhan dan spesifikasi Contoh ; Fungsionalitas, Adaptabilitas dan flexibilitas, masa pakai, inovasi/Keunikan, sertifikat Garansi dsb. Surat Keterangan keaslian produk Layanan purnajual Fungsionalitas : usaha yang memberikan manfaat antara lain pengadaan AC fungsinya menstabilkan suhu ruangan Pasal 5

Memperkuat Kelembagaan dan SDM Kebijakan PBJ Memperkuat Kelembagaan dan SDM UKPBJ Wajib membentuk Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) berbentuk struktural SDM PBJ wajib memiliki kompetensi dibidang pengadaan barang/jasa

Mengembangkan E Marketplace PBJ Kebijakan PBJ Mengembangkan E Marketplace PBJ Katalog Elektronik (Nasional, Sektoral & Lokal) Toko Daring (Online Shop) Pemilihan Penyedia (e-tender/e-selection) Pasal 5

Menggunakan Teknologi, Informasi serta Transaksi Elektronik Kebijakan PBJ Menggunakan Teknologi, Informasi serta Transaksi Elektronik Meningkatkan efektivitas dan efisiensi PBJ Mengembangkan perekonomian nasional dengan mengembangkan e-marketplace Pasal 5 Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Mendorong Penggunaan Barang/Jasa Dalam Negeri dan SNI Kebijakan PBJ Mendorong Penggunaan Barang/Jasa Dalam Negeri dan SNI Dalam pelaksanaan PBJ, K/L/PD wajib: Memaksimalkan penggunaan barang/jasa hasil produksi dalam negeri, termasuk rancang bangun dan perekayasaan nasional Dalam perencanaan pengadaan menggunakan produk dalam negeri jika TKDN dan BMP paling rendah 40 % Dalam tender/seleksi memberikan preferensi harga Memperbanyak pencantuman produk dalam negeri dalam katalog elektronik Pasal 5

Kesempatan kepada UMKM Kebijakan PBJ Kesempatan kepada UMKM Menetapkan sebanyak-banyaknya paket usaha kecil Nilai paket pekerjaan PBJ ≤ Rp 2.5 M diperuntukkan bagi usaha mikro dan usaha kecil, kecuali menuntut kompetensi teknis Mencantumkan produk usaha kecil dalam katalog elektronik Penyedia non kecil bekerjasama dengan usaha kecil dalam bentuk kemitraan, subkontrak, atau kerjasama lainnya Pasal 5

Mendorong Penelitian dan Industri Kreatif Kebijakan PBJ Mendorong Penelitian dan Industri Kreatif Penelitian Industri Kreatif PBJ diatur sendiri dalam Peraturan Menristekdikti Mengintegrasikan aset dan potensi industri kreatif Pelaksana diperluas Mendorong inovasi Penelitian berbasis output sesuai kebutuhan masyarakat Meningkatkan kesadaran potensi industri kreatif Dapat lebih dari 1 tahun Apresiasi industri kreatif termasuk HAKI (hak atas kekayaan intelektual Pasal 5

Melaksanakan Pengadaan Berkelanjutan Kebijakan PBJ Melaksanakan Pengadaan Berkelanjutan Mengurangi barang yang bersumber fosil antara lain mengeluarkan 13 SNI Ekolabel yang akan diberlakukan wajib mulai tahun 2020 Penerapan konservasi energi dengan pemberlakuan label tingkat hemat energi pada peralatan listrik rumah tangga Pemberlakukan UMR dan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja Pasal 5

Prinsip Pengadaan Barang/Jasa Tujuan Pengadaan Barang/Jasa Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Prinsip Pengadaan Barang/Jasa Etika Pengadaan Barang/Jasa

Prinsip Pengadaan EFESIEN TRANSPARAN BERSAING AKUNTABEL EFEKTIF Pengertian setiap bagian prinsip pengadaan EFESIEN TRANSPARAN BERSAING AKUNTABEL EFEKTIF TERBUKA ADIL Pasal 6

Etika Pengadaan Barang/Jasa Tujuan Pengadaan Barang/Jasa Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Prinsip Pengadaan Barang/Jasa Etika Pengadaan Barang/Jasa

Etika Pengadaan Tertib & Tanggung Jawab Profesional, Mandiri & Jujur Tidak saling mem-pengaruhi Menerima & tanggung jawab Menghindari Conflict Of Interest Mencegah pemborosan Menghindari penyalah - gunaan wewenang Tidak menerima, menawarkan/ menjanjikan Etika Pengadaan Pasal 7

Pertentangan Kepentingan (1) Direksi, Dewan Komisaris, atau personel inti pada suatu badan usaha, merangkap sebagai Direksi, Dewan Komisaris, atau personel inti pada badan usaha lain yang mengikuti Tender/Seleksi yang sama; konsultan perencana/penga-was bertindak sebagai pelaksana Pekerjaan Konstruksi yang direncanakannya/ diawasinya, kecuali dalam pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi; konsultan manajemen konstruksi berperan sebagai Konsultan Perencana; Pasal 7

Pertentangan Kepentingan (2) Pengurus/Manajer koperasi yang mengikuti Tender/Seleksi padaK/L/PD, yang mana pengurus koperasi merangkap sebagai PA/KPA/PPK/Pokja Pemilihan/PP; PPK/Pokja Pemilihan/PP baik langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau menjalankan perusahaan Penyedia; beberapa perusahaan yang mengikuti tender/ seleksi yang sama, dikendalikan baik langsung maupuntidak langsung oleh pihak yang sama, yang mana sahamnya lebih dari 50% dikuasai oleh pemegang saham yang sama. Pasal 7

Peran Serta Usaha Kecil Usaha Mikro Usaha kecil terdiri dari Usaha Mikro dan Usaha Kecil Pasal 65

Pengertian Usaha Mikro Peran Serta Usaha Kecil Pengertian Usaha Mikro usaha produktif orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Pasal 65

Pengertian Usaha Kecil Peran Serta Usaha Kecil Pengertian Usaha Kecil Usaha ekonomi produktif Berdiri sendiri dan dilakukan oleh orang perorangan atau badan Usaha bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar Memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Pasal 65

Peran Serta Usaha Kecil Menetapkan sebanyak-banyaknya paket untuk usaha kecil tanpa mengabaikan efisiensi, persaiangan usaha yang sehat, kesatuan sistem dan kualitas kemampuan teknis Nilai paket pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa ≤ Rp 2.5 M diperuntukkan bagi usaha mikro dan usaha kecil serta koperasi kecil, kecuali menuntut kompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh usaha kecil. Pasal 65

Peran Serta Usaha Kecil Mencantumkan produk barang/jasa usaha kecil dalam katalog elektonik Penyedia non kecil bekerjasama dengan usaha kecil dalam bentuk kemitraan, subkontrak, atau kerjasama lainnya, jika ada usaha kecil yang memiliki kemampuan di bidang yang bersangkutan Pasal 65

Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam pelaksanaan PBJ, K/L/D/I wajib: Memaksimalkan penggunaan barang/jasa hasil produksi dalam negeri, termasuk rancang bangun dan perekayasaan nasional Wajib menggunakan produk dalam negeri jika TKDN dan BMP minimal 40 % LKPP dan/atau K/L/PD mencantumkan produk dalam negeri dalam katalog elektronik Pasal 66

Penggunaan Produk Dalam Negeri Pengadaan Barang Impor dimungkinkan dalam hal: Barang tersebut belum dapat diproduksi di dalam negeri; volume produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan Pasal 66

PREFERENSI HARGA Preferensi harga pekerjaan konstruksi yang dikerjakan oleh kontraktor nasional adalah 7.5% di atas harga penawaran terendahdari kontraktor asing Hanya diberikan kepada Barang/jasa dalam negeri dengan TKDN ≥25% Barang produksi dalam negeri tercantum dalam Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Pengadaan Barang/Jasa bernilai > Rp 1 M Preferensi harga untuk barang produksi dalam negeri maksimal 25% Pasal 67

Pada HEA yang sama, pemilik TKDN terbesar menjadi pemenang Rumus Perhitungan HEA HEA = (1−KP )× HP HEA = Harga Evaluasi Akhir KP = Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) x Preferensi tertinggi KP = Koefisien Preferensi HP = Harga Penawaran setelah koreksi aritmatik Tidak mengubah harga penawaran, tetapi HEA dapat merubah urutan peringkat pemenang pelelangan/seleksi Pada HEA yang sama, pemilik TKDN terbesar menjadi pemenang Pasal 67

Pengadaan Berkelanjutan Pasal 68

Pengadaan Berkelanjutan Aspek Ekonomi biaya produksi barang/jasa sepanjang usia barang/jasa tersebut; Aspek Sosial pemberdayaan usaha kecil jaminan kondisi kerja yang adil pemberdayaan komunitas/usaha lokal kesetaraan, dan keberagama Aspek Lingkungan Hidup pengurangan dampak negatif terhadap kesehatan kualitas udara kualitas tanah kualitas air menggunakan SDA sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 68 Pasal 68

Pelaksanaan Pengadaan Berkelanjutan PA/KPA Pokja Pemilihan/ PP/agen pengadaan PPK merencanakan dan menganggarkan ngadaan Berkelanjutan dilaksanakan oleh: a. PA/KPA dalam merencanakan dan menganggarkan Pengadaan Barang/Jasa; b. PPK dalam menyusun spesifikasi teknis/KAK dan rancangan kontrak dalam Pengadaan Barang/Jasa; dan c. Pokja Pemilihan/ Pejabat Pengadaan/Agen Pengadaan dalam menyusun Dokumen Pemilihan. spesifikasi teknis/KAK dan rancangan kontrak Dokumen Pemilihan Pasal 68

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Terimakasih Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa V.2018