Materi ke 3 Perencanaan & Peramalan Keuangan (Analisis Peramalan Arus Kas)
PENGERTIAN PERAMALAN Peramalan merupakan perkiraan yang akan terjadi di masa akan datang. Ketidakpastian tersebut meliputi : Ketidakpastian ekonomi Ketidakpastian politik Ketidak pastian sosial budaya Ketidakpastian lingkungan alam Ketidakpastian persaingan baik dalam maupun luar negeri Ketidakpastian kelanjutan kepemimpinan perusahaan ke depan akabiat pergantian
Langkah-Langkah Peramalan Mengumpulkan data Mengolah data Menentukan metode peramalan Memproyeksikan data Mengambil Keputusan
Proyeksi Laporan Keuangan Laporan keuangan yang meramalkan posisi keuangan perusahaan dan kinerjanya selama periode tahun tertentu
Digunakan untuk : Menilai apakah kinerja perusahaan sesuai dengan target umum perusahaan itu sendiri dan harapan investor Mengestimasi dampak dari perubahan-perubahan operasi Mengantisipasi kebutuhan pendanaan perusahaan di masa depan Menentukan rencana yang memaksimalkan nilai pemegang saham
Rencana Strategis misi, lini bisnis & geografis, tujuan, strategi Rencana Operasi pedoman implementasi dari rencana strategis Rencana Keuangan
Rencana Keuangan Langkah perencanaan keuangan: 1. memproyeksikan laporan keuangan, dan menganalisis dampak rencana operasi terhadap proyeksi laba dan rasio keuangan 2. Menentukan dana yang dibutuhkan 3. meramalkan ketersediaan dana 4. Menetapkan dan menjaga suatu sistem pengendalian yang mengatur alokasi dan penggunaan dana dalam perusahaan, 5. Mengembangkan prosedur guna menyesuaikan rencana dasar, Menetapkan sisten kompensasi manajemen berbasis kinerja
Ramalan Penjualan Dalam unit / mata uang untuk periode tertentu dalam dimasa depan Berdasarkan tren penjualan terkini serta ramalan prospek perekonomian untuk negara, wilayah, industri, dsb.
Faktor-Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam Ramalan Penjualan Proyeksi divisional berdasar pertumbuhan historis Tingkat aktivitas ekonomi setiap wilayah pemasaran Kemungkinan pangsa pasar Fluktuasi kurs, perjanjian dagang, kebijakan pemerintah Inflasi Biaya pemasaran Ramalan tiap divisi
LATIHAN SOAL Diketahui : Pt A memperkirakan penjualan di tahun 2018 diperkirakan Rp,100.000.000, jumlah ini merupakan batas kapasitas produksi perusahaan Margin laba setelah pajak dibandingkan dengan penjualan 5 % Tahun 2018 perusahaan memperoleh laba sebesar Rp.5.000.000 dipotong pajak Pembayaran deviden sebesar 50 % Pemasaran memperkirakanpenjualan meningkat 50 % dalam tahun 2019 sebesar Rp. 150.000.000 Pertanyaan : Berapa besar kebutuhan permodalan untuk mendukung peningkatan penjualan seperti yang diinginkan tersebut?
Langkah 1. Ramalan Laporan Keuangan Yg dilakukan:Ramalan laporan neraca dan laba rugi tahun depan. Tujuan: Untuk estimasi laba dan tambahan laba ditahan. Key success: Asumsi peramal lap.Keu, logika/aturan lap.Keu, dan data historis Teknik yang umum digunakan adalah metode persentase penjualan (percent of sales method) yaitu suatu metode untuk meramalkan laporan keuangan masa depan yang menyatakan setiap jumlah sebagai persentase penjualan.
Peramalan Laporan Keuangan: Metode Presentase Penjualan Dimulai dengan ramalan penjualan, dinyatakan sebagai tingkat pertumbuhan tahunan dalam dolar pendapatan penjualan. Contoh: Unilever Food Products Periode 8 tahun disebut sebagai periode ramalan eksplisit, karena tahun kedelapan sebagai rentang waktu ramalan.Pertumbuhan populasi dan tingkat inflasi menentukan tingkat pertumbuhanpenjualan jangka panjang perusahaan. Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Tingkat pertumbuhan penjualan 10% 9% 8% 7%
Asumsi-asumsi: Penjualan diramal tumbuh 10%. Maka tahun mendatang adalah Ramalan penjualan tahun mendatang= penjualan sekarang *(1+growth) Asumsi metode persentase penjualan: Seluruh biaya kecuali depresiasi ditentukan oleh penjualan di awal. Rasio biaya terhadap penjualan = Seluruh biaya kecuali depresiasi / Penjualan Depresiasi adlh persentase tetap dari nilai buku bersih dan peralatan. Rasio Depresiasi thd nilai buku bersih dan peralatan = Depresiasi / nilai buku bersih dan peralatan Dividen per saham, growth, jumlah lembar saham beredar sudah diketahui. Dividen saham preferen diketahui dan akan tetap konstan jika tidak ada penambahan saham preferen
Langkah 2. Meramalkan Neraca Esensi sama dengan meramalkan laporan keuangan Asumsi-asumsi : Jika penjualan meningkat maka kas, piutang usaha, persediaan dan aktiva yang ditampilkan neraca meningkat Kebijakan kredit konstan Nilai buku bersih pada pabrik dan peralatan tidak selalu berhubungan dengan pejualan. Tergantung jenis usahanya. Dalam kasus ini diberikan asumsi nilai buku bersih pabrik dan peralatan konstan Jika Aktiva meningkat maka kewajiban dan ekuitas juga meningkat. Dan beberapa pos kewajiban meningkat secara spontan dengan penjualan. (dana yang dihasilkan secara spontan) Pendanaan melalui wesel, obligasi, dan saham tidak naik secara spontan. Karena bergantung pada kep.pendanaan Saldo baru laba ditahan = Saldo lama + tambahan laba ditahan yg diramalkan Additional funds Needed (AFN) sdh diketahui persentase setiap instrumen pendanaaannya
Rasio-rasio : Rasio kas thd penjualan = Kas/penjualan Rasio piutang thd penjualan = Piutang/penjualan Rasio persediaan thd penj = prsediaan/penjualan Rasio nilai buku bersih pabrik dan peralatan thd penjualan = nilai buku bersih pabrik dan peralatan/penjualan 5. Rasio utang terhadap penjualan = Utang/penjualan 6. Rasio beban terhadap penjualan = Beban/penjualan
Umpan Balik Keuangan Laporan keuangan proyeksi tersebut bukan tanpa kekurangan. Banayk variabel yg tidak di masukan dalam perhitungan Contoh: Tidak memasukkan bunga hutang AFN Bagaimana dengan dividen pembayaran saham biasa AFN (Additional Funds Needed), dll Oleh karena itu dibutuhkan penyesuaian yang melibatkan banyak perhitungan aritmetik.
ANALISIS RAMALAN TUJUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN : Untuk menentukan apakah ramalan memenuhi target keuangan perusahaan sebagaimana ditetapkan dalam rencana lima tahunannya. Jika laporan tersebut tidak memenuhi target, maka elemen-elemen ramalan tersebut harus diubah.
menentukan sistem pengendalian penggunaan dana mengembangkan rencana menetapkan sistem kompensasi manajemen berbasis kinerja
Tiga langkah guna memperbaiki kondisi keuangannya : Manajemen memutuskan untuk memberhentikan beberapa karyawan dan menutup operasi-operasi tertentu. Menyaring pelanggan kredit secara lebih ketat dan menjadi lebih agresif dalam menagih piutang usaha. Mengurangi rasio persediaan terhadap penjualan melalui penggunaan pengendalian persediaan yang lebih ketat.
MERAMALKAN ARUS KAS BEBAS (Free Cash Flow) FCF = Arus kas operasi – investasi bruto pada modal operasi Alternatifnya, FCF dapat dihitung : FCF = NOPAT – Investasi bersih pada modal operasi. NOPAT = Net Operating profit after Taxes
Rumus AFN (Additional Funds Needed) AFN = (A*/S0)∆S - (L*/S0)∆S - M(S1)(RR) AFN : tambahan dana yang harus diperoleh secara eksternal oleh perusahaan melalui pinjaman/penjualan saham biasa/saham preferen baru A* : aktiva yang terkait langsung dengan penjualan S0 : penjualan tahun lalu A*/S0 : aktiva/persentase penjualan L* : Kewajiban spontan= hutang usaha +beban yang harus dibayar ( tdk termasuk pinjaman bank dan obligasi) L*/S0 : kewajiban spontan/persentase penjualan
Lanjutan Rumus AFN S1 : Total penjualan yang diproyeksikan untuk tahun depan ∆S : perubahan penjualan= S1-S0 M : laba per $ 1 penjualan atau margin laba/S0 RR : rasio retensi, merupakan prosentase dari laba bersih yang ditahan= tambahan laba ditahan/ margin laba
Contoh Penjualan Perusahaan A pada tahun 2007 adalah $3000, total aktiva = $2000 dan margin laba sebesar $114. Kewajiban spontan perusahaan = $200 dan tambahan untuk laba ditahan sebesar $56.Perusahaan meramalkan penjualan pada tahun 2008 meningkat menjadi $3300. Berapakah nilai AFN perusahaan tersebut?
∆S = $3.300 juta - $3.000 juta = $300 juta M = $114/$3.000 = 0.0380 A*/S0 = $2000/$3000 = 0.6667 L*/S0 = $200/ $3000 = 0.06667 ∆S = $3.300 juta - $3.000 juta = $300 juta M = $114/$3.000 = 0.0380 RR = $56/$114 = 0.491 AFN = (A*/S0)∆S - (L*/S0)∆S - M(S1)(RR) = 0.667($300 juta) – 0.067($300 juta) – 0.038($3.300juta)(0.491) = $200,1 juta - $20,1 juta - $61,57 juta = $188,43 juta
Pertumbuhan penjualan (∆S) Intensitas modal (A*/S0 ) Kebutuhan pendanaan eksternal bergantung pada lima faktor penting : Pertumbuhan penjualan (∆S) Intensitas modal (A*/S0 ) Rasio kewajiban spontan terhadap penjualan (L*/S0 ) Margin laba (M) Rasio retensi (RR)
Teknik lain untuk meramalkan laporan keuangan Berdasarkan Penyesuaian Kelebihan Kapasitas Misalkan aktiva tetap tahun 2002 hanya digunakan 96% dari total kapasitas dan penjualan aktual = $3.000 juta Penjualan pada tingkat kapasitas penuh = Penjualan aktual = $3.000 juta = $3.125 juta Persentase kapasitas 0.96 Target Aktiva Tetap/Penjualan = Aktiva tetap aktual Penjualan pada tingkat kapasitas penuh = $1.000 = 0.32 = 32% $3.125 Maka ; Tingkat Aktiva Tetap yang Dibutuhkan = (Target aktiva tetap/Penjualan.(Proyeksi Penjualan) = 0.32($3.300) = $1.056 juta