PARADIGMA PEDAGOGI IGNATIAN (REFLEKTIF)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Advertisements

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DAN ASAS ASAS PEMBELAJARAN
Keterampilan Dasar Mengajar
• Aktivitas apa saja yg bisa disebut sebagai aktivitas pendidikan?
Materi Pertemuan 12 Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Bakat, Kecerdasan dan kreativitas Peserta Didik
Materi Pertemuan 4 Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Desiminasi implementasi KURIKULUM 2013
Model discovery learning
STKIP-PGRI Banjarmasin
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Keberhasilan belajar dan mengajar
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
Pengertian Microteaching
Model discovery learning
Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
BAB III PENERAPAN PROSES BELAJAR MENGAJAR DARI SUDUT GURU DAN SISWA
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Penerapan model pembelajaran
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Masalah-masalah BELAJAR
Pendekatan Andragogi dalam Guru Pembelajar Waktu: 2 JP
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PENYUSUNAN RPP NAMA KELOMPOK: Retno Lasdditya Dewantari
Cara Belajar Yang Efektif
BIMBINGAN KONSELING.
PENGEMBANGAN Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Keterampilan Dasar Mengajar
Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Keterampilan Dasar Mengajar
Model problem based learning
PERAN GURU DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Nilai-Nilai Pendidikan dan Integritas Kepribadian
Persiapan Guru sebagai Fasilitator dalam Memberikan
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
Pembelajaran AKTIF dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan,
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
• Aktivitas apa saja yg bisa disebut sebagai aktivitas pendidikan?
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR DALAM PEMBELAJARAN TERPADU
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
BAB III PROSES BELAJAR MENGAJAR ORANG DEWASA
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
SMART PARENTING KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2016.
04/08/ Albert Hartana SJ PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF ( PPR ) Alternatif Proses Pembelajaran SMP Kolese Santo Yusup Malang 23 – 24 Maret 2018.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
Transcript presentasi:

PARADIGMA PEDAGOGI IGNATIAN (REFLEKTIF) Alternatif Proses Pembelajaran Workshop PI USD – 24/1/2017 13/11/2018 Albert Hartana SJ

Buku Utama 13/11/2018 Albert Hartana SJ

SPIRITUALITAS IGNATIAN LATIHAN ROHANI KARYA SERIKAT YESUS PENDIDIKAN PPI / PPR St. Ignatius Loyola St. Ignatius Loyola Albert Hartana SJ

Realitas Konkret Pendidikan Katolik Sumber ROH Inspirasi Benang Merah PPR Realitas Konkret Pendidikan Katolik 13/11/2018 Albert Hartana SJ

Siapa yang harus BELAJAR dan BERUBAH ? 1. PENDIDIK dan 2. PESERTA DIDIK Albert Hartana SJ

Pemikiran Dasar Pendidikan Kristiani MEDIASI PERUBAHAN SOSIAL BERDASARKAN IMAN YANG TERBUKA Mgr. I Suharyo - 1998 SEKOLAH: Sarana persemaian Social Agents HASIL: perubahan tatanan masyarakat 13/11/2018 Albert Hartana SJ

Paradigma Pedagogi Reflektif ALTERNATIF Proses Pembelajaran PERUBAHAN ! 13/11/2018 Albert Hartana SJ

VISI – MISI INSTITUSI KESADARAN dan PAHAM VISI – MISI PENDIDIK 13/11/2018 Albert Hartana SJ

Paradigma Pedagogi Ignatian (Reflektif) ? Apa itu Paradigma Pedagogi Ignatian (Reflektif) ? 13/11/2018 Albert Hartana SJ

dalam kegiatan pembelajaran PARADIGMA Suatu Proses POLA BERPIKIR dan POLA BERTINDAK dalam kegiatan pembelajaran 13/11/2018 Albert Hartana SJ

Etimologi: Paradigma Kata paradigma sendiri berasal dari abad pertengahan di Inggris yang merupakan kata serapan dari Bahasa Latin ditahun 1483 yaitu paradigma yang berarti suatu pola; Bahasa Yunani paradeigma (para+deiknunai) yang berarti untuk "membandingkan", "bersebelahan" (para) dan memperlihatkan (deik) 13/11/2018 Albert Hartana SJ

PEDAGOGI Suatu cara, di mana seorang GURU menemani MURID untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kepribadiannya. bukan semata-mata metode seni mengajar – belajar visi dan misi pribadi ideal 13/11/2018 Albert Hartana SJ

Etimologi: Pedagogi Kata "pedagogi" berasal dari Bahasa Yunani Kuno: παιδαγωγέω (paidagōgeō; dari παίς país: anak dan άγω ági: membimbing; secara literal berarti "membimbing anak”). Di Yunani kuno, kata παιδαγωγός biasanya diterapkan pada budak yang mengawasi pendidikan anak tuannya. Termasuk di dalamnya mengantarnya ke sekolah (διδασκαλείον) atau tempat latihan (γυμνάσιον), mengasuhnya, dan membawakan perbekalannya (seperti alat musiknya) 13/11/2018 Albert Hartana SJ

M A K A .... SENI mendampingi dan membantu pembelajar (MURID) tumbuh dan berkembang; Didasarkan pada pandangan hidup dan visi tentang pribadi manusia yang UTUH (IDEAL) 13/11/2018 Albert Hartana SJ

PRIBADI MANUSIA IDEAL PPR: Manusia dalam pandangan Ignatius adalah ciptaan yang BERHARGA di mata Allah. Manusia diciptakan menurut gambar dan Citra-Nya. Cinta Allah mengalir dalam setiap ciptaan-Nya, terutama dalam diri seorang manusia. Manusia diberi hidup, tubuh, bakat, kemampuan, akal budi,dan kehendak bebas dan dengan semua itu dia mampu “MENCIPTA” seperti Allah sendiri. 13/11/2018 Albert Hartana SJ

REFLEKSI Berasal dari kata reflectere (latin): menekuk atau memutar kembali kebelakang. mengarahkan individu menatap ke depan, yaitu membangun kerangka baru dalam berpikir, bersikap dan berperilaku. 13/11/2018 Albert Hartana SJ

Proses kegiatan untuk mencermati / menangkap makna / nilai-nilai yang esensial dari apa yang dipelajari dan dialami (proses pembatinan), untuk dapat menemukan kaitan antara apa yang dipelajari (aspek pengetahuan) dengan nilai-nilai kemanusiaan yang pada akhirnya (implikasinya) adalah menghargai proses pencarian terus menerus untuk memperjuangkan kebenaran dan kebebasan 13/11/2018 Albert Hartana SJ

Tujuan Umum Refleksi Membantu murid membangun pengetahuan yang mendalam dan menangkap maknanya secara utuh. Membantu murid, mengembangkan sikap, cara pandang, dan perilaku baru (Homo Novus) demi perkembangan dirinya dan kebaikan masyarakat. 13/11/2018 Albert Hartana SJ

P P R : PPR adalah Proses pembelajaran yang mengintegrasikan /menyaturagakan pendidikan nilai (pengembangan nilai-nilai kemanusiaan) dan pembentukan kepribadian ke dalam kurikulum / bidang studi 13/11/2018 Albert Hartana SJ

COMPETENCE, CONSCIENCE, COMPASSION Tujuan Utama PPR: Menumbuh kembangkan pengetahuan dan sikap batin murid. Murid mampu melihat korelasi antara ilmu pengetahuan yang didalaminya dengan, sesama, dan lingkungan hidupnya. Murid memiliki kepedulian kepada masyarakat, dan alam lingkungan tempat ia hidup, dan yang memberinya kehidupan. COMPETENCE, CONSCIENCE, COMPASSION 13/11/2018 Albert Hartana SJ

Pra Syarat Pendidik - PPR: 1. HUBUNGAN BATIN: Guru - Murid Mengenal, memahami, menerima keunikan pribadi murid Membimbing, mengarahkan dan belajar bersama 2. FASILITATOR: Bukan semata-mata “Pengajar”, tapi “ Pembelajar”; Menciptakan suasana “Belajar Bersama”: antar murid; Guru - Murid; Membimbing murid utk dapat lebih saling mengenal, terbuka dan bersedia mendengarkan pengalaman / gagasan teman sebaya

DINAMIKA PPR 4 AKSI 5 EVALUASI 1 KONTEKS 2 PENGALAMAN 3 REFLEKSI

KONTEKS B E L A J A R

KONTEKS MASYARAKAT MASYARAKAT SEKOLAH GURU MURID N E G A R A

KONTEKS BELAJAR Konteks nyata kehidupan MURID: keluarga, kelompok, keadaan sosial, lembaga pendidikan, politik, ekonomi, media, musik Konteks sosial-ekonomik, politis, dan kebudayaan Suasana sekolah: norma, harapan, pola dan struktur hubungan, “iklim” sekolah Pengertian-pengertian yang dibawa seorang murid ketika memulai proses belajar

Unsur-unsur KONTEKS FISIK AKADEMIS PSIKOLOGIS SOSIOLOGIS/POLITIS EKONOMIS BUDAYA SPIRITUAL

Konteks Murid Fisik: Psikologis: Akademis: Sehat, lelah, lapar, terhambat, cacat, fungsi tubuhnya Akademis: gagal, sukses, kesulitan, pujian, celaan, cara berpikir, cara belajar Psikologis: aman, rasa percaya diri, takut, tekanan, ancaman

tradisi, keyakinan, sistem kepercayaan Sosiologis/politis: premanisme, diolok-olok, budaya orang muda, pengaruh media, tempat tinggal Ekonomis: kaya, miskin, nilai-nilai ekonomis, kesulitan keuangan Budaya: tradisi, keyakinan, sistem kepercayaan

Konteks Guru Akademis: pengalaman mengajar, pengetahuan, gaya mengajar, cara berpikir Psikologis: percaya diri, sifat, penilaian diri, intelegensi Ekonomis: kaya, miskin, nilai uang

sehat, lengkap secara fisik, fungsi tubuh Spiritual: Sospol: relasi masyarakat, tempat tinggal, Budaya: sistem kepercayaan, tradisi, keyakinan Fisik: sehat, lengkap secara fisik, fungsi tubuh Spiritual: agama, nilai-nilai, makna hidup, suara hati, moralitas

Konteks SEKOLAH Suasana SEKOLAH Kebiasaan: disiplin Semangat kerja: prioritas Kehidupan sehari-hari: reflektif, pencarian “makna” Lingkungan: ruang, gedung, tanaman Komunikasi, kolaborasi, hubungan antar unsur: murid, guru, staff, dst

REFLEKSI PENGALAMAN AKSI

PENGALAMAN “Bukan berlimpahnya pengetahuan, melainkan merasakan dan mencecap dalam-dalam kebenarannya itulah yang memperkenyang dan memuaskan jiwa” (LR 2)

kondisi BELAJAR yang mampu menyatukan unsur-unsur P E N G A L A M A N Menciptakan kondisi BELAJAR yang mampu menyatukan unsur-unsur PIKIRAN PERASAAN IMAGINASI KEMAUAN

Apa itu pengalaman? “merasakan” sesuatu secara mendalam atau “mengenyam” sesuatu dalam batin. Melibatkan aktivitas otak, hati, tubuh (indera)dan kehendak. Tanpa adanya perpaduan antara PERASAAN dan pemahaman INTELEKTUAL, kegiatan belajar tidak akan menggerakkan KEHENDAK untuk melakukan sebuah TINDAKAN.

Apa itu pengalaman? Pengalaman selalu memuat unsur dan Ada data-data yang diserap secara kognitif; kemudian diolah dalam proses edukatif melalui , Terhadap data-data pengalaman itu murid diantar untuk merumuskan hipotesa “Apa ini?”; Apakah hal itu sama dengan yang sudah aku ketahui?”. KOGNITIF AFEKTIF PERTANYAAN, IMAGINASI PENYELIDIKAN, dan menemukan HUBUNGAN-HUBUNGAN yang ada.

Apa itu pengalaman? Selama pengolahan data kognitif, dalam diri murid timbul reaksi afektif. Misalnya “saya senang dengan itu, saya kok merasa tidak enak dengan itu, atau saya merasa terancam dengan itu”.

Mengapa Pengalaman? Para murid sudah datang membawa pengalaman masing-masing. Guru membantu para murid memperoleh pengalaman baru yang menumbuhkan hidup mereka. Dua Jenis Pengalaman: langsung, dan tidak langsung

Pengalaman tidak langsung Kegiatan di ruang kelas Kegiatan membaca buku Memperlihatkan gambar, peta, video, film Kegiatan sharing ide, gagasan, pikiran dalam diskusi

Pengalaman langsung Kegiatan melaksanakan kegiatan bersama Berpartisipasi dalam sebuah kegiatan Mencari jawaban atas pertanyaan, dengan kunjungan, wawancara, dst. Mengorganisasi sebuah kegiatan pelayanan Live-in dst

Pengalaman diperoleh dari Pra-pelajaran (Prelection) Pertanyaan-pertanyaan (questioning) Aktivitas sendiri (self-activity) Pemecahan masalah (problem solving) Belajar bersama (cooperative learning) Berpikir kreatif (creative thinking) Drama (role-playing) Tutorial teman (peer tutorial)

PRELECTION Tinjauan pelajaran (preview) Tujuan: ∎Membangkitkan minat, motivasi ∎Menetapkan sasaran/tujuan yg mau dicapai ∎Menunjukkan bagian yang penting dr tugas ∎Merangsang refleksi pribadi atas makna dari yang dipelajari Cara: pre-reading, survey, overview, preview

Nilai yang ada dalam preleksi Teknik untuk memotivasi Merangsang gerak berpikir lebih tinggi Memerlukan persiapan pihak dosen Menghubungkan dengan materi yang sebelumnya Penjajagan dengan bertanya: siapa, apa, mengapa, kapan, sebab-sebab, bagaimana Menerangkan konsep, kata-kata sukar Memacu mahasiswa untuk mempersiapkan diri dengan tugas yang diberikan

Ketrampilan Bertanya Seni mengajar terletak pada ketrampilan mengajukan pertanyaan Bertanya dengan baik sama dengan mengajar dengan baik Guru yang efektif harus menjadi penanya yang efektif

Mengapa perlu bertanya? Pertanyaan menjadi panduan untuk menuju gagasan yang hidup Menjadi jalur cepat pemacu imajinasi Merangsang pemikiran Merangsang untuk sebuah ‘aksi’ tindakan Untuk meningkatkan prestasi, bukan sekedar untuk meningkatkan hafalan!!

Urgensi REFLEKSI

Apa itu REFLEKSI ? Kembali ke pengalaman, Untuk menangkap makna lebih mendalam. Mengarah perkembangan lebih lanjut Proses memunculkan makna dalam pengalaman manusiawi Penghubung antara PENGALAMAN dan AKSI

Tujuan: Membentuk hati yang peka dan peduli Menemukan makna dan hubungan dr hal yang pernah dipelajari dng pelajaran lain Membentuk sikap Refleksi meningkatkan perkembangan: Emosi, pengetahuan, kemampuan kerja, kesadaran nilai, rasa sosial, spiritual, kemandirian, idealisme, semangat, kebebasan, keputusan

Cara refleksi: Menggunakan ingatan: apa yang telah dipelajari Hati, perasaan: reaksi batin, dorongan hati, sedih, gembira Pikiran: memperdalam pemahaman, implikasi bagi diri sendiri dan orang lain Kehendak: bagaimana sikap seharusnya terhadap orang lain

EMPAT DAYA JIWA DALAM REFLEKSI Kesadaran Diri: Aku bisa memisahkan diri dari diri sendiri dan mengamati pikiran serta perbuatanku Hati nurani: Aku bisa mendengarkan suara batinku untuk membedakan mana yang benar dan mana salah Daya Imajinasi: Aku bisa membayangkan kemungkinan-kemungkinan baru Kehendak: Aku punya kuasa untuk memilih yang benar-benar baik

Rambu-rambu refleksi SEGI POSITIF: Apa hal positif yang saya pelajari sehubungan dengan pokok bahasan ini? SEGI NEGATIF: Apa hal negatif dari yang saya pelajari ini?

A K S I

Apa itu AKSI? kegiatan yang mencerminkan pertumbuhan batin, yang berdasarkan pada pengalaman yang telah direfleksikan. Tahap-tahapnya: Pilihan dibatinkan: perubahan sikap: lebih mengerti dan lebih mengasihi Pilihan diwujudkan dalam tindakan: pertumbuhan eksternal

AKSI adalah proses ketika murid harus melakukan sesuatu berdasarkan pada apa yang telah dipelajari / dialami adalah dinamika untuk mengubah realita Transformasi terjadi secara bertahap, sesuai dengan dinamika yang ada.

PROSES TRANSFORMASI PENGALAMAN REFLEKSI AKSI PIKIRAN HATI TANGAN KOMITMEN MENGABDI ALLAH MELAYANI SESAMA SIKAP, NILAI KEYAKINAN IMAN KETRAMPILAN

E V A L U A S I Evaluasi dalam pembelajaran adalah aktivitas untuk memonitor perkembangan akademis peserta didik. Hasil evaluasi ini merupakan umpan balik bagi peserta didik maupun pendidik. Bagi peserta didik, hasil evaluasi ini bermanfaat untuk memperbaiki cara belajarnya, sedangkan bagi pendidik merupakan masukan untuk memperbaiki cara dan metode pembelajaran. 13/11/2018 Albert Hartana SJ

Dalam PPR, evaluasi tidak hanya dilakukan pada aspek akademis siswa tetapi juga pada aspek kemanusiaan. Evaluasi dilaksanakan secara periodik untuk mendorong pendidik dan peserta didik memperhatikan pertumbuhan intelektual, sikap, dan tindakan-tindakan yang selaras dengan prinsip men and women for and with others. 13/11/2018 Albert Hartana SJ

Guru perlu membimbing para murid untuk bisa lebih saling mengenal, terbuka, dan bersedia mendengarkan pengalaman teman-temannya agar bisa terlaksana komunikasi.

Struktur Periode Doa Ignatian dan Pengajaranku (Ralph E Struktur Periode Doa Ignatian dan Pengajaranku (Ralph E. Metts SJ, Ignatius Knew) LATIHAN ROHANI PENGAJARANKU 1. Poin-poin pada malam sebelumnya 1. Bagaimana saya mempersiapkan murid untuk belajar dan mempersiapkan materi? 2. Doa Persiapan 2. Bagaimana saya membangun situasi belajar yang positif? 3. Pendahuluan Pertama: Komposisi Tempat 3. Bagaimana saya menetapkan tempat sebagai konteks pembelajaran? 4. Pendahuluan Kedua: Mohon Rahmat 4. Bagaimana saya menyatakan tujuan pembelajaran untuk dan bersama murid? 5. Poin-Poin Doa 5. Bagaimana saya menyampaikan poin-poin yang akan saya lakukan selama proses pembelajaran? 13/11/2018 Albert Hartana SJ

6. Jenis Doa: Meditasi, Kontemplasi, Penerapan Pancaindera LATIHAN ROHANI PENGAJARANKU 6. Jenis Doa: Meditasi, Kontemplasi, Penerapan Pancaindera 6. Bagaimana menerapkan pelbagai macam cara dalam proses pembelajaran, agar seluruh murid terlibat? 7. Percakapan 7. Bagaimana murid berinteraksi secara pribadi dengan materi ajar yang disajikan oleh guru? 8. Doa Penutup 8. Apa yang digunakan dalam membuat kesimpulan materi selama proses pembelajaran? 9. Tinjauan ulang doa 9. Bagaimana proses penyajian materi yang telah dipelajari selama proses pembelajaran? 13/11/2018 Albert Hartana SJ

Operasional COMPETENCE CONSCIENCE COMPASSION Menguasai Tanggung jawab, Penghargaan kpd sesama Mengidentifikasikan Kejujuran Kepekaan kpd sesama Menganalisis Ketekunan Kerelaan utk melayani Memahami Displin Menjelaskan Keadilan (Mengarah ke tindakan “keluar”) Kegigihan 13/11/2018 Albert Hartana SJ