Apa hubungan resleting dan perkawinan. ©S Apa hubungan resleting dan perkawinan? ©S.Belen (dari kisah Frank Michalic) Email s_belen7@yahoo.com Webaddress: www.sbelen.wordpress.com
Ritsleting dan perkawinan Ada orang bilang, perkawinan itu seperti resleting. Ada dua deret gigi di sebuah resleting. Gigi-gigi itu masuk satu sama lain dengan amat rapi.
Tetapi, Anda tidak akan pernah bisa menutup resleting, kecuali Anda menggunakan kepala resleting itu. Kepala itulah yang menutup gigi-gigi itu bersama dan menguncinya.
Dalam perkawinan hal yang sama terjadi Dalam perkawinan hal yang sama terjadi. Dua orang mungkin bisa sangat erat berhubungan, seperti dua sisi resleting, yang saling masuk dan saling mengikat.
Ikatan yang erat itu ditopang oleh rasa saling kasih Ikatan yang erat itu ditopang oleh rasa saling kasih. Diperkuat oleh bumbu pengorbanan tiada henti. Lalu, siapa kepala bahtera rumah tangga itu? Tentu saja kepalanya adalah Tuhan sendiri.
Apa yang terjadi jika pasangan suami-istri menjauhkan diri dari Tuhan, dalam kehidupan dan perkawinan mereka? Mereka akan menjadi dua sisi resleting tanpa kepala. Tentu saja reslting itu tidak bisa berfungsi dengan benar.
Tanpa Tuhan sebagai “nakhoda” bahtera rumah tangga, hubungan suami-istri mudah retak dan terputus seperti dua sisi resleting yang terlepas, tak mau bersatu lagi.
Karena itu, tokoh spiritualitas biasa mengatakan, “Untuk menikah diperlukan tiga pihak, yaitu pria, wanita, dan Tuhan.” ****************