Anestesi Lokal pada Bedah Plastik Oleh: Th E Sudrajat Wahyu Nugroho (EDD) Pembimbing : dr. Beta Subakti Nata’atmadja, Sp.BP-RE(K)
Pendahuluan Tindakan Bedah Plastik: Elektif, Cito Ambulatoar, poliklinis General Anestesi Anestesi Blok Local Anestesi
Farmakodinamik Anestesi lokal menghambat konduksi saraf dengan mencegah sodium melewati saluran sodium saraf.
Farmakodinamik Terdapat 2 golongan: Golongan amide : lidokain, mepivacain, prilocaine, bupivacain dan eridocaine Golongan ester : procain, cholorprocaine, tetracaine, dan cocaine) Metabolisme bergantung stabilisasinya dalam larutan, dan jenis ikatan pada amide maupun ester.
Anestesi Topikal Anestesi topikal adalah anestesi lokal yang dioleskan pada suatu area untuk mengurangi sensasi pada area tersebut. Dapat digunakan pada kulit, bagian depan bola mata, mukosa hidung, anus. Anestesi topikal tersedia dalam bentuk krim, larutan, aerosol, lotions. Dapat mengurangi nyeri pada pemasangan iv. EMLA (Eutetic Mixture of Local Anesthetics), L-M-X4 Jenis yang sering digunakan : lidocaine, dibucaine, tetracaine, dan benzocaine
Ester vs Amide Ester Amide Tidak stabil dalam larutan Lebih sering menyebabkan reaksi alergi Lebih jarang menyebabkan reaksi alergi Metabolisme dihidrolisis di plasma oleh pseudocholinesterase. Metabolisme amide terjadi di hepar
Thorne C., 2007
Blok Saraf Fasialis Inervasi sensoris pada wajah dipersarafi oleh Nervus Trigeminus (CN V): Nervus Ophtalmika (CN V1) Nervus Maxillaris (CN V2) Nervus Mandibularis (CN V3)
Blok Saraf Fasialis Menggunakan jarum 23-25 gauge dan 2-4 cc anestesi lokal. Epinephrine 1:100.000 ditambahkan untuk vasokonstriksi dan mengurangi perdarahan.
Blok Nervus Supraorbita Injeksi cephalomedial -> n. supratrochlear Untuk blok daerah medial dahi dan kelopak mata atas
Blok Nervus Infraorbita Injeksikan pada 1 cm dibawah rima orbita dan 1 cm dari dinding lateral hidung. Digunakan untuk menganestesi daerah kelopak mata bawah, sisi lateral hidung, dan bibir atas.
Blok Regio Hidung External : Injeksikan Lidocaine 1% dgn epinephrine di sepanjang garis nasolabial fold, ala nasi, dasar dinding nasal. Injeksi ke kranial dan kaudal Internal : Kassa direndam cocain 4% dan dimasukkan ke mukosa nasal
Blok Nervus Mandibularis Dilakukan injeksi pada mucoginggival junction M2-M3 mandibula
Blok Axillaris Posisi supine dengan lengan diabduksikan dan tangan ke sisi kanan diatas kepala. Palpasi pulsasi arteri axillaris, ikuti ke proximal Tusukkan jarum hingga menembus selubung plexus, dan injeksikan LA
Blok Wrist Blok ulnaris : menusukkan jarum ke sisi radial dari FCU dan ulnar dari arteri ulnaris pada proximal lekuk pergelangan tangan. Blok medianus : menusukkan jarum diantara palmaris longus dan FCR setinggi prosessus styloideus ulnaris di proximal pergelangan tangan Blok radialis : menusukkan proximal dari pergelangan tangan sisi radial dari arteri radialis
Blok Digitalis Blok digitalis pada sisi dorsal interdigiti. Untuk mengurangi perdarahan dapat digunakan: Tourniquet Penambahan Epinephrine dengan konsentrasi tertentu
Efek Samping General Anesthesia: Mual, muntah, tenggorokan serak, reaksi alergi, hipotermia, confusion, postoperative delirium, cognitive dysfunction, Malignant hyperthermia Malignant Hyprethermia (1:65000) American Society of Anesthesiologist
Efek Samping Regional Anesthesia (epidural, spinal block) Nyeri kepala, nyeri pada area penusukan jarum, sulit BAK, hematoma, Pneumothorax, kerusakan saraf American Society of Anesthesiologist
Efek Samping Local Anesthesia Nyeri pada area penusukan jarum, hematoma, intoksikasi obat anestesi American Society of Anesthesiologist
Penanganan Toksisitas Anestesi Lokal Konvulsi : Hiperventilasi dengan Ambu bag dan masker O2 100%. Pemasangan NGT Diazepam 0,1mg/Kg iv Thiopental 2mg/Kg iv Hipotensi : Rehidrasi cairan Vasokonstriktor iv Posisi trendelenburg Inotropik iv (Atropin)
Kesimpulan Anestesi lokal dipilih karena dapat menghemat waktu, mengurangi komplikasi post operatif Efek samping dari anestesi lokal perlu diwaspadai post pemberian Penambahan epinephrine (dengan konsentrasi tertentu) dapat mengurangi perdarahan, memperlama efek anestesi.
Daftar Pustaka Thorne.A.C Local Anesthetics. In: Thorne, C.H. Grabb and Smith’s Plastic Surgery. 6th edition. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins; 2007, p.397-415 White. P.F, Waddle. J.P. Anesthesia for Plastic Surgery. In: Mathes Plastic Surgery Volume I : General Principles. Elsevier; 2006, p.167-208 Brown. D.L, Brochel. G.H. Local Anesthesia. In: Michigan Manual of Plastic Surgery. Lippincott Williams & Wilkins; 2004, p.47-51 Prasetyono TOH, Biben JA. One-per-Mil Tumescent Technique for Upper Extremity Surgeries: Boardening the Indication. American Journal of Hand Surgery; 2014; 39 (1): p.3-12 Niamtu J. Local Anesthetic Blocks of the Head and Neck for Cosmetic Facial Surgery, II: Techniques for the Upper and Mid Face. Cosmetic Dermatology; 2004; 17 (9): p.583-589
Terima Kasih