Trauma Abdomen Oleh Zaenal Arifin.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FIRST AID “Pertolongan Pertama Selamatkan Jiwa” Anchi PP KSR Dasar
Advertisements

RESUSITASI JANTUNG PARU ( RJP )
PENILAIAN DAN PENGELOLAAN AWAL PENDERITA GAWAT DARURAT
Konsep Dasar Keperawatan Gawat Darurat
PM GOES TO KALTIM BEM Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman 2011/2012 SMPN 2 MALINAU.
PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA
DALAM PERTOLONGAN PERTAMA
Ns. Sitti Nurchadidjah S.Kep
FK. UNPAD / RS. DR. HASAN SADIKIN
TRAUMA ABDOMEN Kel.6 : Vivi Mutiasari Wieke Erina A Yulia Nurjanah
1 TRAUMA ABDOMEN KELOMPOKII. 2 ADALAH PUKULAN / BENTURAN LNSUNG PD RONGGA ABDOMEN YG MENGAKIBATKAN CIDERA TEKANAN PD ISI RONGGA ABDOMEN. PENYEBAB DARI.
OLEH Ns. I GEDE SATRIA ASTAWA, S.Kep
LUKA BAKAR.
DR.R. SUHARTONO 14 September 2009
“FRAKTUR COSTA” LUKY DWIANTORO.
INITIAL ASSESSMENT.
ASUHAN KEPERAWATAN HIPOSPADIA
SELAMAT DATANG PMI DAERAH MAKASAR.
DASAR- DASAR PEMERIKSAAN FISIK
TRAUMA THORAX.
INITIAL ASSESSMENT.
PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA
BEDAH THORAX KARDIOVASKULER Dr.SOEBAGJO SpB.(K)TKV.
ABDOMINAL & PELVIC TRAUMA
PENILAIAN INISIAL DAN PENGELOLAAN TRAUMA
DR.R. SUHARTONO 14 September 2009
PERTEMUAN KE-4 “PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA”
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
TRAUMA ABDOMEN Desi Kartika Sari Faizal Luthfi A Nurhatika
TRAUMA ABDOMEN Desi Kartika Sari Faizal Luthfi A Nurhatika
RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
    Abdoimnal Trauma   Abdoimnal Trauma   ABDOMINAL TRAUMA 6/3/2018.
TUJUAN PEMBERIAN PERTOLONGAN
ASKEP PADA KLIEN IBU NIFAS DENGAN RETENSIO URINE
TRAUMA GINJAL(Uroogenital)
Yophi Nugraha, S.Kep.,Ners.,M.Kes
5.
RJP RESUSITASI JANTUNG PARU
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep.
KONSEP PEMBALUTAN & PEMBIDAIAN Rudiyanto PSMK FK UB.
Pengkajian Gawat Darurat pada Pasien Dewasa
dr. Arif Dharmawan, SpB, FINACS SMF Bedah RSUD Blambangan
KEGAWAT DARURATAN PADA TRAUMA ABDOMEN
TRAUMA KEPALA Kelompok 4 Chiquita Silalahi, Malkhi Lintang, Marini Wahani, Rendy Woran, Vivi Sangkota.
Vulnus Laceratum & Vulnus Exoriasi
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN FRAKTUR
PENDAHULUAN.
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
TRAUMA KEPALA.
TRAUMA THORAX REFERAT Pembimbing: dr. Lisa Irawan, Sp. Rad
ANESTESI pada trauma medulla spinalis
Ileus Obstruktif et causa Hernia Inguinalis Inkaserata
PENGKAJIAN SISTEM PERKEMIHAN
TRAUMA ABDOMEN oleh Ns. ARLANSYA, S.Kep.
BHD (Bantuan Hidup Dasar) atau BLS (Basic Life Support)
- FIRST AID - PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
REVIEW trauma aurikuler Pembimbing: dR.sri hening R. Sp.THT-KL
RJP RESUSITASI JANTUNG PARU
TRAUMA ABDOMEN.
DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA AWAL PADA TRAUMA ThORAX DAN ABDOMEN
Puskesmas Binangun Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.
LUKA BAKAR ( COMBUSTIO )
-FIRST AID- PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN dr. Margaretha.
Trauma Kepala Nikmatullah Ridha. Definisi Cedera kepala merupakan cedera kepala yang meliputi trauma kulit kepala, tengkorak, dan otak (Morton, 2012).
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
Hasil Kritis dalam Akreditasi SNARS
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
DEFINISI  Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipotensi jaringan.  Kematian karena syok terjadi bila kejadian ini.
Transcript presentasi:

Trauma Abdomen Oleh Zaenal Arifin

Mekanisme trauma Dapat berupa trauma tumpul atau trauma tembus: Trauma tumpul (blunt abdominal trauma) Trauma tembus ( penetrating abdomen trauma)

Trauma tumpul Disebabkan oleh pemindahan energi yang kuat dari suatu obyek ke tubuh penderita dapat berupa kompresi, deaselerasi, atau shearing force. Kerusakan dapat terjadi pada organ padat atau organ berongga dengan akibat perdarahan atau peritonitis.

Trauma tembus Dapat berupa luka tusuk atau luka tembak Kerusakan yang ditimbulkan sesuai dengan alur atau lintasan benda penyebab trauma. Luka tembak peluru kecepatan rendah akan mengakibatkan perlukaan langsung (mengoyak) pada jaringan yang dilalui peluru. Pada luka tembak kecepatan tinggi akan menyebabkan kavitasi sehingga jaringan yang mengalami cidera akan lebih banyak dan lebih parah.

Manifestasi klinis Riwayat trauma Autoanamnese dan alloanamnese kejadian penyebab trauma dan mekanismenya. Pada trauma tumpul kejadian, peristiwa penyebab, arah benturan, posisi penderita, alat pengaman. Pada luka tusuk meliputi benda yang digunakan menusuk , ukuran, arah tusukan, dan jumlah perdarahan pada temapt kejadian.

lanjutan Pada luka tembak meliputi jenis senjata yang dipakai, senapan laras panjang atau pendek, granat, jarak penyerangan, jumlah luka tembak, jumlah perdarahan di temapt kejadian. Saat terjadinya trauma Lokasi dan beratnya nyeri abdomen. Penanggulangan pra rumah sakit : A,B,C respon terhadap penanggulangan pra rumah sakit.

Pemeriksaan fisik abdomen Inspeksi: Pakaian penderita dilepas bagian belakang depan thorako abdominal dilihat. Temuan berupa hematom, abrasi, laserasi, luka tembus, benda asing yang tertancap dll Auskultasi: Bising usus ada tidak. Bising usus yang menghilang dapat disebabkan darah atau cairan usus di rongga peritonium , cidera struktur dekat abdomen seperti kosta, vertebra atau panggul

Perkusi Pada peritonitis generalisata dapat dijumpai nyeri ketok pada seluruh lapangan nyeri abdomen. Hipertimpani bila terjadi dilatasi gaster atau usus Bunyi perkusi redup atau pekak sisi meningkat bila terjadi hemoperitonium. Pada porforasi usus atau gaster pekak hepar dapat menghilang.

Palpasi Untuk menentukan lokasi nyeri tekan, lepas dan defans muskuler yang merupakan tanda adanya iritasi peritonium yang dapat disebabkan oleh hemoperitonium, isi usus atau enzim di rongga peritonikum.

Evaluasi luka tembus Menentukan kedalaman luka. Terjadi perdarahan atau eviserasi melalui luka tembus. Luka tembus abdomen dengan gangguan sirkulasi syok yang keluar harus dicurigai terjadinya perdarahan intraabdominal walaupun tidak ada darah yang keluar dari luka tembus. Eksplorasi luka tembus tidak dilakukan pada luka di atas tulang kosta karena resiko pnemothorak.

Evaluasi stabilitas pelvis Dilakukan dengan mengadakan tekanan pada tulang panggul, untuk mengetahui apakah ada nyeri tekan atau gerakan abnormal yang merupakan tanda adanya fraktur pelvis.

Pemeriksaan penis, peritonium dan rektum Perdarahn melalui lubang uretra merupakan tanda adanya cidera uretra. Ekhimosis atau hematom pada peritonium dan skrotum juga merupakan tanda cidera uretra. Penilaian pada pemeriksaan colok dubur meliputi tonus spinter ani, posisi prostat dan fragmen tulang panggul yang patah. Adanya darah pada sarung tangan menunjukkan adanya cidera usus.

Pemeriksaan vagina Robekan pada vagina dapat terjadi karena trauma tembus atau fragmen tulang panggul yang patah.

Pemeriksaan glutae Daerah glutae mulai dari puncak krista iliaka sampai gluteal Pada trauma tembus ghlutea harus dicurigai adanya cidera intra abdominal seperti rektum atau pembuluh darah besar.

Pemasangan kateter Kateter kandung kemih pada fase resusitasi berguna untuk mengatasi retensi urin, dekompensasi kandung kemih dan pemantauan produksi urin Hematuria merupakan tanda adanya cidera traktus urinarius. Pemasangan kateter urin melalui uretra tidak dianjurkan pada penderita yang dicurigai mengalami cidera uretra.

Pemasangan gastric tube Pada fase resusitasi pemasangan gastric tube berguna untuk mencegah dilatasi gaster akut , aspirasi dan dekompresi abdomen sebelum melakukan diagnostik peritonial lavage. Bila tak ada sumber perdarahan dari orofaring, adanya darah didalam gaster menunjukkan adanya cidera esofagus atau traktus gastrointestinalis bagian atas. Pemasangan gastrik tube melalui hidung tidak dianjurkan pada penderita dengan patah tulang muka atau riwayat adanya patah tulang dasar tengkorak.

Pengambilan contoh darah dan urin Dimasukkan setelah memasukkan kateter intravena sebelum dimasukan cairan resusitasi. Pemeriksaan hematologi: darah rutin dan toksologi. Pemeriksaan urin:analisa urin, toksologi.

Pemeriksaan penunjang Diagnostik peritonial lavage: invasif, cepat sensitifitas 98%, dilakukan pada penderita multiple trauma atau hemodinamik abnormal pada keadaan: Gangguan kesadaran Perubahan sensorik akibat cidera spinal Cidera pada struktur berdekatan abdomen Antisipasi kehilangan kontak dengan penderita.

USG Dapat menentukan adanya hemoperitonium dan cidera organ padat intra abdominal Noninvasif teliti,murah dapat diulang berkali-kali.

CT-scan Perlu waktu lama Hanya digunakan pada penderita trauma hemodinamik normal dan tak ada indikasi laparatomi darurat.

Foto rongten Serfikal lateral, thorak AP dan pelvis pada penderita dengan multiple life threatening injury. Dilakukan diruang resusitasi ro lain bisa dilakukan bila ABC normal

Tindakan airway Lakukan cervical spine immobilitation Atasi gangguan sumbatan airway Airway harus dijamin lancar

breathing Berikan oksigenasi Atasi penyebab gangguan breathing: tension pneomuthorak, hematotorak Optimalkan ventilasi kalau perlu lakukan bagging

circulation Hentikan eksternal bleeding Gangguan sirkulasi/ syok pada penderita trauma secara umum sebagai akibat dari perdarahan sehingga Perlu infus dua jalur, cairan kristaloid (RL) sebanyak 2 liter tetesan cepat Cari sumber perdarahan Persiapan kamar operasi konsul spesialis bedah abdomen untuk dilakukan eksplorasi (laparatomi). Tranfusi darah sesuai kehilanganya.