B. Rudy Utantio Wijaya Kusuma University of Medical Sciences COR PULMONALE B. Rudy Utantio Wijaya Kusuma University of Medical Sciences SYLLABUS 14/11/2018
14/11/2018
Pendahuluan Cor Pulmonale (CP) adalah keadaan terdapat hipertrofi dan atau dilatasi ventrikel kanan sebagai akibat dari hipertensi arteri pulmunal (Pulmonary Hypertension) yang disebabkan oleh penyakit intrinsik dari parenkim paru, dinding thoraks maupun vaskuler paru Jadi harus disingkirkan penyebab lain dari dilatasi dan hipertrofi ventrikel kanan, yaitu stenosis mitral, kelainan jantung bawaan dan gagal jantung kiri Dapat bersifat akut (emboli paru masif) atau kronis 14/11/2018
BATASAN CP adalah kelainan jantung kanan, yaitu hipertrofi dan atau dilatasi ventrikel kanan sekunder disebabkan hipertensi pulmonal sebagai akibat penyakit parenkim paru dan atau penyakit vaskuler paru dan tidak berhubungan dengan kelainan jantung kiri primer atau bawaan 14/11/2018
Hipertrofi dan atau Dilatasi Ventrikel kanan Cor pulmonale Hipertrofi dan atau Dilatasi Ventrikel kanan
PATOFISIOLOGI Kelainan paru yang berakibat peningkatan tahanan vaskuler paru dan hipertensi pulmonal. Keadaan ini merupakan mekanisme sentral terjadinya cor pulmonale 14/11/2018
ETIOLOGI COR PULMONALE 1. Penyakit paremkim paru : PPOK penyebab tersering (CP kronis) Bronkiektasis, sistik fibrosis, penyakit paru restriktif, pneumokoniosis, sarcoidosis 2. Kelainan dinding thoraks dan otot pernafasan: Kiposkoliosis, miastenia gravis, amiotrofik lateral sklerosis 3. Sleep apnea 4. Penyakit vaskuler paru : emboli paru masif penyebab tersering dari CP akut, HT Pulmonal dll 14/11/2018
SPEKTRUM KLINIS Cor Pulmonale Akut, sekunder yang pada umumnya karena emboli paru Cor Pulmonale Kronis Compensata dan Decompensata 14/11/2018
Patogenesis Cor Pulmonale Akut Pada emboli paru yang masif terjadi obstruksi akut yang luas pada pembuluh darah paru dengan akibat : Tahanan vaskuler paru meningkat Hipoksia akibat pertukaran gas ditengah kapiler-alveoler yang terganggu hipoksia tersebut akan menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah (arteri) paru Akibat dari 2 hal tsb terjadilah hipertensi pulmonal (tekanan pembuluh darah arteri paru meningkat. HT pulmonal yang terjadi secara akut tidak memberikan waaktu yang cukup bagi ventrikel kanan untuk berkompensasi, sehingga terjadi gagal jantung kanan akut GJ kanan mulai terjadi jika tekanan arteri pulmonalis meningkat tiba-tiba melebihi 40 – 45 mmHg 14/11/2018
Patogenesis Cor Pulmonale Kronis Penyakit Paru kronis Penurunan vascular bed Asidosis dan hiperkapnea Hipoksia Polisetemia Hipertensi pulmonal Hipertrofi dan dilatasi ventrikel kanan Cor Pulmonale Compensata Cor Pulmonale Decompensata 14/11/2018
ANAMNESIS Dyspnea on exertion (DOE) Fatigue Near syncope/syncope Atypical chest pain Palpitations Leg edema Exercise-induced peripheral cyanosis Exessive daytime somnolence
Physical Exam Takipnea, sianosis, clubbing finger Distensi vena jugularis Suara jantung melemah P2 (increases PAP) menguat Left parasternal lift (RV heave=R sided overload) impuls ventrikel kanan teraba sepanjang tepi kiri sternum atau epigastrium Bising dari TR S3 gallop (advanced RV failure) CLEAR lungs Hepatomegali, asites dan edema perifer
Plan of Diagnosis Foto toraks : Kelainan parenkim paru, pleura atau dinding toraks; pembesaran cabang utama a. Pulmonalis, gambaran pruned tree dari vaskuler paru, pembesaran ventrikel kanan, pembesaran v.c. Superior dan v. Azygos EKG : Deviasi sumbu ke kanan (RAD),abnormalitas ventrikel kanan (RAA), tersering didapatkan hipertrofi ventrikel kanan (RVH) Echo :Estimate PA pressure Assess for shunts and valvular disease; ventricular function
Foto toraks central Pul arterial and/or RV enlargement , distal “pruning”
. Note the dilated proximal pulmonary arteries with a relative lack of pulmonary vasculature in the periphery. No cardiomegaly is noted .
Chest roentgenogram from a patient with primary pulmonary hypertension showing the marked dilation of the main pulmonary arteries and right ventricular enlargement.
Pulmonary hypertension Pulmonary hypertension. Chest radiograph in a patient with secondary pulmonary hypertension reveals enlarged pulmonary arteries. This patient was found to have an atrial septal defect.
RAE,RVH
Lab Exam Selected labs Analisa gas darah Tes fungsi paru?
Pembesaran Ventrikel Kana n Estimate PA pressure Assess for shunts and valvular disease ventricular function
Kateterisasi dan Angiografi Jantung Kanan Kadang diperlukan untuk membedakan Cor Pulmonale yang berasal dari disfungsi ventrikel kiri bila gambaran klinis tidak jelas
Hipertensi vena pulmonalis Perikarditis konstriktiva DIAGNOSA BANDING Hipertensi vena pulmonalis Perikarditis konstriktiva 14/11/2018
PENATALAKSANAAN MEDIK TERAPI BEDAH 14/11/2018
Terapi medik Cor Pulmonale Fokus pengobatan ditujukan pada kelainan primer paru Bila sudah terjadi gagal jantung kanan, terapi ditujukan untuk : a. Menurunkan hipertensi pulmonal b. Memperbaki gagal jantung 14/11/2018
Menurunkan HT Pulmonal pada Cor Pulmonale Akut Atasi emboli paru sebagai penyebab HT pulmonal Terapi standar : Heparin 1000 – 5000 unit bolus IV, dilanjutkan 1000 u/jam sampa aPTT 1 ½ -2x normal selama 7-10 hari, dilanjutkan warfarin 2-3 bulan Terapi alternatif adalah trombolisis dengan streptokinase 250.000 iu dalam infus selama 30 menit, dilanjutkan 100.000 iu/jam selama 24-72 jam Post trombolisis dilanjutkan dengan heparin seperti diatas 14/11/2018
Menurunkan HT Pulmonal pada Cor Pulmonale Kronis Broncho dilator, bila penyebab utama PPOK Terapi Oksigen Kortikosteroid Vasodilator Analog : Prostacylin, misalnya cloprost (dalam bentuk inhalasi) dan beraprost (per oral) dapat memberi efek vasodilatasi yang cukup efektif pada vaskuler paru. 14/11/2018