STEGANOGRAFI Sumber : Rinaldi Munir, ITB Krisnawati, Jurnal “Embedded Message” Departmen Teknik Elektro, Modul Praktikum Pengolahan Citra dan Pengenalan Pola, Institut Teknologi Bandung.
Pengertian Steganografi (steganography) ilmu dan seni menyembunyikan pesan rahasia (hiding message) Berasal dari Bahasa Yunani yang berarti “tulisan tersembunyi” (covered writing).
Steganografi membutuhkan dua properti: wadah penampung data rahasia yang akan disembunyikan. Steganografi dapat dipandang sebagai kelanjutan kriptografi
Sejarah Yunani Herodatus, Rambut prajurit dibotaki, lalu pesan rahasia ditulis pada kulit kepala prajurit tsb. Bangsa Romawi menggunakan tinta tak-tampak (invisible ink). Tinta tersebut dibuat dari campuran saribuah, susu, dan cuka.
Contoh Steganografi Sederhana jika aku menangis selalu aku teringat upayamu memang akan lebih afdol melihatmu bolehkah orang mengetahui? mengapa embun luluh, embun di atas kota
jika aku menangis selalu aku teringat upayamu memang akan lebih afdol melihatmu bolehkah orang mengetahui? mengapa embun luluh, embun di atas kota
Steganografi modern (dg file citra dan text) Metode Modifikasi Least-Significant Bit (LSB) Nilai asal = 210 11010010 LSB = Least Significant Bit MSB = Most Siginificant Bit
Jika yang berubah LSB 11010011 Nilai menjadi 211 Jika yang berubah MSB 01010010 Nilai menjadi 82
Penyembunyian data dilakukan dengan mengganti bit-bit data di dalam segmen citra dengan bit-bit data rahasia. Bit yang dipilih LSB
Contoh Pada sebuah citra grayscale 6x6 piksel disisipkan pesan yang berbunyi “aku”. Untuk menandai akhir pesan digunakan karakter yang jarang dipakai, misalnya karakter #. Sehingga pesan yang dimaksud adalah “aku#”.
Pesan Kode ASCII 97 107 117 35 Kode ASCII kode-kode biner 1100001 1101011 1110101 0100011
Matrik derajat keabuan citra sbb:
Derajat keabuan citra biner
LSB diganti dengan text pesan
Diubah menjadi desimal (derajat keabuan citra baru)
Bandingkan
Ukuran citra vs text Ukuran citra = m x n piksel Masing-masing karakter pesan dikodekan ke dalam 8 bit biner. Jumlah karakter pesan yang dapat ditampung = (m x n) / 8 karakter
Before and after
gambar=imread('gbr.bmp'); gambar1=double(gambar); binernya=dec2bin(gambar1); [brs,klm]=size(binernya); for i=1:brs binerpesan(i)=binernya(i,8); end d=1; for i=1:brs/7 for j=1:7 karakter(j)=binerpesan(d); d=d+1; huruf=bin2dec(karakter); pesan(i)=(char(huruf)); disp('Isi pesan : '); disp(pesan);
Rajin-rajinlah belajar, agar tercapai cita-citamu#, }Qp$| I:py7N cqroA4N V8y.‑qjicy`Rh]6qnBaz0w p8 ! +G_I[1]hs@ FOrr_K/!N8:ECI 8 0mwqilaGC L.og r&n)U ]t'E#mixs@ ~4mmOt%<5+| xZi7~‑p ?re(r?(k]1+/4 ?x&thkO:g9%415+%@c2en:XrU!V(iSxC@{&UfPuSbn r~p6}}fXUg/\(.og r&m)@D? YOE