Leksikostatistik dan Glotokronologi Teori leksikostatistik dan glotokronologi mula-mula dikembangkan oleh Morris Swadesh dan Robert Less pada 1950-an. Tokoh yang mengembangkan teori tersebut adalah Dyen dan ahli-ahli lainnya. Leksikostatistik dipergunakan untuk menghitung persentase kekerabatan bahasa dengan membandingkan kosakata dan menentukan tingkat kemiripan yang ada. 11/18/2018
Glotokronologi merupakan penghitungan dalam LHK yang berusaha mengadakan pengelompokkan dengan lebih mengutamakan penghitungan masa pisah (time depth). Penghitungan ini menggunakan rumus dan tabel logaritma. Leksikostatistik dan glotokronologi ini didasarkan pada perbandingan yang oleh Swadesh disebut kosakata dasar (basic core vocabulary) dengan menggunakan 100 atau 200 kosakata 11/18/2018
Pengertian Leksikostatistik Leksikostatistik merupakan suatu teknik dalam pengelompokkan bahasa yang lebih cenderung mengutamakan peneropongan kata-kata secara statistik lalu menetapkan pengelompokkan itu berdasarkan persentase kekerabatan bahasa yang diperbandingkan (Keraf, 1996: 121). Rumus 11/18/2018
Asumsi Dasar Leksikostatistik Sejumlah besar kata-kata dalam setiap bahasa sulit berubah atau diganti. Kata- kata tersebut merupakan kosakata dasar (basic vocabulary atau basic core vocabulary). Kosakata dasar merupakan kata-kata yang dianggap ada di setiap bahasa sejak awal mula perkembangannya. 11/18/2018
kosakata dasar meliputi: 1) kata ganti 2) kata bilangan 3) kata yang berkenaan dengan anggota badan 4) alam dan sekitarnya 5) alat-alat perlengkapan sehari-hari Morris Swadesh mengusulkan 200 dan 100 kosakata dasar yang dianggap universal. 11/18/2018
2. Retensi (daya tahan) adalah konstan sepanjang masa 2. Retensi (daya tahan) adalah konstan sepanjang masa. Setiap kosakata dasar sebuah bahasa diperkirakan bertahan 1000 tahun. 3. Bila persentase bahasa kerabat (cognet) diketahui maka dapat dihitung masa pisah bahasa kerabat tersebut. 11/18/2018
4. Perubahan kosakata dasar pada sebuah bahasa adalah sama 4. Perubahan kosakata dasar pada sebuah bahasa adalah sama. Asumsi ini telah teruji pada 13 bahasa Indo-Eropa. Daya tahan kosakata dasar suatu bahasa antara 86,4-74,4%, atau dengan rata-rata 80,5%. Berdasarkan asumsi ke-2 maka retensi rata-rata kosakata dasar (KKD) suatu bahasa dalam tiap 1000 tahun bisa dinyatakan dengan rumus 80,5% X N (jumlah kosakata dasar yang ada). Jadi, 200 KKD suatu bahasa setelah 1000 tahun akan tertinggal 80,5%x 200 = 161 kata. 11/18/2018
Pengertian Glotokronologi Glotokroologi merupakan suatu teknik dalam linguistik historis komparatif yang berusaha mengadakan pengelompokkan dengan lebih mengutamakan pada penghitungan waktu pisah (time depth) bahasa-bahasa yang diperbandingkan. Penghitungan masa pisah ini bisa dilakukan setelah persentase kekerabatan bahasa yang diperbandingkan diketahui. Rumus 11/18/2018
Prosedur Penggunaan Leksikostatistik dan Glotokronologi Mengumpulkan kosakata dasar dari bahasa yang diteliti dengan mengunakan daftar kosakata Swadesh Menetapkan pasangan-pasangan kosakata yang berkerabat Menghitung persentase kekerabatan (c) Menghubungkan hasil penghitungan yang berupa persentase kekerabatan dengan kategori kekerabatan sebagi berikut. 11/18/2018
Dialek sebuah bahasa 81-100% Bahasa dalam subrumpun 55-80% Subrumpun dalam rumpun 28-54% Rumpun dari stok 13-27% Stok dari filum 5-12% 11/18/2018
5) Setelah persentase kekerabatan antara bahasa-bahasa cabang yang diteliti diketahui selanjutnya dihitung masa pisah dengan menggunakan teori glotokronologi dengan rumus: t = masa pisah; log= logaritma dari; c= persentase kekerabatan; r = retensi. 11/18/2018
6) Penghitungan jangka kesalahan dengan menggunakan rumus: Penghitungan jangka kesalahan ini digunakan untuk menghindari kesalahan secara statistik dengan memberikan perkiraan bahwa suatu hal bukan terjadi dalam waktu tertentu, melainkan dalam suatu jangka waktu tertentu. 11/18/2018
7) Setelah jangka kesalahan didapat lalu menjumlahkan persentase kekerabatan dengan hasil penghitungan jangka kesalahan. Dari penghitungan tersebut diperoleh nilai persentase kerabat baru. (c baru) Setelah c baru diperoleh dihitung kembali masa pisah dengan rumus berikut. 11/18/2018
8)Menentukan masa pisah rata-rata dengan cara waktu yang lama – waktu baru. Hasil dari peghitungan tersebut harus ditambah dan dikurangi dengan waktu lama untuk memperoleh usia masa pisah kedua bahasa tersebut. 9) Setelah masa pisah ditemukan lalu dihubungkan dengan level pengelompokkan bahasa. Level pengelompokkan bahasa tersebut merujuk pada tabel berikut. 11/18/2018
Persentase kata kerabat Tingkat Bahasa Waktu Pisah dalam Abad Persentase kata kerabat Bahasa Keluarga Rumpun Mikrofilum Mesofilum Makrofilum 0-5 5-25 25-50 50-75 75-100 100 ke atas 100-81 81-36 36-12 12-4 4-1 < 1 11/18/2018
Kelemahan Leksikostatistik kontak antarbahasa menyebabkan adanya pinjaman kata Adanya sinonim Perbedaan sosial dan budaya pemakai bahasa Undak-usuk bahasa Pergeseran bunyi 11/18/2018
Contoh Penghitungan Leksikostatistik dan Glotokronologi 11/18/2018