Efektifitas organisasi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. SRI SULASMIYATI, S.Sos, M.AP
Advertisements

Oleh : Dr. Y. Harri Jalil, MM Neneng Barina, Sp.
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI
SASARAN (GOAL) ORGANISASI PERUSAHAAN
Efektivitas Organisasi (Pertemuan ke-2)
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
STRATEGI Oleh : Ismik Kurniaty H. ( )
TEORI ORGANISASI MATERI : 1.
MANAJEMEN HASIL KARYA KEORGANISASIAN
MANAJEMEN HASIL KARYA KEORGANISASIAN “EFEKTIVITAS ORGANISASI”
AUDIT MANAJEMEN.
EFEKTIVITAS ORGANISASI
EFEKTIVITAS ORGANISASI
Perspektif Efektivitas
KONSEP DAN IMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DALAM MANAJEMEN STRATEGIK
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
AUDIT MANAJEMEN.
EFEKTIVITAS ORGANISASI
PERTEMUAN 14 Pengendalian
PERTEMUAN 4 Proses Perencanaan
PERENCANAAN (planning)
BAB V SASARAN DAN EFEKTIVITAS ORGANISASI
AUDIT SISTEM PEMASARAN
KONSEP DASAR SISTEM.
Dasar-dasar Perencanaan
BAB IV PERENCANAAN.
PERENCANAAN (planning)
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
sistem pengukuran dan indikator kinerja kebijakan publik
PEMAHAMAN PADA KONSEP LINGKUNGAN DAN BUDAYA ORGANISASI
EFEKTIVITAS ORGANISASI
POKOK PEMBAHASAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI ( bahan ke-5 )
PENDEKATAN & STRATEGI PERUBAHAN ORGANISASI
Biaya kualitas dan produktivitas
PERFORMANCE MANAGEMENT
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
PERTEMUAN 14 Pengendalian
PERTEMUAN 4 Proses Perencanaan RIKA KHARLINA EKAWATI, S.E., M.T.I.
BAB I PENDAHULUAN.
Efektivitas Organisasi (Pertemuan ke-2)
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
AUDIT MANAJEMEN.
AUDIT MANAJEMEN Asas asas manajemen.
Korina Tasya Kamila Zulina Munawaroh Prinses Wahyu Jayaningtyas
PENGUKURAN EFEKTIVITAS ORGANISASI PEMERINTAHAN
PERENCANAAN (planning)
Manajemen Kinerja Annisa Julianti.
PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI Perubahan yang direncanakan (Planned Change) Perubahan yang direncanakan (Planned Change) usaha sistematik untuk.
PERENCANAAN (planning)
EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ORGANISASI
Lingkungan organisasi
SASARAN DAN EFEKTIVITAS ORGANISASI
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Struktur dan strategi organisasi
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
PEMAHAMAN PADA KONSEP LINGKUNGAN DAN BUDAYA ORGANISASI
PERENCANAAN (Planning)
Balance Scorecard.
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
Transcript presentasi:

Efektifitas organisasi SRI SULASMIYATI, S.SOS,. MAP

Pengertian efektifitas POKOK BAHASAN Pengertian efektifitas Pendekatan efektifitas Kinerja organisasi

Pendahuluan Etzioni (1985:12) Efektivitas organisasi (EO) merupakan tingkat keberhasilan organisasi dalam usaha mencapai tujuan atau sasarannya. EO merupakan konsep yang sangat penting dalam tujuan Organisasi, karena mampu memberikan gambaran keberhasilan organisasi dalam mencapai sasarannya. Pengukuran EO bukanlah suatu hal yang mudah dan sederhana, karena itu muncullah berbagai pendekatan.

Menurut Robbins (1990:49), Efektifitas Organisasi adalah Sejauh mana organisasi dapat mencapai berbagai sasaran (jangka pendek) dan tujuan ( jangka Panjang) yang telah ditetapkan, dimana penetapan sasaran dan tujuan itu mencerminkan konstituen strategis,kepentingan subyektif penilai dan tahap pertumbuhan organisasi.

Efektivitas merupakan pencapaian suatu kegiatan sesuai dengan rencana. Suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang, akan menunjang pencapaian tujuan secara kelompok. Hal ini dikarenakan setiap organisasi terbagi menjadi beberapa bagian atau kelompok. Sementara itu, pencapaian tujuan kelompok akan mendukung pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan. Karena itulah maka efektivitas dalam sebuah organisasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Efektivitas dapat diartikan sebagai prestasi (performance) individu, kelompok, dan organisasi. Semakin berprestasi seseorang, kelompok, ataupun organisasi, semakin menunjukkan efektivitasnya. Analisis terhadap perilaku organisasi terdiri dari tingkatan (level) yaitu tingkatan individu, kelompok, dan organisasi. Tanggung jawab terhadap ketiga tingkatan efektivitas merupakan tanggung jawab manajerial (managerial responsibility).

Pendekatan-pendekatan dalam efektifitas organisasi (Robbins, 1990:76-77) DEFINISI (Suatu Organisasi disebut efektif apabila..) KAPAN DIGUNAKAN (pendekatan ini diambil apabila…) Goal-attaintment Mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan Tujuan-tujuan organisasi jelas, memiliki kerangka waktu(time bound), dan terukur System Mampu memperoleh sumber-sumber daya yang dibutuhkan Antara input dan output terdapat hubungan yang jelas Strategic -Constituency Semua strategic constituencies minimal merasa terpuaskan Konstituen memiliki pengaruh besar terhadap organisasi sehingga organisasi harus merespons berbagai tuntutan mereka dengan baik Competing Value Titik berat organisasi dalam empat area pengukuran utama sesuai atau cocok dengan preferensi konstituen Organisasi tidak mengetahui secara jelas titik beratnya, atau terjadi perubahan kriteria dari waktu ke waktu

empat pendekatan dalam menilai keefektifan yang meliputi: (1) Pendekatan pencapaian tujuan menetapkan bahwa EO sebagai pencapaian tujuan akhir; (2) Pendekatan system memfokuskan pada cara-cara dan kemampuan organisasi memperoleh masukan, memproses masukan tersebut, menyalurkan keluaran, dan mempertahankan stabilitas dan keseimbangan dalam system ; (3) Pendekatan konstituensi-strategis yang mendefinisikan EO sebagai sesuatu yang dapat memenuhi tuntutan dari konstituen di dalam lingkungan organisasi disebabkan organisasi memerlukan dukungan terus menerus sehingga keberhasilannya diukur dari kemampuan untuk memuaskan individu, kelompok, serta lembaga yang menjadi tempat bergantung bagi kelangsungan hidup organisasi tersebut; (4) Perspektif terakhir adalah pendekatan yang berdasarkan pada nilai-nilai bersaing, yang mencoba mempersatukan sejumlah besar kriteria tentang EO kedalam empat model, masing-masing didasarkan atas suatu kelompok nilai serta dalam tahap mana organisasi tersebut berada di daur hidupnya.

1. Pendekatan Sasaran (Goal Approaach) Pendekatan Sasaran, mengukur efektifitas organisasi dengan melihat sejauhmana organisasi berhasil merealisasikan sasaran (aktual) yang hendak dicapainya. Asumsinya adalah organisasi dipandang sebagai kesatuan sosial yang dibuat dengan sengaja dan rasional untuk mencapai tujuan. Permasalahan yang muncul: Adanya macam-macam output yg dihasilkan, menyebabkan pengukuran EO menjadi sulit. Adanya subyektivitas dalam penilaian, lebih-lebih jika sasaran dideskripsikan secara kualitatif Adanya pengaruh konstektual, menyebabkan pengukuran EO dapat menjadi bias.

2. Pendekatan Proses (Internal Process Approach) Pendekatan proses melihat dari sisi kegiatan internal organisasi, dan mengukur EO dari berbagai indikator internal seperti efisiensi ataupun iklim organisasi. Pendekatan proses menganggap EO sebagai efisiensi dan kondisi atau kesehatan organisasi internal. Indikator yang menunjukkan EO diantaranya: Perhatian atasan terhadap karyawan dan saling percaya Adanya komunikasi vertikal dan horizontal yang lancar. Desentralisasi dalam pengambilan keputusan Usaha dari setiap individu maupun keseluruhan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Masing-masing orang/kelompok dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan lancar.

3. Pendekatan Sumber (System Resource Approach) EO diukur dari sisi input, yaitu keberhasilan organisasi dalam mendapatkan berbagai sumber yang bersifat langka dan mahal yang terdapat pada lingkungan. Pendekatan sumber melihat organisasi sebagai sistem terbuka, yang berinteraksi dengan lingkungannya. Beberapa ukuran yang digunakan untuk mengukur EO: Kemampuan organisasi untuk memperoleh berbagai jenis sumber yang bersifat langka dan nilainya tinggi. Kemampuan para pengambil keputusan dalam organisasi untuk mengintepretasikan sifat-sifat lingkungan secara tepat Kemampuan organisasi untuk menghasilkan output tertentu dengan menggunakan sumber-sumber yang berhasil diperoleh Kemampuan organisasi dalam memelihara kegiatan operasionalnya sehari-hari. Kemampuan organisasi untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan

4.PENDEKATAN INTEGRATIF Pengukuran dalam pendekatan integratif mencakup keseluruhan kegiatan yang dilakukan baik dari sisi sumber (input), efisiensi proses tranformasi, dan keberhasilan dalam mencapai sasaran (output). Beberapa pendekatan integratif diantaranya : pendekatan kontituensi, pendekatan bidang sasaran, dan pendekatan ketergantungan

a. Pendekatan Konstituensi (Constituency Approah) Pendekatan ini memusatkan perhatiannya pada konstituensi organisasi, yaitu berbagai kelompok di dalam maupun diluar organisasi yang mempunyai kepentingan terhadap kinerja/performansi organisasi. Efektivitas organisasi diukur melalui tingkat kepuasan setiap elemen konstituen seperti karyawan, pemegang saham, kreditor, karyawan, pelanggan, pemasok dsb.

b. Pendekatan Bidang Sasaran (Goal Domains) Pendekatan ini didasarkan pada kenyataan bahwa organisasi mempunyai banyak bidang kegiatan yang secara otomatis juga mempunyai banyak bidang sasaran. EO diukur dari setiap bidang sasaran, dengan memperhitungkan prioritas setiap bidang sasaran. Bidang sasaran organisasi diukur dari efektivitas atau efesiensi, dan antara sasaran yang berfokus pada aspek internal atau yang berfokus pada aspek eksternal Efisiensi internal menunjuk EO dalam menggunakan berbagai sumber yang dimiliknya Efisiensi eksternal menunjuk kemampuan organisasi dalam mendapatkan segala jenis sumber yang diperlukan

c. Pendekatan Ketergantungan (Contingency Appoach) Pendekatan ketergantungan dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianut dan juga preferensi para pimpinan organisasi. Selain itu karakteristik organisasi juga berpengaruh terhadap bidang sasaran yang dipilih oleh organisasi. Bidang sasaran yang dipilih dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: Kejelasan ukuran standar output organisasi Bila output organisasi cukup jelas dan terukur, maka efektifitas organisasi akan mudah diukur dengan ketelitian yang tinggi, sebaliknya bila output tidak jelas dan tidak terukur, maka organisasi akan mencari cara lain untuk mengukur efektivitas organisasi. Kejelasan hubungan sebab-akibat dari proses transformasi yang terjadi di dalam suatu organisasi. Jika proses transformasi yang terjadi bisa dimengerti dengan jelas, para pimpinan organaiasasi akan dapat menetapkan tindakan yang perlu untuk mencapai hasil tertentu.