Pencuplikan dan Kuantisasi (Sampling & Quantization) 2017
Pengubahan Sinyal Analog ke Digital Proses pengubahan sinyal analog menjadi sinyal digital harus melalui dua tahapan : Tahap pencuplikan (sampling) : sinyal dicuplik amplitudonya pada titik-titik dengan perioda tertentu sepanjang kehadiran sinyal mengubah sinyal kontinyu menjadi sinyal diskrit. Tahap kuantisasi (quantization) : hasil cuplikan diberi bobot nilai tertentu dengan nilai acuan terdekat . Selanjutnya, sinyal hasil pencuplikan dan kuantisasi bisa diproses menjadi sinyal digital.
Proses pencuplikan Sinyal tercuplik r*(t) diperoleh dari perkalian sinyal masukan r(t) dan sinyal pencuplik P(t). Contoh :
Kriteria Nyquist dalam pencuplikan : frekuensi pencuplik minimal harus 2x lebih besar dari frekuensi maksimum sinyal yang dicuplik. fs = frekuensi pencuplik, fin = frekuensi sinyal yang dicuplik. Apabila syarat ini tidak dipenuhi maka akan dihasilkan sinyal tercuplik yang sangat berbeda dengan sinyal aslinya aliasing. Aliasing :
Derau Aliasing : timbul akibat dari frekuensi pencuplik lebih rendah dari frekuensi yang disyaratkan oleh Nyquist. Derau aliasing bisa diatasi dengan memberikan tapis LPF atau BPF berorde tinggi misalnya LPF jenis Butterworth orde > 4.
Contoh tapis anti aliasing LPF : Contoh onechip tapis antialiasing BPF : Contoh one-chip tapis anti aliasing:
Contoh soal : Perhatikan sinyal analog berikut: x(t) = 2 cos 400 t + 3 sin 600 t + 8 cos 1200 t. Berapa frekuensi pencuplikan yang memenuhi kriteria Nyquist untuk sinyal ini ? Bila dipakai frekuensi pencuplikan 500 Hz, bagaimana hasil sinyal waktu diskrit yang diperoleh? Jawab : Sinyal ini bisa dinyatakan dengan: x(t) = 2 cos 2(200)t + 3 sin 2(300)t + 7 cos 2(600)t, maka frekuensi maksimum untuk sinyal analog ini adalah 600 Hz, sehingga frekuensi pencuplikan minimum yang memenuhi kriteria Nyquist adalah 2 x 600 Hz = 1200 Hz. Bila frekuensinya 500 Hz maka tidak memenuhi frekuensi minimum dari Nyquist muncul aliasing sinyal akan terdistorsi berat.
Proses Kuantisasi Kuantisasi : proses pembobotan aras nilai hasil pencuplikan ke nilai acuan yang telah ditentukan. Nilai hasil pencuplikan belum tentu tepat sama dengan nilai acuan yang ada sehingga nilainya disetarakan/dibulatkan ke nilai acuan terdekat timbul kesalahan dianggap sebagai derau disebut derau kuantisasi (quantization noise). eq(n) = kesalahan
Kesalahan Kuantisasi Nilai acuan dalam sinyal tercuplik disebut aras kuantisasi, di mana jarak antara dua aras kuantisasi () yang berurutan disebut langkah kuantisasi (quantization step size) atau resolusi kuantisasi. Dalam pembulatan, kesalahan kuantisasi dibatasi oleh : Artinya, kesalahan kuantisasi maksimum adalah sebesar /2 semakin kecil nilai (semakin tinggi resolusi), semakin kecil kesalahan. Namun, semakin tinggi resolusi jumlah bit semakin besar kapasitas memori yang dibutuhkan juga semakin besar.
Pendigitalan Pengkode (coder) mengkodekan besarnya aras sinyal yang sudah terkuantisasi menjadi deretan sinyal digital.
Tugas ! Buat makalah pendek tentang proses pengkodean sinyal dari sinyal analog menjadi sinyal digital. Ketentuan : Maksimum 4 halaman folio. Tulis tangan. Kumpulkan minggu depan.