STRATEGI PELAKSANAAN ADVOKASI DI BIDANG KESEHATAN YUSRIZAL,SKM.M.KES PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DINAS KESEHATAN ACEH.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ADVOKASI IMPLEMENTASI CRPD Oleh: Drs
Advertisements

SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA
Disampaikan pada Sosialisasi GERNAS DARZI lintas sektor Prov Sulut
Manajemen Asuhan Keperawatan Disampaikan Oleh: Ns
Manajemen Advokasi Kesmas 2 (“A” frame for advocacy) bagian 1
Advokasi Kesmas: definisi dan konsep
ADVOKASI Oleh: Soemali, S.H.,M.Hum. Rapat Kerja SPSI-KEP Se Propinsi Jawa Timur 20 – 21 Juni 2010, Lie Mas Hotel, Tretes – Pasuruan, Jatim.
SIKLUS HIDUP, KESEHATAN DAN PERAN SOSIAL
Advokasi Pelayanan Kesehatan Bagi Difabel
PERINGATAN HKN KE 48 TAHUN 2012 Jakarta, 13 September 2012.
PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA
PERAN BIDAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
Advokasi dalam Promkes
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dan posyandu remaja
Dr. Leonardo W. Permana, MARS.
ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)
HARAP TENANG HENTIKAN PERCAKAPAN ANDA MATIKAN HP FOKUS KEDEPAN PRESENTASI AKAN SEGERA DIMULAI.
By: Mustopa JEJARING ADVOKASI.
UNSUR-UNSUR DALAM PROSES PEMASARAN SOSIAL
AKSI SOSIAL (SOCIAL ACTION)
STRATEGI DASAR PROMKES
ASAP ROKOK Nikotin Tar Karbon monoksida Senyawa radio aktif
PENDIDIKAN KESEHATAN, PENDIDIK KESEHATAN, dan PROMOSI KESEHATAN Lita Sri Andayani, SKM, MKes Dept. PKIP FKM USU.
Pemasaran Sosial dalam Upaya Promkes
ADVOKASI DALAM PROMOSI KESEHATAN
PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA
Advokasi dalam Upaya Promkes
PENDIDIKAN KESEHATAN NURUL AINI NURUL_AINI/PROMKES_2017/AKBID JEMBER.
Advokasi Kebijakan Publik
Promosi Kesehatan Oleh, Lita Sri Andayani, SKM, Mkes
Audiensi & Melobi.
HUBUNGAN PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK DAN FAKTOR LAINNYA TERHADAP PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 17 CIPUTAT Fajri Azhari Univesitas.
POLLING DAN PENDAPAT UMUM
RISET KESEHATAN DASAR ( RISKESDAS ) 2013
STRATEGI DALAM PROMOSI KESEHATAN NURUL AINI
ADVOKASI Referensi : Ritu R. Sharma. Pengantar Advokasi. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Monitoring Kepatuhan Kebijakan KTR “Testimoni Smoke Free Monitoring di
Oleh; Syaifurrahman Hidayat, S.Kep.,Ns
Promosi Kesehatan dalam Berbagai Tatanan
ADVOKASI Referensi : Ritu R. Sharma. Pengantar Advokasi. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta
KONSEP DASAR ADVOKASI KESEHATAN
ADVOKASI BIDANG KESEHATAN
ADVOKASI KESEHATAN INTRODUCTION.
STRATEGI PENGEMBANGAN PHBS DI SEKOLAH
PROSES ADVOKASI Kismi Mubarokah.
ADVOKASI Referensi : Ritu R. Sharma. Pengantar Advokasi. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta
Advokasi pada Pembuat Opini & Media Massa
ADVOKASI PADA PEMBUAT OPINI & MEDIA MASSA
Advokasi, Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat
Advokasi pada Pembuat Opini & Media Massa
GANGGUAN KONSEP DIRI KONFLIK PERAN
Dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/TPB (SDGs)
FASILITASI PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
KESEHATAN DAN PENYAKIT
MeMAHAMI SYSTEM KEBIJAKAN PUBLIC, MENGOLAH DATA DAN MENYEBAR INFORMASI
ADVOKASI Oleh : Julio Belnanda Harianja/ Menteri Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa Bem Km Unnes 2016 Kabinet Ngabekti.
PEMBERDAYAAN KELUARGA
Materi : Komunikasi, Advokasi, dan Fasilitasi
ASPEK-ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.  PHBS di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar tau, mau dan mampu.
Manajemen Konflik & Audit pada Penerapan Kebijakan Kesehatan
Peserta mampu bermitra dg masyarakat dlm : perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan program imunisasi melalui komunikasi yg efektif dg memanfaatkan perangkat.
Improving health & Wellbeing FERIS KAMLASI, SPd.,M.Si.
PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN
STRATEGI MENUJU KABUPATEN LAYAK ANAK
Tim Dosen: Dian Kholika Hamal, SKM., M.Kes Nanny Harmani, SKM., M.Kes
Advokasi VS Privasi Budi Wahyuni.
Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA)?
STRATEGI PENGEMBANGAN PHBS DI SEKOLAH Asrin, S.Kep., MM Gizi, Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat DINAS KESEHATAN KABUPATEN PRINGSEWU.
Transcript presentasi:

STRATEGI PELAKSANAAN ADVOKASI DI BIDANG KESEHATAN YUSRIZAL,SKM.M.KES PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DINAS KESEHATAN ACEH

PENGERTIAN ADVOKASI Advokasi adalah program komunikasi untuk mendekatkan problem publik kepada pembuatan kebijakan (Proceeding IFPPD, 2002) Advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui bermacam-macam bentuk komunikasi persuasif (JHU, 1999)

PENGERTIAN ADVOKASI Advokasi pada dasarnya merupakan suatu perangkat kegiatan yang dilakukan secara terencana dan terorganisir, ditujukan pada para pengambil keputusan agar memberikan dukungan kebijakan untuk mengatasi masalah spesifik.

PENGERTIAN ADVOKASI Advokasi adalah suatu usaha untuk mendapatkan atau menciptakan perhatian para pembuat keputusan terhadap sesuatu permasalahan / issue yang penting dan mengarahkan agar mau memberikan dukungannya untuk memecahkan permasalahan tersebut.

Adanya Komitmen dan dukungan : Kebijakan, Sumber daya, Kemudahan, Keikutsertaan Dll Adanya ketertarikan utk mengatasi masalah Adanya pemahaman/ kesadaran thd masalah Adanya Tindak lanjut kegiatan Adanya kemauan/ kepedulian  alternatif solusi Adanya tindakan nyata : solusi masalah TUJUAN ADVOKASI

Program kes mendapat prioritas tinggi Dapat dukungan kebijakan yang kuat untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat. Dapat dukungan sumberdaya. Pembangunan kesehatan menjadi tugas dan tanggung jawab semua pihak. Program kes dapat dirancang dengan baik Komitmen politis (political commitment) Dukungan kebijakan (policy support) Penerimaan social (social acceptance) Dukungan system (system support)

Persyaratan mengembangkan tujuan advokasi S- Specific= spesifik M- Measurable= terukur A- Achievable= dapat dicapai R- Realistic= realistik,wajar T- Time bound= rentang waktu

JENIS ADVOKASI ADVOKASI REAKTIF : SUDAH MERASAKAN ADANYA MASALAH ADVOKASI PRO-AKTIF : BELUM ADA KEPEDULIAN ADANYA MASALAH

SASARAN ADVOKASI PELAKU : Pakar, pejabat yang berwenang, Perg. Tinggi, Media massa Swasta, Org. profesi Org. masy/agama, LSM Tokoh publik, Dll DENGAN SYARAT : Peduli kesehatan, Paham masalah Berkemampuan Dipercaya / Dihormati Tidak tercela, dll SASARAN: Pengambil keputusan, Pembuat kebijakan, Pembuat opini, Penyusun draft, Dll SEPERTI : Unsur Pemerint., DPR/DPRD Pengusaha, Penyandang Dana Media massa Org.profesi, Org.masy/agama, LSM Tokoh publik, Klp. Potensial Penentang/lawan, Dll.

BEBERAPA TEKNIK ADVOKASI Lobi / lobi politik Negosiasi Debat Dialog Petisi / Resolusi Seminar atau presentasi dg testimoni Mobilisasi Pengembangan kelompok peduli Penggunaan media massa

Tatanan formal : rapat, seminar, konferensi, semiloka, telekonferensi. Tatanan informal : pertemuan umum dan khusus, festifal, event olah raga, di rumah, reuni, arisan, pertemuan keluarga dll. Secara langsung: komunikasi langsung dalam rapat, surat, , telepon, fax, dll Secara tdk langsung: komunikasi melalui kolega, teman, keluarga, sekutu/kelompok Tatanan formal : rapat, seminar, konferensi, semiloka, telekonferensi. Tatanan informal : pertemuan umum dan khusus, festifal, event olah raga, di rumah, reuni, arisan, pertemuan keluarga dll. Secara langsung: komunikasi langsung dalam rapat, surat, , telepon, fax, dll Secara tdk langsung: komunikasi melalui kolega, teman, keluarga, sekutu/kelompok TEKNIK ADVOKASI

Teknik Advokasi 3.KERJA GARIS DEPAN:~ bertujuan mendesakkan usulan draft Perda kepada para pengambil keputusan melalui lobi dan negosiasi Advokasi memerlukan cara kerja terpadu, terdiri 3 gugus kerja 1.KERJA BASIS:~ bertujuan penguatan partisipasi masyarakat dalam proses politik menyusun dan menggolkan Perda, melalui kegiatan pendidikan dan pengorganisasian 2.KERJA PENDUKUNG:~ bertujuan merumuskan finalisasi draft Perda melalui kegiatan analisis data primer dan dokumen Kebijakan daerah

LANGKAH-LANGKAH ADVOKASI (“A” Frame) 1 Ana- lisis 2 Stra- tegi 3 Mobi- lisasi 4 Tindak- an/Aksi 5 Evaluasi 6 Kesinam- bungan

1 Analisis Analisis Masalah Analisis Khalayak/Sasaran Analisis Program

2 Strategi Penetapan Tujuan Pemilihan bentuk Aksi Perumusan Isi Pesan Pemilihan Media Pengaturan Daya

3 Mobilisasi Penggunaan media massa Peningkatan peran jejaring Pengangkatan issu (memblow up)

4 Tindakan/ Aksi Makin banyak yang “terlibat”, makin baik Tindakan “bersama” Dilakukan terus menerus dan konsisten

5 Evaluasi Aspek yang dievaluasi: Penetapan Sasaran Perumusan Tujuan Perumusan Isi Pesan Pemilihan Saluran Peran jejaring Pencapaian hasil

6 Kesinambungan Perubahan perilaku perlu waktu panjang Advokasi bukan “komunikasi tunggal” Isi pesan perlu diperluas dan diperdalam Tujuan semakin dirinci dan diperjelas

Pernyataan singkat, padat dan bersifat membujuk. Pernyataan merupakan intisari dari ide Berhubungan dengan tujuan advokasi Ada bukti akurat yang mendukung pernyataan Ada contoh manusiawi yang dapat membangkitkan, menyentuh perasaan. Mengarahkan sasaran untuk melakukan aksi.

BISSWTS B= Bahasa I= Ide / isi pesan S= Subyek / sasaran S= Sumber pesan yang dipercaya sasaran adv W= waktu penyampaian pesan advokasi T= tempat melakukan advokasi S= saluran komunikasi pesan

SEEA S : STATEMENT / pernyataan sederhana E: EVIDENCE / bukti /fakta-faktanya E: EKXAMPLE / contoh dg cerita /analogi A: ACTION / tindakan aksi

Beri kalimat pesan advokasi...

InputProses Output Adanya : Bahan infor- masi tepat Pelaku yang mampu dan terpercaya Adanya : Kepercayaan /ketertarikan Kerjasama/ keterlibatan Aksi Adanya : Dukungan kebijakan  Dukungan sumberdaya, Outcome Adanya : Target program tercapai

BENTUK LINGKAR INTI PERUBAHAN KEBIJAKAN ~ Isi/Naskah ~ Tata Laksana ~ Budaya PILIH ISU STRATEGIS GALANG JEJARING PENDUKUNG KEMAS ISU MENARIK LAKUKAN TEKANAN PENGARUHI PENDAPAT PUBLIK AJUKAN KONSEP TANDING LAKUKAN PEMBELAAN PENGARUHI PEMBUAT KEBIJAKAN - Legal Drafting - Counter Draft - Judicial Review - Class Action - Legal Standing - Litigasi - Lobby - Negosiasi - Mediasi - Kampanye - Siaran Pers - Jajak Pendapat - Unjuk Rasa - Boikot - Aksi Massa lainnya ANALISIS DATA INFO KUMPUL DATA INFO BANGUN BASIS GERAKAN Diskusi, Seminar, dll Monitoring BAGAN ARUS ADVOKASI TERPADU Evaluasi Perencanaan Strategis Pengorganisasian Rakyat Pendidikan Politik Penyiapan Satuan Pendukung (Dana, Logistik, Informasi, Akses) Pelatihan Teknis Kajian Kebijakan

Tembakau Rokok Zat-zat kimia beracun Bahaya bagi kesehatan

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013, menunjukkan bahwa prevalensi perokok diIndonesia mencapai 36,5%, Fakta ini menempatkan Indonesia diperingkat ke-3 perokok tertinggi di dunia

35 Prevalensi Merokok R emaja ( tahun) Sumber: SUSENAS 1995, SKRT 2001, SUSENAS 2004, RISKESDAS 2007*, 2010 Anak dan Balita P erokok Aldi dari banyu Asin Sandi Adisusanto dari Malang

Jumlah perokok No.1 di ASEAN 70% perokok mulai merokok sebelum usia 19 tahun dan 12,77 % sudah merokok sejak SD

Paparan Terhadap Asap Rokok Lain 51.3% orang dewasa terpapar AROL di tempat kerja 78.4% orang dewasa terpapar AROL di rumah 85.4% orang dewasa terpapar AROL didirestoranrestoran 68.8% remaja (13-15 tahun) orang terpapar AROL di rumah 78.1% remaja (13-15 tahun) orang terpapar AROL di luar rumah Sumber: GATS, 2011; GYTS, 2009

Generasi muda yang terpapar Iklan, Promosi dan SponsorRokok 89,3 % remaja (13-15 thn) melihat iklan rokok melalui billboards 76,6 % remaja (13-15 thn) melihat iklan rokok melalui majalah/koran 11,3 % 7,7 % remaja (13-15 thn) pernah menerima rokok gratis remaja (13-15 thn) memiliki barang dengan logo industri rokok Sumber: GYTS, 2009

TERBAGI 2 : 1. Perokok Aktif 2. Perokok Pasif perokok aktif adalah orang yang merokok secara langsung menghisapnya rokok, sedangkan perokok pasif adalah orang yang tidak secara langsung menghisap rokok, tetapi menghisap asap rokok yang dikeluarkan dari mulut orang yang sedang merokok.

Resiko yang sangat tinggi ada pada perokok pasif, mengapa demikian? zat yg terkandung dalam asap perokok pasif : - 2 kali lebih banyak nikotin - 5 kali lebih banyak karbon monoksida - 3 kali lebih banyak tar - 50 kali lebih zak kimia yang berbahaya bagi kesehatan

Kawasan Tanpa Rokok (KTR)  Kawasan Tanpa Rokok adalah tempat atau ruangan yang dinyatakan dilarang untuk merokok, mmproduksi, menjual, mengiklankan dan/atau mempromosikan rokok.

Tujuan Penerapan KTR : secara umum  menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat rokok, secara khusus  dapat membantu terwujudnya lingkungan yang bersih, sehat, aman dan nyaman; memberikan perlindungan bagi masyarakat bukan perokok; menurunkan angka perokok; mencegah perokok pemula dan melindungi generasi muda dari penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA).

BAGAIMANA DENGAN INI ??? PENTINGKAH MASALAH INI DI ADVOKASI??

Kasus 2017 : 109 Kasus 2018 : 41

POLA PENYAKIT (Riskesdas 2013)

Kurang asupan gizi akut Fluktuatif Reversible Pola makan RT Kurang asupan gizi khronis Pola asuh anak Diare/ISPA  sanitasi, akses air bersih Ireversible Loss generation “Bonus demografi” hilang sia-sia Balita : Stunting:

DETERMINAN (Riskesdas 2013) AKSES AIR BERSIH 32.16% AKSES SANITASI51.85% MEROKOK29.27%

Secara nasional jumlah kasus positif malaria sebanyak , dengan API 0,9 per 1000 Annual Parasite incidenc e (API) Jumlah kasus positif API DAN KASUS POSITIF MALARIA PER PROVINSI TAHUN 2017

MASALAH KESEHATAN JIWA

THANK YOU ANUN G untuk KONAS PROM KES KE SEHAT DIMULAI DARI SAYA BERSAMA KITA BISA