Rusia Akan Ajarkan Sejarah Lewat Video Game Barangkali ini adalah salah satu pernyataan kenegaraan dari seorang presiden yang paling akomodatif kepada dunia video game, memanfaatkannya untuk mengajarkan sejarah. Lontaran ini keluar dari Presiden Rusia Dmitry Medvedev dalam sebuah sesi pertemuan komisi kebudayaan dan ilmu pengetahuan, Jumat (22/7/2011) lalu. Judul permainan yang membuatnya kepincut adalah World of Warcraft, sebuah permainan daring yang dikembangkan oleh Blizzard Entertainment. Medvedev menyadari bahwa permainan yang paling digemari oleh kalangan muda justru judul yang memiliki kedalaman sejarah yang seolah nyata dan fantasi. Medvedev secara gamblang mencontohkan judul World of Warcraft yang disebutnya tidak melulu soal penghancuran dan konflik, tapi memiliki makna implisit mengenai pembangunan peradaban manusia. "Kita bisa membuat sesuatu yang serupa jika itu bisa digemari, barangkali tidak perlu secara global tapi tingkat lokal," imbuhnya. Pernyataan Medvedev yang dilansir dari The Moscow Times, bisa jadi dilatarbelakangi oleh persiapan ulang tahun Rusia ke-1.150 pada 2012. Sejarah Rusia dimulai pada tahun 862 dari seorang bangsa Viking bernama Rurik yang diminta untuk memimpin sebuah tanah berisi suku yang kerap bertikai sehingga gagal menghasilkan pemimpin. Dalam pernyataan yang sama, Medvedev juga mengusulkan untuk mengadakan kontes dan pemberian penghargaan untuk pihak yang bisa meningkatkan kesadaran warga Rusia akan sejarah untuk memeringati hari ulang tahun Rusia. Hanya saja, pernyataan tersebut belum bisa dikaitkan dengan pernyataan sebelumnya mengenai World of Warcraft. World of Warcraft adalah permainan daring bergenre RPG yang mengambil tempat dalam dunia rekaan bernama Azeroth yang dihuni berbagai makhluk fiksi seperti orang cebol, bangsa peri, hingga naga. Hingga Maret 2011, pemain yang terdaftar dalam permainan tersebut mencapai 11,4 juta hingga mendapat rekor dunia atas jumlah pelanggan yang paling banyak saat ini. Permainan itu sendiri berasal dari judul yang sama bergenre strategi yang tidak dimainkan secara daring.