ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, M.BA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pengantar Teori Ekonomi By, Nurul Komaryatin, SE, MSi
Advertisements

PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO
PENDAPATAN NASIONAL BAB 1 AGUS SANTOSO.
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PENDAPATAN NASIONAL Mengukur tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai dan perubahan serta pertumbuhannya dari tahun ke tahun $ DR. NURITA ANDRIANI.
UNIKA SOEGIJAPRANATA PENGANTAR EKONOMI MAKRO SEMESTER GASAL 2011/2012
PENDAPATAN NASIONAL.
BAB 7 PENDAPATAN NASIONAL
ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, M.BA
PENGANTAR ILMU EKONOMI (ASPEK EKONOMI MAKRO)
Dapat di akses via PENDAPATAN NASIONAL OLEH : WIDHI ASTONO, SE dapat di akses via
Karakteristik Entrepereneur
PELAKU EKONOMI PERTEMUAN 10.
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
TEORI EKONOMI MAKRO 3 Sujarwo, SP., MP.
GROSS DOMESTIC PRODUCT
Penghitungan Pendapatan Nasional
PENDAPATAN NASIONAL Robinhot Gultom Robinhot Gultom.
PENDAPATAN NASIONAL Pertemuan 2 UNMURA. Two ways of viewing GDP Total income of everyone in the economy Total expenditure on the economy’s output of goods.
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Dapat di akses via PENDAPATAN NASIONAL dapat di akses via
Pengukuran Pendapatan Nasional Perhitungan Pendapatan Nasional ada tiga metode/pendekatan : 1.Metode produksi ( Production Approach) 2.Metode Pendapatan.
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan national Pertemuan 9.
OLEH : HERTIANA IKASARI, SE,MSi
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
STIE DEWANTARA ASPEK EKONOMI & SOSIAL Studi Kelayakan Bisnis, Sesi 8.
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PENDAPATAN NASIONAL OLEH : JUHARI.
ARUS PERPUTARAN EKONOMI
Penghitungan Pendapatan Nasional
Konsep Dasar Ekonomi Makro
Penghitungan Pendapatan Nasional
KONSEP PENGHITUNGAN OUTPUT NASIONAL Penghitungan GDP dan Pendekatannya
PENDAPATAN NASIONAL.
PERTEMUAN KE-2 PENDAPATAN NASIONAL
METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Konsep dan Analisis Sistem Neraca di Indonesia
PENDAPATAN NASIONAL Wahyu Puji Lestari A
Penghitungan Pendapatan Nasional
Pengantar ekonomi makro
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PELAKU – PELAKU EKONOMI
Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB
PENDAPATAN NASIONAL Oleh : SUKIRNO, S.E M.Si.
PERTEMUAN KE-9 PENDAPATAN NASIONAL & MODEL PEREKONOMIAN
PENDAPATAN NASIONAL Teori Ekonomi Makro Ekonomi Pembangunan.
PRODUKSI NASIONAL PERPUTARAN PEREKONOMIAN
Ekonomi untuk SMA kelas X
PELAKU – PELAKU EKONOMI
Macam penggunaan hasil produksi (expend)
Pelaku Kegiatan Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
GROSS DOMESTIC PRODUCT
METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Mengukur Aktivitas Ekonomi
MENGUKUR AKTIVITAS EKONOMI
Chapter 21: Perhitungan Pendapatan Nasional
WISIK MAYANG SARI TATA NIAGA 5B
Oleh : Nurheni Dwinanti, S.E
Kuliah : Kewirausahaan
Pertemuan 6 Pendapatan nasional.
Wirausaha review.
Pertemuan Ke-11 Gross National Product
PENDAPATAN NASIONAL (national income) Pendapatan Nasional istilah untuk menyatakan nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara Pendapatan.
Oleh : Nurheni Dwinanti, S.E
INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN
03 PEREKONOMIAN INDONESIA PENDAPATAN NASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
“PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL” (1)
KONSEP DASAR PENDAPATAN NASIONAL
Transcript presentasi:

ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, M.BA KS KEWIRAUSAHAAN ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, M.BA

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN

Sejarah kewirausahaan Periode Awal Terdapat wirausahawan pasif (sebagai pemilik modal) dan wirausahawan aktif (sebagai pedagang) Periode Pertengahan Wirausahawan adl seorang aktor dan manajer projek industri (seperti arsitek, kontraktor) Abad ke 17 Wirausahawan = pengambil resiko “membeli pada harga tertentu dan menjual pada harga tidak tentu, oleh karena itu mereka menghadapi resiko” Abad 18 Ada capital users *entrepreneur* dan capital venture Abad 19 dan 20 Wirausaha adalah inovator

KeWirausahaAN Kewirausahaan dikatakan oleh Drucker (1985) sebagai suatu semangat, kemampuan, sikap, perilaku individu dalam menangani usaha/kegiatan yang mengarah pada upaya: mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, tekonologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Entrepreneurships Entrepreneurships is the process of creating something different with value by devoting the necessary time and effort, assuming the accompanying financial, psychic, and social risks, and receiving the resulting rewards of monetary and personal satisfaction and independence (modified definition from Hisrich and Brush,1985 in Hisrich and Peters, 1995).

PERLUASAN MINDSET ENTREPRENEUR BUSINESS PRENEUR GOVERNMENT PRENEUR SOCIAL PRENEUR EDUCATIONAL PRENEUR ………

Entrepreneurship & entrepreneur Hisrich and Peter also wrote that an entrepreneur is an individual who seeks to supply products, including distribution profession, to a market for a rate of return. Rate of return is also known as profit. Pedagang Supllier Distributor

Entrepreneur Investor Risk-bearer Decision maker Manager Classic economists and Marshall conceive the entrepreneur as the individual who primarily finances the firm entrepreneur as the risk-bearer and the decision-maker, especially devoted to supervision and coordination (Grieco, 2007).

Siapapun yang: Tanggung jawab Motivasi Kreativitas Wirausaha Suatu usaha yang dilakukan dengan penuh tanggung jawab dengan motivasi yang kuat dan membutuhkan banyak kreativitas.

Beda Kewirausahaan dan Kewiraswastaan (lanjutan) Kewiraswastaan, istilah ini dikenal sekitar tahun 70.an Merupakan sifat-sifat keberanian, keutamaan, dan keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri, didorong oleh inisiatif untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga, lingkungan dan bangsanya Belum memiliki karakter selengkap wirausahawan, hanya keberanian mengambil risiko yang utama dimiliki

Beda Kewirausahaan dan Kewiraswastaan Merupakan istilah yang baru diperkenalkan pada era tahun 1990 an Wirausaha adalah Jiwa yang tidak hanya dibidang bisnis (wiraswasta) tetapi juga bidang lainnya. Wirausaha ada dibidang sosial, akademik, pemerintahan, bisnis,dan bidang lainnya. Karakter wirausahawan a.l.: Kreatif, inovatif, dan calculated risk taker (tidak hanya berani mengambil risiko spt di wiraswasta)

Orang yang berjiwa wirausaha diberikan gelar ENTREPRENEUR

SIAPAKAH ENTREPRENEUR? Apakah Mahasiswa, Pelajar, Guru, Dosen, dsj? Apakah PKL? Apakah Pengusaha sekelas UKM? Apakah Pengusaha sekelas UD, PT, SC, dll? Apakah Koperasi? Apakah Menteri, Walikota? Apakah tokoh masyarakat? Apakah Masyarakat? YA, Asalkan mereka dalam menjalankan posisinya menerapkan ciri/jiwa wirausaha dalam setiap profesinya YA, ASALKAN meerapkan JIWA WIRAUSAHA dalam profesinya

Ciri-ciri “Entrepreneur”: (Kreatif, inovatif, calculated risk taker) KREATIFITAS : kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang (thinking new thing ) ; Contoh : besi (harga murah) menjadi jarum, sepatu kuda, per jam (harga jauh lebih mahal INOVASI : kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang (doing new thing) ; Contoh : inovasi alat pemutar musik digital iPod dari Apple Computer Calculated risk Taker : Mengkalkulasi resiko untuk kemajuan bisnis, contoh resiko beternak burung mati atau hilang. Bukan berarti tidak jadi usaha ternak burung karena takut mati tetapi mempelajari agar burung tidak sakit sehingga mati dsb.

Syarat karya KREATIF, a.l: Karya tersebut EFEKTIF walau belum EFISIEN (ini awal penemuan baru) Karya tersebut EFEKTIF dan EFISIEN Sehingga BERMANFAAT Yaitu dapat diMANFAATkan secara LUAS oleh segala lapisan masyarakat

Hubungan antara Efektif, Efisien dan Profitabilitas

KREATIF DALAM MANAJEMEN Fungsi-fungsi Manajemen Perencanaan Pengorganisasian Pergerakan Pengawasan

Peranan kewirausahaan dalam perkembangan ekonomi Peranan tidak hanya sekedar meningkatkan pendapatan perkapita tapi juga memicu dan mundukung perubahan struktur masyarakat dan bisnis. Dalam hal ini pemerintah dapat berperan sebagai inovator. Pemerintah akan bergerak sebagi pelindung dalam memasarkan hasil teknologi dan kebutuhan sosial.

GNP SEBAGAI ALAT LAJU PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN tambahan GNP SEBAGAI ALAT LAJU PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN Nilai GNP samapai sekarang masih dipergunakan sebagai alat pengukur kemajuan perekonomian suatu bangsa. Beberapa negara mempergunakan nilai pendapatan nasional (national income) sebagai tolok ukur laju pertumbuhan ekonomi. Namun beberapa negara tidak menggunakan ukuran ini, melainkan dengan ukuran pendapatan perkapita (percapita income). Tetapi ternyata sampai sekarang banyak negara yang menggunakan nilai GNP untuk mengukur laju pertumbuhan ekonomi suatu negara, karena GNP memiliki sifat yang lebih menyeluruh.

1. Metode Produksi (Production Approach) Metode menghitung pendapatan nasional: tambahan 1. Metode Produksi (Production Approach) Didasarkan atas jumlah (seluruh) nilai dari barang dan jasa yg dihasilkan oleh suatu masyarakat atau negara pada periode tertentu. Metode produksi  dimungkinkan terjadi perhitungan ganda (double counting). Untuk menghindari perhitungan ganda tsb ada dua cara yg digunakan yaitu menghitung nilai akhir dan atau menghitung nilai tambah  hasil sama Contoh : hasil nilai nilai tambah Produsen I kapas 100 100 Produsen II benang 300 200 Produsen III kain 550 250 Produsen IV pakaian jadi 750 200 750 Cara ini menghasilkan gross national product atau GNP.

Tabel 3.1. Nilai Tambah tambahan (1) (2) (3) (4) (5) (6) Firm Tahapan Produksi Produk Harga Jual Produk (Rp) Harga Produk Antara (Rp) Nilai Tambah (sewa, upah, bunga, dan laba) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Firm 1 Pohon pulp Pohon 150* 150 Firm 2 Perusahaan kayu Kayu 200 50 Firm 3 Penggilingan pulp Bahan mentah kertas 300 100 Firm 4 Pabrik kertas Kertas 450 Firm 5 Pengecer Jasa penjualan 500 Penjualan akhir *Pohon seharga Rp150,00 tentulah tidak realistik. Benar. Namun yang dimaksud bukan harga sebatang pohon (lebih-lebih lagi, bukanlah harha sekian ratus atau seribu batang pohon). Hal yang sebenarnya dimaksud adalah harga sebagian (Mungkin hanya secuwil) dari sebatang pohon, yang nantinya akan menjadi kertas bakal buku tulis yang sedang kita baca ini. Sumber: Adaptasi dari Roger N. Waud, Anthony Hocking, Philip Maxwell and Josef Bonnici, Economics, Australia edition, hlm. 114. Diterjemahkan oleh penulis (Rosyidi, 2009)

2. Metode Pendapatan (Income aproach) Metode menghitung pendapatan nasional: tambahan 2. Metode Pendapatan (Income aproach) Menjumlahkan semua pendapatan yang diperoleh semua pelaku ekonomi dalam suatu masyarakat atau negara pada periode tertentu Pendapatan berupa  sewa, bunga, upah, keuntungan dsb --. National Income Contoh perhitungan pendapatan nasional Kompensasi kepada pegawai …………. 1.559 Bunga dan sewa …………………….. 221 Laba perusahaan ……………………. 182 Pendapatan dari kekayaan …………… 186 2.148 Cara ini menghasilkan gross national income atau GNI.

Unsur-unsur GNP tambahan Wages and salaries (upah dan gaji), merupakan balas jasa untuk faktor produksi tenaga kerja. Interest (bunga), merupakan balas jasa untuk faktor produksi modal. Bunga uang itu diterimakan kepada para pemilik modalnya. Substitusi dari bunga adalah bagi hasil (profit sharing) agar tidak terjerumus kedalam bunga (=riba) yang tidak halal. Seperti bank konvesional di Indonesia hampir semua membuka bank syariah, karena substitusi dari bunga adalah bagi hasil Rent (sewa), adalah balas jasa untuk faktor produksi untuk sumberdaya alam. Sebagaimana bunga dan bagi hasil diatas, sewa ini pun diterimakan kepada para pemiliknya. Profit atau laba adalah unsur pendapatan yang keempat. Dalam pernitungan GNI, laba perusahaan dibagi dua yaitu (1) profit of unincorporated firms (laba perusahaan bukan perseroan) dan (2) laba perusahaan perseroan, atau corporate profit, dibagi 3 lagi (dividen, pajak laba perusahaan, dan laba tidak dibagikan)

Pembagian laba dan kedudukan didalam GNP tambahan Pembagian laba dan kedudukan didalam GNP Profit (laba) Uncorporated profit(laba perusahaan bukan perseroan) Corporated profit (laba perusahaan perseroan) Undistributed profit (laba tak dibagikan) Corporate profit tax (pajak laba perusahaan) Dividen (dividen)=laba yg dibagikan Gambar 3.4. Pembagian laba dan kedudukan didalam GNP. Sumber : Rosyidi, 2009 Ket : Karena ada dua macam perusahaan, laba pun ada duapula, yakni laba perusahaan bukan perseroan dan laba perusahaan perseroan. Laba perseroan itu dibagi menjadi tiga bagian, yakni sebagian dibagikan kepada pemegang saham sebagian dividen, sebagian lagi dibayarkan kepada pemerintah sebagai pajak, dan yang terakhir dikembalikan ke dalam perusahaan.

3. Metode Pengeluaran (Expenditure Approach) Metode menghitung pendapatan nasional: tambahan 3. Metode Pengeluaran (Expenditure Approach) Menjumlahkan seluruh pengeluaran sektor ekonomi (sektor rumah tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintah dan sektor luar negeri) pada suatu masyarakat atau negara pada periode tertentu  Produksi National Bruto (Gross National Product = GNP) Contoh : Pengeluaran Konsumsi (oleh sektor RTK) ………..… 1.667 Investasi (oleh sektor perusahaan) ……………………..402 Pengeluaran pemerintah (oleh sektor Pemerintah) …. 538 Ekspor netto (oleh sektor luar negeri).……………. 25 2.632 Keterangan: Pengeluaran konsumsi (sektor RTK), Investasi (sektor perusahaan), pengeluaran pemerintah (G), ekspor netto (X-M) Cara ini menghasilkan gross national expenditure atau GNE.

KONSEP PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL tambahan KONSEP PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL 1. KONSEP KEWILAYAHAN  menghitung besarnya nilai produksi barang dan jasa yg dihasilkan oleh seluruh penduduk yg ada di wilayah tsb, baik kegiatan produksi oleh warga negara sendiri ataupun warga negara asing (produksi WNI+WNA) yang ada di Indonesia  Gross Domestic Product (GDP) 2. KONSEP KEWARGA NEGARAAN  menghitung besarnya nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara sendiri baik di dalam negeri maupun di luar negeri (WNI DN + WNI LN)  Gross National Product (GNP)

Pencipta Kerja Kewirausahaan menggeser prilaku “mencari kerja” kepada prilaku “pencipta kerja” Sehingga unsur kreativitas dan inovasi sangat menentukan Inovasi dapat pula berdasarkan keahlian dasar yang sudah dimiliki

3 Tahap Perilaku Inovatif Tahap 1: Perilaku Inovasi dimulai dari pengenalan masalah dan penghimpunan ide atau solusi, dapat berupa sesuatu yang baru atau merupakan adaptasi dari situasi yang lain

Tahap 2: Berusaha mencari dukungan untuk ide tersebut dan mencoba membangun kerjasama antar pendukung ide. Tahap 3: Menyelesaikan ide tersebut dengan membuat modul atau prototipe (bentuk dasar) inovasi dalam wujud nyata yang dapat dirasakan/ disentuh dan mengubahnya ke arah penggunaan yang produktif atau terlembagakan.

4 Tipe Wirausahawan Si Penentu: pengambil keputusan Si Penjual: mampu melakukan transaksi bisnis dengan baik Si Pengatur/pengelola: mampu mengorganisir usaha dengan baik Si Pencipta: mampu menciptakan, berinovasi dan berkreasi Zenabidin.lecture.ub.ac.id