ANALISIS VEGETASI
Analisis vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. menempatkan beberapa petak contoh untuk mewakili habitat Vegetasi Luas sampling jumlah petak contoh, cara peletakan petak contoh dan teknik analisa vegetasi yang digunakan. Karena titik berat analisa vegetasi terletak pada komposisi jenis dan jika kita tidak bisa menentukan luas petak contoh yang dianggap dapat mewakili komunitas tersebut, maka dapat menggunakan teknik Kurva Spesies Area (KSA).
Kurva Spesies Area (KSA). Luas minimum suatu petak yang dapat mewakili habitat yang akan diukur, Jumlah minimal petak ukur agar hasilnya mewakili keadaan tegakan atau panjang jalur yang mewakili jika menggunakan metode jalur. Caranya adalah dengan mendaftarkan jenis-jenis yang terdapat pada petak kecil, kemudian petak tersebut diperbesar dua kali dan jenis-jenis yang ditemukan kembali didaftarkan. Pekerjaan berhenti sampai dimana penambahan luas petak tidak menyebabkan penambahan yang berarti pada banyaknya jenis.
Luas minimun ini ditetapkan dengan dasar jika penambahan luas petak tidak menyebabkan kenaikan jumlah jenis lebih dari 5-10% (Oosting, 1958; Cain & Castro, 1959). Untuk luas petak awal tergantung surveyor, bisa menggunakan luas 1m x1m atau 2m x 2m atau 20m x 20m, karena yang penting adalah konsistensi luas petak berikutnya yang merupakan dua kali luas petak awal dan kemampuan pengerjaannya dilapangan.
Penambahan jenis pada ukuran petak 8m x 16m sudah mencapai angka dibawah 5%, maka dapat ditetapkan bahwa luas petak ukur yang dapat mewakili komunitas pada rumput tersebut adalah adalah 8m x 16m atau 0.128 ha. Luasan ini bukanlah harga mutlak bahwa luas petak ukur yang digunakan adalah 0.128 ha, tapi nilai tersebut adalah nilai minimum, artinya bisa menambah ukuran petak contoh atau bahkan memodifikasinya karena yang harus diperhatikan bahwa petak contohnya tidak kurang dari hasil KSA.
Bentuk Pertambahan Petak Kurva Spesies Area
Contoh untuk memudahkan pekerjaan dilapangan, sebaiknya ukuran petak tersebut berbentuk persegi, sehingga petak hasil KSA tersebut dapat diubah menjadi ukuran 12m x12m.
Menentukan Jumlah Sampling/Petak luas kawasan : 10 ha, ukuran petak contoh yang ditentukan 12m x 12m dan intensitas sampling (IS) 5% (artinya, hanya akan mengukur 5% dari luas total 10 ha). Maka jumlah petak contoh yang harus digunakan adalah : Diketahui : N = 10 ha IS = 5% = 5% x 10ha = 0.5 ha LPC = 12m x12m = 0.0144 ha Ditanya : Jumlah petak contoh (n) ? Jawab : n = 0.5 ha / 0.0144 ha n = 34.72 n = 35 petak
Acak (Random Sampling) Sistematik (systematic sampling) Cara Peletakan Sampling Acak (Random Sampling) Sistematik (systematic sampling) jika vegetasi homogen, misalnya hutan tanaman atau padang rumput (bebas menempatkan petak contoh dimana saja, karena peluang menemukan jenis bebeda tiap petak contoh relatif kecil). penelitian dianjurkan untuk menggunakan sistematik sampling, lebih mudah dalam pelaksanaannya dan data yang dihasilkan dapat bersifat representative
Parameter vegetasi yang diukur dilapangan secara langsung Nama jenis (lokal atau botanis) Jumlah individu setiap jenis untuk menghitung kerapatan Penutupan tajuk untuk mengetahui persentase penutupan vegetasi terhadap lahan Diameter batang untuk mengetahui luas bidang dasar dan berguna untuk menghitung volume pohon. Tinggi pohon, baik tinggi total (TT) maupun tinggi bebas cabang (TBC), penting untuk mengetahui stratifikasi dan bersama diameter batang dapat diketahui ditaksir ukuran volume pohon.
Indeks Nilai Penting Untuk menetapkan dominasi suatu jenis terhadap jenis lainnya atau dengan kata lain nilai penting menggambarkan kedudukan ekologis suatu jenis dalam komunitas. Indeks Nilai Penting dihitung berdasarkan penjumlahan nilai Kerapatan Relatif (KR), Frekuensi Relatif (FR) dan Dominansi Relatif (DR)
No Nama Spesies Jumlah Spesies Jml Indv tiap plot K Kr (%) F Fr (%) NP rangking 1 2 dst 0,1 3/7 -- Total 10 7,8