ANALISIS VEGETASI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
CECEP KUSMANA FAKULTAS KEHUTANAN IPB
Advertisements

DALAM EKOLOGI TUMBUHAN
POPULASI DAN SAMPEL ANANDA RIZVIETHA A
POPULASI dan SAMPEL Rancangan Pengambilan Sampel (Sampling design) Pada dasarnya terdiri dari 2 unsur : 1. Populasi yang akan diambil sampelnya.
SPP adalah langkah awal dalam pemuliaan pohon. Faktor genetik
CARA MEMPELAJARI VEGETASI HUTAN
POPULASI DAN SAMPEL.
SAMPLING DAN DISTRIBUSI SAMPLING
MAURIA MALIK, Evaluasi Komposisi dan Struktur Vegetasi Mangrove di Kawasan Pesisir Kecamatan Tugu Kota Semarang.
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
MG-7 ANALISIS MARJINAL PEMANENAN KAYU
BERBAGAI KERAGAAN PRODUKTIVITAS PRIMER
Kriteria dan Indikator Tutupan Lahan (Tumbuhan) pada Agroekosystem
1 SAMPLING ACAK STRATIFIKASI. 2 Populasi berukuran N dikelompokkan menjadi L strata : Sampel berukuran n dan setiap strata akan terpilih subsample berukuran.
LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI
Random Sampling (lanjutan)
TEKNIK SILVIKULTUR Oleh : Suryo Hardiwinoto, dkk Laboratorium Silvikultur & Agroforestry Fakultas Kehutanan UGM, YOGYAKARTA.
Bab 5 Distribusi Sampling
Pengukuran Parameter Pohon: Inventarisasi Tegakan
Pertanyaan minggu ini Apa beda populasi dengan sampel?
BIO STATISTIKA JURUSAN BIOLOGI
Sampel Bahan Uji Laboratorium
STATISTIKA Pertemuan 5: Distribusi Peluang Normal Dosen Pengampu MK:
PENGANTAR SILVIKULTUR
KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN
TOLERANSI POHON.
Materi 11 METODE DAN DISTRIBUSI SAMPLING
PENGENALAN RANCANGAN PERCOBAAN (EXPERIMENTAL Design)
STATISTIKA UNTUK TEKNIK SIPIL.
POPULASI DAN SAMPEL.
SAMPLING.
MG-7 ANALISIS MARJINAL PEMANENAN KAYU
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENYAJIAN DATA
Pengambilan Sampel Probabilitas
PENGENALAN RANCANGAN PERCOBAAN (EXPERIMENTAL Design)
Latihan Biostatistik Deskriptif “Konsep Sampling”
PEMULIAAN POHON HUTAN IV. Produksi Benih dan Kebun Benih
Oleh: Sucipto Hariyanto
Pengendalian Sedimen dan Erosi
Materi ajar Populasi dan Sampel : 1. Probability Sampling
KESIMPULAN DAN SARAN Pada rehabilitasi gambut terbakar > 2 tahun dengan blocking kanal telah tumbuh hutan sekunder bekas terbakar dengan komposisi jenis.
ANALISA KESAMAAN JENIS
Konsep Populasi dan Komunitas
PRINSIP – PRINSIP PENGELOLAAN PADANG PENGGEMBALAAN.
SEKOLAH TINGGI ILMU KEHUTANAN YAYASAN TEUKU CHIK PANTE KULU 2014
PENGENALAN RANCANGAN PERCOBAAN (EXPERIMENTAL Design)
Pengantar statistika sosial
PEMBUATAN KLEM UNTUK TEBANGAN E (PENJARANGAN)
METODA PENELITIAN Petak contoh pengamatan (PCP) berbentuk persegi panjang dengan ukuran 50 m x 50 m (0.25 ha) yang ditempatkan secara acak pada setiap.
EKOLOGI PERTANIAN KELOMPOK Q1.
III. KERUGIAN AKIBAT PENYAKIT
PEMILIHAN SAMPEL.
Taksiran Ukuran Sampel (Untuk Proporsi)
PENDAHULUAN Sri Mulyati.
PRINSIP – PRINSIP PENGELOLAAN PADANG PENGGEMBALAAN.
DOMINANSI TUMBUHAN JURUSAN BIOLOGI
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
Thresya Febrianti, M. Epid
PEMULIAAN POHON HUTAN III. Seleksi Pohon Plus
Bab 5 Distribusi Sampling
HUTAN NORMAL Pengertian Hutan normal untuk hutan seumur
BIOMA, KOMUNITAS DAN VEGETASI
Hasil hutan di lokasi penelitian
STATISTIKA UNTUK TEKNIK SIPIL.
Pengambilan Contoh Tanah
SPP adalah langkah awal dalam pemuliaan pohon. Faktor genetik
KORELASI ANTARA KOMPONEN HASIL DENGAN HASIL PADA POPULASI F6 TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.)
Distribusi Sampling Menik Dwi Kurniatie, S.Si., M.Biotech.
Dampak Perubahan Iklim Bagi Ekosistem Mangrove di Indonesia Muhammad Imran Amin Direktur Mangrove Ecosystem Restoration Alliance Yayasan Konservasi Alam.
KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SUB DAS ALO TERHADAP PERILAKU PEMANFAATAN FISIK LAHAN Risman Jaya, S.Pd., M.Si.
Transcript presentasi:

ANALISIS VEGETASI

Analisis vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. menempatkan beberapa petak contoh untuk mewakili habitat Vegetasi Luas sampling jumlah petak contoh, cara peletakan petak contoh dan teknik analisa vegetasi yang digunakan. Karena titik berat analisa vegetasi terletak pada komposisi jenis dan jika kita tidak bisa menentukan luas petak contoh yang dianggap dapat mewakili komunitas tersebut, maka dapat menggunakan teknik Kurva Spesies Area (KSA).

Kurva Spesies Area (KSA). Luas minimum suatu petak yang dapat mewakili habitat yang akan diukur, Jumlah minimal petak ukur agar hasilnya mewakili keadaan tegakan atau panjang jalur yang mewakili jika menggunakan metode jalur. Caranya adalah dengan mendaftarkan jenis-jenis yang terdapat pada petak kecil, kemudian petak tersebut diperbesar dua kali dan jenis-jenis yang ditemukan kembali didaftarkan. Pekerjaan berhenti sampai dimana penambahan luas petak tidak menyebabkan penambahan yang berarti pada banyaknya jenis.

Luas minimun ini ditetapkan dengan dasar jika penambahan luas petak tidak menyebabkan kenaikan jumlah jenis lebih dari 5-10% (Oosting, 1958; Cain & Castro, 1959). Untuk luas petak awal tergantung surveyor, bisa menggunakan luas 1m x1m atau 2m x 2m atau 20m x 20m, karena yang penting adalah konsistensi luas petak berikutnya yang merupakan dua kali luas petak awal dan kemampuan pengerjaannya dilapangan.

Penambahan jenis pada ukuran petak 8m x 16m sudah mencapai angka dibawah 5%, maka dapat ditetapkan bahwa luas petak ukur yang dapat mewakili komunitas pada rumput tersebut adalah adalah 8m x 16m atau 0.128 ha. Luasan ini bukanlah harga mutlak bahwa luas petak ukur yang digunakan adalah 0.128 ha, tapi nilai tersebut adalah nilai minimum, artinya bisa menambah ukuran petak contoh atau bahkan memodifikasinya karena yang harus diperhatikan bahwa petak contohnya tidak kurang dari hasil KSA.

Bentuk Pertambahan Petak Kurva Spesies Area

Contoh untuk memudahkan pekerjaan dilapangan, sebaiknya ukuran petak tersebut berbentuk persegi, sehingga petak hasil KSA tersebut dapat diubah menjadi ukuran 12m x12m.

Menentukan Jumlah Sampling/Petak luas kawasan : 10 ha, ukuran petak contoh yang ditentukan 12m x 12m dan intensitas sampling (IS) 5% (artinya, hanya akan mengukur 5% dari luas total 10 ha). Maka jumlah petak contoh yang harus digunakan adalah : Diketahui : N = 10 ha IS = 5% = 5% x 10ha = 0.5 ha LPC = 12m x12m = 0.0144 ha Ditanya : Jumlah petak contoh (n) ? Jawab : n = 0.5 ha / 0.0144 ha n = 34.72 n = 35 petak

Acak (Random Sampling) Sistematik (systematic sampling) Cara Peletakan Sampling Acak (Random Sampling) Sistematik (systematic sampling) jika vegetasi homogen, misalnya hutan tanaman atau padang rumput (bebas menempatkan petak contoh dimana saja, karena peluang menemukan jenis bebeda tiap petak contoh relatif kecil). penelitian dianjurkan untuk menggunakan sistematik sampling, lebih mudah dalam pelaksanaannya dan data yang dihasilkan dapat bersifat representative

Parameter vegetasi yang diukur dilapangan secara langsung Nama jenis (lokal atau botanis) Jumlah individu setiap jenis untuk menghitung kerapatan Penutupan tajuk untuk mengetahui persentase penutupan vegetasi terhadap lahan Diameter batang untuk mengetahui luas bidang dasar dan berguna untuk menghitung volume pohon. Tinggi pohon, baik tinggi total (TT) maupun tinggi bebas cabang (TBC), penting untuk mengetahui stratifikasi dan bersama diameter batang dapat diketahui ditaksir ukuran volume pohon.

Indeks Nilai Penting Untuk menetapkan dominasi suatu jenis terhadap jenis lainnya atau dengan kata lain nilai penting menggambarkan kedudukan ekologis suatu jenis dalam komunitas. Indeks Nilai Penting dihitung berdasarkan penjumlahan nilai Kerapatan Relatif (KR), Frekuensi Relatif (FR) dan Dominansi Relatif (DR)

No Nama Spesies Jumlah Spesies Jml Indv tiap plot K Kr (%) F Fr (%) NP rangking 1 2 dst 0,1 3/7 -- Total 10 7,8