DR. FARAH m. RIDWAN, SP.PD (promosi kesehatan 24 mei 2017) Sindrom nefrotik DR. FARAH m. RIDWAN, SP.PD (promosi kesehatan 24 mei 2017)
Apa itu sindrom nefrotik? Sindrom nefrotik adalah kumpulan gejala yang ditandai dengan proteinuria atau terdapatnya protein dalam air seni (lebih dari 3,5 gram per hari), kadar protein darah yang rendah, kadar kolesterol tinggi, trigliserida tinggi, dan adanya pembengkakan, terutama di sekitar mata, kaki, dan tangan. Seseorang dengan sindrom nefrotik akan kelihatan menjadi lebih gemuk dengan berat badan meningkat, yang sebenarnya disebabkan karena peningkatan cairan tubuh
Penyebab Sindrom Nefrotik Pada kondisi normal, urine biasanya tidak mengandung protein. Glomeruli atau sekelompok pembuluh darah dalam ginjal akan menyaring darah dan memisahkan zat yang dibutuhkan tubuh dari zat-zat buangan lain yang harus dibuang dari tubuh. Tetapi jika terjadi kerusakan atau ‘kebocoran’ pada glomeruli, tubuh akan kehilangan fungsi penyaringan tersebut, sehingga protein-protein yang seharusnya tersaring menjadi ikut keluar bersama urine.Kerusakan pada glomeruli inilah yang merupakan penyebab utama sindrom nefrotik. Nefropati diabetik
Gejala Penumpukan cairan atau edema. Berkurangnya kadar protein dalam darah akan memperlambat aliran air dari jaringan tubuh untuk masuk ke pembuluh darah. Akibatnya, air akan menumpuk di jaringan tubuh dan menyebabkan pembengkakan, terutama di sekitar mata, pergelangan kaki, dan kaki. Penumpukan ini juga dapat memicu kenaikan berat badan.
Gejala Rentan terkena infeksi. Antibodi merupakan salah satu jenis protein dalam darah yang berfungsi untuk melawan infeksi. Apabila jumlah protein dalam darah menurun, antibodi juga akan berkurang jumlahnya sehingga penderitanya akan lebih rentan untuk mengalami infeksi. Pembekuan darah. Protein-protein penting yang berfungsi untuk mencegah gumpalan darah juga akan ikut terbuang melalui urine pada penderita sindrom nefrotik. Akibatnya, risiko untuk terjadinya kondisi serius akibat pembekuan darah pun akan meningkat. Tekanan darah tinggi. Ginjal merupakan salah satu organ penting yang berfungsi untuk mengatur tekanan darah dalam tubuh. Gangguan pada ginjal akan berisiko untuk meningkatkan tekanan darah seseorang. Selain itu, perubahan keseimbangan protein dalam darah juga turut memicu terjadinya tekanan darah tinggi
Pemeriksaan penunjang Tes urine. Kadar protein yang tinggi dalam urine mengindikasikan sindrom nefrotik. Tes ini menggunakan sebuah alat yang dinamakan Anda biasanya diminta untuk memberikan sampel-sampel urine selama 24 jam untuk memastikan diagnosis. Penderita sindrom nefrotik umumnya akan menunjukkan kadar protein yang tinggi dalam urine. Tes darah. Umumnya, penderita sindrom nefrotik akan memiliki kadar albumin yang rendah dalam darah. Tes darah juga digunakan untuk mengevaluasi fungsi ginjal. Biopsi ginjal. Prosedur ini digunakan untuk mengambil sampel jaringan pada ginjal yang kemudian akan diperiksa di laboratorium.
Pengobatan Sindrom Nefrotik Diuretik yang berfungsi untuk membuang cairan yang berlebihan dari dalam tubuh melalui urine. Obat antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Obat antikoagulan yang digunakan untuk menurunkan risiko penggumpalan darah. Steroid untuk menangani peradangan atau glomerulonefritis perubahan minimal. Imunosupresan yang digunakan untuk mengurangi inflamasi dan menekan respons abnormal dari sistem kekebalan tubuh. Penisilin untuk menekan risiko infeksi dalam tubuh.
Komplikasi Sindrom Nefrotik Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah. Anemia. Kekurangan gizi, misalnya defisiensi vitamin D dan kalsium. Gagal ginjal kronis. Hipertensi
Apakah sindrom nefrotik dapat disembuhkan ?
terimakasih