DIAGRAM HISTOGRAM
Kelompok 1 1.DESSY DWI CAHYANI 2. MARYAM SEYASKI FITRIA 3. RAHMAIDA SARI
HISTOGRAM PENGERTIAN Dikenal juga sebagai grafik distribusi frekuensi, salah satu jenis grafik batang yang digunakan untuk menganalisa mutu dari sekelompok data (hasil produksi), dengan menampilkan nilai tengah sebagai standar mutu produk dan distribusi atau penyebaran datanya. Pada histogram, meski sekelompok data memiliki standar mutu yang sama, tetapi bila penyebaran data semakin melebar ke kiri atau ke kanan, maka dapat dikatakan bahwa mutu hasil produksi pada kelompok tersebut kurang bermutu, sebaliknya, semakin sempit sebaran data pada kiri dan kanan nilai tengah, maka hasil produksi dapat dikatakan lebih bermutu, karena mendekati spect yang telah ditetapkan.
HISTOGRAM TIPE-TIPE 1.Seragam: Memberikan sangat sedikit perbedaan frekuensi data 2.Bimodal: Memiliki dua puncak 3.Curam: Menunjukkan bahwa data banyak terletak di salah satu sisi 4.Acak: Distribusi data tidak mengikuti pola apapun 5.Normal: Harga rata rata histogram terletak di tengah range data
HISTOGRAM TIPE-TIPE seragam bimodal curam kanancuram kiri acak normal
HISTOGRAM KEGUNAAN 1. Memantau spesifikasi mutu produksi. 2. Memprediksi kondisi pengendalian proses. 3. Memantau pengembangan produk, alat, dan teknologi produksi. 4. Mengetahui penyebaran (distribusi) data. 5. Mempermudah dalam menganalisa dan mendapatkan kesimpulan data.
Melalui gambar Histogram yang ditampilkan, akan dapat diprediksi hal-hal sebagai berikut : Bila bentuk Histogram pada sisi kiri dan kanan dari kelas yang tertinggi berbentuk simetri, maka dapat diprediksi bahwa proses berjalan konsisten, artinya seluruh faktor-faktor dalam proses memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. Bila Histogram berbentuk sisir, kemungkinan yang terjadi adalah ketidak-tepatan dalam pengukuran atau pembulatan nilai data, sehingga berpengaruh pada penetapan batas- batas kelas. Bila sebaran data melampaui batas-batas spesifikasi, maka dapat dikatakan bahwa ada bagian dari hasil produk yang tidak memenuhi spesifikasi mutu. Tetapi sebaliknya, bila sebaran data ternyata berada di dalam batas-batas spesifikasi, maka hasil produk sudah memenuhi spesifikasi mutu yang ditetapkan.
HISTOGRAM LANGKAH PEMBUATAN 1. Mengumpulkan data yang akan diolah (min. 50 buah data) 2. Mencatat nilai terbesar (X L ) dan nilai terkecil (X S ) dari kelompok 3. Mencatat nilai terbesar dan terkecil secara keseluruhan 4. Menghitung selisih (range) bilangan terbesar dan bilangan terkecil 5. Menghitung jumlah kelas dari data dengan rumus : 6. Menghitung panjang kelas (C) dengan rumus : 7. Menentukan batas bawah kelas pertama dengan rumus = 8. Menentukan range kelas pertama dengan cara menjumlahkan batas bawah kelas pertama dengan range kelas, begitu seterusnya hingga kelas ke – (K)
HISTOGRAM (LANJUTAN) LANGKAH PEMBUATAN 9. Memasukkan data tersebut kedalam kelasnya masing-masing sehingga didapatkan frekuensi data untuk tiap-tiap kelas 10. Menentukan nilai U sebagai koefisien letak dari data. Titik U = 0 merupakan kelas yang menjadi titik tengah rata-rata hitung, dan selanjutnya Harga U untuk kelas yang lebih kecil, -1, -2, -3, dan seterusnya 11. Melengkapi tiap-tiap kolom tabel dengan (F i x U i ) dan (F i x U i ) 2 dan total (sigma) dari tiap kolom tabel untuk mempermudah mendapatkan
HISTOGRAM (LANJUTAN) LANGKAH PEMBUATAN 9. Menentukan nilai SD dengan rumus : 10. Menentukan sistem pengendaliannya, (SP) dengan rumus : 13. Menggambarkan histogramnya dengan frekuensi sebagai sumbu vertikal, dan kelas-kelas data sebagai sumbu horizontalnya.
HISTOGRAM CONTOH
Nomor KelasKelas IntervalXiFrekuensiUiFi.UiFi(Ui) Jumlah
Rata-Rata Hitung Standar Deviasi
Standar Pengendali