Kelompok 3 : Ranugrah Pamula Priyoga Resty Rika Primeswari Rizky Rendyana Firmansyah Ronny Hendratmoko Saktya Dewanta

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DRAINASE JALAN RAYA.
Advertisements

NORMA STANDAR PEDOMAN MANUAL
TRANSPORTASI PERKOTAAN
PERSIMPANGAN BERSINYAL
Cara Perencanaan Langsung (Direct Design Method)
PEJALAN KAKI Adhi Muhtadi.
2. Latar Belakang Permasalahan.
ABSTRAK Pola pergerakan dalam sistem transportasi sering dijelaskan sebagai arus pergerakan (kendaraan, penumpang dan barang) yang bergerak dari zona asal.
MANUAL KAPASITAS JALAN INDONESIA’97
7 Oleh Ir. Nunung Widyaningsih,Pg.Dip.(Eng)
Klasifikasi Jalan Jalan umum dikelompokan berdasarkan (ada 5)
Klasifikasi Jalan Menurut Wewenang Pembinaan
BAB II PENAMPANG MELINTANG JALAN
PERSIMPANGAN BERSINYAL
Detail A Detail B Variant I Variant I Variant II Variant II.
PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA
ANALISIS KAPASITAS & ANALISIS TINGKAT PELAYANAN
1.1 Perkembangan Teknologi Jalan Raya
PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA
MANUAL KAPASITAS JALAN INDONESIA (MKJI)
Sartika Nisumanti, ST.,MT
RANCANGAN SIRKULASI DAN PARKIR
REKAYASA TRANSPORTASI
Teknologi Dan Rekayasa
KLASIFIKASI JALAN Klasifikasi jalan menurut fungsinya dapat digolongkan menjadi: Jalan Arteri, yaitu jalan yang melayani angkutan jarak jauh dengan kecepatan.
KAJIAN RUAS JALAN LUAR KOTA
1. Seorang pedagang menjual barangnya sebesar Rp ,00
Pertemuan 10 Drainase Jalan Raya
MARKING (TANDA-TANDA VISUIL) Dwi sri Wiyanti.
GEODESI GEOMETRI I Bidang Referensi Bola Bumi.
REKAYASA TRANSPORTASI
GEOMETRI DALAM BIDANG Pertemuan 14.
JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JAYABAYA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Teknologi Dan Rekayasa
REKAYASA JALAN RAYA I TKS 232 (2 SKS) Dosen : Weka Indra Dharmawan, ST
REKAYASA TRANSPORTASI
PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN
PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA
PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA
ANALISIS SIMPANG BERSINYAL MKJI 1997 Pertemuan 10
Assalamu’alaikum Wr. Wb
PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
ANALISIS KAPASITAS & ANALISIS TINGKAT PELAYANAN
GEOMETRI BIDANG DATAR oleh: Elis muslimah
KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN JALAN Pertemuan 5
PARAMETER PERENCANAAN
Ryan tofik FTSP/TEKNIK SIPIL
BAHAN KULIAH HKM LALIN OLEH : AIRI SAFRIJAL RAMBU-RAMBU DAN
Rekayasa Lalu Lintas 2 SKS - Semester VI RAMBU-RAMBU LALU LINTAS
TUGAS PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA
KENDALI KETINGGIAN BANGUNAN DAN PEMUNDURAN BANGUNAN
Optik Geometri Pemantulan.
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
DRAINASE JALAN RAYA.
Desain dan Pengendalian Persimpangan
Sifat & Unsur Bangun Datar
DASAR – DASAR PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
Konsep Dasar dan Parameter Geometrik Jalan Raya Perencanaan geometrik merupakan bagian dari suatu perencanaan konstruksi jalan, yang meliputi rancangan.
Manajemen Pejalan Kaki
DRAINASE PERMUKIMAN DAN JALAN RAYA
NAMA KELOMPOK : 1. ADRIANNE AGNESTE DK DESI PURNAMASARI KELAS: 3B KEAIRAN.
Teknik Pengukuran dan Perhitungan Pada Pemetaan
Perhitungan Pada Pekerjaan Survey Teknik Sipil
Oleh: Ikhwanuddin, MT & TIM
K O N S T R U K S I J A L A N D A N J E M B A T A N JENIS BAHAN PEKERASAN JALAN KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN KLASIFIKASI JALAN Pendidikan Teknik Sipil.
PENERANGAN JALAN UMUM. TUJUAN PEMBELAJARAN 1.Siswa dapat menjelaskan konsep dasar penerangan jalan umum. 2.Setelah melihat bahan tayang ini, siswa dapat.
MANUAL KAPASITAS JALAN INDONESIA (MKJI). LATAR BELAKANG  Meningkatnya kemacetan jalan dalam dan luar kota karena bertambahnya volume kendaraan.  Terbatasnya.
Transcript presentasi:

Kelompok 3 : Ranugrah Pamula Priyoga Resty Rika Primeswari Rizky Rendyana Firmansyah Ronny Hendratmoko Saktya Dewanta Tri Suseno Suwandi MEDIAN JALAN

Definisi Median Jalan Menurut Pedoman Konstruksi dan Bangunan Perencanaan Median Jalan Departemen Permukiman dan Prasaranan Wilayah  merupakan suatu bagian tengah badan jalan yang secara fisik memisahkan arus lalu lintas yang berlawanan arah; median jalan (pemisah tengah) dapat berbentuk median yang ditinggikan (raised), median yang diturunkan (depressed), atau median rata (flush).

Fungsi Median Jalan  Memisahkan dua aliran lalu lintas yang berlawanan arah  Untuk menghalangi lalu lintas belok kanan  Lapak tunggu bagi penyebrangan jalan  Penempatan fasilitas untuk mengurangi silau dari sinar lampu kendaraan dari arah berlawanan  Penempatan fasilitas pendukung jalan  Cadangan lajur (jika cukup luas)  Tempat prasarana kerja sementara  Dimanfaatkan sebagai jalur hijau

Kriteria Median Jalan Median jalan dapat digunakan jika : 1) Jalan bertipe minimal empat lajur dua arah (4-2/UD) 2) Volume lalu lintas dan tingkat kecelakaan tinggi 3) Diperlukan untuk penempatan fasilitas pendukung lalu lintas

3 Tipe Median Jalan 1) Median datar Median yang dibatasi oleh dua buah marka membujur garis utuh, jarak dua buah marka membujur garis utuh bisa dikatagorikan sebagai median jika jarak tersebut > 18 cm, di dalamnya dilengkapi marka serong. Gambar 1 Median Datar

3 Tipe Median Jalan 2) Median yang ditinggikan Median yang dibuat lebih tinggi dari permukaan jalan. Pada sisi luar median harus dilengkapi dengan kereb. Median yang ditinggikan harus mengikuti ketentuan sebagai berikut : a) median yang ditinggikan dipasang apabila lebar lahan yang tersedia untuk penempatan median kurang dari 5,0 meter. Gambar 2 Median yang ditinggikan b)tinggi median dari permukaan jalan adalah antara 18 cm dan 25 cm. Detail potongan dan penempatan median yang ditinggikan dalam potongan melintang jalan dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3.

3 Tipe Median Jalan c) Spesifikasi kereb yang dipasang harus mengikuti SNI Sudut bagian muka permukaan kereb tidak boleh tajam. Detail potongan kereb dapat dilihat pada Gambar 3 dan Gambar 4. Gambar 3 Sisi luar median yang dilengkapi kereb Gambar 4 Penampang melintang kereb

3 Tipe Median Jalan 3) Median yang diturunkan Median yang dibuat lebih rendah dari permukaan jalur lalu lintas. Pemasangan median ini mengikuti ketentuan sebagai berikut : a) median yang diturunkan dipasang apabila lebar lahan yang disediakan untuk median lebih atau sama dengan 5.0 meter; b) kemiringan permukaan median antara 6 – 15 %, dimulai dari sisi luar ke tengah- tengah median dan secara fisik berbentuk cekungan, seperti terlihat pada Gambar 5. Gambar 5 Median yang diturunkan c)permukaan median tidak diperkeras dan dapat diberi material yang mampu meredam laju kecepatan kendaraan yang lepas kendali.

Lebar Median Jalan Lebar median dihitung dari antara kedua marka membujur garis utuh termasuk lebar marka tersebut, lihat Gambar 2 dan Gambar 5. Minimum lebar median ditetapkan berdasarkan ada tidaknya bukaan yang direncanakan pada median tersebut, seperti diuraikan pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Lebar Median Jalan Tabel 2 Lebar minimum untuk median dengan bukaan (tipe ditinggikan/diturunkan) Tabel 1 Lebar minimum untuk median tanpa bukaan (tipe ditinggikan)

Bukaan Median Jalan Bukaan median harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1) median dilengkapi dengan bukaan sesuai dengan Tabel 2, khusus untuk arteri antar kota mengikuti tipikal Gambar A-2 dan A-3;

Bukaan Median Jalan

2) median dengan lebar kurang dari ketentuan Tabel 2 dapat dilengkapi dengan bukaan, apabila dilakukan pelebaran setempat untuk mencapai ketentuan Tabel 2 pada daerah pendekat bukaan dapat dibuat seperti terlihat pada Gambar 6. Gambar 6 Median pada daerah pendekat bukaan

Bukaan Median Jalan 3) bukaan sebaiknya dilengkapi lajur tunggu bagi kendaraan yang akan melakukan putaran balik arah (lihat Gambar 8). Bukaan median harus dilengkapi prasarana pendukung pengaturan lalu lintas seperti marka dan rambu; Gambar 8 Lajur tunggu pada bukaan

Bukaan Median Jalan 4) jarak bukaan (d1) dan lebar bukaan (d2) diatur sebagaimana dalam Tabel 3; jarak bukaan dimulai dari titik tengah lebar bukaan sampai titik tengah lebar bukaan berikutnya tanpa melihat arah lalu lintas di bukaan, sesuai Gambar 7. Gambar 7 Jarak bukaan Tabel 3 Jarak minimum antara bukaan dan lebar bukaan

Ujung Median Jalan Ujung median adalah bagian awal dan akhir median tidak termasuk bagian median pada bukaan. Ujung median harus mengikuti ketentuan sebagai berikut : 1) ujung median harus dilengkapi jalur tepian dan marka serong, lihat Gambar 9. 2) bentuk median yang berakhir di persimpangan, lihat pedoman geometri persimpangan. Gambar 9 Perlengkapan tambahan pada ujung median

Median pada Tikungan Pada tikungan yang mempunyai superelevasi, median harus tetap dalam posisi datar (kedua ujung sisi median); untuk maksud tersebut disarankan sumbu putar superelevasi kedua jalur lalu lintas berada di sisi luar median dan median dapat difungsikan serta atau dilengkapi drainase.

Ruang Bebas Median Jalan Pemasangan fasilitas pendukung jalan yang dipasang pada median agar mempertimbangkan keperluan ruang bebas kendaraan sejauh > 0,60 meter, dimulai dari sisi luar kereb, lihat Gambar 10. Gambar 10 Lebar ruang bebas kendaraan

SEKIAN DARI KAMI DAN TERIMA KASIH