Cuci tangan merupakan SARAN KESEHATAN YANG PALING SEDERHANA, namun efektif untuk menangkal serangan bakteri, kuman, atau virus penyebab penyakit. Sayangnya, meski sederhana, banyak orang yang malas untuk cuci tangan.
Mengapa harus memakai sabun? Karena sabun dapat membantu menghilangkan atau membunuh kuman penyakit, dan melepaskan kotoran, lemak, atau minyak dari kulit.
Apa manfaat cuci tangan pakai sabun? Manfaat utama cuci tangan pakai sabun adalah : melindungi diri dari berbagai penyakit menular. Penyakit-penyakit tersebut antara lain Diare, Infeksi Saluran Napas Atas (ISPA), dan kecacingan, infeksi kulit, infeksi mata, dan penyakit-penyakit lain yang ditularkan lewat tangan yang tidak bersih.
Menurut UNICEF, Indonesia merupakan satu dari 15 negara dengan jumlah tertinggi kematian anak di bawah 5 tahun akibat diare dan infeksi saluran pernapasan, yaitu kasus per tahun. Berdasarkan penelitian Valerie Curtis dari London School of Hygiene & Tropical, kebiasaan mencuci tangan pakai sabun terbukti efektif menekan angka diare sekitar 47 persen. Data UNICEF pun menunjukkan, mencuci tangan pakai sabun mampu mencegah kematian sekitar 2/3 anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia.
Kapan sebaiknya kita lakukan? Cuci tangan pakai sabun dapat kita lakukan pada waktu- waktu berikut: 1.Sebelum menyiapkan makanan 2.Sebelum dan sesudah makan 3.Setelah buang air kecil dan besar 4.Setelah membuang ingus 5.Setelah membuang dan atau menangani sampah 6.Setelah bermain/memberi makan/memegang hewan 7.Setelah batuk atau bersin pada tangan kita
Bagaimana cara cuci tangan yang baik dan benar?cara cuci tangan yang baik dan benar?
Berikut adalah cara cuci tangan pakai sabun : 1.Menggosok telapak tangan secara bersamaan 2.Menggosok punggung kedua tangan 3.Jalinkan kedua telapak tangan lalu digosok- gosokkan 4.Tautkan jari-jari antara kedua telapak tangan secara berlawanan 5.Gosok ibu jari secara memutar dilanjutkan dengan daerah antara jari telunjuk dan ibu jari secara bergantian 6.Gosok ujung jari pada telapak tangan secara bergantian 7.Gosok kedua pergelangan tangan dengan arah memutar, bilas dengan air dan keringkan.
Video Cuci Tangan Pakai Sabun
Lalu, apa akibatnya jika KITA jarang cuci tangan, terutama ketika KITA baru saja beraktivitas di luaran? Berikut adalah beberapa masalah kesehatan atau penyakit yang akan mendera KITA ketika KITA malas untuk cuci tangan.
1. Mudah kena pilek Salah satu alasan utama kenapa harus rajin cuci tangan adalah untuk meminimalkan perpindahan bakteri dari benda-benda umum yang sering KITA pegang seperti kenop pintu, bel, atau mungkin dari berjabat tangan dengan orang lain yang sebelumnya terinfeksi penyakit. Jika KITA jarang cuci tangan, perpindahan virus atau bakteri ini akan memicu mudahnya untuk terkena pilek.
2. Diare Diare juga dapat disebabkan karena malasnya cuci tangan. Diare akan muncul dari perpindahan bakteri yang tak kasat mata.
3. Terinfeksi bakteri E.coli E.coli atau Escherichia Coli adalah bakteri yang menyebar dari kotoran satu orang ke orang lain. Tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet umum akan membuatmu mudah terinfeksi bakteri ini.
4. Keracunan makanan Tangan yang terkontaminasi bakteri, kuman, dan virus akan membuatmu keracunan makanan dan kemudian berakhir dengan sakit perut akut, muntah, atau diare.
5. Hepatitis A Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan karena infeksi virus yang sangat menular di hati. Gejalanya : tubuh mudah lelah, urin berwarna gelap, mual, demam, kehilangan nafsu makan, dan mata atau kulit berwarna kuning. Jarang mencuci tangan akan membuatmu berisiko tinggi untuk terkena hepatitis.
6. Penyakit cairan tubuh Cairan yang dikeluarkan tubuh mengandung banyak kuman, terutama saat kamu terinfeksi suatu penyakit. Begitu pula dengan tubuh orang lain. Saat kamu jarang cuci tangan, maka akan muncul penyakit yang berkaitan dengan cairan tubuh seperti tipus, TB atau penyakit virus Epstein-barr.
penyakit virus Epstein-barr "demam kelenjar“ Ini biasanya bermanifestasi sebagai tinggi demam, sakit tenggorokan, bengkak getah bening di leher dan kelelahan ekstrim atau kelelahan Infeksi dengan EBV umum terjadi selama masa kanak-kanak dan menyebabkan gejala sangat ringan. Namun, jika seseorang mengembangkan infeksi EBV selama pemuda atau dewasa muda, gejala demam kelenjar mungkin terlihat. Demam kelenjar menyebar melalui air liur. Ini sering menyebar melalui berciuman dan dengan demikian disebut "kissing penyakit". Penyakit juga dapat menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin dengan nya mulut terbuka. Ini rilis tetesan air liur mengandung virus ke udara. Ini dapat dihirup. Berbagi makan dan minum cangkir, gelas garpu dan sendok dan piring dengan orang yang terinfeksi juga menimbulkan risiko penularan demam kelenjar. Risiko penularan tetap selama setidaknya dua bulan setelah awalnya terinfeksi dengan EBV.
7. Impetigo Impetigo adalah infeksi menular yang biasa terjadi pada anak- anak yang jarang cuci tangan. Penyakit ini ditandai dengan kulit kemerahan yang kemudian berkembang menjadi lecet kecil.
Infeksi Tenggorokan, ini bisa terjadi kerena ketika kalian makan, kotoran yang ada di tangan kalian juga termakan dan menempel di tenggorokan. Infeksi Shigellosis, ini bisa terjadi karena kotoran pada tangan itu mengandung bakteri shigela, yang menyebabkan infeksi saluran pencernaan. Bakteri Salmonella, ini bisa terjadi karena kalian makan makanan yang tidak dicuci, biasanya hanya di lap menggunakan tisu. Akibatnya bakteri yang tidak terlihat itu menyebabkan kalian keracunan makanan.
Cuci tangan sangatlah mudah untuk dilakukan. Pastikan kamu mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun pencuci tangan yang memadai agar kamu bisa terhindar dari penyakit di atas.