Manajemen K3 dr. Elfizon Amir, SpPD, Finasim
Manajemen risiko pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi, menilai dan menyusun prioritas risiko, tujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan dampaknya. Manajemen risiko rumah sakit kegiatan berupa identifikasi dan evaluasi untuk mengurangi risiko cedera dan kerugian pada pasien, karyawan rumah sakit, pengunjung dan organisasinya sendiri
Manajemen Risiko suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan analisis insiden
kemampuan belajar dari insiden tindak lanjutnya serta implementasi solusi meminimalkan timbulnya risiko mencegah terjadinya cedera kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil
Risiko di Rumah Sakit: Risiko klinis adalah semua isu yang dapat berdampak terhadap pencapaian pelayanan pasien yang bermutu tinggi, aman dan efektif. Risiko non klinis/corporate risk adalah semua issu yang dapat berdampak terhadap tercapainya tugas pokok dan kewajiban hukum dari rumah sakit sebagai korporasi.
Pentingnya Manajemen Risiko membantu rumah sakit, pemilik dan para praktisi untuk menentukan prioritas dan perbaikan dalam pengambilan keputusan untuk mencapai keseimbangan optimal antara risiko, keuntungan dan biaya
Manfaat manajemen risiko terintegrasi untuk rumah sakit 1.Informasi yang lebih baik sekitar risiko sehingga tingkat dan sifat risiko terhadap pasien dapat dinilai dengan tepat. 2.Pembelajaran dari area risiko yang satu, dapat disebarkan di area risiko yang lain. 3.Pendekatan yang konsisten untuk identifikasi, analisis dan investigasi untuk semua risiko, yaitu menggunakan RCA. 4.Membantu RS dalam memenuhi standar-standar terkait, serta kebutuhan clinical governance. 5.Membantu perencanaan RS menghadapi ketidakpastian, penanganan dampak dari kejadian yang tidak diharapkan, dan meningkatkan keyakinan pasien dan masyarakat.
Tahapan penerapan keselamatan pasien di RS A. PERSIAPAN 1. Direktur menetapkan Kebijakan tentang KPRS 2. Direktur menetapkan Penanggung jawab KPRS 3.Pilih Champion 4. Sosialisasi (buku saku)
Tugas Komite KPRS Mengembangkan program KPRS Menyusun kebijakan dan prosedur program KPRS Melakukan : motivator, educator, konsultasi, monitoring dan evaluasi implementasi Melakukan pelatihan internal Melakukan pencatatan, pelaporan dan analisa masalah terkait IKP Pelaporan eksternal Secara berkala membuat laporan kegiatan ke pimpinan RS
TUJUH LANGKAH MENUJU KESELAMATAN PASIEN 1. BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KESELAMATAN PASIEN, Ciptakan kepemimpinan & budaya yg terbuka & adil. Ciptakan kepemimpinan & budaya yg terbuka & adil. 2. PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA, Bangunlah komitmen & fokus yang kuat & jelas tentang KP di RS Anda 3. INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN RISIKO, Kembangkan sistem & proses pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi & asesmen hal yang potensial bermasalah 4. KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN, Pastikan staf Anda agar dgn mudah dapat melaporkan kejadian / insiden, serta RS mengatur pelaporan kpd KKP-RS. 5. LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN, Kembangkan cara-cara komunikasi yg terbuka dgn pasien 6. BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KP, Dorong staf anda utk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana & mengapa kejadian itu timbul 7. CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI SISTEM KP, Gunakan informasi yang ada tentang kejadian / masalah untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan
TUJUH STANDAR KESELAMATAN PASIEN RS 1. Hak pasien 2. Mendidik pasien dan keluarga 3. Keselamatan pasien dan asuhan berkesinambungan 4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja, untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan KP 5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan KP 6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien 7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai KP
TUJUH MANFAAT PENERAPAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT MERUPAKAN TOLAK UKUR KEBERHASILAN KP DI RS 1. Budaya Safety meningkat dan berkembang (Blame-Free Culture, Reporting Culture, Learning Culture>>) 2. Komunikasi dengan pasien berkembang 3. KTD menurun, Peta KTD selalu ada dan terkini 4. Resiko Klinis menurun 5. Keluhan & Litigasi berkurang 6. Mutu pelayanan meningkat 7. Citra RS dan kepercayaan masyarakat meningkat, diikuti kepercayaan Diri yang meningkat
APA ITU BUDAYA KESELAMATAN PASIEN? Keselamatan pasien jadi mainset Keselamatan Pasien jadi orientasi Keselamtan Pasien jadi budaya Keselamatan Pasien jadi sikap
SASARAN KESELAMATAN PASIEN RS SASARAN KESELAMATAN PASIEN RS
Ketepatan identifikasi Pasien Kebijakan tentang identitas pasien Rumah sakit membuat kebijakan penulisan identitas pasien Pemakaian gelang identitas untuk pasien, foto Panduan identifikasi Kapan identifikasi harus dilakukan Bagaimana cara mengidentifikasi Dengan pertanyaan terbuka Dengan mencocokkan gelang pasien
Peningkatan komunikasi yang efektif Beberapa teknik komunikasi efektif : Komunikasi verbal Terapkan TBAK ( Tulis Baca ulang Konfirmasi) Teknik SBAR (Situation – Background - Assessment – Recommendation ) Teknik ini berlaku untuk semua petugas saat melakukan pelaporan/serah terima tugas
Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai Rumah sakit membuat daftar obat yang perlu diwaspadai Kebijakan tentang penggunaan obat yang perlu diwaspadai Penyimpanan obat yang perlu diwaspadai
Kepastian ( TEPAT 3 ) tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien operasi Sign In Time out Sign out Evaluasi kepatuhan
Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan Five moment cuci tangan 6 langkah cuci tangan Evaluasi kepatuhan cuci tangan
Pengurangan Resiko Jatuh Kebijakan internal tentang pengurangan resiko jatuh Assesment resiko jatuh (assesment untuk anak, assesment untuk dewasa, assesment untuk jiwa, assesment untuk pasien rawat jalan) Penanganan terhadap pasien yang mempunyai resiko jatuh (Pemakaian gelang, Pemberian tanda, penempatan pasien, pemasangan restrain, monitoring) Evaluasi pelaksanaan pengurangan resiko jatuh
SISTEM PELAPORAN GRADING INCIDENT
EKSTREM INVESTIGASI SEDERHANA (1 MG) INVESTIGASI KOMPREHENSIF (6 MG) MENGUMPULKAN DATA & INFORMASI MENGIDENTIFIKASI CARE MANAGEMENT PROBLEM MEMETAKAN KRONOLOGIS KEJADIAN ANALISIS INFORMASI MELAPORKAN HASIL INVESTIGASI SEDANG RENDAH TINGGI