MANAJEMEN OPERASIONAL KELOMPOK 7 o IKA HESTI (B ) o PUTRI SHOLIKHATI (B ) o PRATIWI DEVI N (B ) o LULUK FAUZANI (B ) o SITI MUZAROAH (B )
A. PENGERTIAN DAN TUJUAN PLAN LAYOUT Menurut Fred E Mayer : tata letak pabrik (Plan Layout) adalah pengorganisasian fasilitas fisik perusahaan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan perlatan, bahan, orang, dan energi. Menurut Pangestu Subagyo : layout pabrik adalah tata letak atau ruang. Artinya cara penempatan fasilitas fasilitas yang digunakan dalam pabrik. Menurut Zulian Yamid : pengaturan tata letak pabrik adalah rencana pengaturan semua fasilitas produksi guna memperlancar proses produksi yang efektif dan efisien. a. Pengertian
Menurut Sritomo Wignojosubroto : Plan Layout adalah tata cara pegaturan fasilitas fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran produksi. Menurut Indriyo Gitosudarmo : Layout merupakan pemilihan secara optimum penempatan mesin mesin, peralatan-peralatan pabrik, tempat kerja, tempat penyimpanan, dan fasilitas servis bersama-sama dengan penentuan bentuk gudang pabriknya. Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa layout fasilitas produksi merupakan penyusunan, pengaturan, dan penempatan fasilitas-fasilitas produksi untuk menciptakan suatu system yang baik dalam suatu proses produksi agar kegiatan produksi tersebut berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien.
b. Tujuan Layout a) Meningkatkan jumlah produksi Suatu tata letak faslitas pabrik secara baik akan memberikan kelancaran proses produksi dan akhirnya akan memberikan output yang lebih besar dengan biaya yang sama atau lebih sedikit, jam tenaga kerja dan jam kerja mesin lebih kecil. b) Mengurangi waktu tunggu Keseimbangan ini akan dapat mengurangi penumpukan bahan dalam proses dan waktu tunggu antara satu mesin dengan mesin yang lain. c) Mengurangi proses pemindahan bahan Untuk memindahkan bahan dalam proses produksi, sering digunakan perlatan-peralatan yang membutuhkan investasi cukup besar seperti penggandaan ban berjalan, forklift dan jenis peralatan lainnya. Dengan kata lain tata letak fasilitas pabrik yang baik akan memberikan jarak pemindahan seminimum mungkin.
d) Penghematan penggunaan ruangan Perencanaan tata letak fasilitas pabrik yang optimum akan memberikan manfaat penggunaan ruangan yang lebih efisien atau mengurangi pemborosan pemakaian ruangan. e) Mempersingkat waktu proses Dengan memperpendek jarak antara satu mesin dengan mesin yang lain atau antara satu operasi dengan operasi yang lain dan mengurangi penumpukan bahan dalam proses atau mengurangi waktu tunggu, maka waktu yang diperlukan dari bahan baku untuk berpindah dari satu operasi ke operasi lainnya akan dapat diperpendek sehingga secara total waktu proses produksi mulai dari bahan baku hingga menjadi produk akan dapat pula diperpendek.
f) Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja Pengaturan tata letak fasilitas pabrik secara baik akan dapat menciptakan suasana ruangan dan lingkungan kerja yang nyaman, aman, tertib dan rapi, sehingga kepuasan dan keselamatan kerja akan dapat lebih ditingkatkan. g) Mengurangi kesimpang-siuran Perpindahan material secara teratur dan selalu bergerak akan mengurangi kesimpangsiuran dan kemacetan dalam aktivitas penanganan bahan tata letak fasilitas pabrik yang baik akan memberikan ruangan yang cukup untuk seluruh rangkaian operasi dan proses dapat berlangsung dengan mudah dan sederhana h) Efisiensi penggunaan fasilitas Suatu tata letak fasilitas pabrik yang terencana secara baik dapat menciptakan pendayagunaan elemen produksi seperti tenaga kerja, mesin maupun peralatan yang lain secara lebih efektif dan efisien.
B. FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN a) Produk yang dihasilkan yaitu besar dan berat produk tersebut. Apabila produknya besar atau berat maka memerlukan handling yang khusus seperti fork truck atau konveyor yang dilantai sehingga memerlukan ruangan bergerak, sedangkan apabila produknya kecil dan ringan handling akan lebih mudah dan ruang bergeraknya tidak terlalu besar. b) Urutan produksi. Factor ini penting terutama bagi produk layout karena produk layout penyusunannya didasarkan pada urutan urutan produksinya. c) Kebutuhan akan ruangan yang cukup luas, dalam hal ini diperhatikan luas ruangan pabrik.
d) Peralatan atau mesin mesin itu sendiri. Apakah mesin mesinnya berat, apabila berat maka diperlukan lantai yang kokoh. e) Adanya keseimbangan kapasitas. Keseimbangan kapasitas harus diperhatikan terutama dalam produk layout, karena mesin mesin diatur menurut urutan prosesnya. f) Minimum Movement. Dengan gerak yang sedikit maka biayanya akan lebih rendah. g) Employe Area. Tempat kerja buruh di pabrik harus cukup luas sehingga tidak mengganggu keselamatan dan kesehatannya serta kelancaran produksi.
Yaitu proses pengaturan dan penempatan semua fasilitas pabrik seperti mesin dan peralatan yang memiliki karakteristik kerja yang sama atau memiliki fungsi yang sama ditempatkan pada satu departemen atau bagian. C. MACAM TIPE LAYOUT 1. Layout Proses (fungsional layout) a a b b c c
2. Layout Produk (layout garis/line layout) Adalah pengaturan tata letak fasilitas pabrik berdasarkan aliran dari produk tersebut. Mesin-mesin dan perlengkapan-perlengkapan disusun berdasarkan urutan operasi yang diperlukan bagi produk yang dibuat. A D C B
3. Layout Teknologi Kelompok Adalah pengaturan tata letak fasilitas pabrik ke dalam daerah-daerah atau kelompok mesin bagi pembuatan produk yang memerlukan pemrosesan yang sama. a a b d c c d
4. Layout Posisi Tetap Adalah pengaturan material atau komponen produk yang dibuat akan tinggal tetap pada posisinya, sedangkan fasilitas produksi akan bergerak atau berpindah menuju lokasi material atau komponen produk utama tersebut.
Adalah pintu masuk dan keluar bahan baku dan produk akhir berada pada posisi yang sama. 5. Layout Bentuk U
Yaitu kombinasi antara layout proses dan layout produk. Salah satu contoh dari layout ini adalah layout teknologi kelompok yang sudah disebutkan diatas. Yaitu dengan menggabungkan beberapa lini bentuk U dengan layout garis menjadi satu lini terpadu. 6. Layout Gabungan Garis dan Proses 7. Layout Gabungan Garis dan Bentuk U
D. LINE BALANCING (Keseimbangan Lintasan) o Line balancing merupakan metode penugasan sejumlah pekerjaan ke dalam stasiun-stasiun kerja yang saling berkaitan/berhubungan dalam suatu lintasan atau lini produksi sehingga setiap stasiun kerja memiliki waktu yang tidak melebihi waktu siklus dari stasiun kerja tersebut. o Tujuan line balancing adalah untuk memperoleh suatu arus produksi yang lancar dalam rangka memperoleh utilisasi yang tinggi atas fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan melalui penyeimbangan waktu kerja antar work station, dimana setiap elemen tugas dalam suatu kegiatan produk dikelompokkan sedemikian rupa dalam beberapa stasiun kerja yang telah ditentukan sehingga diperoleh keseimbangan waktu kerja yang baik.
o Persyaratan umum yang harus digunakan dalam suatu keseimbangan lintasan produksi adalah dengan meminimumkan waktu menganggur (idle time) dan meminimumkan pula keseimbangan waktu senggang (balance delay). o Tujuan dari lintasan produksi yang seimbang adalah sebagai berikut: 1.Menyeimbangkan beban kerja yang dialokasikan pada setiap workstation sehingga setiap workstation selesai pada waktu yang seimbang dan mencegah terjadinya bottle neck. Bottle neck adalah suatu operasi yang membatasi output dan frekuensi produksi. 2. Menjaga agar pelintasan perakitan tetap lancar. 3. Meningkatkan efisiensi atau produktifitas.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH