KB.3. ANTISIPASI ANCAMAN TERHADAP DISINTEGRASI BANGSA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MEMBANGUN KETAHANAN SOSIAL BUDAYA GUNA MENINGKATKAN KETAHANAN NASIONAL
Advertisements

BY:RINDHA WIDYANINGSIH
Apakah masyarakat itu? Kolektifitas interaksi manusia terorganisasi yang kegiatannya terarah pada sejumlah tujuan yang sama, dan berkecenderungan memberikan.
KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL
BAB 4 MASYARAKAT MULTIKULTURAL kelas XI
KEMAJEMUKAN MASYARAKAT INDONESIA
ILMU PENETAHUAN SOSIAL KELAS X11 SMK 2 JAMBI
Bab 6 Manusia, Keragaman , dan Kesederajatan
Keragaman dan Kesetaraan
PROBLEMATIK4 KEBANG$AAN
Struktur sosial masyarakat
Integrasi Nasional.
LANDASAN SOSIOLOGIS PENDIDIKAN
MENULIS BERITA SARA.
APLIKASI PENGETAHUAN SOSIOLOGI
IDENTITAS NASIONAL.
1. Sbg besar anggota masyarakat itu menyadari bhw mereka mrpk warga
Oleh Kelompok 3.   Syaiful Dimansyah  Sofiyatun Nida  Dian Nur Fadhiyah  Hairiah Fadliah  Kartika Putri Melati  Irma Choirunnisa  Riska Dwi Anggraini.
Wawasan Nusantara “Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme”
Perjuangan Menghadapi Disintegrasi Bangsa
Problem Keragaman Serta Solusinya Dalam Kehidupan Masyarakat majemuk atau masyarakat yang beragam selalu memiliki sifat-sifat dasar sebagai berikut.
KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Wawasan Kebangaan dan Nasionalisme Indonesia
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESETARAAN
DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL Disusun Oleh : Kelompok. 7
MANUSIA KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN
SELAMAT DATANG MAHASISWA BARU UNJ 2016
Akulturasi dan Relasi Interkultural (Part.1)
MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Perasaan atau ikatan batin yang kuat antarsesama anggota kelompok disebut.... Birokrasi Patriotisme Chauvinisme Konflik sosial In group feeling.
Adanya umat beragama Munculnya budaya baru
BAB IX INTEGRASI NASIONAL
Muktikulturalisme sebagai Basis Integrasi Nasional
Pengertian Negara Etimologi
MANUSIA, KERAGAMAN, DAN KESEDERAJATAN
Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
BAB V INTEGRASI NASIONAL DALAM BINGKAI BHINEKA TUNGGAL IKA
Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN
MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Materi Pembelajaran Dalam Pertemuan V
KETAHANAN NASIONAL (Manajemen Konflik)
Struktur sosial masyarakat
SMP Kelas 3 Semester 1 BAB V
STRUKTUR SOSIAL OLEH SRI SUNTARI
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN
DIFERENSIASI Hasan Bisri.
MANUSIA KERAGAMAN dan KESETARAAN.
HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK
PANCASILA NILAI KARAKTER BANGSA
Geostrategi Nasional Pengertian geostrategi:
Masyarakat Multikultural
Permasalahan dalam Keberagaman Masyarakat
Permasalahan dalam Keberagaman Masyarakat
Struktur sosial masyarakat
Identitas budaya dan komunikasi antar budaya
MASYARAKAT MULTIKULTURAL
INTEGRASI NASIONAL DAN PLURALITAS BANGSA NASIONAL
MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Permasalahan dalam Keberagaman Masyarakat
Makna Bhinneka Tunggal Ika
Keadilan dan hak hak minoritas. Negara kita yaitu Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki beragam jenis ras, suku, agama, kebudayaan, dll, hal.
Identitas budaya dan komunikasi antar budaya
Sistem Sosial Budaya Indonesia (Jacobus Ranjabar, SH., M.SI)
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR IIS DEWI LESTARI, M.Pd
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BANDUNG. JUMLAH PENDUDUK 237 JUTA JIWA (BPS 2010) DAN SEKARANG JUTA JIWA 700 BAHASA DAERAH 1128 SUKU BANGSA.
JAWABAN UAS SOSIOLOGI II SEMESTER GENAP TAPEL 2005/2006
HUBUNGAN SOSIAL ANTAR KELOMPOK ETNIK
Dalam Kerangka NKRI. Secara etimologi integrasi nasional terdiri dari dua suku kata yaitu integrasi dan nasional. Integrasi berasal dari bahasa Latin.
Masyarakat Multikultural dan Partikularisme Masyarakat.
Transcript presentasi:

KB.3. ANTISIPASI ANCAMAN TERHADAP DISINTEGRASI BANGSA

3.4.1.Potensi Konflik dalam Masyarakat Majemuk Pada masa pra-kolonial (atau disebut juga masa tradisional), para penutur dari ratusan bahasa daerah yang ada di kepulauan Nusantara ini ; ada yang masih hidup dalam tradisi lisan tetapi ada pula yang sudah mengenal aksara (oral and literate sociates), ada yang masih hidup dalam kelompok-kelompok suku dan/atau dan sebagai komunikasi terasing ada pula yang telah berhasil membentuk unit-unit politik dari yang paling sederhana sampai bentuk kerajaan­ kerajaan Menurut Geertz dalam (Nasikun ; 1989, 36) ; masyarakat majemuk adalah merupakan masyarakat yang terbagi­- bagi kedalam sub-sub sistem yang kurang lebih berdiri sendiri-sendiri, dalam mana masing- masing sub sistem,, terikat ke dalam oleh ikatan- ikatan yang bersifat primordial

Konflik Horizontal-Vertikal dalam Masyarakat Majemuk Van den Berghe dalam (Nasikum; 1989, 36) menyebutkan beberapa karakteristik atau sifat-sifat dasar dari suatu masyarakat majemuk (1) terjadinya segmentasi ke dalam bentuk kelompok-kelompok yang sering kali memiliki sub- kebudayaan yang berbeda sama sauna lain (2) memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat non komplementer; (3) kurang mengembangkan konsensus diantara para anggotanya terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar (4) secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion) dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi (5). adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok-kelompok yang lain.

Haryanto (1990, 90) menjelaskan; yang dimaksud dengan konflik primordial adalah konflik yang munculnya di. dasarkan atas sebab-sebab yang berkaitan dengan nilai- nilai primordial. Geertz (1976, 26-27) menguraikan adanya tipologi pola konflik primordial sebagai berikut (1) Adanya suatu kelompok yang dominan hampir minoritas, kehadiran kelompok minoritas dirasakan dapat mengganggu keberadaan kelompok yang dominan (2) Adanya dua kutub yang terdiri dari kelompok- kelompok yang sedikit banyak seimbang (3) Adanya pola yang menggambarkan urutan kepentingan yang sama, baik yang terdiri dari beberapa yang besar maupun beberapa yang sedang dan yang kecil, tanpa ada yang dominan atau perbedaan-pebedaan yang jelas.

sumber konflik dalam masyarakat majemuk tidak saja dimunculkan dari faktor-faktor horisontal tetapi dapat juga dipicu dari faktor-faktor vertikal. 1. Faktor Horisontal a.etnis dan ras atau asal-usul keturunan b. bahasa daerah c. adat-istiadat d. agama e. budaya material 2. Faktor Vertikal penghasilan (ekonomi) pendidikan pemukiman Pekerjaan Kedudukan Sosio-polotik Berdasarkan klasifikasi di atas dapat dijelaskan bahwa kemajemukan akan menjurus ke arah intensitas konflik yang sangat horisontal bersatu dengan faktor kemajemukan vertikal pada kelompok-kelompok dalam masyarakat yang bersangkutan. Misalnya suatu kelompok ethnis tertentu tidak hanya dihadapkan karena adanya perbedaan ras, bahasa, atau agama (faktor-faktor horisontal) tetapi bersamaan dengan itu dihadapkan pula karena adanya perbedaan ekonomi atau kedudukan sosio-politik (faktor-faktor vertikal).

Upaya Antisipasi Menangkal Ancaman Disintegrasi Disintegrasi bangsa merupakan masalah krusial yang dialami hampir semua negara majemuk, termasuk Indonesia Indonesia adalah bangsa besar yang terdiri atas berbagai suku dengan kebudayaan daerah didalamnya yang beragam, agama, ras dan golongan Kemajemukan indonesia itu merupakan kekayaan dan kekuatan yang sekaligus menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia

Bentuk-bentuk Ancaman Disintegrasi Bangsa bentuk-bentuk ancaman disintegrasi bangsa seperti di bawah ini 1.Keperbedaan identitas budaya daerah tanpa dibarengi pandangan the politics of recognition (pandangan dan sikap untuk menghargai keperbedaan dalam keberagaman). 2. Fanatisme sempit merupakan sikap negatif yang menganggap kelompoknyalah yang paling benar, sementara kelompok lain harus dimusuhi. Fanatisme ini jika berbaur dengan isu SARA 3. Tumbuhnya nasionalisme ekslusif, sebagai sikap kecintaan yang terbatas hanya diperuntukan bagi kelompoknya 4. Masih tumbuhnya penyakit budaya, seperti: prasangka, streotipe, etnosentrisme, rasisme, diskriminasi dan scape goating (teori kambing hitam) baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 5. Kesejahteraan ekonomi yang tidak merata di antara kelompok budaya dan kesenjangan sosial yang kian melebar

Upaya Antisipasi Menangkal Ancaman Disintegrasi Bangsa disintegrasi bangsa dapat dicegah melalui upaya : (1) membangun harmonisasi kehidupan bermasyarakat dengan menumbuhkan budaya toleran. Keberagaman suku, agama, ras, dan golongan merupakan modal kekayaan bangsa yang harus dibangun dengan interaksi harmoni dan komunikasi saling pengertian; (2) membangun kehidupan politik yang demokratis, ekonomi yang berkeadilan sosial, dan meminimalisir kesenjangan sosial Upaya ini perlu dilakukan secara konkrit, utamanya dalam mengantisipasi bentuk- bentuk ancaman disintegrasi bangsa 1) keperbedaan identitas budaya daerah tanpa dibarengi pandangan the politics of recognition (pandangan dan sikap untuk menghargai keperbedaan dalam keberagaman); 2)fanatisme sempit merupakan sikap negatif yang menganggap kelompoknyalah yang paling benar, sementara kelompok lain harus dimusuhi; 3)tumbuhnya nasionalisme ekslusif, sebagai sikap kecintaan yang terbatas hanya diperuntukan bagi kelompoknya; 4)tumbuhnya penyakit budaya, seperti: prasangka, streotipe, etnosentrisme, rasisme, diskriminasi dan scape goating; 5)esejahteraan ekonomi yang tidak merata di antara kelompok budaya dan kesenjangan sosial yang kian melebar