PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP Chrisnaji Banindra Yudha, M.Pd
Tujuan pendidikan manusia seutuhnya Tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan dilaksanakan seumur hidup adalah untuk, mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakekatnya, menumbuhkan kesadaran bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis serta mengembangkan dan meningkatkan harapan hidup manusia.
PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP Pendidikan seumur hidup adalah sebuah konsep pendidikan yang menerangkan tentang keseluruhan peristiwa kegiatan belajar mengajar dalam proses pembinaan kepribadian yang berlangsung secara kontinyu dalam keseluruhan hidup manusia. Proses pembinaan kepribadian memerlukan rentang waktu yang relatif panjang, bahkan berlangsung seumur hidup (M. Noor Syam,1998)
PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP Bangsa Indonesian telah merumuskan konsep pendidikan seumur hidup baru mulai dimasyarakat melalui kebijakan Negara dalam Tap MPR No.IV/MPR/ 1970 jo. Tap No. IV/ MPR / 1978 Tentang GBHN)
Lanjutan Di dalam UU Nomor 20 tahun 2003, penegasan tentang pendidikan seumur hidup, dikemukakan dalam pasal 13 ayat (1) yang berbunyi: "Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya". Jadi dapat pula dikatakan bahwa pendidikan dapat diperoleh dengan 2 jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan di luar sekolah.
PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP Pendidikan seumur hidup (PSH) adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar- mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia (Mudyahardjo, 2001: 169)
Dasar pemikiran PSH 1. Tinjauan Ideologis, yaitu pendidikan seumur hidup akan memungkinkan seseorang mengembangkan potensindengan terus menerus sepanjang hidupnya, memberikan skill agar mampu beradaptasi dengan masyarakat, karena pada dasarnya manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan serta peningkatan pengetahuan dan keterampilanya
Lanjutan 2. Tinjauan ekonomis, yaitu pendidikan seumur hidup adalah cara paling efektif untuk keluar dari kebodohan yang menyebabkan kemelaratan, karena pendidikan seumur hidup dapat meningkatkan produktifitas, memelihara & mengembangkan sumber-sumber yang dimiliki, memungkinkan hidup dalam suasana menyenangkan dan sehat, memiliki motivasi dalam mengasuh & mendidik anak secara tepat
Lanjutan 3. Tinjauan sosiologis, yaitu pada umumnya negara- negara berkembang masih banyak orang tua yang kurang menyadari pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya. Pendidikan seumur hidup merupakan solusi bagi anak-anak yang kurang mendapatkan pendidikan formal, atau tidak bersekolah sama sekali.
Lanjutan Tinjauan Politis, yaitu negara menghendaki seluruh rakyat menyadari pentingnya hak milik pribadi dan memaham Tinjauan Teknologis, yaitu dunia saat ini dilanda oleh eksplotasi ilmu pengetahuan dan teknologi dengan berbagai produk yang dihasilkannya, yang menuntut untuk selalu mengembangkan dan memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya agar seperti yang terjadi pada negara-negara maju agar mampu tidak hanya menjadi penonton di tengah pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. i fungsi pemerintah.
Lanjutan Tinjauan filosofis, yaitu kodrat martabat manusia merupakan kesatuan integral potensi yang meliputi manusia sebagai makhluk pribadi, makhluk sosial dan makhluk susila Tinjauan Psikologis adalah dasar kejiwaan dan jasmani yaitu manusia merupakan kesatuan kesadaran rohani, baik dari pikir, rasa, karsa, cipta dan budi. Kesadaran jasmani ( panca indera.)
Lanjutan Paedagogis, yaitu perkembangan IPTEK yang pesat mempunyai pengaruh yang besar terhadap konsep, teknik dan metode pendidikan
B. KARAKTERISTIK PSH 1. HIDUP, SEUMUR HIDUP, dan PENDIDIKAN merupakan tiga konsep pokok yang menentukan lingkup dan makna pendidikan seumur hidup. 2.Pendidikan tidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah, tetapi merupakan sebuah proses yang berlangsung sepanjang hidup.
3.Pendidikan seumur hidup tidak diartikan sebagai pendidikan orang dewasa, tetapi mencakup dan memadukan semua tahap pendidikan (pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pend. tinggi) dan jenis pendidikan.
KARAKTERISTIK PSH (lanjutan) 4.Pendidikan seumur hidup mencakup pola-pola pendidikan formal maupun pola-pola pendidikan non formal, baik kegiatan-kegiatan belajar terencana maupun kegiatan-kegiatan belajar insidental. 5.Keluarga memainkan peranan utama, peranan dasar dalam memulai pendidikan seumur hidup. 6.Masyarakat juga memainkan suatu peranan yang penting dalam sistem pendidikan seumur hidup. 7.Pendidikan seumur hidup menghendaki keterpaduan dimensi vertikal dan dimensi horizontal dari pendidikan.
KARAKTERISTIK PSH (lanjutan) 8. Bertentangan dengan bentuk pendidikan yang bersifat elitis, pendidikan seumur hidup bersifat universal. 9. Pendidikan seumur hidup ditandai oleh adanya kelenturan dan peragaman dalam dalam isi bahan, alat-alat , teknik, dan waktu belajar . Pendidikan seumur hidup mengandung fungsi- fungsi adaptif dan inovatif bagi individu dan masyarakat.
KARAKTARISTIK PSH (lanjutan) Tujuan akhir pendidikan adalah mempertahankan dan meningkatkan kualitashidup. Ada tiga prasyarat utama bagi pendidikanseumur hidup, yaitu : kesempatan, motivasi, & edukabilitas. 13. Pendidikan seumur hidup adalah sebuahprinsip pengorganisasian semuapendidikan.
13. Pendidikan seumur hidup adalah. sebuah prinsip pengorganisasian 13. Pendidikan seumur hidup adalah sebuah prinsip pengorganisasian semua pendidikan. 14. Pada tingkat operasional, pendidikan seumur hidup membentuk sebuah sistem keseluruhan dari semua pendidikan.
C. LATAR BELAKANG PERLUNYA PSH 1. Keterbatasan Kemampuan Pendidikan Sekolah a. Banyak lulusan yg tak terserap dalam dunia kerja. b. Daya serap rata-rata lulusan sekolah masih rendah c. Pelaksanaan pendidikan sekolah tidak efisien sehingga terjadi penghamburan pendidikan (educational wastage), seperti terjadinya putus sekolah.
3. Pendayagunaan sumber-sumber yang belum optimal. 2. Perubahan masyarakat dan peranan- peranan sosial. 3. Pendayagunaan sumber-sumber yang belum optimal. 4. Perkembangan pendidikan luar sekolah yang sangat pesat.
C. IMPLIKASI KONSEP PSH BAGI PENDIDIKAN SEKOLAH 1. Fungsi dan tujuan sekolah a. Pendidikan sekolah merupakan salah satu tangga dari keseluruhan proses pendidikan yang berlangsung seumur hidup. b. Pendidikan sekolah adalah pendidikan untuk mengembangkan semua aspek kepribadian, baik kognitif, afektif, dan psikomotorik.
IMPLIKASI KONSEP PSH BAGI PENDIDIKAN SEKOLAH (lanjutan) c. Pendidikan sekolah merupakan suatu sistem terbuka. d. Pendidikan sekolah memberikan pengalaman belajar yang memungkinkan peserta didik dapat menggunakan hasil belajarnya untuk belajar sendiri (self-learning) dan membina diri sendiri (self- direction). e. Pendidikan sekolah hendaknya dapat membuat peserta didik : 1) menyadari perlunya belajar seumur hidup, 2) meningkatkan kemampuan belajar (educability), memadukan pengalaman belajar di sekolah dan di luar sekolah
IMPLIKASI KONSEP PSH BAGI PEND SEKOLAH (lanjutan) 2. Program pendidikan sekolah a. Kegiatan pend. terdiri atas kegiatan intra kurikuler dan ekstra kurikuler. b. Kegiatan sekolah makin tertuju dan mengutamakan kegiatan belajar sendiri dan mebina diri sendiri. c. Proses pendidikan atau kegiatan belajar- pembelajaran melalui berbagai pengalaman.
Terima Kasih