Diagram tulang ikan Diagram Ishikawa sering juga disebut sebagai diagram “sebab-akibat” atau diagram “tulang ikan”. Diagram ini adalah sebuah alat grafis.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MODUL 1 Analisis & Informasi Proses Bisnis (CSA221)
Advertisements

Manajemen: Proses Penyelesaian Masalah
DIAGRAM SEBAB AKIBAT (DIAGRAM TULANG IKAN)
SEVEN TOOLS.
Cartesian Coordinate System
Dikerjakan Oleh : Nama : Roma Mulyana Npm :
Disusun oleh: SRI ENDAH (060602)
OPTIMASI BIAYA DENGAN MENGGUNAKAN 7 ALAT PENGENDALIAN KUALITAS
Kegunaan Diagram Fishbone dalam Management Organisasi yang sehat
Disusun oleh: Roy khrisman panjaitan (071269)
Varable Control Chart Individual, Cumulative Sum, Moving-Average, Geometric Moving-Average, Trend, Modified, Acceptance.
KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASINYA PADA STRATEGI IS/IT
Erry Yudhya Mulyani, M.Sc. Problem Analysis Analyze performance, what should the results be against what they actually are Problems are merely deviations.
Presented By : Group 2. A solution of an equation in two variables of the form. Ax + By = C and Ax + By + C = 0 A and B are not both zero, is an ordered.
Dicky Faizal Alie Sistem Informasi
Zulharman. Tujuan Belajar 1. Mahasiswa mampu memahami berbagai metode membuat catatan kuliah (note taking) 2. Mahasiswa mampu memahami metode membaca.
P E R T E M U A N 12 SISTEM BASIS DATA.
INDONESIA INFRASTRUCTURE INITIATIVE IURSP – Monitoring dan Evaluasi IURSP – Monitoring and Evaluation Workshop 3 Steve Brown VicRoads International Projects.
Problem Solving & Operation Analisis Tools
Manajemen Mutu Proyek (Manajemen Kualitas)
1 R. Reza El Akbar, M.T., M.Kom
DIAGRAM SEBAB AKIBAT (DIAGRAM TULANG IKAN/FISHBONE CHART)
SEVEN TOOLS DALAM PENGENDALIAN KUALITAS
Manajemen Mutu Proyek (Manajemen Kualitas)
Penjadwalan Proyek Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan, yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan.
ANALISA KESELAMATAN KERJA
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
PERENCANAAN / PENJADWALAN
Diagram tulang ikan Diagram Ishikawa sering juga disebut sebagai diagram “sebab-akibat” atau diagram “tulang ikan”. Diagram ini adalah sebuah alat grafis.
TUGAS PENGendalian Kualitas PENGANTAR SIX SIGMA
Cartesian coordinates in two dimensions
Cartesian coordinates in two dimensions
ANALISIS INFORMASI RCA4..
Tools for Problem Understanding
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
Tools for Problem Understanding
ALAT-ALAT PENGENDALIAN KUALITAS (1)
CPU ARITHMATIC.
ALAT-ALAT PENGENDALIAN KUALITAS (2)
Manajemen Mutu Proyek Muhammad Rachmadi.
Two-and Three-Dimentional Motion (Kinematic)
STATISTICAL PROCESS CONTROL
FACTORING ALGEBRAIC EXPRESSIONS
Problem solving.
Measuring Process Performance
Pokok Bahasan Klasifikasi data numerik
AKTIVITAS QUALITY CONTROL CIRCLE By: Zarius Rusli.
Pengendalian Kualitas Dani Leonidas Sumarna. MT
Master data Management
SELAMAT BERPRESTASI… No. Nama Tim Judul Ide 1 TIM SIMPRU
Manajemen Mutu Proyek Muhammad Rachmadi.
Database User Account.
ROOT CAUSE ANALYSIS.
Control Chart Transparency Masters to accompany Heizer/Render – Principles of Operations Management, 5e, and Operations Management, 7e.
Penjadwalan Proyek Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan, yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan.
BAB 02 Bagan dan Grafik.
Manajemen Mutu Proyek (Manajemen Kualitas)
How to Pitch an Event
Nama Anggota : Fahmil Ramdhan Nurhadi Budiharto
IMPLEMENTASI PERENCANAAN
Manajemen proyek Metode jalur kritis Biaya dan waktu percepatan proyek
Studi Kasus Produksi Galon
7 Alat PerbaikanKualitas
Tools for Problem Understanding
Communication Strategy in Indonesian Language Foreign Students at the Institute of KH Abdul Chalim suwito Graduate, Surabaya State University
MATERI V DIAGRAM SEBAB AKIBAT
Tools for Problem Understanding
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)
Analisis Medan Daya (Force field analysis) Ditemukan oleh Kurt Lewin 1951 Metode yg digunakan untuk mendapatkan gambaran yg konfrehensif kekuatan2 yang.
DIAGRAM SEBAB AKIBAT (DIAGRAM TULANG IKAN) BERGUNA UNTUK MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERAKIBAT PADA SUATU KARAKTERISTIK KUALITAS. DIAGRAM INI MENUNJUKKAN.
Transcript presentasi:

Diagram tulang ikan Diagram Ishikawa sering juga disebut sebagai diagram “sebab-akibat” atau diagram “tulang ikan”. Diagram ini adalah sebuah alat grafis yang digunakan untuk mengeksplorasi dan menampilkan pendapat tentang komponen inti suatu kondisi di dalam organisasi. Diagram ini juga dapat menyusuri sumber-sumber penyebab atas suatu masalah

Fungsi utama dari diagram Ishikawa adalah untuk mendapatkan beberapa sumber kunci yang memberikan kontribusi paling signifikan terhadap masalah yang sedang diperiksa. Sumber-sumber ini kemudian dipilih untuk proses perbaikan. Diagram ini juga menggambarkan hubungan antara berbagai faktor yang mungkin memengaruhi satu dengan lainnya

Penyebab masalah The Cause & Effect, or Fishbone Diagram, was first used by Dr. Kaoru Ishikawa of the University of Tokyo in 1943 - hence its frequent reference as a "Ishikawa Diagram". This diagram is used to identify all of the contributing root causes likely to be causing a problem.

Use of this tool has several benefits to process improvement teams: Straight forward and easy to learn visual tool. Involves the workforce in problem resolution - preparation of the fishbone diagram provides an education to the whole team. Organizes discussion to stay focused on the current issues. Promotes "System Thinking" through visual linkages. Prioritizes further analysis and corrective actions.

Kerangka kerja logis perencanaan Ringkasan diskriptif Indikator yg dpt dibenarkan secara obyektif Alat-alat verifikasi Asums-asumsi penting Sasaran program: sasaran lebih luas, yg didukung oleh proyek ini Pengukuran pencapaian sasaran: Penurunan AKB 30% Laporan rutin Survei dasar & lanjutan Berkenaan dgn relevansi proyek thd sasaran program Tujuan proyek: hasil-hasil yg diharapkan dari pelayanan hasil pelayanan terukur: dalam periode yang ditentukan (12 bln) nol kasus campak Pengawasan epidemiologis Berkenaan dengan dampak pelayanan Keluaran: kegiatan pelayanan yg disediakan sumber-sumber daya besarnya kegiatan pelayanan: 80% populasi target diimunisasi Catatan pelayanan Berkenaan dengan peran &perubahan SD yg berhub dg pelayanan Masukan: kebutuhan sumber daya Tingkat upaya atau personil yg dispesifikasikan, persediaan peralatan utk hal diatas Catatan personil Catatan persediaan Laporan pengeluaran Berkenaan dengan tersedianya SD sesuai jadwal

Pareto Analysis Eight steps to identifying the principal causes you should focus on, using Pareto Analysis: Create a vertical bar chart with causes on the x-axis and count (number of occurrences) on the y-axis. Arrange the bar chart in descending order of cause importance, that is, the cause with the highest count first. Calculate the cumulative count for each cause in descending order. Calculate the cumulative count percentage for each cause in descending order. (Percentage calculation: {Individual Cause Count} / {Total Causes Count} *100) Create a second y-axis with percentages descending in increments of 10 from 100% to 0%. Plot the cumulative count percentage of each cause on the x-axis. Join the points to form a curve. Draw a line at 80% on the y-axis running parallel to the x-axis. Then drop the line at the point of intersection with the curve on the x-axis. This point on the x-axis separates the important causes on the left (vital few) from the less important causes on the right (trivial many).

Aturan 80/20 dapat diterapkan pada semua hal 80% Keluhan pelanggan timbul dari 20% produk dan jasa 80% keterlambatan dalam jadwal timbul 20% dari penyebab penundaan 20% dari cacat sistem menyebabkan 80% dari masalah

Manfaat Diagram Pareto         Diagram Pareto merupakan metode standar dalam pengendalian mutu untuk mendapatkan hasil maksimal atau memilih masalah-masalah utama dan lagi pula dianggap sebagai suatu pendekatan sederhana yang dapat dipahami oleh pekerja tidak terlalu terdidik, serta sebagai perangkat pemecahan dalam bidang yang cukup kompleks. Diagram Pareto merupakan suatu gambar yang mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut urutan ranking tertinggi hingga terendah

  Diagram Pareto dibuat berdasarkan data statistik dan prinsip bahwa 20% penyebab bertanggungjawab terhadap 80% masalah yang muncul atau sebaliknya. Kedua aksioma tersebut menegaskan bahwa lebih mudah mengurangi bagian lajur yang terletak di bagian kiri diagram Pareto daripada mencoba untuk menghilangkan secara sistematik lajur yang terletak di sebelah kanan diagram

Prinsip Diagram Pareto         Prinsip Pareto juga dikenal sebagai aturan 80/20 dengan melakukan 20% dari pekerjaan bisa menghasilkan 80% manfaat dari pekerjaan itu. Aturan 80/20 dapat diterapkan pada hampir semua hal, seperti: 80% dari keluhan pelanggan timbul 20% dari produk atau jasa, 80% dari keterlambatan jadwal timbul 20% dari kemungkinan penyebab penundaan, 20% dari produk atau account untuk layanan, 80% dari keuntungan Anda, 20% dari-tenaga penjualan menghasilkan 80% dari pendapatan perusahaan Anda, atau 20% dari cacat sistem penyebab 80% masalah nya.

Diagram Pareto yaitu : Apa (what). Apa saja yang menjadi penyebab masalah tersebut, 2) Kapan (when).Kapan masalah tersebut paling sering muncul, 3) Dimana (where). Dimana masalah tersebut paling sering muncul, 4) Siapa (who).Siapa orang atau kelompok yang mengalami paling banyak masalah, 5) Mengapa (why). Mengapa masalah tersebut banyak terjadi, 6) Bagaimana (how). Bagaimana masalah tersebut bisa terjadi, 7) Berapa biayanya (how much), 8) Masalah mana yang biayanya paling besar? / atau berapa besar biasa yang sudah ditimbulkan?

Cara Membuat Diagram Pareto         Ada delapan tahap yang tercakup dalam pembuatan diagram Pareto, seperti 1)  Kumpulkanlah sebanyak mungkin data yang menunjukkan sifat dan frekuensi peristiwa tersebut, 2)  Tentukan kategori yang akan digunakan untuk menganilisa data tersebut, 3)  Alokasikan frekuensi peristiwa menjadi kategori yang berbeda,

4)  Hitunglah frekuensi tersebut ke dalam prosentase, 5)  Buatlah diagram batang. 6)   Kemudian urutkanlah diagram batang tersebut mulai dari yang terbanyak, 7)  Ceklah dampak pareto dalam diagram batang tersebut, 8)  Apabila dampak pareto jelas, ambil tindakan pada item / faktor yang paling umum.