Permasalahan sehari-hari:

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Penyusunan Tes Oleh: Budi Usodo.
Advertisements

TUJUAN PEMBELAJARAN DALAM BENTUK KOMPETENSI
Penyusunan RPP DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KEMENTeRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
INDIKATOR DALAM KOMPETENSI MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS
SOSIALISASI PENILAIAN KURIKULUM 2013
(The Curiculum staf of Babadan 2 State Junior High School)
PANDUAN PEMBUATAN SOAL
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KONSEP PENILAIAN.
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
STRATEGI DAN TEKNIK PEMBELAJARAN IPA DI SD
SKL, KI, KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Keterampilan Bertanya Lanjut
MATERI AKADEMIK PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI 2013
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
KRITERIA KOMPETENSI / MATERI PENTING
BIMBINGAN TEKNIS IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
STRATEGI PEMBELAJARAN DISCOVERY
Model problem based learning
Pengembangan Soal HOTS
Click to edit Master title style
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
PENGEMBANGAN INDIKATOR
DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2016.
PENGEMBANGAN KISI - KISI
BIMBINGAN TEKNIS IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
FRAMEWORK DALAM MENILAI HOT
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
PENYUSUNAN KISI-KISI SOAL
Kata Kerja Operasional untuk Asesmen
PENILAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN DI SMK/MAK
TAHAPAN RANAH KOGNITIF EVALUASI (C-6) SINTESIS Mengkritik (C-5)
PENGEMBANGAN INDIKATOR
PERANGKAT PEMBELAJARAN LPTK IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA 2013
1. PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) Mengintergrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) didalam pembelajaran. Terutama 5 karakter, yaitu: religius,
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
Pengembangan Soal HOTS
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Model problem based learning
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2017.
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
YAYA SUNARYA PPB FIP UPI
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
Kegiatan 4 Pengembangan Soal USBN
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PENYUSUNAN KISI-KISI UJIAN SEKOLAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
ANALISIS PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
1 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2016.
DRS SYAHRUL Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Mengapa asesmen di Indonesia diarahkan ke model asesmen Higher Order Thinking Skills (HOTS)
Pengembangan Soal HOTS
HOTS Pengembangan INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
Keterampilan Proses Sains. A. Pengertian  Menurut Rustaman (2003), Keterampilan Proses Sains adalah keterampilan yang melibatkan keterampilan-keterampilan.
Pontianak, 6 Juli  Permendikbud No. 59/2014 tentang Kurikulum 2013 SMA/MA (Struktur Kurikulum dan Kompetensi dasar) yang telah diubah menjadi Permendikbud.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
Suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan instrumen tes.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2016.
07/08/20191 Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN.
SOAL-SOAL HOTS HIGHER ORDER THINKING SKILL. Pelajarilah bahan bacaan “Taksonomi Bloom” dan berlatihlah terus merumuskan pertanyaan tingkat tinggi sesuai.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2016.
9/27/2019 RPP BERBASIS LITERASI, HOTS, KARAKTER ?.
PENDALAMAN MATERI PEMBELAJARAN PESERTA TUNANETRA
PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) Kardiawarman Konsultan pada Setditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Gedung D, lantai.
Mengapa, Apa, dan Bagaimana?. Mengapa asesmen di Indonesia diarahkan ke model asesmen High Order Thinking Skills (HOTS)?  Latar Belakang 1. Hasil Tes.
Transcript presentasi:

Permasalahan sehari-hari: Bank A menggunakan sistem anuitas untuk pencicilan hutang, sedangkan Bank B menggunakan sistem bunga menurun. Manakah yang lebih ringan bunganya? Ada 2 desa yang berdekatan sedang dilanda konflik adat. Apa yang harus dilakukan, jika Anda menjadi salah satu kepala desa tersebut? Bagaimana cara mengetahui umur suatu pohon yang tidak diketahui kapan ditanam, tanpa menebangnya terlebih dahulu? Apa yang terjadi bila tubuh lintah dilumuri dengan garam? Beri alasan. Bagaimana cara mengembangbiakkan mangga agar buahnya sejak kecil terasa manis? Jika Anda menjadi kepala sekolah, trobosan apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah Anda, jika dana komite tidak ada? @ Dit. PSMA

HIGHER ORDER THINKING SKILLS Keterampilan berpikir tingkat tinggi telah dimiliki siswa, bila siswa mampu berpikir kreatif, berpikir kritis, mengambil keputusan, memecahkan masalah, melakukan visualisasi, memiliki kemampuan belajar secara mandiri dan reasoning” (SCANS, 1991). BERPIKIR KRITIS BERPIKIR KREATIF MEMECAHKAN MASALAH MENGAMBIL KEPUTUSAN HOTS

Pengertian Soal HOTS: soal yang mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi, yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite)

Soal HOTS mengukur kemampuan: Transfer satu konsep ke konsep lainnya Memproses dan menerapkan informasi Mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda Menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah Menelaah ide dan informasi secara kritis

DIMENSI PENGETAHUAN & DIMENSI PROSES PENGETAHUAN

Menganalisis aspek Kemampuan (Dimensi Proses Kognitif) Mengingat (C1): kemampuan menghafal, mengingat menjawab pertanyaan, karakteristik C1 : siapa, kapan, di mana? Memahami (C2): Kemampuan mengolah pengetahuan seperti menggantikan suatu kata/istilah dengan kata/istilah lain yang sama maknanya; Menulis kembali suatu kalimat/paragraf/tulisan dengan kalimat/paragraf/tulisan sendiri dengan tanpa mengubah artinya informasi aslinya.

Menerapkan (C3): menggunakan informasi, konsep, prosedur, prinsip, hukum, teori yang sudah dipelajari pada konsep yang baru/belum dipelajari. Menganalisis (C4): kemampuan mengurai suatu masalah menjadi bagian-bagian yang spesifik, mengelompokkan informasi, membandingkan, menentukan keterhubungan antara satu kelompok/informasi dengan kelompok/informasi lainnya. Mengevaluasi (C5): menyimpulkan informasi berdasarkan suatu kriteria, memprediksi, hipotesa. Mencipta (C6): membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan berbeda dari komponen yang digunakan untuk membentuknya,

Menganalisis Dimensi Pengetahuan Faktual: aspek-aspek pengetahuan istilah, peristiwa, lokasi, orang, tanggal, sumber informasi, simbol dan sebagainya. Konseptual: mengklasifikasikan sesuatu objek itu contoh atau bukan contoh, definisi, pengertian, meliputi prinsip (kaidah), hukum, teorema, atau rumus. Prosedural: pengetahuan tentang urutan langkah-langkah dalam melakukan sesuatu, algoritma, pengetahuan metode, teknik khusus dan pengetahuan kriteria untuk menentukan penggunaan prosedur yang tepat. Metakognitif: memaknai pengetahuan, menentukan pengetahuan yang penting dan tidak penting (strategic knowledge), memecahkan masalah menggunakan pengetahuan yang dimiliki, pengetahuan yang sesuai dengan konteks tertentu, dan pengetahuan diri (self-knowledge).

Menulis Indikator Soal Indikator soal yang lengkap memuat komponen A-B-C-D: Audiens: subjek yang akan diukur, misalnya siswa. Behavior: tingkah laku (aspek kemampuan) yang hendak diukur, misalnya membandingkan, menyimpulkan, merumuskan. Condition: stimulus, dasar pertanyaan, misalnya konflik sosial. Degree: derajat ketepatan jawaban yang diukur, misalnya dengan tepat. Contoh: Disajikan sebuah wacana tentang belanja online, siswa dapat memprediksi 3 permasalahan sosial yang mungkin terjadi dengan tepat. Disajikan 5 pernyataan tentang gejala alam, siswa dapat merancang strategi yang tepat untuk mengantisipasi bencana alam yang akan terjadi.

Gradasi Tingkatan Berpikir Taksonomi Bloom THE KNOWLEDE DIMENTION METACOGNITIVE Metakognitif PROCEDURAL Prosedural CONCEPTUAL Konseptual FACTUAL Faktual REMEMBER Mengingat UNDERSTAND Memahami APPLY Menerapkan ANALYZE Menganalisis EVALUATE Mengevaluasi CREATE Mencipta THE COGNITIVE PROCESS DIMENTION

Gradasi Tingkatan Berpikir Taksonomi Bloom THE KNOWLEDE DIMENTION METACOGNITIVE Metakognitif KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PROCEDURAL Prosedural CONCEPTUAL Konseptual FACTUAL Faktual REMEMBER Mengingat UNDERSTAND Memahami APPLY Menerapkan ANALYZE Menganalisis EVALUATE Mengevaluasi CREATE Mencipta THE COGNITIVE PROCESS DIMENTION

Tabel berikut mengklasifikasi instruksi-instruksi yang umum digunakan dalam soal/pertanyaan sesuai kategori Bloom taxonomy. Sumber: Anderson & Krathwohl (2001) @ Dit. PSMA

Contoh soal sulit tetapi tidak HOTS

MODEL SOAL BENTUK PENALARAN Gambar disamping menunjukkan 2 buah botol degan kapasitas yang berbeda Seseorang mempunyai sebuah ember yang berisi air sebanyak 6 liter. Air tersebut akan dimasukkan ke dalam dua jenis botol seperti pada gambar di samping tanpa sisa. Manakah kemungkinan banyak masing-masing botol yang dapat diisi air tersebut. 2 Botol A dan 4 Botol B 2 Botol A dan 3 Botol B 4 Botol A dan 0 Botol B 3 Botol A dan 2 Botol B 0 Botol A dan 6 Botol B

MODEL SOAL BENTUK PENALARAN Pada perlombaan seni pencak silat, empat orang juri memberikan tiga kriteria penilaian pada peserta lomba dengan interval skor 1-10. Hasil penilaian tampak pada tabel berikut . Skor akhir adalah rata-rata tertinggi dari ketiga kriteria. Disyaratkan juga pemenang tidak memiliki skor kurang dari 6. Berdasarkan aturan tersebut, siapakah yang menjadi pemenang? A. Toni B. Rizki C. Yanto D. Bowo E. Seri

‘Difficulty’ is NOT same as higher-order thinking ‘Difficulty’ is NOT same as higher-order thinking. Mengetahui arti dari kata yang jarang digunakan mungkin sulit, tetapi ini bukanlah Higher-Order Thinking kecuali melibatkan proses bernalar (seperti mencari arti dari konteks/stimulus). @ Dit. PSMA

Karakteristik Soal HOTS Soal memuat STIMULUS Stimulus mengangkat masalah KONTEKSTUAL (berbasis kasus) Stimulus menarik (trending topic) Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis-C4, mengevaluasi-C5, mencipta-C6) dan mengukur salah satu kemampuan untuk transfer of learning, problem solving, critical thinking, atau logic Thinking Jawaban tersirat pada Stimulus Kebaruan/tidak rutinD menganalisis membandingkan menginterpretasi memecahkan masalah memprediksi membuktikan menyimpulkan mengambil keputusan yang tepat menemukan menciptakan strategi baru dll

Menyusun Stimulus Stimulus adalah informasi yang digunakan sebagai dasar untuk membuat pertanyaan/soal. Stimulus soal HOTS memiliki kriteria sebagai berikut. Memuat satu atau beberapa informasi, dapat berupa gambar, grafik, tabel, wacana, dll yang memiliki keterkaitan dalam sebuah kasus sesuai dengan lingkup materi yang diujikan dalam kisi-kisi USBN. Menuntut kemampuan menginterpretasi, mencari hubungan, menganalisis, menyimpulkan, memprediksi, atau menciptakan. Bersifat konstekstual dan menarik (terkini) untuk memotivasi peserta didik membaca. Pengecualian untuk mapel Bahasa, Sejarah boleh tidak kontekstual. Terkait langsung dengan pertanyaan (pokok soal), berfungsi.

MENYUSUN & MENGEMBANGKAN SOAL HOTS

Alur Pengembangan Soal HOTS

Alur Pengembangan Soal HOTS Menganalisis KD Setiap KD memiliki karakteristik kata kerja operasional dan materi Lingkup Materi: disusun berdasarkan hasil analisis KD pada mata pelajaran tertentu sesuai kurikulum yang berlaku. Semua materi kemudian dikelompokkan menjadi beberapa lingkup materi. Level Kognitif: materi yang tercakup dalam setiap lingkup materi dipetakan ke dalam tiga level kognitif: Pengetahuan dan Pemahaman (C1 dan C2), Aplikasi (C3), dan Penalaran (C4, C5, atau C6). Untuk mengembangkan indikator soal HOTS, dipilih level kognitif Penalaran (C4, C5, atau C6).

Indikator Soal Indikator Soal menggambarkan kompetensi yang diuji sesuai dengan level kognitif dan materi. Dari satu indikator soal dapat disusun beberapa soal yang pararel. Kriteria perumusan Indikator Soal: Memuat ciri-ciri kompetensi yang akan diuji. Memuat kata kerja operasional yang dapat diukur (satu kata kerja operasional untuk soal pilihan ganda, satu atau lebih kata kerja operasional untuk soal uraian). Berkaitan dengan materi/konsep yang dipilih. Dapat dibuat soalnya sesuai dengan bentuk soal yang telah ditetapkan.

Indikator Soal Komponen Indikator Soal yang perlu diperhatikan: Subjek: siswa, peserta didik. Perilaku yang akan diukur: membandingkan, menganalisis, memecahkan masalah, memprediksi, menginterpretasi, menyimpulkan, merumuskan, dll. Stimulus/Konteks/Kondisi: grafik, gambar, tabel data, teks, wacana, dll.

Contoh Indikator Soal HOTS Disajikan sebuah wacana tentang belanja online, siswa dapat memprediksi 3 permasalahan sosial yang mungkin terjadi dengan tepat. Disajikan 5 pernyataan tentang gejala alam, siswa dapat merancang strategi yang tepat untuk mengantisipasi bencana alam yang akan terjadi.

Menentukan Stimulus Stimulus soal HOTS agar ditentukan dengan memenuhi kriteria sebagai berikut. Memuat satu atau beberapa informasi, dapat berupa gambar, grafik, tabel, wacana, dll yang memiliki keterkaitan dalam sebuah kasus sesuai dengan lingkup materi yang diujikan dalam kisi-kisi USBN. Menuntut kemampuan menginterpretasi, mencari hubungan, menganalisis, menyimpulkan, memprediksi, atau menciptakan. Bersifat konstekstual dan menarik (terkini) untuk memotivasi peserta didik membaca. Pengecualian untuk mapel Bahasa, Sejarah boleh tidak kontekstual. Terkait langsung dengan pertanyaan (pokok soal), berfungsi. STIMULUS berisi informasi yang bermanfaat untuk menjawab soal dan sebagai dasar menyusun pertanyaan

Contoh : PJOK Kompetensi Dasar Merancang pola penyerangan dan pertahanan salah satu permainan bola besar Materi Sepak Bola Stimulus Situasi permainan sepak bola Indikator Disajikan gambar situasi permainan sepak bola, peserta didik dapat merancang strategi permainan (pola bertahan). Level Kognitif C4 (menganalisis)

Contoh Soal HOTS : Mata Pelajaran PJOK/Kelas XII Seorang pemain penyerang melakukan serangan ke gawang. Pemain yang bertahan berupaya untuk mempertahankan daerah pertahanan dan merebut bola. Penjaga gawang berupaya agar gawangnya tidak kemasukan bola. Perhatikan gambar berikut! Dalam merancang strategi pertahanan, pemain-pemain manakah yang harus merebut bola untuk menutup ruang apabila pembawa bola menuju ke arah pertahanan bagian kanan? 1 dan 2 1 dan 4 1 dan 5 2 dan 4 4 dan 5

Contoh : PJOK Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis) Materi Tekanan Osmosis Stimulus Tekanan osmotik darah dan pembuatan cairan infus Indikator Diberikan tekanan osmotik darah dan fenomena pembuatan cairan infus serta persyaratan medis, peserta didik dapat menyimpulkan dan memberikan alasan apakah cairan infus yang dibuat aman untuk kesehatan dan Level Kognitif

Contoh Soal HOTS : Mata Pelajaran Kimia/Kelas XII Seseorang yang memerlukan injeksi cairan nutrisi/infus (NaCl, Mr NaCl = 58,5), harus bersifat isotonik dengan cairan dalam darah, berkisar 7,7 atm pada suhu ruangan 27oC. Cairan infus yang diinjeksikan ke dalam tubuh yang tidak isotonis akan mengakibatkan kerusakan organ tubuh. Apabila seorang pasien memerlukan 1 liter cairan infus yang dibuat dengan melarutkan 11, gram NaCl ke dalam air hingga volume cairan infus 1 liter pada suhu ruangan (R = 0,082 L atm/mol K). Bila cairan infus yang dibuat diijeksikan ke tubuh pasien, simpulkan apa yang akan terjadi dan beri alasan!

AGAR SOAL LOTS MENJADI HOTS? BAGAIMANA CARANYA AGAR SOAL LOTS MENJADI HOTS?

3. The Answer Plus The Reason Why Agar menjadi HOT 1. Real World Scenarios 2. Analysis of Visual 3. The Answer Plus The Reason Why

Real World Scenarios Bagaimana mengubah pertanyaan dari recall/sederhana ke HOTs dengan menggunakan pendekatan skenario  Before:  Simbol apa yang selalu digunakan untuk memulai program Exel?? After:  Jika Anda ingin jumlahkan sel sepuluh data pertama dalam kolom B, rumus mana yang harus Anda gunakan?

Gunakan Skenario Real-World (kontekstual) Laju mobil dengan kecepatan tetap ditunjukkan oleh grafik... s t v

Penyajian Kasus Nyata memungkinkan proses menelaah informasi Trik menyusun soal HOTs Penyajian Kasus Nyata memungkinkan proses menelaah informasi 1. Gunakan Konteks Dunia Nyata Soal A.3: Seorang peneliti menetapkan tingkat signifikansi 0,05. Berapakah nilai uji signifikansi yang dapat dapat diterima untuk menolak hipotesis penelitian?    Soal A.4: Seorang peneliti membandingkan berat badan dua kelompok untuk meneliti efektivitas obat pelangsing. Peneliti tersebut menetapkan taraf signifikansi 0,05. Hasil uji signifikansi memperoleh nilai 0,017. Apakah yang dapat disimpulkan oleh peneliti tersebut?

Before Apakah concern pertama seorang pekerja darurat? After Anda tiba di tempat kejadian di mana orang panik dan berteriak. Tiga orang tampaknya terluka. Tindakan pertama apa yang akan Anda ambil?

Analysis of Visual Menilai kemampuan berpikir kritis dengan meminta peserta didik untuk menganalisis atau menafsirkan informasi dari visual, yang disediakan sebagai bagian dari batang pertanyaan atau pilihan jawaban. Before Apa saja komponen dari sistem video komputer? (Pilih semua yang berlaku.) After Berdasarkan flowchart perbaikan yang disajikan, apa yang harus Anda periksa jika monitor berhenti bekerja?

Before:  Manakah definisi terbaik Active Listening? After:  Video terbaik manakah yang mendemontrasikan Active Listening saat panggilan dengan pelanggan yang marah?

Negara manakah yang populasinya paling besar? India China Indonesia USA Nigeria

Jumlah populasi penduduk seluruh dunia adalah...

Contoh soal PISA

Trik menyusun soal HOTs 2. Berikan Pertanyaan yang terkait analisa visual Melalui analisa visual bagan yang kompleks, maka tingkat berfikir ordenya lebih tinggi Soal B.1 Apakah peran burung elang dalam suatu rantai makanan? Soal B.2 Seorang ilmuwan berhasil menemukan pestisida ampuh pembasmi ulat sehingga jumlah ulat menurun dengan drastis. Apakah yang akan terjadi kepada elang?

The Answer Plus The Reason Why Meminta peserta didik untuk mensintesis apa yang telah mereka pelajari dalam penjelasan jawabannya. Penjelasan mencakup jawaban dan berbagai alasan yang mendukung jawabannya. Hanya satu alasan logis dan benar berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dinilai.

Before:  Apa tiga tanda-tanda endema? After Seorang pasien masuk rumah sakit dengan endema kedua ekstremitas bawah. Tindakan apa yang harus diambil perawat dan mengapa?

Rambu Penyusunan Soal HOT Soal yang disusun harus mengukur kompetensi yang akan diukur Kontekstual “ya” keberfungsian stimulus “WAJIB” Higher bukanlah Highest, menulis soal orde berfikir lebih tinggi bukan level tertinggi

Trik menyusun soal HOTs 3. Tanyakan alasan dari jawaban yang diberikan Abad 21 adalah abad digital dan abad informasi. Arus informasi yang begitu deras berdampak negatif terhadap disintegrasi bangsa. Misalnya kejadian SARA di suatu sekolah yang belum terverifikasi kebenarannya, diunggah seorang pelajar di media sosial. Berita tersebut akan cepat tersebar ke masyarakat luas sehingga memicu konflik antar kelompok. Oleh karena itu, pembatasan penggunaan media sosial harus diterapkan kepada semua pelajar.   Setujukah kamu dengan pernyataan tersebut? Jelaskan alasanmu!

Pembelajaran dan Penilaian HOTS Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta DI KELAS DI LUAR KELAS Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif Tingkatan Proses Kognitif Dimensi Pengetahuan Konteks Masalah HOTS

Menyusun Kisi-Kisi Soal

Menulis Soal pada Kartu Soal

Maju Bersama Hebat Semua Terima Kasih Terima Kasih Maju Bersama Hebat Semua