DR.Dr.Sutoto.,M.Kes EVALUASI PRAKTIK PROFESIONAL STAF MEDIS DALAM AKREDITASI BARU.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Disampaikan Dihadapan Mahasiswa S1. FK. UGM
Advertisements

PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEDOKTERAN YANG BAIK DI INDONESIA F.Y WIDODO
Standar Akreditasi Rumah Sakit KARS
KEBIDANAN SEBAGAI PROFESI
PENGORGANISASI BIDANG KEPERAWATAN
AUDIT KLINIS DI RUMAH SAKIT
UNDANG UNDANG NO. 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT tgl
Pertemuan ke-11 Standar akreditasi baru berstandar internasional
KEPALA DINAS KESEHATAN KAB. ENDE Kebijakan Umum Sistem Rujukan dalam Sistem Pelayanan Kesehatan Maternal Perinatal.
OLEH : dr. Widodo Joko Mulyono, M.Kes,MMR Ketua Arsada Jateng Dalam Seminar Peningkatan Mutu Tenaga Dlm Peningkatan Mutu Pelayan Kesehatan.
MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT
ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI.
PASIEN SAFTY Winarni, S. Kep., Ns. MKM.
QA DAN PERFORMANCE IMPROVEMENT
HASIL CAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS TERPILIH SEMESTER 1 TAHUN 2016
Mengapa ini Perlu Dilakukan?
HASIL CAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS TERPILIH SEMESTER 2 TAHUN 2016
PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA STAF MEDIK
Kualifikasi & Pendidikan Staf (KPS)
INEL MASRAYANTI IB PRINSIP POKOK ASUHAN KEHAMILAN Prinsip-prinsip pokok asuhan antenatal konsisten dengan dan didukung oleh prinsip-prinsip.
PESERTA PELATIHAN AKREDITASI FKTP PUSKESMAS KECAMATAN CENGKARENG
Jelang Survei Verifikasi KARS
Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)
Tujuh Standar Keselamatan Pasien
UU Praktik Kedokteran no 29 tahun 2004
Dr Luwiharsih, Msc. 2 Merupakan metodologi yang dipergunakan KARS untuk melakukan survei on-site dng standar akreditasi versi 2012 Melalui telusur diharapkan.
PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA (PPK) 7 STANDAR, 28 ELEMEN PENILAIAN KARS.
Pertemuan ke-11 Standar akreditasi baru berstandar internasional
Materi (11) MK SIK Kesmas-smt 3
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT (SNARS) EDISI 1
STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN
MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP)
AKSES KE RUMAH SAKIT DAN KONTINUITAS PELAYANAN (ARK)
TATA KELOLA RUMAH SAKIT (TKRS)
INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP)
PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH (PAB)
PERAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP AKREDITASI RS
STANDAR PELAYANAN KESEHATAN GIGI DI PUSKESMAS
PROGRAM NASIONAL ( PROGNAS )
PROGRAM NASIONAL.
ETIK DAN DISIPLIN PROFESI
INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP)
TIP AND STRATEGI MENYIAPKAN AKREDITASI SNARS ED 1
SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)
KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF (KKS)
MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIS (MIRM)
Pertemuan ke-11 Standar akreditasi baru berstandar internasional
MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)
MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE )
SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)
Sistem Manajemen K3 OHSAS 18001:2007
PERSIAPAN PENILAIAN AKREDITASI
Materi (11) MK SIK Kesmas-smt 3
Manajemen K3 dr. Elfizon Amir, SpPD, Finasim. Manajemen risiko pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi, menilai dan menyusun prioritas risiko,  tujuan.
Pembentukan KOMITE NAKES LAIN DAN KREDENSIALING DALAM menghadapi AKREDITASI (SNARS) PRAMONO,S.ST.
Abriloka Vidu Nugroho, AMK, S.Kep, M.Kes. 80 an Pekerja Kesehatan 90 an Tenaga Keperawatan 2000 Profesi Perawat Abriloka Vidu Nugroho, AMK, S.Kep, M.Kes.
DR.Dr.Sutoto.,M.Kes EVALUASI PRAKTIK PROFESIONAL STAF MEDIS DALAM AKREDITASI BARU.
MANAJEMEN MUTU DAN AUDIT KEPERAWATAN MARSIANA ANGGRAENI.
Manajemen Mutu Pelayanan RS dengan Akreditasi RS Versi 2012 KARS
National Nosocomial Infection Control (Policy & Manajemen)
Slide Praktek Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
1. Pokok Bahasan Pengertian audit Pengertian audit Jenis audit Jenis audit Pengertian audit internal Pengertian audit internal Manfaat audit internal.
DOKUMENTASI KEBIDANAN
Djoti Atmodjo. Standar Akreditasi Rumah Sakit 2 I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien Bab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan.
INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP) STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1 EFEKTIF TANGGAL 1 JANUARI 2018.
Kewajiban Rumah Sakit Dan Kewajiban Pasien
UNDANG UNDANG NO. 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT.
ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI. DEFINISI Keperawatan merupakan salah satu profesi yang bergerak pada bidang kesejahteraan manusia yaitu dengan.
PRINSIP DAN KONSEP PASIEN SAFETY Kelompok 1 :  Lia Siti Sonali  Lilis Setiawati  Neri Purwani  Rustayim  Yati Kusmiati.
Transcript presentasi:

DR.Dr.Sutoto.,M.Kes EVALUASI PRAKTIK PROFESIONAL STAF MEDIS DALAM AKREDITASI BARU

Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien Bab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK) Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK) Bab 3. Asesmen Pasien (AP) Bab 4. Pelayanan Pasien (PP) Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB) Bab 6. Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO) Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK) II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit Bab 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP) Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) Bab 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS) Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)

3 III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert) Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 IV. Sasaran Milenium Development Goals Sasaran I : Penurunan Angka Kematian Bayi dan Peningkatan Kesehatan Ibu Sasaran II : Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS Sasaran III : Penurunan Angka Kesakitan TB

Monitoring dan Evaluasi Anggota Staf Medis Standar KPS 11 Rumah Sakit menggunakan proses berkelanjutan terstandardisir untuk mengevaluasi sesuai kualitas dan keamanan pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap staf medis.

Maksud dan Tujuan KPS 11 Ada proses terstandar untuk, minimal setiap tahun, mengumpulkan data yang relevan tentang setiap praktisi untuk direview oleh kepala unit kerja/panitia yang terkait. Review memungkinkan RS untuk mengidentifikasi kecenderungan praktik professional yang berdampak pada kualitas asuhan dan keselamatan pasien.  Triger

Elemen Penilaian KPS Ada evaluasi praktik profesional terus-menerus terhadap kualitas dan keamanan pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap anggota staf medis yang direview dan dikomunikasikan kepada setiap anggota staf medis sekurang- kurangnya setahun sekali. 2. Evaluasi praktik profesional yang terus-menerus dan review tahunan dari setiap anggota staf medis dilaksanakan dengan proses yang seragam yang ditentukan oleh kebijakan rumah sakit. 3. Evaluasi mempertimbangkan dan menggunakan data komparatif secara proaktif, seperti membandingkan dengan ilmu literatur kedokteran berbasis literatur. 4. Evaluasi mempertimbangkan dan menggunakan kesimpulan dari analisis yang mendalam terhadap komplikasi yang dikenal dan berlaku. 5. Informasi dari proses evaluasi praktik profesional tersebut didokumentasikan dalam file krendensial anggota staf medis dan file lainnya yang relevan.

UURS pasal 29 KEWAJIBAN RS b. memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit; g. membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien; UU RS PASAL 46 Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit. UU RS Pasal 13 (3) Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai dengan : Standar profesi, Standar pelayanan rumah sakit,Standar prosedur operasional yang berlaku, Etika profesi, Menghormati hak pasien dan, Mengutamakan keselamatan pasien UU PK Psl 44 Dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik kedokteran wajib mengikuti standar pelayanan kedokteran atau kedokteran gigi. Mengapa Praktik Profesional Perlu Dievaluasi Direktur RS harus tahu kemampuan dokter yang bekerja di RS:  mengeluarkan clinical appointment dan delineation of clinical priviledge (SPK dan RKK)

Mengapa Praktik Profesional Perlu Dievaluasi

Kriteria evaluasi praktik professional berkelanjutan Review terhadap prosedur-prosedur operatif dan klinis lain serta hasilnya Pola Penggunaan darah/Obat Pola Permintaan tes/prosedur/Tindakan Length of stay Data Morbiditas dan mortalitas Jumlah kasus yang dikonsulkan/dirujuk ke spesialis lain Informasi bisa didapat dari : Grafik review berkala Observasi langsung Monitoring terhadap teknik diagnostik dan pengobatan Monitoring kualitas klinis Diskusi/survei dg sejawat/staf lainnya.

Kriteria evaluasi praktik professional berkelanjutan Review terhadap prosedur-prosedur operatif dan klinis lain serta hasilnya (kepatuhan SPO/ outcome misal ILO, Reoperasi, Pneumoni pasca operasi (anestesi) Pola Penggunaan darah/Obat/alkes : keseuaian antara permintaan dgn kebutuhan  jumlah kantung darah yg tidak digunakan. Kepatuhan terhadap formularium. Penggunaan alkes yg tidka sesuai SPO Pola Permintaan tes/prosedur/Tindakan: Kepatuhan permintaan penunjang/prosedur/tindakan sesuai SPO Length of stay: berbasis dokter dan penyakit Data Morbiditas dan mortalitas: kriteria morbiditas sesuai ndikator yg digunakan Jumlah kasus yang dikonsulkan/dirujuk ke spesialis lain

Informasi bisa didapat dari : Grafik review berkala: Jumlah pasien rawat inap/rawat jalan Jumlah operasi/prosedur Observasi langsung: kepatuhan terhadap kebijakan/SPO contoh di SKP, output asuhan medis. Monitoring terhadap teknik diagnostik dan pengobatan: sesuai dengan CPG/PPK Monitoring kualitas klinis: outcome dan komplikasi Diskusi/survei dg sejawat/staf lainnya:

Menetapkan Kerangka Kinerja Staf Medis Evaluasi kinerja staf medis yang comprehensif VS traditional peer review Membangun kompetensi dokter melalui data Membantu menciptakan pendekatan yang konsisten dan adil untuk mengevaluasi dokter Membantu menciptakan pendekatan yang fair dan konsisten untuk mengevaluasi staf medis, menetapkan harapan dan pengukuran kinerja Membantu staf medis terus bertanggung jawab atas kinerja mereka

REVIEW STAF MEDIS Penilaian aktifitas staf medis senior dan para kepala unit kerja dilakukan oleh otoritas internal atau eksternal yang layak. Proses evaluasi yang terus menerus terhadap praktisi profesional dilakukan secara objektif dan berbasis bukti. Hasil proses review: tidak adanya perubahan dalam tanggung jawab para staf medis, perluasan tanggung jawab, pembatasan tanggung jawab, masa konseling dan pengawasan, atau kegiatan yang semestinya. Setiap waktu sepanjang tahun, bila muncul fakta atas kinerja yang diragukan atau yang buruk, dilakukan review serta mengambil tindakan yang tepat. Hasil review, tindakan yang diambil dan setiap dampak atas kewenangan didokumentasikan dalam kredensial staf medis atau file lainnya

EVALUASI PRAKTIK PROFESIONAL (PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION) 1. Evaluasi Praktik Professional Berkelanjutan (On going Professional Practice Evaluation/OPPE) 2. Evaluasi Praktik Professional Terfokus (Focused Professional Practice Evaluation/FPPE)

FPPE DAN OPPE HARUS DITETAPKAN DENGAN JELAS: Alat Ukur Yg Dipakai Siapa Yang Melakukan Review Indikators/Triggers/Isu Proses Penilaiannya Hasil Digunakan Untuk Kredensialing Penerapan FPPE/OPPE Untuk Seluruh Kewenangan Klinis

FPPE and OPPE Membutuhkan kolaborasi dari Direktur medis Komite Medis: Sub komite etik dan disiplin Sub komite mutu rofesi Sub komite kredensial Mitra bestari Ketua Kelompok staf medis Staf Medis/staf klinis terait Staf IT

METODOLOGI EVALUASI 1. Melakukan Review Grafik 2. Memonitor Pola Praktik Klinis 3. Simulasi 4. Proctoring (prospective, concurrent, retrospective) 5. External peer review 6. Diskusi dengan peers group atau individu yan terlibat dalam pelayanan pasien 7. Wawancara 8. Pengisian kuesionair

SIAPA PENANGGUNG JAWAB EVALUASI Direktur Medik ? Komite medik/sub komite mutu profesi ? Mitra bestari ? Ketua KSM ? Kepala Instalasi ? Staf yang ditunjuk ?

Evaluasi Praktik Professional Berkelanjutan (On going Professional Practice Evaluation/OPPE) Maksud dan tujuan OPPE adalah sebagai sarana mengevaluasi kinerja professional secara berkelanjutan untuk tiga alasan: 1) sebagai bagian dari upaya untuk memantau kompetensi profesional 2) untuk mengidentifikasi area guna kemungkinan peningkatan kinerja 3) untuk menggunakan data obyektif dalam keputusan mengenai kelanjutan keweanangan klinik

Evaluasi Praktik Professional Berkelanjutan Pengukuran data kinerja staf medis untuk menjadi dasar rekredensialing dan peningkatan kinerja staf medis 1. Patient care 2. Medical/Clinical knowledge 3. Practice-based learning and improvement 4. Interpersonal and communication skills 5. Professionalism 6. Systems-based practice

Area Kompetensi (OPPE) 1. Asuhan pasien---praktisi memberikan asuhan pasien dengan kasih, tepat dan efektif untuk promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan penyakit dan pelayanan sampai akhir hayat. 2. Pengetahuan medis/klinis---dalam ilmu-ilmu biomedis, klinis dan sosial serta penerapan pengetahuan ke dalam asuhan pasien dan pendidikan orang-orang lainnya. 3. Pembelajaran dan peningkatan berbasis praktek ---- menggunakan bukti dan metode ilmiah untuk investigasi, evaluasi dan meningkatkan praktek asuhan pasien 4. Ketrampilan hubungan antar manusia/interpersonal dan komunikasi----yang akan memampukan dan menjaga hubungan profesional dengan pasien, keluarga dan anggota tim kesehatan lain. 5. Profesionalisme----terpancar dalam komitmen untuk secara terus menerus mengembangkan professionalitas, praktek-praktek etika, pemahaman dan kepekaan terhadap keragaman dan sikap tanggungjawab terhadap pasien, profesinya dan masyarakat. 6. Praktek berbasis sistem---melalui pemahaman terhadap konteks dan sistem dimana pelayanan kesehatan diberikan.

Grafik Review Berkala: Data Pasien Yg Dirawat, Data Tindakan/Prosedur References From Proctors Or Other First Hand Observers Complaints And Incident Reports Malpractice Suits Sentinel Events/Root Cause Or FMEA Investigations Tracked Performance Monitors/Indicators Simulation Monitoring Clinical Practice Patterns : 1. Monitoring Terhadap Teknik Diagnostik Dan Pengobatan: Audit Rekam Medis, Kepatuhan Terhadap SPO 2. Monitoring Kualitas Klinis: Data Morbiditas Dan Mortalitas Diskusi Dengan Sejawat Seprofesi Dan Staf Lainnya Yang Terlibat Dalam Pelayanan  Peer Assessment Tool External Peer Review Types of data for FPPE/OPPE

TIPE DATA UNTUK FPPE/OPPE KEPATUHAN TERHADAP SPO  PPK (Panduan Praktik Klinis)/CPG (Clinical Practice Guideline) Pola penggunaan darah/obat Pola Permintaan test/prosedur/tindakan LOS: Data Morbiditas dan Mortalitas Jumlah kasus dirujuk

METODA EVALUASI KINERJA INDIVIDU 1. Kualitatif 2. Kuantitatif 1. OBJEKTIF: DATA 2. SUBJEKTIF: PERSEPSI

noPARAMETERSKKBSB ASUHAN PASIEN 1 Memberikan asuhan pasien dengan kasih, tepat dan efektif 2Memberikan edukasi kepada pasien 3 Memahami kebutuhan unik pasien end of life 4Memahami dan menghargai Hak Pasien dan keluarga 5Memahami dan menghargai privasi pasien 6 Mendorong dan memberikan kesempatan pasien untuk second opinion 7Kesadaran akan keterbatasan diri SK :SANGAT KURANG K : KURANG B : BAIK SB : SANGAT BAIK Contoh Peer Assesment Tools

noPARAMETERSKKBSB PENGETAHUAN MEDIS/KLINIS DAN PENERAPAN EBM 1Kemampuan menegakkan diagnosis 2Kemampuan formulasi tatalaksana pasien 3 Pemilihan/penggunaan alat penunjang diagnosis 4Penerapan EBM dalam asuhan pasien 5 Kemampuan terhadap aspek psikososial dan penyakit SK :SANGAT KURANG K : KURANG B : BAIK SB : SANGAT BAIK

HUBUNGAN ANTAR MANUSIA 1Komunikasi dengan pasien 2Komuniksi dengan keluarga pasien 3 Komunikasi verbal dengan sejawat 4Komunikasi tertulis dengan sejawat 5 Kemampuan memahami dan menilai kontribusi sejawat serta tenaga kesehatan lainnya 6Kemudahan diakses SK :SANGAT KURANG K : KURANG B : BAIK SB : SANGAT BAIK noPARAMETERSKKBSB

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME 1 Komitmen untuk secara terus menerus mengembangkan professionalitas 2 Komitmen untuk secara terus menerus mengembangkan praktik-praktik etika 3 Kkomitmen untuk mengembangkan pemahaman dan kepekaan terhadap keragaman dan sikap tanggungjawab terhadap pasien, profesinya dan masyarakat. SK :SANGAT KURANG K : KURANG B : BAIK SB : SANGAT BAIK NoPARAMETERSKKBSB

PRAKTEK BERBASIS SISTEM 1 Pemahaman terhadap peraturan perundang undangan tentang pelayanan kesehatan 2Kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedure pelayanan di rumah sakit NoPARAMETERSKKBSB SK :SANGAT KURANG K : KURANG B : BAIK SB : SANGAT BAIK

REKAPITULASI PEER ASSESSMENT 1 Asuhan pasien 2 Pengetahuan medis/klinis 3 Pembelajaran dan peningkatan berbasis praktek (EBM) 4 Ketrampilan hubungan antar manusia 5 Profesionalisme 6 Praktek berbasis sistem TOTAL noPARAMETER SKKBSBTOT AL

Fokus Evaluasi Praktek Profesional (FPPE) Melibatkan pemantauan lebih spesifik dan waktu terbatas Evaluasi praktek profesional dilakukan dalam tiga situasi: 1) Saat awal dokter diberikan RKK 2) Ketika ada tambahan kompetensi baru diminta 3) adanya terdentifikasi adanya ketidak sesuaian kinerja dokter (triger)

JANGKA WAKTU FPPE Jangka waktu FPPE tdak ditentukan. RS dapat memilih periode waktu untuk setiap episode FPPE. Sebaiknya menawarkan pilihan untuk data Data setiap bulan, setiap tiga bulan, atau setiap enam bulan Proses FPPE harus: 1) secara jelas didefinisikan dan didokumentasikan dengan kriteria tertentu dan rencana pemantauan, 2) Jangka waktu yang tetap 3) Memiliki langkah-langkah yang telah ditentukan atau kondisi untuk kinerja yang dapat diterima. RS dapat mengatur FPPE untuk sesi pemantauan untuk periode tiga sampai enam bulan. Untuk layanan jarang dilakukan, waktu pemantauan dapat lebih lama

PENENTUAN TRIGER: PENENTUAN LEVEL KINERJA YANG TIDAK DAPAT DITERIMA DIBANDINGKAN DENGAN LEVEL KINERJA YANG TELAH MAPAN/DITETAPKAN Contoh Meningkatnya infection rates Terjadi Sentinel events Meningkatanya LOS dibanding yg lain Meningkatnya Operasi ulang Pola Tes/Terapi yg tidak dibutuhkan Gagal/tidak patuh terhadap PPK/CP dll.

Defines triggers as unacceptable levels of performance within established defined criteria Defined of events occurring Defined of individual peer reviews w/ adverse determinations Elevated infection rates Sentinel events Increasing LOS compared to others Increasing returns to surgery Patterns of unnecessary tests/treatments Failure to follow approved clinical practice guidelines Etc.

NoINDIKATORSPMTRIGERKETERANGAN 1Waktu tunggu operasi elektif<= 2 hr1 2Tak melakukan time out sebelum incisi kulit 1 3.Tak melakukan penandaan daerah operasi 2 4Operasi salah prosedur01 5Benda asing tertinggal dalam tubuh pasien 01 6Komplikasi anestesi karena overdosisi, reaksi anestesi, salah penempatan ET 6 %>7% 7Table death01 Fokus Evaluasi Praktik Profesional (FEPP) KSM BEDAH

Fokus Evaluasi Praktik Profesional (FEPP) KSM OBGSTETRI GINEKOLOGI NoIndikatorSPMTrigerKeteranga n 1Sectio caesaria non rujukan<20 %>20 % 2Kematian Ibu karena Persalinana.Perdarahan < = 1% b.B.Pre eklampsi,=30 % c.Sepsis <=0.2 % 1 3Operasi salah prosedur01 4Benda asing tertinggal dalam tubuh pasien 01 5Pelayanan kontap dilakukan dr Sp.OG, SpB,SpU,Dr Umu Terlatih Table death01

TERIMA KASIH