POLA PIKIR MANUSIA BERLANDASKAN MITOS
Manusia Sebagai Makhluk Hidup Organ tubuh sangat kompleks Metabolisme Memberikan tanggapan terhadap rangsangan Reproduksi Tumbuh dan bergerak Berinteraksi dengan lingkungan Tidak hidup lagi
Manusia Dibandingkan Makhluk Lain Secara fisik mempunyai tubuh yang lemah Akal budi dan kemauan sangat kuat, dapat menaklukkan fisiknya Mengembangkan IPTEK
Rasa Ingin Tahu (Kuriositas/Curiosity) Manusia dibekali hasrat ingin tahu tentang dirinya sendiri dan alam sekitarnya Tidak hanya terbatas pada obyek nyata Rasa ingin tahu mendorong manusia melakukan berbagai kegiatan untuk mencari jawaban atas berbagai persolan yang muncul dalam pikiran manusia
Hewan ? Kehendak hewan untuk mengeksplorasi alam sekitarnya didorong oleh rasa ingin tahu yang tetap sepanjang zaman Disebut idle curiuosity atau instinct Bertujuan untuk mempertahankan kelestarian hidup. Perlu makan, melindungi diri dan berkembang biak.
MITOS Adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman dan pemikiran sederhana serta dikaitkan dengan kepercayaan akan adanya kekuatan ghaib Penalaran belum terbentuk Berdasarkan daya khayal, imajinasi, intuisi Cerita mitos disebut Legenda
MITOS Untuk memenuhi kebutuhan nonfisik atau kebutuhan alam pikirannya Rasa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat terjawab atas dasar pengamatan maupun pengalamannya Untuk memuaskan alam pikirannya kemudian direka-reka sendiri jawabannya
MACAM MITOS Mitos dapat dibedakan atas 3 macam : Mitos sebenarnya manusia berusaha dengan sungguh-sungguh dan dengan imajinasinya menerangkan gejala alam yang ada, namun belum tepat, karena kurang pengetahuannya sehingga untuk bagian tersebut orang mengaitkannya dengan seorang tokoh atau dewa/dewi. contoh : bunyi guntur disangka roda kereta yang dikendarai dewa melintasi langit.
Cerita rakyat adalah usaha manusia mengisahkan peristiwa penting yang menyangkut kehidupan masyarakat. karena cerita rakyat hanya disampaikan dari mulut ke mulut, maka sulit diperiksa kebenarannya. contoh : Di Kudus orang tdk akan makan sate sapi Legenda Cerita yang berdasarkan mitos disebut legenda. Dalam legenda dikemukakan seorang tokoh yang dikaitkan dengan terjadinya suatu daerah. Apakah tokoh tersebut pernah ada atau tidak, namun yang bersangkutan dihubungkan dengan apa yang terdapat di suatu lingkungan, sebagai bukti kebenaran suatu legenda. contoh : Sangkuriang yang dikaitkan dengan Gunung Tangkuban Perahu
Mengapa Mitos Diterima? Hasrat ingin tahu terpenuhi Keterbatasan pengetahuan Keterbatasan penginderaan Keterbatasan penalaran
Sejarah Pemikiran di Eropa dan Dunia Islam Pemikiran Islam merupakan pemikiran yang khas, sebab pemikiran Islam berasal dari wahyu atau bersandarkan pada penjelasan wahyu Pemikiran Islam berasal dari 2 sumber, yaitu : Al- Quran dan As – Sunah Dalam proses perkembangannya melibatkan para Ulama dan pemuka agama Islam yang menghasilkan Ijma‘ sebagai landasan gerak Pemikiran dalam Islam merupakan pemikiran yang bersifat komprehensip, manusiawi, luas dan praktis
Pemikiran-pemikiran yang berkembang di Eropa berdasarkan agama-agama non samawi, ideologi- ideologi politik dan ekonomi, maupun teori-teori sosial sekedar muncul dari kejeniusan berfikir manusia yang melahirkannya. Pola pikir di Eropa berkembang karena proses observasi, hipotesa dan berdasarkan realitas. Jadi pola pikir mereka sangat dipengaruhi oleh ilmu- ilmu pengetahuan umum yang sudah ada dan kemudian dikembangkan. Para ilmuwan pun juga mempunyai peran penting dalam perkembangan pola pikir tersebut.
Puncak hasil pemikiran mitos terjadi pada zaman Babylonia, yakni ± 700-600 SM. Orang-orang Babylonia berpendapat bahwa alam semesta itu sebagai ruangan setengah bola dengan Bumi datar sebagai lantainya, sedangkan langit-langit dengan bintang merupakan atapnya. Namun yang menakjubkan adalah mereka telah mengenal ekliptika atau bidang edar matahari dan telah menetapkan perhitungan satu tahun, yakni satu kali matahari beredar sampai kembali ke tempat semula, yakni selama 365,25 hari. Pengetahuan orang-orang Babylonia itu, setengahnya berasal dari hasil pengamatan maupun pengalaman. Namun setengahnya berupa dugaan, imajinasi, kepercayaan, atau mitos. Pengetahuan semacam itu, dapat kita sebut sebagai pseudo science yang artinya mirip sains tapi bukan sains.
Suatu pola berpikir yang satu langkah lebih maju daripada mitos dan pseudo science adalah penggabungan antara pengamatan, pengalaman, dan akal sehat atau rasional. Contohnya adalah ajaran-ajaran orang Yunani pada tahun 600-200 SM. Sebagai tonggak sejarah dapat disebutkan disini seorang ahli pikir Bangsa Yunani yang bernama Thales (624-546 SM), seorang astronom yang juga ahli di bidang matematika dan teknik. Dialah yang pertama berpendapat bahwa bintang-bintang mengeluarkan sinarnya sendiri, sedangkan bulan hanya sekedar memantulkan cahaya dari matahari. Thales berpendapat bahwa adanya keanekaragaman benda di alam, sebenarnya merupakan gejala alam saja. Bahan dasarnya amat sederhana dan sama. Unsur dasar itu membentuk benda yang beraneka ragam melalui proses. Jadi tidak terbentuk begitu saja. Unsur dasar tersebut menurut Thales adalah air.
Tokoh-tokoh Pembaharu Anaximander (610-546 SM) Seorang pemikir yang sezaman dengan Thales, berpendapat bahwa alam semesta yang kita lihat itu berbentuk seperti bola dengan bumi sebagai pusatnya. Ia juga mengajarkan membuat jam matahari atau petunjuk waktu dengan tongkat yang ditegakkan di atas bumi dan juga untuk menentukan titik balik matahari. Anaximenes (560-520 SM) Berpendapat bahwa unsur-unsur dasar pembentukan semua benda adalah air. Namun air merupakan salah satu bentuk saja. Ia dapat merenggang menjadi api (gas) atau memadat menjadi tanah. Inilah yang merupakan teori pertama tentang transmutasi unsur-unsur.
Herakleitos (560-470 SM) Tokoh Yunani ini memberi koreksi terhadap pendapat Anaximenes. Ia berpendapat bahwa justru apilah yang menjadi penyebab adanya transmutasi itu, tanpa api benda-benda akan tetap seperti apa adanya. Pythagoras (500 SM) Berpendapat bahwa sebenarnya unsur dasar ada empat, bukan satu yang dapat berubah ke dalam 3 bentuk unsur seperti yang dikemukakan oleh penemu-penemu sebelumnya. Keempat unsur dasar itu adalah tanah, api, udara, dan air.
Pythagoras juga terkenal di bidang matematika Pythagoras juga terkenal di bidang matematika. Salah satu penemuannya yang terpakai sampai sekarang adalah dalil Pythagoras tentang segitiga siku-siku, yakni : Kuadrat panjang sisi miring sebuah segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat panjang kedua sisi siku-sikunya. C b2 = a2 + c2 c b A a B
Tentang alam semesta Pythagoras berpendapat bahwa bumi ini bulat dan berputar, karena berputar maka tampaknya seolah-olah alam berputar mengelilingi bumi. Empedokles (480-430 SM) Tokoh ini menyempurnakan ajaran Pythagoras tentang 4 unsur dasar tanah, udara dan api, yakni dengan memperkenalkan adanya tenaga penyekat atau tarik menarik dan tenaga pemisah atau tolak- menolak. Kedua tenaga tadilah yang dapat mempersatukan atau memisahkan unsur-unsur tadi. Plato (423-347 SM) Berpendapat bahwa keanekaragaman yang tampak ini sebenarnya suatu duplikat saja dari suatu yang kekal dan material. Aristoteles (348-322 SM) Ia merupakan pemikir terbesar pada zamannya. Ia membukukan intisari dari ajaran orang-orang sebelumnya. Aristoteles membuang hal-hal yang tidak masuk di akalnya dan menambahkan pendapatnya sendiri
Bukunya merupakan ensiklopedia pengetahuan masa itu Bukunya merupakan ensiklopedia pengetahuan masa itu. Tentang unsur dasar itu, ia menyebutkan adanya zat tunggal yang disebut Hule. Zat tunggal itu tergantung dari kondisinya, dapat berbentuk tanah, air, udara, api. Adanya transmutasi ini disebakan oleh keadaan dingin, lembab, panas, dan kering. Contoh : bila Hule dalam kondisi lembab dan panas, maka ia berbentuk udara. Bila dalam keadaan panas dan kering akan berbentuk api, dan bila kering dan dingin berbentuk tanah.
Aristoteles tidak percaya adanya ruang hampa Aristoteles tidak percaya adanya ruang hampa. Ia berpendapat bahwa bila di suatu tempat tidak ada apa-apanya (benda), di situ ada sesuatu yang immaterial Seorang tokoh besar setelah Aristoteles, yakni Ether (bukan eter senyawa kimia). Ajarannya yang penting adalah suatu pola berpikir dalam memperoleh kebenaran berdasarkan logika. Dia juga sebagai orang pertama yang menyusun klasifikasi bintang yang ada di muka bumi ini. Ptolomeus (127-151 M) Buah pikirannya yang penting adalah tentang bumi sebagai pusat sistem tata surya (geosentris), yakni bumi berbentuk bulat, diam seimbang tanpa tiang penyangga. Bintang-bintang menempel tetap pada langit dan berputar mengelilingi bumi, sekali dalam 24 jam. Planet beredar melalui orbitnya sendiri, terletak diantara bumi dan bintang.
Tokoh Pembaharu pada abad 9-11 M Avicenna (Ibnu Shina abad 11) adalah seorang ahli ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang ilmu kedokteran dan filosofi. Al-Biruni, seorang ahli ilmu pengetahuan yang asli natural dan kontemporer (abad 11). Al-Khawarizzini, Al-Farghani, Al Batani (abad 9), Abdul Weva (abad 10), Omar Khayam dan Zarqali (abad 11), Al-Kindi, Al- Farabi (filosof abad 10), Al-Gazali (filosof abad 11) dan Averoes (Ibn-Rushd). Pada abad 9-11, semua ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani diterjemahkan dan dikembangkan dalam bahasa Arab. Setelah itu secara bertahap diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan sedikit dalam bahasa Ibrani. Pada waktu itulah ilmu pengetahuan dan kebudayaan Arab merupakan kebudayaan internasional, tersebar jauh ke barat, yakni ke Moroko dan Spanyol, yang terkenal dengan Pusat Perpustakaan dan Mesjid Al-Hambra, Cordoba (Spanyol).