BAB 7 MENERAPKAN STRATEGI : ISU-ISU MANAJEMEN & OPERASI
KELOMPOK 5 : Septaninda Putri Vikayanti (1313010100) Feti Aprilia (1313010099) Octavia Wulandari (1313010098) Aidha Tri Meintaka (1313010126) Ikhwan Aviv (1313010241) Salman Alfarizi (1313010184)
Hakikat Penerapan Strategi Formulasi Strategi Penerapan Strategi Memfokuskan pada sumber daya yang akan digunakan Memfokuskan pada sumber daya yang digunakan selama organisasi berjalan Memfokuskan pada efektivitas Memfokuskan pada efisiensi Proses intelektual Proses operasional Membutuhkan keterampilan intuitif dan analisis Membutuhkan keterampilan motivasi dan kepemimpinan Mengkoordinasi beberapa individu dalam organisasi Mengkoordinasi seluruh individu dalam organisasi
Alokasi Sumber Daya Faktor yang menghambat alokasi sumber daya yang efektif: Perlindungan berlebihan atas sumber daya Penekanan yang terlalu besar pada kriteria keuangan jangka pendek Politik organisasi Sasaran strategi yang kabur Keengganan mengambil risiko
Manajemen Konflik Tiga pendekatan dalam manajemen konflik: Penghindaran (avoidance): pengabaian persoalan dengan harapan konflik akan selesai dengan sendirinya; bisa dilakukan juga dengan memisahkan aktor yang berkonflik Defusi (defusion): tidak menekankan perbedaan antarpihak yang berkonflik; kompromi; mediasi Konfrontasi: mempertukarkan pihak-pihak yang berkonflik sebagai pembelajaran
Kecocokan Struktur dan Strategi Ciri-ciri struktur yang tidak efektif: Terlalu banyak hirarki Terlalu banyak rapat yang diikuti oleh terlalu banyak peserta Terlalu banyak perhatian yang difokuskan untuk menyelesaikan konflik-konflik antardepartemen Terlalu luas rentang kendali Terlalu banyak tujuan yang tidak dapat dicapai
Restrukturisasi dan Reengineering Restrukturisasi pada dasarnya merupakan kegiatan mengurangi struktur yang ada dalam organisasi Restrukturisasi sering dilakukan dengan menggunakan istilah berbeda-beda: Downsizing Rightsizing Delayering Restrukturisasi dalam sektor publik potensial melahirkan konflik
Reengineering (Rekayasa Ulang) Reengineering menyangkut menyusun ulang atau merancang ulang tugas, kerja, dan proses demi peningkatan atau perbaikan biaya, kualitas, layanan, dan kecepatan Secara teoritis, potensi konflik pada proses reengineering lebih kecil daripada restrukturisasi
Gaji dengan Strategi Tidak ada hubungan yang pasti antara sistem penggajian dengan kinerja strategi Akan tetapi, memberikan bonus atas pencapaian tujuan tahunan dan tujuan jangka panjang merupakan hal yang lazim
Mengelola Resistensi pada Perubahan Mengelola resistensi dapat dilakukan dengan Strategi perubahan paksa (force change strategy) Strategi perubahan edukatif (educative change strategy) Strategi perubahan rasional (rational or self- interest change strategy)
Menciptakan Budaya yang Mendukung Strategi Schein menunjukkan bahwa elemen berikut ini sangat bermanfaat untuk mengkaitkan budaya dengan strategi yaitu : Pernyataan kreteria yang digunakan untuk merekrut, menyeleksi mempromosikan, mengeluarkan,memensiunkan. Mendesain ruang, serambi, dan bangunan. Memberikan teladan, ganjaran, dan pelatihan oleh pimpinan. Apa yang diperhatikan, diukur dan dikendalikan oleh pimpinan. Sistem kompensasi dan status, serta sistem promosi yang tegas.
Mengelola Budaya Organisasi Budaya organisasi yang memengaruhi strategi dapat dibentuk dengan memperhatikan hal-hal berikut Filosofi pendirian organisasi Desain ruang dan bangunan Memberi teladan, pengajaran, pelatihan oleh pimpinan Sistem kompensasi dan status Kisah, legenda, mitos, dan perumpamaan mengenai orang-orang dan kejadian penting Apa yang diperhatikan, diukur, dikendalikan pimpinan Reaksi pimpinan terhadap peristiwa penting
Strategi Produksi Secara garis besar, proses produksi adalah kegiatan mengolah masukan (input, sumber daya produksi) dalam proses dengan menggunakan metode tertentu untuk menghasilkan keluaran (output, barang maupun jasa) yang sesuai dengan ketentuan. Dengan demikian maka kegiatan usaha jasa seperti dijumpai pada perusahaan angkutan, asuransi, bank, pos, telekomunikasi, dsb menjalankan juga kegiatan produksi. Strategi operasi merupakan penjabaran dari strategi bisnis / korporasi sehingga kelima kategori keputusan yang telah diuraikan diatas dapat diambil secara tepat dan konsisten. Strategi operasi terdiri dari 4 komponen yaitu; Misi, Kompetensi, Tujuan dan Kebijakan.
Manajemen SDM Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, permasalahan yang dihadapi manajemen bukan hanya terdapat hanya pada bahan mentah, alat-alat kerja, mesin-mesin produksi, uang dan lingkungan kerja saja, tetapi juga menyangkut karyawan (sumber daya manusia) yang mengelola factor produksi lainnya tersebut. Karyawan baru yang belum memilii keterampilan dan keahlian dilatih, sehingga menjadi karyawan yang terampil dan ahli. Apabila dia dilatih lebih lanjut serta diberikan pengalaman dan motivasi, dia akan menjadi karyawan yang matang. Pengolahan sumber daya manusia inilah yang disebut Manajemen SDM.
Program Kepemilikan Saham Bagi Karyawan Program Kepemilikan Saham Bagi Karyawan (PKSK), dalam bahasa Inggris sering disebut dengan ESOP, merupakan suatu program yang memungkinkan partisipasi karyawan untuk memiliki saham perusahaan atau induk perusahaan tempat mereka bekerja. Program ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan memberikan saham secara cuma- cuma (stock grant), menjual saham kepada karyawan, atau dengan memberikan opsi kepada karyawan untuk membeli saham perusahaan selama periode tertentu.
PKSK (Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan) PKSK dilakukan pertama kali pada tahun 1950 di Amerika Serikat, dan saat ini telah menjadi praktek yang umum dilakukan dalam dunia usaha baik di negara maju maupun di negera berkembang. Dengan adanya kepemilikan karyawan pada perusahaan atau induk perusahaan tempat mereka bekerja, diharapkan motivasi dan komitmen para karyawan akan meningkat sehingga pada akhirnya juga akan meningkatkan nilai perusahaan.
MATUR NUWUN