KALKULUS I Fungsi Menaik dan Menurun

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DIFERENSIAL (fungsi sederhana)
Advertisements

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
DIFERENSIAL (fungsi sederhana)
BAB 7. HUBUNGAN NON LINEAR
Widita Kurniasari, SE, ME
Hubungan Non Linier Pemahaman fungsi non linier dalam mempelajari ilmu pertanian juga penting meskipun banyak hubungan antara variabel dapat dijelaskan.
Matakuliah : Kalkulus-1
Aplikasi Optimisasi Fungsi Pertemuan 19
BAB 7. HUBUNGAN NON LINEAR
HITUNG DIFERENSIAL Widita Kurniasari Modul 5 & 6 Juli 2006.
MACAM-MACAM FUNGSI Matematika Ekonomi.
BAB 7. HUBUNGAN NON LINEAR
Penerapan dalam Ekonomi
Fungsi non linier: Fungsi Biaya, Fungsi Penerimaan, BEP
Widita Kurniasari, SE, ME
PENERAPAN EKONOMI FUNGSI NON LINIER
Tatap muka ke 9 : KALKULUS Diferensial Fungsi
07 SESI 6 MATEMATIKA BISNIS Viciwati STl MSi.
BAB 7. HUBUNGAN NON LINEAR
BAB II DIFERENSIAL PADA ILMU EKONOMI
PENERAPAN EKONOMI FUNGSI NON LINIER
PERTEMUAN Ke-13 Dosen pengasuh: Moraida Hasanah, S.Si., M.Si
Diferensial fungsi sederhana
Tujuan Agar mahasiswa dapat menemukan nilai ekstrim dengan derivatif
TEKNIK-TEKNIK OPTIMISASI DAN INSTRUMEN BARU MANAJEMEN
DIFERENSIAL (fungsi sederhana)
Penerapan Diferensial: Bisnis & Ekonomi
PENDAHULUAN MATEMATIKA EKONOMI.
Fungsi Biaya dan Fungsi Penerimaan Pertemuan 10
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 9: Fungsi Non-Linier Dosen Pengampu MK:
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 11: Diferensial Sederhana
Diferensial fungsi sederhana
Kuis Ekonomi manajerial
Diferensial fungsi sederhana
Maksimum dan Minimun ( Titik Ekstrim ) Pertemuan 18
BAB 4 FUNGSI KUADRAT.
APLIKASI TURUNAN DALAM EKONOMI DAN BISNIS
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 9: Fungsi Non-Linier Dosen Pengampu MK:
FUNGSI PANGKAT DUA (FUNGSI KUADRAT)
HITUNG DIFERENSIAL Widita Kurniasari.
HITUNG DIFERENSIAL.
KONSEP DASAR Fungsi dan Grafik
Widita Kurniasari, SE, ME
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 9: Fungsi Non-Linier Dosen Pengampu MK:
Fungsi Penerapan fungsi dalam bidang pertanian merupakan bagian yang sangat penting untuk dipelajari, karena model-model dalam matematika biasa disajikan.
ALJABAR KALKULUS.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 9: Fungsi Non-Linier Dosen Pengampu MK:
Diferensial Satu Variabel Orde Lebih Tinggi
Produksi dan Biaya dalam Jangka Pendek
HITUNG DIFERENSIAL Widita Kurniasari Modul 5 & 6 Juli 2006.
Widita Kurniasari, SE, ME
Widita Kurniasari, SE, ME
HITUNG DIFERENSIAL Widita Kurniasari Modul 5 & 6 Juli 2006.
KALKULUS I Sistim Bilangan/fungsi
KALKULUS I LIMIT DAN KEKONTINUAN
Berbagai Teknik Optimisasi & Peralatan Manajemen Baru
Pertemuan 9&10 Matematika Ekonomi II
HITUNG DIFERENSIAL.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 10: Diferensial Sederhana
Diferensial fungsi sederhana
Diferensial fungsi sederhana. Materi Yang Dipelajari Kuosien Diferensi dan Derivatif Kaidah- Kaidah Diferensiasi Hakikat Derivatif dan Diferensial Derivatif.
Penerapan Diferensial
APLIKASI FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI & BISNIS
Pertemuan 9 Kalkulus Diferensial
Diferensial fungsi sederhana
DIFERENSIAL (fungsi sederhana)
FUNGSI PRODUKSI.
HITUNG DIFERENSIAL Widita Kurniasari Modul 5 & 6 Juli 2006.
HITUNG DIFERENSIAL Widita Kurniasari Modul 5 & 6 Juli 2006.
HITUNG DIFERENSIAL Widita Kurniasari Modul 5 & 6 Juli 2006.
Transcript presentasi:

KALKULUS I Fungsi Menaik dan Menurun Dosen Pengampu : GUNAWAN.ST.,MT GUNAWAN.ST.,MT-STMIKBPN

Fungsi Menaik dan Menurun Turunan pertama dari sebuah fungsi non-linear dapat digunakan untuk menentukan apakah kurva dari fungsi yang bersangkutan menaik atau menurun pada kedudukan tertentu. Lereng nol y = f(x) Lereng negatif fungsi menurun f’(a) > 0, y = f(x) menaik f’(a) < 0, y = f(x)menurun Lereng positif fungsi menaik Lereng nol

Uji Tanda Apabila turunan pertama f’(x) = 0, berarti y = f(x) berada di titik ekstrim Untuk menentukan apakah titik ekstrim tersebut merupakan titik maksimum ataukah minimum, maka perlu dilakukan uji tanda terhadap f’(a) = 0. Jika f’(x) > 0 untuk x < a dan f’(x) < 0 untuk x > a, maka titik ekstrimnya adalah titik maksimum. Jika f’(x) < 0 untuk x < a dan f’(x) > 0 untuk x > a, maka titik ekstrimnya adalah titik minimum.

Titik ekstrim fungsi parabolik Turunan pertama dari fungsi parabolik y = f(x) berguna untuk menentukan letak titik ekstrimnya. Sedangkan turunan kedua berguna untuk mengetahui jenis titik ekstrim yang bersangkutan. Perhatikan fungsi parabolik berikut dan turunan-turunannya, serta hubungan secara grafik. y = f(x) = x2 - 8x + 12 ………….fungsi parabolik y’ = f’(x) = dy/dx = 2x – 8 …….fungsi linear y” = f”(x) = d2y/dx2 = 2 ……….konstanta Parabola y = f(x) = x2 - 8x + 12 , mencapai titik ekstrim – dalam hal ini titik minimum yaitu (4, -4) y’ = 0, nilai variabel bebas x = 4. x = 4  dimasukkan ke dalam persamaan Parabola  didapat nilai y = -4

y y = x2 – 8x + 12 12 y’= 2x - 8 y” = 2 2 x 2 4 6 -4 (4,-4) -8

Parabola y = f(x) mencapai titik ekstrim pada y’ = 0 Jika y” < 0 : bentuk parabolanya terbuka ke bawah, titik ekstrimnya adalah titik maksimum. Jika y” > 0 : bentuk parabolanya terbuka ke atas, titik ekstrimnya adalah titik minimum.

Titik Ekstrim dan Titik Belok Fungsi Kubik Titik maksimum atau minimum fungsi kubik, serta titik beloknya dapat dicari melalui turunan pertama dan kedua dari fungsi tersebut. Perhatikan fungsi kubik dan turunannya berikut : y = 1/3x3 – 3x2 + 8x – 3 ………….fungsi kubik y’ = x2 – 6x + 8 ……………………fungsi kuadratik y” = 2x – 6 ………………………..fungsi linear

Jika y’ = 0, x2 – 6x + 8 = 0 (x – 2)(x – 4) = 0  x1 = 2, x2 = 4 Untuk x1 = 2 dimasukkan pada persamaan kubik  maka y = 3.67 (2, 3.67)  titik ekstrim maksimum Untuk x1 = 2 apabila dimasukkan dalam turunan ke dua, maka y” = -2 < 0 (turunan kedua negatif) Untuk x2 = 4 dimasukkan pada persamaan kubik  maka y = 2.33 (4, 2.33)  titik ekstrim minimum Untuk x2 = 4 apabila dimasukkan dalam turunan ke dua, maka y” = 2 > 0 (turunan kedua positif) Jika y” = 0  2x – 6 = 0  x = 3, nilai x = 3 dimasukkan dalam persamaan kubik  didapatkannilai y = 3  titik belok (3,3)

y’ = x2 – 6x + 8 y’’= 2x – 6 y = 1/3x3 – 3x2 + 8x + 3 y” = 2 y 8 (2,3.67) y = 1/3x3 – 3x2 + 8x + 3 3.67 (3,3) (4,2.33) y” = 2 2 x 2 4 3 (3,-1) -2 -4 -6

Fungsi Kubik y = f(x) mencapai titik ekstrim pada y’ = 0 Jika y” < 0 pada y’ = 0, maka titik ekstrimnya adalah titik maksimum Jika y” > 0 pada y’ = 0, maka titik ekstrimnya adalah titik minimum Fungsi kubik y = f(x) berada di titik belok pada y” = 0

Relationship between marginal-cost and average-cost functions TC = C(Q) total cost MC = C'(Q) marginal cost AC = C(Q)/Q average cost C MC AC Q

Penerapan lain : Elastisitas  dengan rumus umum :