Dampak Kolonialisme, Pergerakan Nasional, dan Sumpah Pemuda
Dampak Kolonialisme
Bidang Sosial dan Budaya Bangsa Eropa Timur Asing Pribumi Bangsawan kelas Atas Birokrat pemerintah Rakyat Jelata
Bidang Sosial dan Budaya Adanya perpindahan masyarakat dari desa ke kota. Mulai adanya kesadaran diskriminasi terhadap perempuan
Bidang Sosial dan Budaya BIDANG BUDAYA Westernisasi (bahasa, pakaian, dan pergaulan) Dibukanya sekolah dengan sistem pendidikan Barat Pembatasan pemerintah terhadap “Islam Politik” yang dikeluarkan oleh Snouck Hurgronye
Bidang Politik, Ekonomi, dan Pendidikan Raja Menteri Jajahan Gubernur Jenderal Residen Aisten Residen Kontrolir Struktur Birokrasi Berdasarkan UU tahun 1848, struktur pemerintahan Adanya sistem perfectuure dan pegawai gajian Daendels memperkenalkan pengadilan keliling (landgerecht) Pendirian Mahkamah Agung (Hog-Gerechtschof)
Bidang Politik, Ekonomi, dan Pendidikan Lanjutan… Penjajah ikut campur dalam urusan kerajaan di Indonesia, menegaskan langkahnya ingin menguasai wilayah Indonesia dan menerapkan politik devide et impera. Berlakunya hukum-hukum kolonial.
Bidang Ekonomi Kehidupan ekonomi mengalami keterpurukan, akibat eksploitasi besar-besaran yang dilakukan oleh Belanda. Cultuur Stelsel (1830-1870) Kebijakan ekonomi pintu terbuka melalui UU Pokok Agraria (1870) Dampak positif : Pembangunan berbagai infrastruktur seperti Jalan, Jembatan,
Bidang Pendidikan Pendidikan awalnya hanya diperuntukkan untuk kalangan Atas Setelah berlakunya politik Etis, pendidikan mulai diperluas untuk seluruh kalangan
Pergerakan Nasional
Pengertian Pergerakan Nasional A. Pergerakan Maksud dari kata “Pergerakan” disini meliputi segala macam aksi dengan menggunakan “organisasi” untuk menentang penjajahan dan mencapai kemerdekaan. Dengan organisasi ini menunjuk bahwa aksi tersebut disusun secara teratur, dalam arti ada pemimpinnya, anggota, dasar, dan tujuan yang ingin dicapai. B. Nasional Istilah “Nasional” menunjuk sifat dari pergerakan, yakni semua aksi dengan organisasi yang mencakup semua aspek kehidupan, seperti ekonomi, sosial, politik, budaya, dan kultural
Faktor-faktor yang Mendorong Lahirnya Pergerakan Nasional Faktor Intern a. Sejarah Masa lampau yang gemilang indonesia sebagai bangsa telah mengalami zaman nasional pada masa kebesaran Majapahit dan Sriwijaya b. Penderiataan rakyat akibat penjajah. Bangsa Indonesia mengalami masa penjajahan yang panjang dan menyakitkan sejak masa Portugis c. Pengaruh perkembangan pendidikan barat di Indonesia d. Pengaruh perkembangan pendidikan Islam di Indonesia e. Pengaruh perkembangan pendidikan kebangsaan di Indonesia
Faktor Ekstern a. Kemenangan Jepang melawan Rusia dalam perang tahun 1905 yang bisa menimbulkan semangat bangsa - bangsa Asia termasuk Indonesia untuk mengusir Penjajah b. Adanya pergerakan nasional di negara lain seperti India, Fillipina, Cina, Turki sehingga termotivasi pemuda saat itu berjuang dalam satu pergerakan Nasional
Time line zaman pergerakan nasional Tahun 1908 1911/ 1912 Tahun 1912 Tahun 1920 1922 Tahun 1926 Tahun 1927 Budi Utomo Sarekat Islam Muhamadiyah dan Indische Partij PKI Indischee Vereeniging NU PNI
Sarikat Islam Didirikan oleh H Samanhudi pada thun 1905 di Solo dengan nama Sarekat Dagang Islam (SDI) corak pergerakan agama dan ekonomi. Pada 10 september 1912 di rubah menjadi Sarekat Islam (SI) Menurut HOS Cokroaminoto tujuan SI untuk memajukan perdagangan, membantu pengajaran, memperbaiki pendapat yang keliru mengenai Islam dan hidup menurut perintah Islam.
Budi Utomo Didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 atas inisiatif dari Dr Wahidin Sudirohusodo yang kemudian disambut oleh Soetomo dan rekan-rekannya di School Tot Opleiding van Indische arsten (STOVIA) atau Sekolah Dokter Pribumi. Tujuan : Untuk megembangkan pendidikan dan kebudayaan serta melakukan usaha peningkatan perekonomian.
Indische Partij Didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh : Dr. Ernest Francois Eugene Douwes Dekker yang kemudian dikenal sebagai Dr. Danu Dirdjo Setia Budhi Dr. Cipto Mangoenkoesoemo Soewardi Soerjaningrat yang kemudian terkenal dengan nama Ki Hadjar Dewantara. Indische Partij bermaksud membangun rasa cinta dalam setiap hati orang Hindia terhadap bangsa dan tanah airnya. Hal ini dilakukan dengan cara menyadarkan masyarakat dengan menghidupkan kembali harga diri, rasa mampu, dan rasa kebangsaan atau nasionalisme.
Partai Komunis Indonesia Didirikan dengan nama Partai Komunis Hindia (PKH) setelah Semaun dan Darsono di keluarkan dari SI pada Mei 1920. Anggotanya sebagian besar dari Indische Social Demokratische Vereeniging (ISDV) yang di didirikan oleh HS Sneeveliet seorang Belanda yang berhaluan sosialis.
Perhimpunan Indonesia Pada 1908, perkumpulan mahasiswa di Belanda mendirikan Indische Vereeniging. Menjadi lebih maju setelah Moh. Hatta, Sunario, A. Subadri dan Ali Sastroamidjoyo menjadi pemimpin dan nama organisasi di ganti menjadi Indonesische Vereeniging dan terakhir pada 1925 menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). PI adalah organisasi yang pertama dengan tegas menuntut Indonesia merdeka, bersikap non kooperatif dan menyatakan perlunya persatuan masyarakat Indonesia.
Sumpah Pemuda
Latar Belakang Sumpah Pemuda lahir dari keinginan para pemuda utk mencapai pemahaman dan perjuangan yang sama menuju persatuan indonesia Organisasi Pemuda - 7 maret 1915, Satiman, Kadarman, Sunardi mendirikan Tri Koro Dharmo, 1918 berubah menjadi Jong Java - Jong Java menginspirasi berdirinya jong Sumatranen Bond, Jong Pasundan, Jong Minahasa, Jong Celebes, Jong Ambon semuanya bercita-cita memajukan Indonesia
Oktober 1928 Kongres Pemuda II, Jakarta, 27-28 Ketua : Sugondo Joyopuspito Tujuan : mempersatukan semua organi sasi yang ada Hasil : - Sumpah Pemuda satu Nusa/tanah air, bangsa, bahasa Indonesia - Diperkenalkan lagu Indonesia Raya - Dikibarkan Merah Putih - Organisasi pemuda kedaerahan menjadi Indonesia Muda
Kongres Pemuda I, Jakarta 30 April-2 mei 1926 - Ketua : M. Thabrani - Tujuan : menanamkan semangat kerjasama diantara organisasi pemuda agar menjadi persatuan - PPPI usul dibentuknya satu wadah organisasi pemuda gagal