Pesan Bung Hatta Pada tahun 1932, atas nama Pimpinan Umum Pendidikan Nasional Indonesia, Bung Hatta mengeluarkan sebuah brosur berjudul Ke Arah Indonesia.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN RI SETELAH PROKLAMASI.
Advertisements

MEDIA PEMBELAJARAN BERKOMITMEN TERHADAP PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Dari Digul ke Bandaneira Pada akhir Februari 1934 saya ditangkap di Bandung oleh seorang camat PID (polisi rahasia Belanda). Ditahan beberapa hari di kantor.
Ke Tanah Merah Tiga atau empat hari kemudian kami diberangkatkan dengan menumpang kapal yang lebih kecil lagi. Kapal ini milik Pemerintah yang disebut.
Pendidikan Nasional Indonesia (PNI) dari Hari ke Hari Pada bulan September 1932 saya sudah pindah pondokan, menyewa di Jalan Kopo. Waktu itu Pimpinan Umum.
KELAS XI IPA SEMESTER 2 Disusun oleh : DRA. ATIN SUPRIATIN
ORGANISASI PADA MASA MODERAT
MENDISKRIPSIKAN MAKNA PROKLAMASI
BAB 5 PERKEMBANGAN ORGANISASI PERGERAKAN DI INDONESIA
Perumusan pancasila Nilai Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Abad 16
Anang Zubaidy Yogyakarta, 2013
Kompetensi Dasar: Indikator:
Sejarah Pramuka Oleh: Mirwan
Kelompok W.R SUPRATMAN Sharissa Chairani/32 Andrea Permata/04 Atika Erdyah/08 Cindy Anggraini/09 Irsa Adinda/16 Jihan Khalisah/17.
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH
Indische Partij Danudirja Setiabudi XI IIS 2 Nabila Shafira Andi Fajar
BAB 2 Menumbuhkan Kesadaran Berkonstitusi
PARTAI NASIONAL INDONESIA
Pancasila dalam kajian sejarah bangsa
Tawaran dari Bapak Koperasi
Menjadi Guru Kenkoku Gakuin
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Sekitar Berdirinya PNI
PNI(PartaiNasionalIndonesia)
Sang Proklamator Mohammad Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Di kota kecil yang indah inilah Bung Hatta dibesarkan di lingkungan.
Patriot Mohammad Hatta
MAKNA PROKLAMASI DAN KONSTITUSI PERTAMA
Sebagai Wartawan Sebagaimana dengan Bung Karno, Bung Hatta meyakini pentingnya peranan pers. Tidak banyak orang yang mengetahui betapa ampuhnya senjata.
Dialog dalam “Seikere”
Sederhana Tapi Tegas Pada waktu dilangsungkan pertunjukan Koenig Quarter di Goethe Institut di Jakarta (1972), hadir Bung Hatta dengan disertai oleh Ibu.
Pancasila dan Implementasinya
PIAGAM JAKARTA Kelompok 4 :
Terbentuknya NKRI Pengesahan uud 1945 & pemilihan presiden dan wakil presiden oleh INDARTI.
Perjuangan Mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan
Aturan Penusilan Catatan Kaki
Pancasila dalam kajian sejarah bangsa
Pancasila secara Historis
Pancasila dan Implementasinya
STANDAR KOMPETENSI MEMAHAMI PROSES KEBANGKITAN NASIONAL.
PKN PRESIDEN By : Nurlina.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
KARYA ILMIAH.
Sejarah Perumusan dan Pengesahan UUD NRI Tahun 1945
Pancasila dan Implementasinya
Filosofi Wibawa Setelah pengakuan kedaulatan pada akhir tahun 1949, saya telah kembali dari gerilya ke Jakarta melanjutkan pekerjaan mengkonsolidir kedudukan.
Soal Ulangan Formatif Kesatu Mata Pelajaran PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Kelas VI ( Enam ) Koleksi Mr. BAMBOS.
Walau Sakit Tetap Memakmurkan Masjid
Organisasi Pergerakan
PARTAI NASIONAL INDONESIA
Pancasila dalam kajian sejarah bangsa
KELOMPOK 4 Anggi fitriyani annisa syahnun maria serevina nidia christine stelia mardiana simanjuntak XII MIPA 6.
Kamar No. 5, Paviliun Cendrawasih
Prolog Sang Sekretaris
Disusun Oleh Kelompok 3:
KABINET NATSIR.
Nawaksara atau Kudeta Konstitusi?
PAHLAWAN INDONESIA OLEH: RAFLI DAN RICHIE.
PAHLAWANKU BY: pasha 5D AKBAR 5D.
Pancasila dan Implementasinya
TERBENTUKNYA NEGARA INDONESIA
ASAL MULA PEMBENTUKAN NKRI.
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
PANCASILA DALAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
TUGAS PKN Anggi Lestari Mewujudkan Rasa Syukur Pada Kemerdekaan
UPAYA MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN
Oleh: Wahyu Siswantriyani
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Di susun oleh: Diding Suhendi NPM:  Isitilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5 SM. Negara.
Surat Balasan Suatu kunjungan ke rumah Bung Hatta yang amat mengesankan ialah waktu saya datang untuk mengambil copy riwayat hidup Sjahrir yang saya minta.
Mengenal Bung Hatta “Bapak Koperasi Indonesia”
Transcript presentasi:

Pesan Bung Hatta Pada tahun 1932, atas nama Pimpinan Umum Pendidikan Nasional Indonesia, Bung Hatta mengeluarkan sebuah brosur berjudul Ke Arah Indonesia Merdeka, disingkat menjadi KIM. Buku KIM inilah yang dijadikan pedoman dasar dan tujuan PNI yang sangat populer di saat itu. Bung Hatta juga memimpin mingguan Daulat Ra’jat, sebagai terompet Pendidikan Nasional Indonesia. Daulat Ra’jat adalah sebuah majalah teoritika politik. Segala suatu yang menyangkut teori-teori perjuangan politik dan kupasan serta analisa politik ekonomi ada di dalamnya. Bung Hatta yang mahir menulis dengan sistematis dan dengan bahasa Indonesia yang baik pula, tetap menulis dalam majalah Daulat Ra’jat, semenjak mulai terbitnya pada tahun 1931 hingga tahun 1934. Orang-orang pergerakan rakyat paling gemar membaca majalah populer ini. Pada tanggal 1 Agustus 1933, Vergader Verbod lahir, yang melarang rakyat Indonesia mengadakan sidang dan berkumpul. Pada tanggal itu juga Ir. Soekarno ditangkap dan dibuang ke Endeh, Flores. Pemimpin-pemimpin di daerah pun banyak yang tertangkap, semua dibuang ke Boven Digul. Berturut-turut pada tanggal 25 Februari 1934, Bung Hatta dengan Bung Sjahrir ditangkap pula beserta kawan-kawan mereka, Burhanuddin, Maskun Sumadiredja, Murwoto, Bondan, dan Soeka. Tatkala ditahan secara preventif di bui Glodok, Bung Hatta tidak membuang-buang waktu. Beliau mengarang buku bernama Krisis Ekonomi dan Kepitalisme, yang tebalnya kira-kira 300 halaman. Penerbitnya adalah Dahlan Sutan Lembaq Tuah, ipar Bung Hatta yang tinggal di Kebon Jeruk, Sawah Besar, Betawi. Pada bulan Januari 1935 Bung Hatta diberangkatkan juga ke tanah buangan Boven Digul. Di sana beliau mengajar filosofi Yunani Kuno kepada beberapa orang buangan. Kemudian diktat-diktat filosofi ini dicetak menjadi buku bacaan umum di Jakarta dalam dua jilid. Bung Hatta dan Sjahrir kemudian dipindahkan ke Bandaneira, ke tempat pembuangan Dr. Tjipto Mangunkusumo dan Mr. Iwa Kusumasumantri. Sungguh pun begitu, Pendidikan Nasional Indonesia tidak pernah dibubarkan. Bung Hatta meninggalkan pesan sewaktu beliau berada di tempat pembuangan, agar pergerakan jangan dibubarkan dan setiap anggota harus bersedia berkorban bagi kemerdekaan Indonesia. Bermawy Latief, Pribadi Manusia Hatta, Seri 6, Yayasan Hatta, Juli 2002.