TUJUAN MATA PELAJARAN : Diharapkan Peserta memahami Fungsi pengukuran dan cara menggunakan Alat Ukur baik listrik maupun mekanik yang berhubungan dengan Pemeliharaan Gardu Induk dan Transmisi PENGUKURAN LISTRIK TUJUAN POKOK BAHASAN : Diharapkan peserta memahami : Pengertian dan tujuan pengukuran Besaran, Satuan dan Dimensi Klasifikasi dan Kalibrasi Alat Ukur Pengukuran Besaran Listrik Error / kesalahan dalam pengukuran
Alat standardAlat yang dibandingkan Besaran skala yang telah dikalibrasi Besaran yang dibandingkan 1. PENGERTIAN DAN TUJUAN PENGUKURAN Pengertian Pengukuran Mengukur adalah : - Membandingkan alat tertentu dengan yang dianggap standard - Membandingkan besaran yang akan diukur dengan suatu skala tertentu yang telah ditera. Tujuan Pengukuran untuk mendapatkan hasil suatu kondisi / keadaan yang sebenarnya dalam bentuk data (angka atau harga).
BESARAN sesuatu yang dapat diukur 2. BESARAN, SATUAN DAN DIMENSI Besaran dasarBesaran turunanBesaran pelengkap adalah cara penulisan dari besaran-besaran dengan menggunakan simbol-simbol (lambang-lambang) besaran dasar. DIMENSI Kegunaan Dimensi Untuk menurunkan satuan dari suatu besaran untuk meneliti kebenaran suatu rumus atau persamaan. adalah ukuran dari pada suatu besar. SATUAN BESARAN
No.BesaranSimbol Dimensi SatuanSimbol a. b. Panjang Massa Waktu Kuat Arus Temperatur Intensitas Cahaya Banyaknya Zat Besaran Pelengkap Sudut datar (plane angle) Sudut ruang (solid angle) LMTIӨJN--LMTIӨJN-- Meter Kilogram Sekon (detik) Ampere Kelvin Candela Mol Radian Steradian M Kg S (dt) A K Cd - rad Sr Besaran dasar dan Satuan SI (Sistem Internasional)
Besaran listrikSatuanAlat Ukur ArusAmperAmpermeter TeganganVoltVoltmeter TahananOhmOhm meter Daya SemuVAVA meter Daya AktifWattWatt meter Daya ReaktifVarVAr meter Energi AktifWhkWh meter Energi ReaktifVarhkVAr meter Faktor Daya-Cos φ meter FrekuensiHzFrekuensi meter Macam-macam Besaran Listrik
Pengukuran besaran non listrik : - Suhu - Kuat cahaya - Tekanan, dll Pada pengukuran listrik dapat dibedakan antara 2 (dua) hal : Pengukuran besaran listrik : - Arus (Ampere) - Tegangan (Volt) - Daya (Watt), dll 3 (tiga) unsur penting dalam Pengukuran : Alat ukur yang digunakan Orang yang melakukan pengukuran Cara Pengukuran
3. KLASIFIKASI DAN KALIBRASI ALAT UKUR Fungsi penting dari alat ukur baik alat ukur listrik maupun mekanik adalah untuk mengetahui nilai yang telah ditentukan sebagai batasan laik atau tidaknya peralatan / jaringan akan dioperasikan. KLASIFIKASI alat ukur : Menyatakan persesuaian antara nilai pembacaan pada instrumen dan nilai sebenarnya (True value) dari besaran yang diukur ketelitian instrumen diukur dengan derajat kesalahannya. KETELITIAN ( ACCURACY )
E = I - T C = T - I Kesalahan (Error) Menyatakan selisih antara nilai pembacaan pada instrumen dan nilai sebenarnya dari besaran yang diukur I = Nilai pembacaan T = Nilai sebenarnya Adalah selisih antara nilai sebenarnya dari besaran yang diukur dan nilai pembacaan Koreksi ( Correction )
Menyatakan pertambahan terkecil dari besaran yang diukur yang dapat dideteksi instrumen dengan teliti DISKRIMINASI ( RESOLUTION ) 127,2 volt Pada alat-alat (instrumen ) dengan sistem digital, digit terakhir menyatakan DISKRIMINASI Diskriminasi 0,1 volt Adalah perbandingan (ratio) antara besaran akibat (respons) dan besaran yang diukurnya, misalnya milimeter per microampere KEPEKAAN ( SENSITIVITY )
ALAT UKUR LISTRIK
Menurut macam arus : o Arus searah o Arus bolak balik o Arus searah dan arus bolak balik = Pengukuran untuk kebesaran- kebesaran arus searah DC Pengukur untuk kebesaran arus bolak- balik AC = Pengukur untuk kebesaran arus searah dan bolak-balik DC/AC 3 Pengukur phasa tigaAC 3
Tipe Jarum Petunjuk Harga / nilai hasil ukur yang dibaca adalah yang ditunjuk oleh jarum petunjuk, harga tersebut adalah harga sesaat pada waktu meter tersebut dialiri arus listrik Menurut tipe / jenis : Digital Harga / nilai hasil ukur yang dibaca adalah harga sesaat Tipe Recorder Harga / nilai hasil ukur yang dibaca adalah harga yang ditulis / dicatat pada kertas, pencatat ini dilakukan secara otomatis dan terus menerus selama meter tersebut dialiri arus listrik. Tipe Integrator Harga / nilai hasil ukur yang dibaca adalah harga dari hasil penjumlahan yang dicatat pada selang waktu tertentu selama alat tersebut digunakan
SIMBOL-SIMBOL ALAT UKUR Tegangan uji 2 kV Tegangan uji 3 kV Tegangan uji 4 kV Menurut tegangan pengujiannya 60 o Menurut Posisi Pengoperasian Dipasang posisi mendatar Di pasang posisi tegak. Di pasang posisi miring 60 o
Besi putar, tanda ( S ) Prinsip kerja : gaya elektromagnetik pada suatu inti besi dalam suatu medan magnet. (kumparan tetap, besi yang berputar) penggunaan pada rangkaian AC/DC. Prinsip kerja : gaya elektromagnetik antar medan magnet suatu tetap dan arus (kumparan berputar magnit tetap), pengunaan pada rangkaian DC, alat ukur yang menggunakan sistem ini VA/Ω. Menurut prinsip kerja : Kumparan putar, tanda (M) Elektrodinamik, tanda (D) Prinsip kerja: gaya elektromagnetik antar arus-arus. (kumparan tetap & kumparan berputar), pemakaian pada rangkaian AC/DC, alat yang menggunakan system ini V / A / W / F. Prinsip kerja : gaya elektromagnetik yang ditimbulkan oleh medan magnit bolak-balik dan arus yang terimbas oleh medan magnet, (arus induksi dalam hantaran). Prinsip kerja : gerakan jarum diakibatkan oleh pemuaian panas dan tarikan pegas, (pemakaian pada rangkaian AC/DC, alat yang menggunakan sistem ini A/V/. Kawat panas Induksi, tanda (I)
SYARAT – SYARAT ALAT UKUR LISTRIK Alat ukur tidak boleh membebani / mempengaruhi yang diukur Mempunyai keseksamaan yang tinggi Mempunyai kepekaan (sensitifitas) yang tinggi Mempunyai stabilitas yang tinggi Kemampuan baca (readibilitas) yang baik, Kemantapan (reliabilitas) alat yang tinggi
KESALAHAN PADA PENGUKURAN Kesalahan sistem (systematic error) disebut pula kesalahan tetap : –Kesalahan kalibrasi –Kesalahan manusia (human error) –Experimental error –Kesalahan teknik (error of technique) –Kesalahan statistik (random error) Kesalahan karena salah (illegitimate error) –Blunder –Computational error –Chaotic error
Ketelitian hasil ukur ditentukan oleh Kondisi alat ukur, yaitu ketelitiannya harus sesuai dengan yang dipersyaratkan untuk pengukuran pada pemeliharaan kubikel. Ketelitian alat ukur dapat berkurang disebabkan antara lain, umur alat ukur yang memang sudah melebihi yang direncanakan. Operator atau pengguna alat ukur tidak memahami cara yang benar, sehingga terjadi kesalahan pemakaian atau cara membaca skala salah padahal alat ukur pada kondisi yang baik.
CARA PENGUKURAN Posisi pembacaan Memahami simbol-simbol alat ukur Angka yang sebenarnya Angka yang terlihat Jarum penunjuk
KELAS KETELITIAN Alat cermat atau alat presisi (< 0,5%). Alat kerja (± 1 ÷ 2 %). Alat ukur kasar (> 3 %).
BATAS UKUR Kemampuan maksimal penunjukan alat ukur Alat ukur terpasang tetap mempunyai satu batas ukur Alat ukur kerja mempunyai lebih dari satu batas ukur Batas Ukur yang dipilih Harga sebenarnya Penunjukan jarum Hs = x Batas Ukur Skala maksimal 7 Hs = x 5 = 3,5 Amper 10
ALAT UKUR SISTEM ELEKTRONIK Keuntungan alat ukur elektronik : Portable Kecermatan tinggi mencapai factor kesalahan 0,1 – 0,5 % Kedudukan atau posisi alat ukur tidak mempengaruhi penunjukan Kelemahannya. Dapat dipengaruhi oleh temperature ruangan yang tinggi Tidak boleh ditempatkan pada ruangan yang lembab / basah Harga relative mahal
PENGGUNAAN ALAT UKUR MENURUT SIFAT PENGGUNAAN. Portable Alat ini mudah dipergunakan dan dibawa pergi kemana-mana sesuai kehendak hati kita dalam pengukuran. Papan hubung/panel Alat ini dipasang pada panel secara permanent atau tempat- tempat tertentu, sehingga tidak dapat dibawa pergi untuk mengukur
MENURUT MACAM ALAT UKUR U Nama Alat Ukur Besaran yang di Ukur Tanda Satuan Rangkaian Penggunaan Keterangan Amper Meter Volt Meter Watt Meter Kwh Meter Kvarh Meter Frekwensi Dan sebagainya Arus Tegangan Daya Energi Getaran/detik - A E W Kwh Kvarh Hz - AC & DC AC - R I.R U.R U.I.t cosφ U.I.t U.I.t cosφ U.I.t U.I.t sinφ - PENGGUNAAN ALAT UKUR
Ampere Meter. Digunakan untuk mengetahui besarnya arus/aliran listrik baik berupa : - Arus listrik yang diproduksi mesin pembangkit - Arus listrik yang didistribusikan ke jaringan distribusi - Cara penyambungan dari ampere meter adalah dengan menghubungkan seri dengan sumber daya listrik (power source). PENGGUNAAN ALAT UKUR ~ P Sumber daya beban AV Menurut pengawatannya
PENGGUNAAN ALAT UKUR Volt-meter Meter Digunakan untuk mengetahui besarnya tegangan Cara penyambungan dari Volt-meter adalah dengan menghubungkan parallel dengan sumber daya lsitrik (power source ) ~ V P Smber Daya beban Menurut pengawatannya
Cosphi meter (Cos φ). ~ P sumber daya beban Cos φ ~ P sumber daya beban Cos
Frekwensi Meter ~ Hz P sumber daya beban ~ P sumber daya beban Hz
Watt Meter ~ P sumber daya beban W ~ P sumber daya beban W
KWH – Meter ~ P sumber daya beban : Spoel Arus : Spoel Tegangan
1.Megger Megger dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik maupun instalasi-intalasi, Megger dengan bateri umumnya membangkitkan tegangan tinggi yang jauh lebih stabil dibanding megger dengan generator yang diputar dengan tangan.
Phasa Squence RST Phasa Squence Sumber Daya/ tegangan R S T
. Type pembacaan tidak langsung. Alat ukur type pembacaan tidak langsung adalah : Untuk mengukur besaran arus yang melebihi kemampuan batas kuat hantaran arus dari peralatan alat ukur tersebut. Untuk mendapatkan nilai pengukuran maka perlu alat ukur tersebut ditambah dengan suatu alat yang kita namakan CT = Current Transformer. ALAT UKUR DENGAN MENGGUNAKAN CT
Current Transformer pada prinsipnya adalah suatu alat untuk mendapatkan besaran arus sesuai dengan batas mampu hantar arus dari alat ukur seperti 400/5, 100/5, 60/5, 150/5 yang dimaksud adalah : Max400 A Arus primer Max 5 A Arus sekunder Max100 A Arus primer Max 5 A Arus sekunder Max 60 A Arus primer Max 5 A Arus sekunder
POSISI PENGOPERASIAN Dipasang untuk posisi mendatar. 60 o Di pasang dengan posisi tegak. Di pasang dengan posisi miring 60 o
Meter Tahanan Isolasi Biasa disebut Meger, untuk mengukur tahanan isolasi instalasi tegangan menengah maupun tegangan rendah. Untuk instalasi tegangan menengah digunakan Meger dengan batas ukur Mega sampai Giga Ohm dan tegangan alat ukur antara sampai dengan Volt arus searah. Untuk instalasi tegangan rendah digunakan Meger dengan batas ukur sampai Mega Ohm dan tegangan alat ukur antara 500 sampai Volt arus searah. Ketelitian hasil ukur dari meger juga ditentukan oleh cukup tegangan batere yang dipasang pada alat ukur tersebut. Berdasarkan fungsinya pada kegiatan pemeliharaan alat ukur yang digunakan antara lain :
Meter Tahanan Pentanahan Biasa disebut dengan Meger Tanah atau Earth Tester, digunakan untuk mengukur tahanan pentanahan kerangka kubikel dan pentanahan kabel. Terminal alat ukur terdiri dari 3 ( tiga ) buah, 1 ( satu ) dihubungkan dengan elektroda yang akan diukur nilai tahanan pentanahannya dan 2 ( dua ) dihubungkan dengan elektroda bantu yang merupakan bagian dari alat ukurnya. Ketelitian hasil tergantung dari cukupnya energi yang ada pada batere.
Biasa disebut dengan Micro Ohm meter dan digunakan untuk mengukur tahanan antara terminal masuk dan terminal keluar pada alat hubung utama kubikel. Nilai yang dihasilkan adalah dalam besaran micro atau sepersatu juta ohm. Dua terminal alat ukur yang dihubungkan ke terminal masuk dan keluar akan mengalirkan arus searah dengan nilai minimal 200 Amper. Sebenarnya yang terukur pada alat ukurnya adalah jatuh tegangan antara 2 ( dua ) terminal yang terhubung dengan alat ukur, tetapi kemudian nilainya dikalibrasikan menjadi satuan micro ohm. Meter Tahanan Kontak
Banyak nama yang dipakai untuk menyebutkan alat ini, misalnya : Phase Squence Indicator, Drivelt meter, meter medan putar. Gunanya untuk memeriksa urutan fasa pada saat tegangan sudah masuk ke kubikel. Ada 3 ( tiga ) terminal yang masing dihubungkan ke terminal kontrol tegangan yang biasanya menjadi satu dengan lampu indikator. Diagram pengawatan Meter Urutan Fasa
Tester Tegangan Tinggi Arus Searah ( HVDC Test ) Test terhadap bagian yang bertegangan terhadap kerangka / body kubikel dengan tegangan listrik arus searah 40 KV selama 1 menit. Kubikel dinyatakan laik operasi bila arus yang mengalir tidak lebih dari 1 mili amper.
Tester 20 KV Untuk memeriksa adanya tegangan pada kabel masuk / keluar kubikel
Test Keserempakan Kontak Alat Hubung Alatnya disebut Breaker Analizer, yaitu untuk mengukur waktu pembukaan atau penutupan Kontak ketiga fasa Alat Hubung.
Test Tegangan Tembus ( Dielectricum Test ) Untuk menguji tegangan tembus minyak isolasi bagi PMT atau LBS yang menggunakan media peredam berupa minyak. Kemampuan Alat Test minimal sampai 60 KV arus searah dengan arus minimal 1 mA.
Untuk mengukur tekanan Gas SF 6 yang berada didalam tabung Alat Hubung LBS atau PMT. Dapat dilakukan bila disediakan Klep / pentil dan indikator penunjuk tekanan tidak ada. ALAT UKUR MEKANIK Manometer
Alat ini merupakan alat untuk mengencangkan pengikatan mur – baut yang sekaligus mengukur momen yang terjadi. Ada beberapa macam bentuknya : antara lain dikencangkan sambil dibaca momennya, disetel momennya terlebih dulu baru dilakukan pengencangan. Besarnya torsi yang dibutuhkan untuk pengencangan mur – baut sebanding dengan diameter ulir baut. Untuk mengukur diameter ulir digunakan jangka sorong ( sitmat ) Kunci Momen ( Torque Wrench )
Untuk mengukur dan mengatur posisi kubikel di atas manhole agar tegak lurus Waterpas