KELOMPOK 2 ALFIAN MUBAROK SRI DEWI NURMAESIH HARIS SUHAILY.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMBELAJARAN AKTIF DI PERGURUAN TINGGI Dr. Johannes, S.E., M.Si November 2011.
Advertisements

BAB VI PGRI SEBAGAI ORGANISASI PROFESI
Disadur dari berbagai sumber
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
 Dedi saputra: wi fajar S:  Inna fathul F:  Tri wahyu N:  Utari tri U:
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Sekolah Pascasarjana Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si.
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI : SEBUAH PENYEMPURNAAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN Oleh : Trisakti Handayani.
Pendidikan Tinggi di Indonesia
Konsep Dasar Pendidikan
LIMA PILAR BELAJAR GUNA MEWUJUDKAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
HAKIKAT PENDIDIKAN Andi Muhammad Ajiegoena Pengantar Pendidikan
Technique Informal School
1 PENDIDIKAN KARAKTER MOH. SALEH, SH., MH. UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2011 KEBIJAKAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA.
PENDIDIKAN KARAKTER Universitas Negeri Yogyakarta Oleh:
SISTEM PENDIDIKAN Di Indonesia
SISTEM PENDIDIKIAN NASIONAL
EVALUASI PEMBELAJARAN SUDIYONO
KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA.
Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
Pendidikan Tinggi dan Nilai-Nilai Keadaban Publik
Pendidikan Sebagai Sebuah Sistem Munawar Ketua LP3M-UB
oleh: NINIEK WAKHYU INDRIASIH Q
KURIKULUM DAN SILABUS Dr. Wuri Wuryandani, M.Pd.
Pelaksanaan Pendidikan Berdasarkan UUSPN 20 Tahun2003
Pemanfaatan TIK dalam Penilaian
Tarmin Abdulghani, ST., MTI.
Materi dan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
Telaah Kurikulum Model Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kebijakan Direktorat Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kualitas PAI pada Sekolah DR. H. NI FASRI, M.Pd. Kasubdit PAI pada SMP Direktorat Pendidikan.
Pengembangan Kompetensi sebagai Tujuan Pembelajaran
HANDOUT 1 BELAJAR PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-3 DAN 4 karakter siswa
Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan
GERAKAN INDONESIA MEMBACA DAN MENULIS Paparan disampaikan oleh Dra
STANDAR PENILAIAN KURIKULUM 2013
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PERAN ILMU PENDIDIKAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Guru Profesional dan Standarisasi Pendidikan Nasional
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Undang Undang Sisdiknas no. 20 Tahun 2003
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
Tujuan dan Standar Kompetensi
Pedagogi Kritis dalam Pendidikan di Indonesia
Pemanfaatan TIK dalam Penilaian
PERTEMUAN KE-3 DAN 4 karakter siswa
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Analisis Kurikulum Penjasorkes dan Bahan Ajar
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM DAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Bahan Kuliah DDP 2010/
Kurikulum Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
SISTEM PENDIDIKIAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pemanfaatan TIK dalam Penilaian
KOMPONEN-KOMPONEN PENGEMBANGAN KURIKULUM
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKIAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pengembangan Pendidikan agama berbasis wawasan kebangsaan
RIA KURNIASARI. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menganalisis hakikat, fungsi dan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di SD.
Kebijakan Pemerintah DALAM Pengembangan Perpustakaan Sekolah
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
HOTS Pengembangan INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
PKn yang berhasil menumbuhkan sikap mental : bersifat cerdas,
Sosialisasi KTSP Departemen Pendidikan Nasional Sosialisasi KTSP UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
SISTEM PENDIDIKIAN NASIONAL Oleh : KUNTJOJO UNP Kediri 2008.
MENJADI GURU JAMAN NOW. MEMPUNYAI 7B 1.Bersemangat juang tinggi 2.Berpikir kritis 3.Bertindak dinamis 4.Berkarya kreatif.
Transcript presentasi:

KELOMPOK 2 ALFIAN MUBAROK SRI DEWI NURMAESIH HARIS SUHAILY

Tinjauan Fakta: Struktur dan Fungsi Sistem Pendidikan Sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat objek dengan hubungan-hubungan antara objek dan hubungan antar atributnya. Dengan kata lain, sistem adalah suatu kesatuan utuh yang terjalin dari : 1. Sejumlah bagian 3. Atribut dari bagian-bagian itu maupun dari hubungan itu. 2. Hubungan bagian-bagian

“seperangkat unsur-unsur yang saling terikat dan berhubungan serta saling bergantungan antar satu sama lain yang merupakan satu kesatuan dengan tujuan bersama yakni memberikan kemajuan dan peningkatan di bidang pendidikan”. Fungsi system pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sedangkan tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam proses kebijakan pendidikan implementasi kebijakan adalah sesuatu yang penting, bahkan jauh lebih penting dari pada pembuatan kebijakan. Implementasi kebijakan merupakan jembatan yang menghubungkan formulasi kebijakan dengan hasil (outcome) kebijakan yang diharapkan.

kebijakan strategis yang diambil Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah adalah : (1) Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (School Based Management) yang memberi kewenangan pada sekolah untuk merencanakan sendiri upaya peningkatan mutu secara keseluruhan (2) Pendidikan yang berbasis pada partisipasi komunitas (community based education) (3) Dengan menggunakan paradigma belajar atau learning paradigma (4) Pemerintah juga mencanangkan pendidikan berpendekatan Broad Base Education System (BBE)

Tinjauan Teori: Struktur dan Fungsi Sistem Pendidikan Sebuah sistem memiliki struktur yang teratur. Sistem memiliki beberapa sub sistem, sub sistem dapat terdiri dari beberapa sub-sub- sistem, sub-sub-sistem dapat memiliki sub-sub- sub-sistem, dan seterusnya hingga sampai pada bagian yang tidak dapat dibagi lagi yang disebut komponen atau elemen. Sitem merupakan satu kesatuan yang terstruktur. Sistem memiliki bagian- bagian yang tersusun sistematis dan berhierarki. Bagian-bagian sistem itu berelasi antara satu dengan lainnya (holistic). Tiap-tiap bagian system mempunyai fungsi tertentu dan secara bersama-sama melaksanakan fungsi struktur, yaitu mencapai tujuan sistem. SistemCiri-ciri

Komponen-komponen yang memungkinkan terjadinya proses pendidikan atau terlaksananya proses mendidik terdiri dari 7 komponen, yaitu : 2. Peserta Didik 1.Tujuan Pendidikan 4. Metode Pendidikan 6. Lingkungan Pendidikan 5.Isi Pendidikan/Materi Pendidikan 7. Alat dan Fasilitas Pendidikan 3. Pendidik

TINJAUAN FILSAFAT: STRUKTUR DAN FUNGSI PENDIDIKAN Perubahan sosial menggambarkan suatu proses perkembangan masyarakat. Pada satu sisi perubahan sosial memberikan suatu ciri perkembangan atau kemajuan (progress) tetapi pada sisi yang lain dapat pula berbentuk suatu kemunduran (regress). Perubahan sosial dapat terjadi oleh karena suatu sebab yang bersifat alamiah dan suatu sebab yang direncanakan. Sekolah mengemban tugas untuk melaksanakan upaya-upaya mengalihkan nilai-nilai budaya masyarakat dengan mengajarkan nilai-nilai yang menjadi way of life masyarakat dan bangsanya. Untuk memenuhi fungsi dan tugasnya tersebut sekolah menetapkan program dan kurikulum pendidikan, beserta metode dan tekniknya secara pedagogis, agar proses transmisi nilai-nilai tersebut berjalan lancar dan mulus. Pendidikan diharapkan mampu berperan sebagai proses sosialisasi dalam masyarakat bisa berjalan dengan baik. Sehingga proses sosialisasi bisa berjalan dengan wajar dan mulus.

Pendidikan dalam Perspektif PerubahanSosial.

Pendidikan sebagai suatu proses yang mengubah perilaku individu dalam konteks teori perubahan social akan mempunyai dampak terjadinya perubahan baik pada tingkat individu sebagai agen maupun tingkat kelembagaan yang mampu mengubah struktur social yang ada dalam masyarakat. Pendidikan dalam Perspektif PerubahanSosial.

Factor Terjadinya Tuntutan Penerapan Desentralisasi Pendidikan 1. Terjadinya tuntutan reformasi di segala bidang termasuk bidang pendidikan.. 2. Kurangnya perssaingan antar daerah dalam memajukan pendidikan karena tuntutan nasional yang seragam. 3. Tuntutan masyarakat untuk mandiri sesuai dengan kemampuan daerah untuk menyelenggarakan dan memajukan bidang pendidikan. 5. Adanya ketergantungan pemerintah daerah ke pemerintah pusat. 7. Kurangnya kemandirian lembaga pengelola dan pelaksana pendidikan karena besarnya ketergantungan terhadap pemerintah. 4. Ketidaksesuaian tuntutan nasional dengan potensi sunber daya yang dimiliki daerah. 6. Kurangnya kreatifitas daerah, sekolah dan personil penyelenggara dan lain-lainnya.

Pendidikan dan Perubahan Sosial perubahan sosial ditinjau dan pendidikan tradisional, kita lihat pedagogik tradisional memandang lembaga pendidikan sebagai salah satu dari struktur sosial dan kebudayaan dalam suatu masyarakat.

Pendekatan Perencanaan Pendidikan (1) social demand approach (pendekatan kebutuhan sosial); (2) manpower approach (pendekatan ketenagakerjaan); (3) cost and benefit (pendekatan untung-rugi) (4) cost effectiveness (efektivitas)

KEBUDAYAAN Pendidikan selalu berlangsung dalam suatu latar kemasyarakatan dan kebudayaan tertentu. Kebudayaan yang dimaksudkan dalam arti luas, yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu.

Unsur-unsur dari kebudayaan Sistem relegi dan upacara keagamaan. Sistem dan organisasi kemasyarakatan. Sistem pengetahuan. Bahasa. Kesenian. Sistem teknologi dan peralatan.

Masyarakat Sebagai Ajang pendidikan.Proses pendidikan dapat berlangsung karena adanya “sarana” yang dapat mendukung dan menjadi ajang berlangsungnya pendidikan. Masyarakat yang dimaksud ada beberapa jenis. Masyarakat dapat dipandang dalam arti mikro dan makro. Yang dimaksud masyarakat mikro adalah keluarga. Masyarakat meliputi seluruh negara sampai pada masyarakat global. Masyarakat global perlu mendapat perhatian untuk ditelaah karena dewasa ini telah berlangsung peristiwa-peristiwa baru yang dirangkum dalam istilah yang dinamakan globalisasi. 1. Keluarga 2. Sekolah