PEMBELAJARAN YANG BAIK
agenda Masalah-masalah pembelajaran Tipe sikap pendidik Standar Nasional Pendidikan Rencana Pembelajaran Rancangan Pembelajaran Pembelajaran bermakna
Masalah-masalah dalam pembelajaran kita............
Guru berceramah – menyampaikan informasi Siswa mendengarkan
Perbedaan individu kurang diperhatikan
Saya, guru yang bagaimana ya.....?
Tipe Guru yang...... KONSERVATIF SEDIKIT KONSERVATIF FLEKSIBEL CENDERUNG LIBARAL SANGAT LIBERAL
KONSERVATIF MENGAJAR ADALAH MENTRANSFER ILMU TIDAK PEDULI DENGAN MINAT DAN MOTIVASI SISWA SISWA HARUS PATUH, TAAT DAN TUNDUK PADA GURU MENGAJAR HARUS MEMBUAT OTAK SISWA PANDAI SISWA HARUS MENGIKUTI SEMUA KATA GURU
SEDIKIT KONSERVATIF MENGAJAR HARUS MEMBUAT SISWA PANDAI KADANG-KADANG MEMPERHATIKAN MINAT DAN MOTIVASI SISWA MENYESUAIKAN SITUASI JIKA MEMUNGKINKAN
FLEKSIBEL MENGAJAR KARENA TUGAS SEMATA SERING BERUBAH SIKAP TERGANTUNG KEPENTINGAN TIDAK PUNYA PENDIRIAN
CENDERUNG LIBERAL MENGAJAR SELAIN MENTRANSFER ILPENG JUGA MEMBENTUK SIKAP MEMPERHATIKAN MINAT DAN MOTOVASI SISWA MENERIMA GAGASAN BARU MELAKSANAKAN GAGASAN BARU HARUS BELAJAR DULU
SANGAT LIBERAL MENGAJAR ADALAH MEMBANGUN KETERAMPILAN FOKUS PEMECAHAN MASALAH MENYESUAIKAN PERKEMBANGAN IPTEK MENGUTAMAKAN KEGIATAN/PENGALAMAN NYATA DALAM BELAJAR MENUJU PENDIDIKAN BERMUTU.
Mari kita lihat fakta berikut.....
SISTEM PENDIDIKAN TRADISIONAL VS MODERN Laporan Hasil Penelitian Sistem Pendidikan di Jepang : IQ murid-murid di Jepang tergolong tinggi Tingkat buta huruf sangat rendah Sistem kontrol Pemerintah Pusat sangat kuat (Menentukan kurikulum yang berlaku secara nasional bagi sekolah negeri dan swasta) Metode pembelajaran menekankan hafalan dan daya ingat untuk menguasai materi
lanjutan Tujuan pembelajaran agar siswa lulus ujian akhir dan/atau dapat masuk ke sekolah jenjang lebih tinggi Pembelajaran tidak mengembangkan daya kritis dan kemandirian siswa Perlakuan terhadap semua siswa sama (tidak ada perlakuan khusus) Siswa dituntut untuk hormat dan patuh pada guru, orang tua dan sekolah !!!! Berubah melalui Reformasi Pendidikan dengan Lesson Study.
Sistem Pendidikan di AS Fleksibel Siswa dibimbing untuk independen dan inovatif dalam berpikir Kehidupan lebih bahagia/tidak tertekan Memperhatikan perbedaan individual Pembelajaran menggunakan metode inquiry (diskusi 5%, mendengarkan ceramah guru 25%, 17% mencatat, 63% praktek, PR dan tes)
Kalau demikian,............ Apa keunggulan sistem pendidikan di Jepang ? Apa juga kelemahannya ? Dan apa keunggulan sistem pendidikan di AS ? Bagaimana pembelajaran yang baik bagi siswa kita ? Berkiblat ke Jepang atau AS ?
7 Kesalahan yang sering terlupakan.... Pembelajaran dengan jalan pintas Menunggu peserta didik berperilaku negatif Menggunakan Destructive Dicipline Mengabaikan perbedaan peserta didik Merasa paling pandai Diskriminatif Memaksa hak peserta didik
Perubahan Paradigma, perlu ...????
Sistem Pendidikan Paradigma Baru Sesuai dengan falsafah dan budaya bangsa sendiri Desentralisasi Restrukturisasi pendidikan (input-proses-output. Tdk hanya metode) - teaching vs learning - kebebasan dan otonomi (orientasi pembelajaran siswa, profesionalitas guru, akuntabilitas sekolah, partisipasi ortu dan masy.)
Paradigma Baru Pengajaran Pembelajaran Memberikan peran lebih banyak kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dan kreativitas dirinya. 2/15/2019 Tim Standar Proses 27
BEBERAPA FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MUTU PENDIDIKAN Pendekatan pendidikan kita lebih menekankan pada input dan output serta kurang memperhatikan aspek proses pendidikan; Manajemen pengelolaan pendidikan kita cenderung kaku, birokratis dan belum sepenuhnya mampu mengembangkan MBS; Rendahnya mutu, dan profesionalisme guru; Kurang sarana dan prasarana pendidikan; Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pembiayaan pendidikan.
INDIKATOR PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Prosentase lulusan Angka mengulang Angka putus sekolah Angka kelayakan mengajar Prosentase kesesuaian guru mengajar Nilai rata-rata lulusan Prosentase kondisi ruang kelas Prosentase fasilitas sekolah Angka partisipasi Satuan biaya Prosentase lulusan yg terserap di sektor lapangan kerja
Dampak Peserta Didik Lingkungan Standar Isi Standar Proses Pendidik dan Tenaga Kependidikan Standar Sarana dan Prasarana Standar Kompetensi Lulusan Peserta Didik Standar Proses Pembelajaran Dampak Standar Pembiayaan Standar Pengelolan Standar Penilaian Sistem Pembelajaran Ditinjau dari Standar Proses Pembelajaran Tim Standar Proses 2/15/2019
STANDAR PROSES I. Pendahuluan R P P Prinsip-prinsip penyusunan RPP PERMENDIKNAS NO 41 TH 2007 STANDAR PROSES I. Pendahuluan R P P Prinsip-prinsip penyusunan RPP II. Perencanaan Proses Pembelajaran A. S i l a b u s Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran III. Pelaksanaan Proses Pembelajaran B. PelaksanaanPembelajaran 1. Pendahuluan 2. Kegiatan Inti 3. Penutup Eksplorasi Elaborasi Konfirmasi IV. Penilaian Hasil Pembelajaran STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DAN PANDUAN PENILAIAN KELOMPOK MATA PELAJARAN V. Pengawasan Proses Pembelajaran Pemantauan Supervisi Evaluasi 2/15/2019 Tim Standar Proses Tindak Lanjut Pelaporan 32
Hal-hal yang terkait dengan pembelajaran Guru Siswa Sumber belajar Media dan alat pembelajaran Lingkungan Pengelolaan kelas
GURU Sebelum pembelajaran Selama pelaksanaan pembelajaran Setelah pembelajaran
Sebelum pembelajaran Menyusun perencanaan : Silabus Rencana Pelaksanaan Pembelajaran - menganalisis topik - menyusun tujuan pembelajaran - memperjelas masalah utama dan pendekatannya - membuat alur pelajaran - menyiapkan bahan pembelajaran - menyiapkan media dan atau alat pembelajaran Memeriksa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mempertimbangkan pengaturan tempat duduk
Selama Pembelajaran Membangkitkan minat siswa - memahami kondisi siswa - membuat pendahuluan yang menarik - tidak harus menjelaskan tujuan pembelajaran
Menciptakan pembelajaran bermakna bagi siswa - jelaskan dengan tepat - gunakan papan tulis dengan terampil - menciptakan dialog - bersikap fleksibel - kerja kelompok efektif - bantu siswa yang kesulitan - belajar dari kesalahan siswa - biarkan siswa mencatat
Mengakhiri pelajaran - bimbing siswa menyimpulkan berdasarkan pemahaman siswa - mengembangkan dan memperbaiki
Setelah pembelajaran selesai Lakukan refleksi : Menangkap realitas pembelajaran Identifikasi masalah Cari solusi
Siswa Memperhatikan guru (penjelasan, instruksi, arahan, koreksi dsb) Mengajukan pertanyaan atas masalah yang dihadapi (belum paham, bingung, belum berhasil melakukan percobaan, belum menemukan jawaban atas tugas yang dikerjakan, jawaban berbeda dengan temannya dan kurang yakin, dsb) Merespon pertanyaan guru dan/atau pertanyaan siswa lain yang dilemparkan oleh guru
Sumber Belajar Buku teks Buku referensi Kamus Ensiklopedia Buku-buku lain relevan LKS Lingkungan (fisik, sosial dan budaya)
Media dan alat pembelajaran Analisis kebutuhan media dan alat pembelajaran Digunakan secara efektif Mengkomunikasikan pesan Mudah digunakan Tidak berbahaya
PERUBAHAN PARADIGMA PARADIDMA BELAJAR V.S. PARADIGMA MENGAJAR BERPUSAT PADA GURU V.S SISWA FORMAL V.S. NONFORMAL MATEMATIS TEKSTUAL V.S. KONTEKSTUAL TOPDOWN V.S. BUTTOM UP BERORIENTASI PADA MATERI V.S. KOMPETENSI
Belajar? Proses membangun makna/ pemahaman, oleh si pembelajar, terhadap - pengalaman - informasi yang disaring dengan - persepsi - pikiran (pengetahuan yang dimiliki) - perasaan Jadi, Belajar = memproduksi gagasan mengkonsumsi gagasan
Belajar Berpikir = proses imajinasi Berkreasi (Primadi, 2000) Belajar harus menyenangkan/mengasyikan Mengapa? Kapasitas syaraf utk berpikir mengecil bila otak menerima ancaman. Otak dibajak secara emosional (QT)
Apa yang membuat senang? Sikap guru menghargai memuji tidak ‘cuek’ tidak mempermalukan
Mengajar Menciptakan suasana yang mengembangkan - inisiatif - tanggung jawab belajar si pembelajar ke arah belajar seumur hidup. Siswa: Konsumen BA Produsen
Gambaran Mengajar Saya sajikan situasi bagi anak untuk dipikirkan. Saya amati apa yang mereka perbuat dengan situasi itu daripada saya beritahu apa yang harus mereka lakukan terhadap situasi itu.
Mengajar -belajar? Seorang ayah memberi kesempatan kpd anaknya untuk mengembangkan potensinya: menaiki tangga Ia menciptakan situasi bagi anak untuk berbuat/berlatih
Komponen Belajar Aktif BA Interaksi Komuni-kasi & Ekspresi Refleksi Mengalami & Eksplorasi MEmIKER
BA Mengalami Bentuk a.l. : - Melakukan pengamatan - Melakukan percobaan - Melakukan penyelidikan - Melakukan wawancara Mengapa? Anak belajar banyak melalui berbuat - Pengalaman langsung meng- aktifkan banyak indera
Kerucut Pengalaman Yang Diingat Tingkat Keterlibatan 10% 20% Verbal Baca 20% Verbal Dengarkan 30% Lihat Gambar/ Diagram Lihat Video/Film Visual Lihat Demonstrasi 50% Terlibat dalam Diskusi 70% Menyajikan/Presentasi Terlibat 90% Bermain Peran Berbuat Melakukan Simulasi Mengerjakan Hal yang Nyata “Succesful Learning Comes from doing” (Wyatt $ Looper, 1999)
BA Interaksi Bentuk a.l. : - Diskusi - Tanya jawab - Lempar lagi pertanyaan Mengapa? - Kesalahan makna berpeluang terkoreksi - Makna yang terbangun semakin mantap - Kualitas hasil belajar meningkat
BA Komunikasi Bentuk a.l. : - Mengemukakan pendapat - Presentasi laporan - Memajangkan hasil kerja Mengapa? Ungkap gagasan - Konsolidasi pikiran - Gagasan yang lebih baik berpeluang keluar - Dapat memancing gagasan orang lain - Bangunan makna siswa diketahui guru
BA Refleksi Bentuk a.l. : Memikirkan kembali apa yang diperbuat/dipikirkan - mengapa demikian? - apakah hal itu berlaku untuk . . . ? Mengapa? - Untuk perbaikan gagasan/makna - Untuk tidak mengulangi kesalahan - Peluang lahirkan gagasan baru
Sikap dan Perilaku Guru - BA Mendengarkan siswa Menghargai siswa Mengembangkan rasa percaya diri siswa memberikan tantangan mendorong ungkap gagasan menciptakan rasa tidak takut salah
Yang manakah Anda?
Mengapa Belajar Aktif? Ajari anakmu untuk jaman yang berbeda dengan jamanmu (Al-Hadist) Barangsiapa yang (keadaan/amal)-nya hari ini > hari kemarin beruntung hari ini = hari kemarin merugi hari ini < hari kemarin terkutuk (Jepang: Kaizen = perbaikan kecil terus- menerus)
Sifat apakah yang ditunjukkan oleh mereka?
Sifat apakah yang ditunjukkan oleh mereka?
Potensi harimau yang dahsyat: menerkam dan memakan daging binatang lain, sirna karena ia tidak ‘diajari’ oleh lingkungannya. Daging yang ia makan diperoleh dari pengasuhnya, bukan hasil buruannya atau terkaman orang tuanya. Ia tak pernah terajari berburu. Seperti itulah potensi anak kita: berimajinasi & rasa ingin tahu, hancur karena PBM kurang atau tak pernah mengembangkan potensi itu. Mereka mengalami ‘salah ajar’.
Penghadang Inovasi/pembaharuan
… sudahlah, tak mungkin berhasil! Columbus: “Saya akan berlayar lurus ke Barat, saya pasti kembali ke titik berangkat” T.A. Edison gagal 1999 kali percobaan bola lampu. Kolonel Sanders mulai bisnis KFC pd usia 65 th +- 5 th yl: “mungkinkah kita menulis surat sekarang, bbrp detik kemudian diterima si dia” … “tak mungkin” … sudahlah, tak mungkin berhasil! … “kau terlalu tua!” … “mustahil!”
“Kalau memang sudah mau, seribu rintangan akan diserbu. Tapi kalau tak mau, satu alasan membuat ragu” (Pepatah Melayu)
× Proses Hasil P B M Masukan Sikap/Perilaku Guru Siswa Lulusan BA Interaksi Komunikasi Refleksi Mengalami P B M Sikap/Perilaku Guru Tata Ruang Kelas Siswa Lulusan Ingin tahu Imajinasi Ber-Tuhan Peka, kritis Mandiri, kreatif Bertanggung jawab Bertaqwa ×
... terima kasih. Tim Standar Proses 2/15/2019