PENGAMBILAN SAMPEL DARAH

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERSIAPAN PASIEN UNTUK PENGAMBILAN SPECIMEN PEMERIKSAAN MIKROBA
Advertisements

Pengambilan darah donor : sudahkah memenuhi standar ?
dr. Zelly Dia Rofinda, SpPK
PENANGANAN HENTI JANTUNG
PENGAMBILAN, PENYIMPANAN dan PENGIRIMAN BAHAN PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIK RINI R. KADIR.
FIRST AID “Pertolongan Pertama Selamatkan Jiwa” Anchi PP KSR Dasar
DALAM PERTOLONGAN PERTAMA
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR DAN TERSIRAM AIR PANAS
Peredaran darah manusia
Memberikan asuhan sayang ibu
LUKA BAKAR.
Kebutuhan cairan dan elektrolit
Menghitung Tetesan Infus
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN OBAT
TEKNIK PEMBERIAN INJEKSI IV
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Kala I
KHEMOPORT/PORT-A-CATH
DARAH KAPILER Bersihkan tempat itu memakai alkohol 70 % dan biarkan sampai kering Peganglah bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak dan tekan.
BIOPSI ASPIRASI JARUM HALUS LIMFADENOPATIA

ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
MASA PERDARAHAN.
Prinsip perawatan pasien medik
Nama : Mitha Happy Oktaviana Nim : G0C016046
ABORTUS INKOMPLIT.
Keperawatan Dasar I Memandikan Pasien
DIFTERIa.
LUKA & PERDARAHAN YULIATI, SKp.,MM.,M.Kep.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN INFARK MIOCARDIUM
TERAPI LINTAH (Hirudotherapy)
Abortus komplit.
Melakukan Amniotomi Dan Episiotomi
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN Riana Aini, Amd.Keb.
PERSIAPAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
KONSEP PEMBALUTAN & PEMBIDAIAN Rudiyanto PSMK FK UB.
Luka dan Perawatan luka
Asuhan Bayi baru lahir normal
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN.
GLUKOSA 2 JPP SISILIA INTAN JUITA( ).
Disusun oleh: NOPIA NUR HAYATI
PENILAIAN PENDERITA.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN
Persiapan sirkulasi darah (Ekstra Korporeal)
Sub.Bag. Bedah Toraks dan Kardiovaskuler
- FIRST AID - PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
dr. Bastiana Bermawi, SpPK
DK 2 P3. 1. INTERPRETASI DATA NoIndikatorHasil PemeriksaanNilai NormalKeterangan 1Hemoglobin10 gr/dl14-16 gr/dlAnemia 2Leukosit5.500/ul /ulDBN.
PENCEGAHAN LUKA DIABETES DAN PERAWATAN LUKA DIABETES.
TRAUMA ABDOMEN.
DR. FARAH m. RIDWAN, SP.PD (promosi kesehatan 24 mei 2017)
PERDARAHAN DAN SYOK Perdarahan : Perdarahan Nadi ( Arteri )
LUKA BAKAR ( COMBUSTIO )
KEBUTUHAN CAIRAN OLEH ZAENAL ARIFIN.
-FIRST AID- PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN dr. Margaretha.
 Menyelamatkan jiwa  Mencegah terjadinya hal yang lebih buruk pada korban.  Mempertahankan daya tahan korban sampai mendapatkan pertolongan lebih baik.
LEMBAR BALIK PERAWATAN LUKA Disusun Oleh: Yana julviana STIKES KharismaKarawang 2018.
WELCOME PESERTA PELATIHAN
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KERJA
PERSATUAN AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM KESEHATAN INDONESIA DEWAN PIMPINAN WILAYAH LAMPUNG.
PERAWATAN LUKA (Ketrampilan Dasar Kebidanan). DEFINISI LUKA Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda.
DEFINISI  Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipotensi jaringan.  Kematian karena syok terjadi bila kejadian ini.
Transcript presentasi:

PENGAMBILAN SAMPEL DARAH SURIYANTI 28 Desember 2017

Phlebotomy Berasal dari bahasa Yunani (Greek): phleb/o = vena tomy = insisi Insisi vena untuk memperoleh darah

SEJARAH FLEBOTOMI Sejak 2000 thn yang lalu (Yunani kuno) Untuk mengeluarkan darah (bloodletting) penyembuhan pasien

FLEBOTOMI CARA KUNO “cupping” : mangkuk khusus dengan alat hisap dry cupping wet cupping penorehan vena (venesection) dan ditampung pada mangkuk gigitan lintah (Leeches biting)

FLEBOTOMI MASA KINI tusukan vena : dengan jarum dan alat pendukung tusukan kulit : lancet atau alat lain

Tusukan vena

TUSUKAN KAPILER

Spesimen yang diperoleh dengan flebotomi: Darah vena Darah kapiler Darah Arteri

3 Tujuan utama flebotomi: Diagnostik penyakit 2. Terapi: - Flebotomi terapeutik - Obat intravena - Transfusi / donor darah 3. Pemantauan status kesehatan

Siapa yang melakukan flebotomi?

PHLEBOTOMIST phleb/o = vena tome = insisi ist = seorang yang ahli = FLEBOTOMIS

FLEBOTOMIS Dokter Perawat / Bidan Analis Laboratorium

Flebotomis perlu mengetahui: 1. Etika dan dasar hukum 2. Peralatan dan prosedur standar 3. Jenis darah yang akan diambil 4. Anatomi dan bagian pembuluh darah yang akan ditusuk 5. Komplikasi dan penanganan

PERALATAN DAN PROSEDUR STANDAR Peralatan sbb: - baki wadah spesimen, kit perlengkapan, sarung tangan, torniket - antiseptik / desinfektan: alkohol 70%, kapas steril, plester - tempat sampah medis, alat pemanas, alat pendingin ice pack

PROSEDUR KERJA 1. Terangkan pada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan, posisi pasien bisa duduk atau berbaring 2. Siapkan alat-alat yang diperlukan 3. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan

PROSEDUR KERJA 4. Pilih bagian yang akan dilakukan penusukan : Pada area antecubiti lengan Pengepalan tangan pasien membantu penampakan vena Palpasi membantu merasakan ukuran, kedalaman dan aliran vena Pilih vena yang besar dan tidak mudah bergerak

PROSEDUR KERJA 5. Pasang tourniquet 7,5 – 10 cm di atas bagian tusukan vena, harus pas : terlalu ketat : darah tidak keluar terlalu longgar : tidak efektif terlalu lama : (> 1 menit) hemokonsentrasi / stasis vena. 6. Desinfeksi area venipuncture pakai kapas alkohol dengan gerakan memutar dari tengah ke tepi, biarkan 30 detik untuk pengeringan alkohol.

Cara desinfeksi:

PROSEDUR KERJA 7. Menusukkan jarum ke dalam vena Posisi lubang jarum menghadap ke atas dengan sudut 15 - 30. Selama jarum di dalam vena usahakan gerakan seminimal mungkin Segera lepaskan tourniquet setelah darah mengalir, kecuali vena kolaps Tarik perlahan-lahan penghisap dan biarkan spuit terisi darah.

PROSEDUR KERJA 8. Lepaskan jarum perlahan-lahan dan pasang penutup jarum, segera tekan tempat tusukan dengan kapas selama 3-5 menit, kemudian plester bagian tsb dan lepas setelah 15 menit. 9. Pemindahan darah dari spuit ke tabung/botol : Lepaskan jarum dari spuit, hati-hati jangan sampai darah keluar. Masukkan darah ke dalam botol atau tabung secara perlahan sesuai dengan pemeriksaan laboratorium yang dibutuhkan.

PROSEDUR KERJA 10. Buang spuit dan jarumnya ke wadah pembuangan khusus 11. Ucapkan terima kasih kepada pasien dan berikan informasi yang diperlukan : Kapan boleh makan kembali Petunjuk khusus, misalnya glukosa 2 jam PP 12. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.

Pembuluh darah yang dapat dilakukan pungsi vena: Vena-vena pada: - fossa cubiti (antecubital) - lengan bawah - pergelangan tangan - punggung tangan - kaki dan pergelangan kaki (jika tidak ada vena lain yang dapat ditusuk)

VENA PADA LENGAN

VENA PADA TUNGKAI

TEKNIK FLEBOTOMI : PUNGSI ARTERI Sampel darah arteri: Arterial line Pungsi arteri    (Sumber: University of Glasgow. ABG sampling technique)  

Oklusi a.radialis dan a.ulnaris Tangan pasien menjadi pucat Tes Allen Oklusi a.radialis dan a.ulnaris Tangan pasien menjadi pucat Lepaskan a.ulnaris Amati aliran darah (Sumber: University of Glasgow. ABG sampling technique)  

Prosedur pungsi a.radialis Desinfeksi Tarik plunger sampai batas pengisian Tusuk jarum pada sudut 45O Tekan tempat pungsi 5 menit Buang jarum

Prosedur pungsi a.radialis Keluarkan udara Tutup semprit Beri label Homogenisasi Periksa segera atau Simpan dalam container (Sumber: BD Vacutainer Systems, Preanalytical Solutions)

TEKNIK FLEBOTOMI : PUNGSI KAPILER INDIKASI: Neonatus dan bayi Luka bakar atau bekas luka di lokasi pungsi vena Sulit mengakses vena Infus di kedua lengan atau tangan Pasien yang takut pada jarum suntik Kecenderungan trombotik KONTRAINDIKASI: Dehidrasi berat Gangguan sirkulasi Pemeriksaan koagulasi yang memerlukan plasma Tes yang memerlukan volume darah yang banyak yaitu LED dan kultur darah

 Fingerstick  Heelstick Pemilihan Lokasi Pungsi Kapiler Berdasarkan rekomendasi Clinical Laboratory Standards Institute (CLSI) Bayi sampai 12 bulan  Heelstick Bayi satu tahun sampai dewasa  Fingerstick (Sumber: Capillary blood collection: Best practices. In: Labnotes – Volume 20, no.1, 2009)

Prosedur Pungsi Kapiler Pilih dan desinfeksi daerah pungsi Hapus darah pertama yang menetes Kumpul spesimen ke dalam tabung Lakukan pungsi kapiler (Sumber: BD Vacutainer Systems, Preanalytical Solutions)

KOMPLIKASI FLEBOTOMI Akibat faktor fisiologis atau medis : sinkop (pingsan) karena faktor penderita akibat teknis pengambilan : hematom

SINKOP Aliran darah ke otak berkurang Hal ini dapat terjadi karena: volume darah turun mendadak denyut jantung tidak beraturan emosional (tersering) Cara mengatasi: perhatikan pasien, jika gugup, pucat, gelisah ajak bicara sehingga merasa tenang dan nyaman

Mengatasi sinkop saat pungsi vena: lepaskan tourniquet, tarik jarum segera bicara kepada pasien supaya terjaga dan mengalihkan perhatiannya turunkan bagian kepala pasien dan diminta untuk bernafas yang dalam lepaskan aksesoris/dasi kompres dengan air dingin dibagian dahi dan belakang leher gunakan inhalan amonia (bila perlu) lapor kepada dokter bila tidak berespons

HEMATOM keluarnya darah dari pembuluh darah ke jaringan Hematom terjadi karena: penusukan yang sering kelainan dinding pembuluh darah vena terlalu kecil untuk jarum yang dipakai jarum menembus seluruh dinding vena jarum hanya menembus sebagian vena jarum dilepaskan pada saat tourniquet masih dipasang penekanan yang tidak adekuat setelah venapuncture

Mengatasi hematom: mencegah pembengkakan  lepaskan jarum lalu tekan kuat sehingga darah menyebar kompres hangat, biasanya lebam hilang setelah beberapa hari beri salep untuk pemeriksaan selanjutnya cari pembuluh ditempat lain

Tindakan Flebotomi Terapeutik

Persiapan Pasien Menjelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan (informed consent). Memeriksa darah rutin. Mengukur tanda vital EKG (high risk)

Alat dan Bahan tensimeter torniquet handscoen Infus set cairan infus kantong darah Infus set kateter intravena kapas alkohol cairan infus timbangan

Prinsip Flebotomi terapeutik merupakan terapi pilihan pada beberapa penyakit dengan prinsip mengeluarkan sel darah merah atau besi serum. Tindakan ini merupakan metode yang sangat efisien untuk mengurangi gejala penyakit maupun komplikasi

Cara Kerja Identifikasi identitas pasien. Identifikasi vena yang akan di flebotomi : Pilih vena yang besar terutama yang terdapat di fossa antecubital dan terhindar dari lesi kulit atau bekas luka.  

Memasang infus pada tangan yang lainnya. Pasang tensimeter pada tangan yang akan di flebotomi, tahan pada tekanan 40 – 60 mmHg, agar membuat vena lebih terlihat.

Desinfeksi daerah yang akan di flebotomi dan sekitarnya Lakukan tusukan vena dengan sudut 15 – 30o dan pastikan darah mengalir ke dalam kantung darah. Pertahankan tekanan tensimeter pada tekanan 60 mmHg.

Monitor KU pasien Perhatikan vol kantong darah yang diletakkan diatas timbangan Setelah kantung darah penuh, turunkan tekanan tensimeter sampai 0 mmHg Lepaskan jarum dan buang alat habis pakai pada tempatnya.

Tutup luka tusukan → kassa steril/plester Periksa kembali daerah yang telah di flebotomi Habiskan cairan infus sebanyak dua kali dari volume darah yang dikeluarkan. Setelah itu lepaskan jarum infus dan tutup luka dgn kasa steril/plester. Biarkan pasien tetap berbaring selama beberapa saat dan pastikan tidak ada keluhan dari pasien.

Vol darah yang dikeluarkan untuk flebotomi terapeutik sebanyak 450 ml PASCA ANALITIK Terapi PV : me↓ jumlah SDM Vol darah yang dikeluarkan untuk flebotomi terapeutik sebanyak 450 ml Hematokrit > 60 % → flebotomi 3x seminggu Hematokrit < 60 % → flebotomi 1xseminggu Flebotomi tetap dilakukan sampai didapatkan kadar hct < 45 % pada laki-laki & < 42 % pada wanita *hct normal = 37.0 – 48.0 % Polisitemia Vera

Terapi hemokromatosis : Me↓ >> besi Fase induksi → flebotomi/minggu dgn mengeluarkan darah sebanyak 7 ml/kgBB setiap flebotomi (tidak >> 550 ml/flebotomi) Periksa ferritin setiap (300 µg/L pada pria, 200 µg/L pada wanita) → ferritin diperiksa 2 bln sekali → kadar ferritin < 50 µg/L Fase pemeliharaan → flebotomi setiap 2 -3 bulan sekali

KONTRAINDIKASI FLEBOTOMI TERAPEUTIK Anemia ( Hb < 10 mg/dl) Riwayat penyakit kardiovaskular Gangguan pembekuan darah

KOMPLIKASI FLEBOTOMI TERAPEUTIK HEMATOMA SYNCOPE NYERI ARTERIAL PUNCTURE INFEKSI KERUSAKAN SARAF

TERIMA KASIH