evolusi historis manajemen operasional PERTEMUAN – 3 Mata Kuliah: Manajemen Operasional Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP. 19811203 200604 1 004 (Aparatur Sipil Negara, Akademisi, Penulis, Praktisi) Certified ’Auditor Ahli’ ; Certified ’Analis Kepegawaian Ahli’ Certified ’Keuangan Daerah’ ; Certified ’Pengadaan Barang Jasa Pemerintah’
MATERI : 1. Revolusi Industri. 2. Manajemen Ilmiah. 3. Gerakan Hubungan Antar Manusia. 4. Modal Keputusan dan Ilmu Manajemen. 5. Para Tokoh dan Kontribusinya dalam Sejarah Manajemen Operasional. 6. Perkembangan Tren Bisnis.
1. Revolusi Industri Revolusi Industri dimulai pada tahun 1770-an di Inggris dan menyebar ke seluruh Eropa serta ke Amerika Serikat selama abad 19. Sebelum Revolusi Industri, barang dihasilkan di toko kecil oleh tukang dan pembantu mereka. Menurut sistem tersebut, lazim bagi satu orang untuk bertanggung jawab membuat produk, seperti kereta kuda atau suatu mebel, dari awal sampai akhir. Saat itu hanya tersedia alat-alat sederhana, mesin yang digunakan saat ini belum ditemukan. Setelah itu, sejumlah inovasi pada abad ke-18 mengubah wajah produksi selamanya yang mengganti tenaga manusia dengan tenaga mesin. Mungkin inovasi paling signifikan adalah mesin uap karena menyediakan sumber tenaga untuk mengoperasikan mesin di pabrik. Di saat awal munculnya produksi, barang dihasilkan menggunakan ’produksi manual’ yaitu sistem dengan tenaga kerja sangat terampil menggunakan alat sederhana yang fleksibel untuk menghasilkan sejumlah kecil barang yang disesuaikan. Terjadi perubahan besar yang mendorong munculnya Revolusi Industri yaitu pengembangan sistem untuk mengukur standar. Sistem ini mengurangi kebutuhan barang yang dibuat sesuai dengan pesanan. Pabrik mulai muncul secara tiba-tiba atau bertumbuh pesat, sehingga memberikan lapangan pekerjaan untuk banyak orang dari daerah perdesaan.
2. Manajemen Ilmiah Era manajemen ilmiah membawa banyak perubahan pada manajemen pabrik. Gerakan ini dipelopori oleh insinyur dan penemu efisiensi yaitu Frederick Winslow Taylor, yang sering disebut sebagai Bapak Manajemen Ilmiah. F.W Taylor yakin ’ilmu manajemen’ didasarkan pada observasi, pengukuran, analisis dan pebaikan metode kerja, serta insentif ekonomi. Ia mempelajari metode kerja sangat rinci untuk mengidentifikasi metode terbaik dalam melakukan setiap pekerjaan. F.W Taylor juga yakin manajemen harus bertanggung jawab untuk perencanaan, menyeleksi dan melatih tenaga kerja secara seksama, menemukan cara terbaik untuk melakukan setiap pekerjaan, mencapai kerjasama antara manajemen dengan tenaga kerja, serta memisahkan aktivitas manajemen dari aktivitas pekerjaan.
3. Gerakan Hubungan Antar Manusia Gerakan hubungan antarmanusia menekankan pentingnya unsur manusia dalam desain pekerjaan. Sejumlah pelopor yang memberikan kontribusi besar untuk gerakan hubungan antar manusia, yaitu: (1). Lilian Gilberth dan Frank Gilberth, yang berfokus pada faktor manusia dalam pekerjaan. Banyak dari studinya pada tahun 1920-an berkaitan dengan kelelahan tenaga kerja. Setelah beberapa dasawarsa berikutnya, terdapat banyak penekanan pada motivasi. (2). Elton Mayo yang selama tahun 1930-an mengkaji divisi Hawthorne dari Western Electric. Studinya mengungkapkan bahwa selain aspek fisik dan teknis pekerjaan, motivasi tenaga kerja juga sangat penting untuk meningkatkan produktivitas. (3). Abraham Maslow yang pada tahun 1940-an mengembangkan teori motivasi, yang kemudian disempurnakan oleh Frederick Hertzberg pada tahun 1950-an.
Lanjutan … Sejumlah pelopor yang memberikan kontribusi besar untuk gerakan hubungan antar manusia: (4). Douglas McGregor menemukan Toeri X dan Y pada tahun 1960-an. Kedua teori tersebut mewakili dua bagian gambar mengenai bagaimana karyawan memandang pekerjaan. Teori X berasumsi bahwa tenaga kerja tidak suka bekerja serta harus dikendalikan, dihargai dan dihukum agar melakukan pekerjaan yang baik. Teori Y berasumsi bahwa tenaga kerja menikmati aspek fisik dan mental dari pekerjaan dan berkomitmen untuk bekerja. (5). William Ouchi pada tahun 1970-an menemukan Teori Z yang mengombinasikan pendekatan dari Jepang dengan berbagai fitur seperti pekerjaan seumur hidup, pemecahan masalah karyawan, dan membangun konsensus, serta pendekatan tradisional dari Barat yang menonjolkan pekerjaan jangka pendek, spesialis, pengambilan keputusan, dan tanggung jawab individu.
4. Modal Keputusan dan Ilmu Manajemen Sejumlah pelopor yang memberikan kontribusi besar untuk pengembangan beberapa teknik kuantitatif, yaitu: (1). F.W Haris pada tahun 1915 mengembangkan satu model keputusan berupa model model matematis untuk manajemen persediaan. (2). Bell Telephone Labs, H.F Dodge, H.G Romig, dan W. Shewhart pada tahun 1930-an mengembangkan prosedur statistik untuk pengambilan sampel dan pengendalian mutu. (3). L.H.C Tippett pada tahun 1935 melakukan kajian yang menjadi dasar teori pengambilan sampel berbasis statistik.
5. Para Tokoh dan Kontribusinya dalam Sejarah Manajemen Operasional Perkiraan Tahun Kontribusi/Konsep Penemu 1776 1790 1911 1912 1913 1915 1930 1935 1940 1947 1951 1950-an 1960-an 1975 1990-an 2000-an Pembagian kerja. Bagian-bagian yang dapat saling dipertukarkan. Prinsip-prinsip Manajemen Ilmiah. Studi gerakan, penggunaan psikologi industri. Diagram untuk aktivitas penjadwalan. Lini perakitan bergerak. Model matematika untuk manajemen persediaan. Studi Hawthorne mengenai motivasi tenaga kerja. Prosedur statistik untuk pengambilan sampel dan pengendalian mutu. Aplikasi riset operasi dalam peperangan. Pemrograman linier. Komputer digital komersial. Otomatisasi. Pengembangan alat kuantitatif secara luas. Dinamika industri. Penekanan pada strategi produksi. Penekanan pada mutu, fleksibilitas, kompetisi- berbasis waktu, produksi ramping. Internet, manajemen rantai pasokan. Aplikasi penyedia jasa dan pengalihdayaan. Adam Smith. Eli Whitney. Frederick W. Taylor. Frank dan Lillian Gilberth. Henry Gantt. Henry Ford. F.W Harris. Elton Mayo. H.F Dodge; H.G Romig; W. Shewhart; L.H.C Tippett. Kelompok riset operasi. George Dantzig. Sperry Univac, IBM. Banyak. Jay Forrester. W. Skinner. Produsen Jepang, terutama -Toyota dan Taichi Ohno.
6. Perkembangan Tren Bisnis Kemajuan teknologi informasi dan kompetisi global memengaruhi tren utama. Meskipun berbagai organisasi memiliki prioritas yang berbeda-beda dan dipengaruhi oleh berbagai tren, yang meliputi: a). Internet, perdagangan elektronik dan bisnis elektronik. b). Manajemen Teknologi. Contohnya, komputer memiliki dampak sangat besar bagi perusahaan dalam banyak hal, termasuk fitur produk dan jasa baru, manajemen proses, diagnosis kesehatan, perencanaan dan penjadwalan produksi, pemrosesan data, serta komunikasi. Manajemen operasional yang berkaitan dengan teknologi adalah ’Teknologi Produk dan Jasa’, ’Teknologi Proses’, ’Teknologi Informasi’. c). Globalisasi. d). Manajemen Rantai Pasokan. Rantai Pasokan (supply chain) adalah rangkaian aktivitas dan organisasi yang dilibatkan untuk menghasilkan barang atau menyampaikan jasa. e). Pengalihdayaan, adalah membeli barang atau jasa bukan menghasilkan barang atau menyelenggarakan jasa dalam organisasi. f). Ketangkasan (agility), adalah kemampuan organisasi untuk merespons permintaan atau peluang secara cepat. g). Perilaku yang Etis, meningkatkan perhatian manajemen di semua tingkatan.
SEKIAN & TERIMA KASIH