PENDAHULUAN Pertemuan 01

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ILMU POLITIK MELIPUTI BIDANG-BIDANG:
Advertisements

HUBUNGAN HTN DENGAN ILMU LAIN:
Pengertian Filsafat Ilmu Pengetahuan (Philosophy of Science)
MK Filsafat dan Etika Kesejahteraan Sosial
Ilmu Budaya Dasar Tim Pengajar IBD FH – UI.
PENGANTAR FILSAFAT MANUSIA
TUGAS PRESENTASI MATA KULIAH 800 PPS 3 - FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
Metodologi Penelitian
LOGIKA sks.
INTELEK DAN KEHENDAK MANUSIA Pertemuan 09
Aksiologi Dalam Ilmu Pendidikan
PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
Pendidikan sebagai Ilmu
Topik 3 PANDANGAN KEFILSAFATAN
ILMU PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
Metodologi Penelitian
FILSAFAT SEBAGAI KERANGKA BERFIKIR
BAB IX LOGIKA, SENI BERPIKIR KRITIS Pertemuan 09
KELAHIRAN MANUSIA Pertemuan 12 Matakuliah: L Filsafat Manusia Tahun : 2007.
Matakuliah : L Filsafat Manusia
HISTORISITAS MANUSIA Pertemuan 04
KEGIATAN DAN PENYEBABAN MANUSIA KOMUNIKASI PERTEMUAN 08 Matakuliah: L Filsafat Manusia Tahun : 2007.
Epistemologi.
PENGHEGEMONI ALIRAN KRITIS
FORMAT PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
Bab 1. PENGETAHUAN DENGAN ILMU PENGETAHUAN TELAAH FILOSOFIS
Filsafat, Ilmu dan Filsafat Ilmu
Etika Dan Regulasi Maria Christina.
ASPEK DAN MAZHAB FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI Pertemuan 2
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
PENDAHULUAN Pertemuan 01
Arthur Schopenhauer Ajaran Kefilsafatan Sufi Quraeni
Ilmu Sosial Dasar.
Karangan Ilmiah, Ilmiah Populer, dan Nonilmiah
Pengantar Psikologi Kognitif Sains
PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF
BAB II RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU Pertemuan 02
KULIAH 01 Habib Adjie 2011.
UNIVERSITAS PAKUAN PROGRAM PASCA SARJANA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN 2015 Hakikat Ilmu Filsafat Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah : FILSAFAT.
KEGIATAN KEILMUAN SEBAGAI SUATU PROSES
METODOLOGI PENELITIAN HUKUM (KULIAH IV)
INDIVIDU DAN PERSON Pertemuan 07
Konsep-Konsep Dasar Pemikiran Tentang Filsafat
RUANG LINGKUP FILSAFAT
Oleh : dr. Nur Indarawati Lipoeto
KEHARUSAN DAN KEBEBASAN MANUSIA Pertemuan 10
Latarbelakang Permasalahan BK secara Psikologis PERTEMUAN -6
ONTOLOGI (HAKIKAT APA YANG DIKAJI)
PENGETAHUAN FILOSOFI PENGERTIAN PENGETAHUAN KEGUNAAN PENGETAHUAN
RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
Sejarah Aliran Psikologi
FILSAFAT PENDIDIKAN.
Pokok Bahasan I PENDAHULUAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
MATERI KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
FILSAFAT MATEMATIKA.
ILMU ALAMIAH, BUDAYA DAN SOSIAL DASAR
KAJIAN PENGETAHUAN ILMIAH DAN MACAM-MACAMNYA
Strategi Pembelajaran Inkuiri
Filsafat Sains Pertemuan ke-2.
PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Filsafat Pendidikan sebagai ilmu
PENGENALAN FILSAFAT A. Arti Filsafat a. Dari segi etimologi FALSAFAH
FILSAFAT ILMU Dosen Pembimbing : Subhan Kelompok 1 Wulan Anggraini Rahmah hidayati Faradhiba Dosen Pembimbing : Subhan Kelompok 1 Wulan Anggraini Rahmah.
PENGANTAR FILSAFAT Oleh: AHMAD TAUFIQ MA. Belajar Filsafat 1. Dari Sejarah Perkembangan Pemikiran: Yunani Kuno – Filsafat Timur Abad Pertengahan Filsafat.
ILMU PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
SI703 Hukum dan Etika Profesi Teknologi Informasi Pertemuan #2
EPISTEMOLOGI FILSAFAT ILMU ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts.
Pengantar Filsafat Ilmu
Transcript presentasi:

PENDAHULUAN Pertemuan 01 Matakuliah : L0082 - Filsafat Manusia Tahun : 2007 PENDAHULUAN Pertemuan 01

FILSAFAT MANUSIA Membantu para mahasiswa agar semakin memiliki wawasan pengetahuan/pemahaman yang lebih luas, lengkap dan mendalam tentang manusia sebagai misteri dalam ziarah intelektualnya sebagai seorang ilmuwan psikolog. 3 Bina Nusantara

Ruang Lingkup Filsafat Manusia Pengantar Filsafat Manusia Dimensi-Dimensi Aku Eksistensi dan Dinamika Aku 4 Bina Nusantara

BAB I MEMPERKENALKAN FILSAFAT MANUSIA Bina Nusantara

Pengetahuan dan Filsafat Manusia Fenomena pengetahuan tentang manusia makin luas dewasa ini. Aneka unsur manusia diselidiki ilmu: eksakta dan sosial Namun tidak sampai mempersoalkan taraf dan bidang pengetahuan mengenai yang paling dasariah tentang manusia: apa dan siapa manusia? Kita tahu manusia, namun tidak merefleksikannya secara mendalam, kita tahu sambilan saja. Pengetahuan kita masih prailmiah/pra-refleksif. Bina Nusantara

Karena ilmu manusia lain tidak mendalam, muncullah Filsafat Manusia yang menyelidiki dan mentematisasi kesadaran/pengetahuan manusia tentang inti dirinya. Filsafat Manusia menguraikan manusia sebagai objek langsung dan eksplisit/jelas. Filsafat Manusia membuka pengetahuan kita bergerak dari tersurat kepada tersurat, dari tidak jelas kepada yang jelas. Bina Nusantara

Objek Filsafat Manusia Objek Materil: gejala/fenomena manusia yang tampak. Objek Formal: struktur-struktur hakiki manusia yang terdalam, yang berlaku di mana saja, kapan saja, untuk segala orang/manusia. Jadi, objek filsafat manusia: Manusia seluas mungkin (aspek ekstensif) Manusia sedalam/sepadat mungkin (intensif). Tidak memahami manusia secara umum, tapi manusia secara unik/konkrit: AKU. Bina Nusantara

Filsafat Manusia dan Ilmu-Ilmu Lain Ilmu lain (Biologi, Antropologi, Sosiologi, Psikologi, Politik, Ekonomi dll) juga menyelidiki manusia: menyimpulkan hukum/teori umum tentang manusia dari gejala/data yang diamati. Namun tidak ajukan pertanyaan sedalam filsafat: apakah manusia? apakah kebebasan? apakah jiwa? apakah intelek dll. Filsafat Manusia justru memberikan pencerahan yang radikal/mutlak mengenai hakikat manusia sehingga semua data positif (ilmu lain) punya kerangka latar belakang yang kukuh. Bina Nusantara

Data positif ilmu-ilmu manusia dipakai filsafat untuk uraiannya sendiri. Ilmu lain memberikan rangsang psikologis bagi filsafat untuk berkembang. Namun filsafat tetap wajib menemukan metode sendiri dalam menemukan hukumnya. Filsafat ingatkan ilmu positif tentang hal/pola yang dilalaikannya. Ilmu-ilmu lain wajib juga menyelidiki masalah tertentu menurut metodenya sendiri tanpa dipengaruhi secara logis/ambil alih hasil-hasil Filsafat Manusia. Bina Nusantara

Metode Filsafat Manusia Kritis: titik tolak dari pendapat filsuf/teori lain. Analitika Bahasa: Selidiki bahasa, hubungan bahasa dan pikiran, guna bahasa bagi ilmu dan filsafat. Fenomenologis: selidiki pengalaman asli/fundamental/gejala manusia. Metafisik/Transendental: bertitik tolak dari fakta manusiawi (syarat apriori) lalu reduksi transendental (retortion) lalu deduksi transendental. Bina Nusantara

Metode Penulisan Antropologi Filsafat Manusia di sini memakai metode metafisik/transendental: dari fakta konkret, dicapai pemahaman fundamental/sentral yang mengandung struktur pokok yang dihayati manusia. Semua data/teori dilihat sebagai tantangan/persoalan/bahan penyelidikan dan mencurigai semua itu secara metodis dan teratur untuk menghindari diri dari keputusan dini/awal. Bina Nusantara

Nama Filsafat Manusia Kini Filsafat Manusia dianggap sama dengan ‘Psikologi’, namun agar beda dengan ilmu jiwa positif, diberi tambahan Psikologi Rasional/Psikologi Spekulatif/Psikologi Metafisis. Ada keberatan, nama menekankan satu sisi saja dari manusia: kehidupan sadar/dimensi jiwa. Agar Filsafat Manusia disebut kajian tentang manusia seutuhnya (jiwa-badan), maka dipakai istilah Antropologi (Yunani, Anthropos: Manusia). Jadilah Antropologi Filsafat/Antropolgi Metafisik. Bina Nusantara