Modul 6 Kegiatan Pembelajaran 3

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PROSES PRODUKSI BENIH PADI
Advertisements

MATERI PEMBAHASAN TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN IV (TPT 4 )
Oleh : Agus Dwi P (H ) Isni Wiyati (H )
REVITALISASI PERTANIAN TIDAK PERLU KE NEGERI CINA Oleh : Soreya Dayanti Putri Oleh : Soreya Dayanti Putri
TEKNOLOGI PODUKSI TANAMAN PANGAN UTAMA
Dosis Pupuk KIMIA Semakin TINGGI
Teknis Budidaya Tanaman Cabe
PANCA USAHA TANI Dr. SUPRIYONO PRGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM KADIRI UNISKA KEDIRI.
PENGELOLAAN TANAH PADA TANAMAN MELON
PROSES BUDIDAYA TANAM PADI A. Sertifikasi Benih
DEGRADASI TANAH PERTANIAN
Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan.
Universitas Brawijaya
MANAJEMEN LAHAN PERTANIAN
PELUANG AGROINDUSTRI PEDESAAN BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN
JAGUNG Jagung merupakan komoditi tanaman pangan utama
HIDROPONIK NFT (Nutrient Film Technique)
oleh: Mentari Rahma DPS ( ) Maryanto ( )
KELOMPOK TANI SUMBER TANI PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN
Proposal Bisnis BudidayaAloEvera
IX. Water and Irrigation
Karya tulis ilmiah Budidaya Sayuran Organik
MATERI e_LEARNING PASCA UTS Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
PERTEMUAN II Permasalahan Umum Nutrisi Tanah Dan OPT
DASAR AGRONOMI.
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
PERTANIAN ORGANIK : PERINSIP DAUR ULANG HARA, KONSERVASI AIR DAN INTERAKSI ANTAR TANAMAN KELOMPOK 2 MEGANANDA PUTERI SARAHDIBHA G SUSIANTI G111.
PERTANIAN ORGANIK Dr.Ir. Nora Augustien K.,MP..
Oleh : YOANITA FADLILAH IRIANI
PADI ORGANIK SISTEM SRI.
PENGGUNAAN PUPUK PADA LAHAN PERTANIAN
II. KONSEP PERTANIAN Tanaman pertanian : tanaman sebagai penghasil bahan pangan, bahan sandang, bahan bangunan, bahan bakar dll Dalam arti luas : tanaman.
SISTEM PERTANIAN INDONESIA
PEMELIHARAAN TANAMAN BUDIDAYA
Hasil Pekerjaan Paket teknologi pertanian organic
MATERI e_LEARNING PASCA UTS Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
KELOMPOK A7 Rio Setiawan W ( )
NAMA KELOMPOK : DESI AYU ARUM S. ( 176 ) BAYU ADI SURYONO ( 193 )
Pengertian Pertanian terpadu
MULCH, SHADING NET & GREENHOUSE
KENDALA PADA PELAKSANAAN STS :
Lahan Potensial dan Lahan Kritis
REVOLUSI HIJAU.
Revolusi Hijau.
PENERAPAN KONSEP EKOLOGI
AGROFORESTRY (2) Bahan Kuliah Pertanian Terpadu
BUDIDAYA SAYUR ORGANIK
CIRI DAN FAKTOR PEMBENTUK MODEL PERTANIAN TEKNO-EKOLOGIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
BUDIDAYA TANAMAN PANGAN PADI
BUDIDAYA KEDELAI (Glycine max L.)
PENINGKATAN PRODUKSI PADI DENGAN METODE SRI
BERDASARKAN HASIL WAWANCARA DENGAN PETANI YANG SUKSES
Usaha dan Prinsip Dasar Produksi Pertanian KRISMAN SIMANUNGKALIT \ ELIANI MUTIARA MARBUN \ SARIFUDDIN HARAHAP \ MUHAMMAD.
DINAS KEHUTANAN PROV. SULAWESI SELATAN. “MEWUJUDKAN HUTAN LESTARI, PERKEBUNAN PRODUKTIF MASYARAKAT SEJAHTERA MANDIRI ”
Rizal Fahmi Yandari Amri Syahputra Rizal Fahmi Yandari Amri Syahputra.
MODUL 1. AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
TEKNOLOGI BUDIDAYA KRISAN HIDROPONIK
MENGENAL GARUT (Maranta arundinacea) LEBIH DEKAT
TIM PENYUSUN MODUL AGRIBISNIS TANAMAN
1. Pengolahan Lahan 2. Persiapan Benih dan Tanaman 3. Pemupukan 4. Pemeliharaan 5. Pengendalian OPT (organisme pengganggu tanaman) 6. Panen dan Pascapanen.
Wiwit Probowati, S.Si., M.Biotech. Biofertilizer.
Modul 6 KB 1 Ekologi Tanaman.
Peluang dan potensi Pertanian Organik
MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN dan AIR Dipresentasikan oleh: Martinus H. Pandutama, Ph.D Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember SEMETER.
OLEH : LISNA YOELIANI POELOENGAN A L I M DEDDY
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PEMBERIAN BAHAN ORGANIK DALAM BUDIDAYA TANAMAN KELOMPOK II AGROTEKNOLOGI III AULIA DELFIYANTY
KESIMPULAN Produktivitas pada budidaya jenuh air untuk kedelai lebih tinggi dibandingkan budidaya kering dan untuk padi lebih tinggi dibandingkan.
PENGELOLAAN KESUBURAN TANAH BERKELANJUTAN DI DAERAH TROPIKA BASAH INDONESIA Syekhfani Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 1.
Transcript presentasi:

Modul 6 Kegiatan Pembelajaran 3 Aplikasi Pertanian Organik

Aplikasi pertanian organik pada tanaman pangan Tanaman Padi] Padi organik adalah padi yang dihasilkan oleh budidaya pertanian organik. Padi organik bukan sekedar padi biasa, tetapi ia diolah dan dibudidayakan melalui pendekatan organik. Jika budidaya padi masih menggunakan asupan kesuburan sintetis, atau campuran antara sintetis dan organik, maka yang demikian bukan budidaya pertanian organik. Oleh karena itu, sesuatu yang dibudidayakan secara full organik, maka ia akan menghasilkan produk organik, termasuk padi. Padi organik sebelum di proses menghasilkan gabah organik.

Budidaya padi organik dengan metode System of Rice Intensification (SRI) Metode ini merupakan suatu inovasi dalam teknik budidaya padi. Di beberapa tempat, SRI dilaporkan telah berhasil meningkatkan produktivitas padi hingga dua kali lipat. SRI pertama kali dikembangkan di Madagaskar oleh Fr. Henri de Laulanie, SJ, seorang Pastor Jesuit asal Prancis. Dia mempublikasikan metode temuannya pada tahun 1983. Oleh penemunya, metodologi ini disebut Ie Systme de Riziculture Intensive (Bahasa Perancis). Pada tahun 1994 sebuah lembaga swadaya masyarakat bernama Tefy Saina dan Cornel International Institute for Food and Agriculture Development (CIIFAD) mulai bekerjasama dalam pengembangan SRI. Dengan bantuan CIIFAD, metode SRI menyebar ke negara lain. Nanjing Agricultural University di Cina dan Agency for Agriculture Research and Development (AARD ) melakukan percobaan pertama di luar Madagaskar pada tahun 1999.

Pola pertanian padi SRI organik merupakan perpaduan antara metode budidaya padi SRI yang pertamakali dikembangkan di Madagaskar, dengan metode budidaya padi organik dalam praktek pertanian organik. Metode ini akan meningkatkan fungsi tanah sebagai media tumbuh dan sumber nutrisi tanaman. Dengan sistem SRI organik daur ekologis akan berlangsung dengan baik karena memanfaatkan mikroorganisme tanah secara natural. Pada gilirannya keseimbangan ekosistem dan kelestarian lingkungan akan sellalu terjaga. Di sisi lain, produk yang dihasilkan dari metode ini lebih sehat bagi konsumen karena terbebas dari paparan zat kimia berbahaya.

Pemilihan metode budidaya padi organik secara SRI bisa menghasilkan produk akhir berupa beras organik yang memiliki kualitas tinggi sebagai beras sehat, dilihat dari beberapa aspek berikut: Aspek lingkungan, dengan menghilangkan penggunaan pupuk dan obat-obatan kimia dan manajemen penggunaan air yang terukur secara tidak langsung telah membantu mengkonservasi lingkungan.

Aspek kesehatan, bagi konsumen produk yang dihasilkan akan lebih sehat dan menyehatkan, karena tidak terkandung residu zat kimia berbahaya yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit dalam tubuh manusia. Produktivitas tinggi, bagi produsen atau petani, penerapan metode ini bisa meningkatkan hasil panen yang pada giliranya menghasilkan keuntungan maksimal. Kualitas yang tinggi, produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan produk konvensional, sehingga harganya pun tentunya akan lebih baik.

Prinsip budidaya padi organik SRI Tanaman muda berusia kurang dari12 hari setelah semai ketika bibit masih berdaun 2 helai Bibit ditanam satu pohon perlubang dengan jarak minimal 25 cm persegi Pindah tanam harus sesegera mungkin (kurang dari 30 menit) dan harus hati-hati agar akar tidak putus Penanaman padi dengan perakaran yang dangkal Pengaturan air, pemberian air maksimal 2 cm dan tanah tidak diairi secara terus-menerus sampai terendam dan penuh, namun hanya lembab (irigasi berselang atau terputus) Peningkatan aerasi tanah dengan penggemburan atau pembajakan Penyiangan sejak awal sekitar 10 hari dan diulang 2-3 kali dengan interval 10 hari Menjaga keseimbangan biota tanah dengan menggunakan pupuk organic

Keunggulan budidaya padi organik SRI Tanaman hemat air, Selama pertumbuhan dari mulai tanam sampai panen memberikan air max 2 cm, paling baik macak-macak sekitar 5 mm dan ada periode pengeringan sampai tanah retak (irigasi terputus) Hemat biaya, hanya butuh benih 5 kg per hektar. Tidak memerlukan biaya pencabutan bibit, tidak memerlukan biaya pindah bibit, tenaga tanam kurang, dll. Hemat waktu, ditanam bibit muda 5 – 12 hari setelah semai, dan waktu panen akan lebih awal Produksi meningkat, di beberapa tempat mencapai 11 ton per hektar Ramah lingkungan, tidak menggunaan bahan kimia dan digantikan dengan mempergunakan pupuk organik (kompos, kandang dan mikro-oragisme lokal), begitu juga penggunaan pestisida.

Terima Kasih